dengan usia para pelajar. Dengan ini para pelajar mengalami sedikit bahkan tidak menghadapi kesulitan adanya kata baru yang diselipkan.
Acapkali teks-teks tata bahasa berisi paragraf-paragraf yang sesuai buat bacaan pada tahap ini.
Tahap keempat, yaitu beberapa spesialis dalam bidang membaca menganjurkan pengunaan teks-teks sastra atau majalah-majalah yang telah
disederhanakan sebagai bahan bacaan pada tahap ini yang dapat dimanfaatkan oleh para pelajar untuk mempermudahkan membacanya.
Dan tahap yang terakhir, yaitu bahan bacaan tidak dibatasi, artinya seluruh dunia buku terbuka bagi para pelajar.
2.1.2.5 Faktor Pengaruh Pembelajaran Membaca
Keterampilan membaca seperti mrupakan suatu kemampuan yang kompleks, banyak faktor yang mempengaruhinya. Menurut Rahim 207:
16 faktor yang memengaruhi membaca permulaan adalah: 1.
Faktor Fisikologis
Faktor fisikologis mencakup kesehatan fisik, pertimbangan neurologis, dan jenis kelamin. Kelelahan juga merupakan kondisi yang tidak
menguntungkan bagi anak untuk belajar, khususnya belajar membaca. 2.
Faktor Intelektual Secara umum, intelegensi anak tidak sepenuhnya memengaruhi
berhasil atau tidaknya anak dalam membaca permulaan. Faktor metode PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
mengajar guru, prosedur, dan kemampuan guru juga turut mepengaruhi kemampuan membaca permulaan anak.
3. Faktor Lingkungan
Faktor lingkungan juga memengaruhi kemajuan kemampuan membaca siswa. Faktor lingkungan itu mencakup latar belakang dan pengalaman
siswa di rumah, dan sosial ekonomi keluarga siswa. 4.
Faktor Psikologis Faktor lain yang juga memengaruhi kemajuan kemampuan membaca
anak adalah faktor psikologis. Faktor ini mencakup motivasi, minat, dan kematangan sosial, emosi, serta penyesuaian diri.
Menurut Abdurrahman 2003: 201 mengemukakan bahwa ada delapan faktor yang memberikan sumbangan bagi keberhasilan
belajar membaca yaitu kematangan mental, kemampuan visual, kemampuan mendengarkan, perkembangan wicara dan bahasa,
keterampilan berpikir dan memperhatikan, perkembangan motorik, kematangan sosial dan emosional, dan motivasi dan minat.
2.1.2.6 Jenis-jenis Membaca
Menurut Tarigan 2008: 23, ada tiga jenis membaca yaitu membaca nyaring atau membaca bersuara, membaca dalam hati, dan
membaca telaah isi. Membaca nyaring atau bersuara merupakan kegiatan membaca yang memerlukan keterampilan yang saling berkaitan, antara
lain keterampilan melafalkan, intonasi, kejelasan, bahkan keberaniaan dalam membaca. Membaca dalam hati adalah membaca yang hanya
mempergunakan ingatan visual visual memory yang melibatkan mata dan ingatan, bertujuan untuk memperoleh informasi. Keterampilan
membaca dalam hati sangat sering dilakukan oleh banyak orang, sebab dalam membaca dalam hati informasi akan mudah diperoleh tanpa
mengeluarkan suara saat membaca. Membaca telaah isi adalah membaca dengan tujuan untuk mengetahuii serta menelaah suatu isi bacaan secara
lebih mendalam. Membaca telaah isi, pembaca memerlukan kemampuan dan keterampilan yang lebih dalam, dalam memahami isi bacaan yaitu
dengan kemampuan membaca pemahaman.
2.1.2.7 Gerakan Literasi Sekolah