Perilaku Konsumen TINJAUAN PUSTAKA

d. Teori Antropologis Teori antropologis sosial menganggap bahwa sikap dan perilaku manusia dipengaruhi oleh lingkungan masyarakat yang meliputi budaya, kelas sosial, keluarga, pengaruh pribadi dan situasi.

3. `Perilaku Pembeli

Banyak yang dapat dipelajari pada saat konsumen melakukan proses pembelian. Perilaku pembelian berhubungan dengan perilaku pembelian konsumen akhir, yaitu orang yang membeli produk untuk keperluan pribadi atau rumah tangga dan bukan untuk keperluan bisnis. Dalam hal ini pembeli selalu ingin memilih toko yang mampu memenuhi kebutuhan dan memuaskan keinginan dalam masa sekarang maupun masa yang akan datang. Untuk mencapai itu konsumen harus membuat beberapa keputusan pembelian. Tipe keputusan konsumen dapat dibagi manjadi tiga kategori Pride dan Ferell, 1995: 140-141 yaitu : a. Perilaku tanggapan rutin Perilaku ini dapat dilihat ketika konsumen melakukan pembelian. Pada saat membeli konsumen dihadapkan pada berbagai merk, macam dan jenis produk. Dalam hal ini pembeli sudah memahami merk-merk beserta atribut – atributnya. Umumnya pembelian dilakukan secara rutin tanpa membutuhkan tenaga, pikiran, waktu dan keterlibatan yang tinggi. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI b. Pembuatan keputusan yang terbatas Konsumen harus mempunyai waktu untuk mengumpulkan informasi dan membuat berbagai pertimbangan untuk memutuskan membeli merk yang tidak mereka kenal. Banyaknya toko dengan berbagai ciri yang berbeda membuat konsumen yang tidak mempunyai informasi yang cukup tentang toko-toko tersebut harus mencari informasi mengenai kondisi toko-toko tersebut. c. Pembuatan keputusan ekstensif Pembuatan keputusan ekstensif muncul ketika membeli poduk yang tidak dikenal dan produk yang mahal. Pembeli menggunakan berbagai kriteria untuk mengevaluasi berbagai alternatif merk produk atau memilih, menghabiskan waktu untuk mencari informasi dan akhirnya memutuskan untuk membeli.

4. Proses Pengambilan Keputusan

Pengambilan suatu keputusan pembelian merupakan proses pemecahan masalah yang diarahkan pada sasaran. Hasil dari proses ini adalah suatu pilihan yang disajikan secara kognitif sebagai keinginan berperilaku. Secara umum proses pengambilan keputusan konsumen dilakukan melalui 5 tahapan atau proses sebagai berikut : a. Tahap I Pada tahap ini adanya suatu pemahaman mengenai masalah – masalah untuk mengenal kebutuhan. Melalui tahapan ini diperoleh gambaran atas hubungan yang dirasakan antara status hubungan yang ideal dan yang sebenarnya. Konsumen mempresepsikan hubungan antara keadaan yang diinginkan dan situasi aktual yang memadai untuk membangkitkan proses keputusan. b. Tahap II Pada tahap ini konsumen dihadapkan pada pencarian alternatif pemecahan masalah. Konsumen mencari informasi yang relevan dari lingkungan mengenai kebutuhan melalui proses pengaktifan pengetahuan dari ingatan. c. Tahap III Mengevaluasi alternatif – alternatif yang ada . Konsumen mengevaluasi atau menilai alternatif pilihannya yang berkenaan dengan manfaat yang diharapkan dari berbagai alternatif yang dipilih. Altenatif pilihan itu berada dalam konteks kepercayaan utama tentang konsekuensi relevan dan mengkombinasikan pengetahuan tersebut untuk membuat keputusan. d. Tahap IV Konsumen melakukan pembelian. Setelah konsumen memperoleh alternatif yang dipilih kemudian konsumen melakukan pembelian . Dengan kata lain konsumen membeli alternatif yang dipilih. e. Tahap V Pada tahap ini konsumen mengalami penggunaan pasca pembelian dan mengevaluasi ulang alternatif yang dipilih.

