B. Konsep sikap konsumen terhadap produk fashion
1.   Pengertian produk fashion
Suatu produk akan disukai oleh konsumen apabila produk tersebut menawarkan keunggulan dan pelengkap yang inovatif. Perusahaan dituntut untuk
menghasilkan produk-produk yang berkualitas unggul, karena di dalam ketatnya persaingan ini konsumen makin leluasa untuk memilih dan menentukan produk
yang diinginkan dan yang dianggap paling menguntungkan. Manusia pada era globalisasi ini, mengenal produk  fashion  tidak hanya
sebagai nilai kesopanan dan sebagai upaya melindungi tubuh tetapi juga nilai keindahan bahkan  fashion dianggap sebagai cermin gaya hidup modern. Menurut
Moeliono dkk.,1990:589  fashion menunjuk pada ragam mode pakaian atau sesuatu yang dikenakan misalnya perhiasan, sepatu, yang cara dan bentuknya
terbaru pada waktu tertentu. Produk  fashion  didisain mulai dari kalangan bawah, kalangan menengah
dan kalangan atas dengan berbagai bentuk, warna, model yang menambah nilai dari  produk  fashion tersebut. Beragam mode  fashion  juga dapat dijumpai dari
berbagai media misalnya, di majalah, televisi maupun tabloid yang khusus menyajikan tentang berbagai macam  fashion dari perancang-perancang busana.
Tidak jarang pula mode fashion diperkenalkan ke masyarakat melalui peragaan  – peragaan busana yang sengaja digelar untuk menampilkan mode fashion terbaru.
Dari uraian di atas dapat  disimpulkan bahwa  fashion  adalah segala yang berwujud mode atau disain baik pakaian, sepatu, tas maupun perhiasan atau
asesoris yang dikenakan sebagai pelengkap orang berpakaian.
2. Sikap konsumen terhadap produk fashion
Semua sikap dibentuk dari kebutuhan manusia dan nilai-nilai terhadap objek untuk memuaskan kebutuhan tersebut. Dalam kehidupan manusia sikap
dipengaruhi oleh pengalaman pribadi, kelompok, dan orang-orang yang dianggap penting misalnya atasan, pejabat teman dekat dan lain- lain. Proses evaluasi inilah
yang membantu mengembangkan sikap terhadap pemilihan produk yang dibutuhkan dan yang sesuai dengan persepsi. Dalam proses pengambilan
keputusan seringkali dipengaruhi oleh kelompok dan masyarakat sekitar yang dianggap penting untuk memberikan penolakan dan dukungan sosial.
Pengambilan keputusan sebagai proses yang terintegrasi mengkombinasikan pengetahuan untuk mengevaluasi 2 atau lebih alternatif dan memilih satu di
antaranya. Hasil dari proses ini adalah suatu pilihan yang disajikan secara kognitif sebagai wujud keinginan berprilaku.
Setiap  memutuskan membeli  produk  fashion,  konsumen akan
menyesuaikan diri dengan mode, warna, merk, yang sedang populer di lingkungan masyarakat sekitar. Konsumen akan memilih produk  fashion yang
dianggap paling menguntungkan, baik dari segi harga, atribut produk, maupun tempat di mana produk fashion tersebut dibeli.