5. Faktor-faktor yang mempengaruhi pe rilaku konsumen dalam membeli produk.

Faktor-faktor utama yang mempengaruhi perilaku konsumen Swastha dan Handoko, 1992: 57: a. Faktor-faktor lingkungan ekstern, meliputi : 1 Faktor kultural, terdiri dari kultur, sub-kultur dan kelas sosial. Kultur merupakan penentu yang paling mendasar atas keinginan dan perilaku pengaruh langsung atau tidak langsung terhadap sikap dan perilaku konsumen. Kultur sendiri dapat diartikan sebagai himpunan kepercayaan, sikap, pola perilaku, yang dimiliki oleh anggota – anggota masyarakat dan diwariskan oleh satu generasi ke generasi selanjutnya melalui sosialisasi yang cukup lama. Perilaku manusia sangat dipengaruhi oleh kebudayaan yang melingkupinya serta akan selalu berubah setiap waktu sesuai dengan kemajuan dan perkembangan jaman. 2 Faktor sosial Faktor sosial terdiri dari kelompok referensi, keluarga, peran dan status konsumen. Kelompok referensi merupakan kelompok yang mempunyai pengaruh langsung atau tidak langsung terhadap sikap dan perilaku konsumen. Di dalam pembentukan sikap dan perilaku manusia, keluarga mempunyai peranan sebab keluarga dalam pasar konsumen adalah yang paling sering melakukan pembelian. Posisi seseorang dalam setiap kelompok ditentukan dari segi peran dan status. Setiap peran dari seseorang membawa status yang mencerminkan penghargaan umum oleh masyarakat. Seseorang yang banyak memiliki peran di masyarakat secara otomatis akan meningkatkan statusnya di masyarakat. b. Faktor-faktor intern, meliputi : 1 Faktor Pribadi terdiri dari usia dan tahap daur hidup pembeli, jabatan, keadaan ekonomi, gaya hidup, kepribadian dan konsep diri. Selera seseorang berhubungan dengan pola konsumsi dan usia yang dibentuk oleh daur hidup keluarga. Selain itu jabatan dan keadaan ekonomi, gaya hidup, kepribadian dan konsep diri seseorang akan sangat besar pengaruhnya dalam pemilihan produk. 2 Faktor Psikologis, terdiri dari motivasi, persepsi, belajar, kepercayaan dan sikap seseorang. Motivasi merupakan suatu keadaan dalam pribadi seseorang yang mendorong keinginan akan siap bereaksi dan bagaimana orang tersebut bertindak dipengaruhi oleh persepsinya mengenai sesuatu yang sesuai dengan aspek lingkungan. Konsumen dalam proses pembelian selalu melalui proses pengamatan dan mempelajari sesuatu, sehingga proses belajar terjadi dalam menanggapi dan memperoleh suatu kepuasan. Melalui tindakan pengamatan dan belajar orang mendapatkan kepercayaan dan sikap yang berbeda atas suatu produk.

C. Hipotesis

Hipotesis adalah jawaban sementara dari permasalahan yang sedang diteliti. Dalam penelitian ini penulis mengemukakan hipotesis untuk menjawab permasalahan nomer tiga yaitu ada tidaknya hubungan antara karakteristik konsumen dengan sikap konsumen produk fashion. Adapun hipotesisnya adalah sebagai berikut: 1. Ada hubungan antara jenis kelamin dengan sikap konsumen produk fashion di Matahari. 2. Ada hubungan antara pendapatan uang saku dengan sikap konsumen produk fashion di Matahari. 3. Ada hubungan antara usia dengan sikap konsumen produk fashion di Matahari. 4. Ada hubungan antara pekerjaan dengan sikap konsumen produk fashion di matahari.

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus yaitu penelitian yang terperinci mengenai objek tertentu termasuk lingkungan dan kondisi masa lalunya dengan cukup mendalam dan menyeluruh Umar, 1997:29.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Lokasi penelitian Penelitian dilakukan di Matahari Department Store Yogyakarta. 2. Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan pada bulan Desember 2005-Januari 2006.

C. Subjek dan Objek Penelitian

1. Subjek penelitian a. Konsumen produk fashion di Matahari Department Store. b. Manajer atau Wakil Manajer dari Matahari Department Store. 2. Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah karakteristik dan sikap konsumen produk fashion di Matahari Departement Store.

D. Populasi dan Sampel

1. Populasi Populasi adalah wilaya h generalisasi yang terdiri atas objek subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan. Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah konsumen yang pernah membeli produk fashion di Matahari Departement Store Yogyakarta. 2. Sampel Sampel adalah bagian dari populasi yang akan diteliti. Karena dalam penelitian ini populasinya sangat heterogen maka untuk membatasi sampel akan digunakan Purposive Sampling Method yaitu sampling dengan pemilihan kelompok subjek berdasarkan atas pertimbangan-pertimbangan tertentu baik sifat, ciri maupun tujuannya. Kelompok subjek yang dipilih adalah yang berusia =17 tahun dan berdomisili di kota Yogyakarta. Sampel ya ng akan diambil adalah 100 responden hal ini berdasarkan atas pertimbangan-pertimbangan keterbatasan waktu, tenaga, dan dana sehingga sampel yang diambil tidak dapat terlalu besar.

E. Teknik Pengumpulan Data

1. Wawancara Wawancara dilakukan dengan tanya jawab langsung dengan pihak Manajer maupun wakil manajer Matahari Departement Store Yogyakarta. Wawancara antara penulis dengan pihak Matahari Departement Store dilakukan untuk mengetahui secara langsung kondisi Matahari dan gambaran secara umum tentang perusahaan tersebut. 2. Kuesioner Kuesioner yang dimaksud adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara membuat daftar pernyataan yang diajukan atau dibagikan untuk dijawab oleh responden. Dalam penelitian ini kuesioner yang digunakan adalah kuesioner tertutup yaitu kuesioner yang sudah disediakan jawaban sehingga responden hanya perlu menjawab jawaban yang dirasa paling tepat dengan cara memberi tanda silang pada pilihan jawaban. Dalam penelitian ini kuesioner yang digunakan terbagi dalam empat bagian yaitu: Bagian I : berisi pernyataan mengenai karakteristik responden Bagian II : berisi pernyataan mengenai evaluasi sikap responden terhadap atribut produk fashion. Bagian III : berisi pernyataan mengenai kepercayaan sikap responden terhadap atribut produk fashion. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI