Subjek Penelitian Metode Analisis Data

D. Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah karyawan Solusi Distribusi yang bekerja di dalam tim sebanyak 30 orang. Solusi Distribusi dipilih karena memberikan kemudahan bagi peneliti dalam melakukan pengambilan data sebab terjalin relasi pertemanan antara peneliti dengan HRD dari Solusi Distribusi. Peneliti melibatkan seluruh karyawan yang bekerja sebagai sebuah tim dengan asumsi bahwa salah satu variabel penelitian mengacu pada kerjasama karyawan di dalam sebuah tim. Teknik yang digunakan dalam pengambilan data adalah teknik populasi. Populasi adalah semua individu yang menjadi target penelitian dengan batasan atau kriteria subjek yang digunakan dalam penelitian adalah karyawan yang bekerja di dalam sebuah tim di Solusi Distribusi Purwanto, 2007

E. Metode Alat Pengumpulan Data

Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah penyebaran skala atau angket. Penggunaan skala atau angket penelitian dilakukan agar peneliti bisa mendapatkan data atau informasi yang beragam dari setiap subjek. Adapun skala yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari 2 macam, yaitu : 1. Skala Kinerja Skala kinerja dalam penelitian ini dibuat berdasarkan 5 dimensi kinerja yang dikemukakan oleh Bernardin 1993 yakni quality kualitas, quantity kuantitas, timeliness ketepatan waktu, need for supervision kebutuhan pengawasan dan interpersonal impact dampak interpersonal. Skala yang digunakan adalah skala tipe Likert. Dalam metode penskalaan Likert, isi pernyataan dibedakan menjadi dua kategori, favorable dan unfavorable. Pernyataan favorable yaitu pernyataan- pernyataan yang bila disetujui atau diiyakan menunjukkan sikap positif atau menyukai obejk yang menjadi sasaran perhatian. Sedangkan pernyataan unfavorable adalah pernyataan-pernyataan yang bila disetujui atau diiyakan mencerminkan sikap negatif atau tidak menyukai objek yang menjadi sasaran perhatian Supratiknya, 2014. Skala ini terdiri dari 40 item. Jika isi pernyataan bersifat favorable, maka masing-masing respon dimulai dari Sangat Setuju SS, Setuju S, Tidak Setuju TS sampai dengan Sangat Tidak Setuju STS diberi skor berturut-turut 4,3,2 dan 1. Sebaliknya, jika isi pernyataan bersifat unfavorable, maka masing-masing respon dimulai dari Sangat Setuju SS, Setuju S, Tidak Setuju TS sampai dengan Sangat Tidak Setuju STS diberi skor berturut-turut 1,2,3, dan 4. Penggunaan pilihan jawaban genap bertujuan agar subyek memilih jawaban favorable atau unfavorable, artinya agar subjek tidak memberikan respon netral Supratiknya, 2014. Distribusi atau penyebaran item pada skala tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 3.1 Distribusi Item Skala Uji Coba Kinerja No. Dimensi Item Jumlah Prosent. Favorable Unfavorable

1. Quality

1, 2, 23, 24 3, 4, 21, 22 8 20 2. Quantity 5, 6, 27, 28 7, 8, 25, 26 8 20

3. Timeliness

9, 10, 31, 32 11, 12, 29, 30 8 20 4. Need for supervision 13, 14, 35, 36 15, 16, 33, 34 8 20 5. Interpersonal impact 17, 18, 39, 40 19, 20, 37, 38 8 20 Jumlah 20 20 40 100 2. Skala TMX Skala TMX dalam penelitian ini dibuat berdasarkan 2 dimensi TMX yang dikemukakan Seers, Petty dan Cashman dalam Puspasari 2012 yakni information sharing dan effort sharing. Skala yang digunakan adalah skala tipe Likert. Dalam metode penskalaan Likert, isi pernyataan dibedakan menjadi dua kategori, favorable dan unfavorable. Pernyataan favorable yaitu pernyataan- pernyataan yang bila disetujui atau diiyakan menunjukkan sikap positif atau menyukai obejk yang menjadi sasaran perhatian. Sedangkan pernyataan unfavorable adalah pernyataan-pernyataan yang bila disetujui atau diiyakan mencerminkan sikap negatif atau tidak menyukai objek yang menjadi sasaran perhatian Supratiknya, 2014. Skala ini terdiri dari 20 item. Jika isi pernyataan bersifat favorable, maka masing-masing respon dimulai dari Sangat Setuju SS, Setuju S, Tidak Setuju TS sampai dengan Sangat Tidak Setuju STS diberi skor berturut-turut 4,3,2 dan 1. Sebaliknya, jika isi pernyataan bersifat unfavorable, maka masing-masing respon dimulai dari Sangat Setuju SS, Setuju S, Tidak Setuju TS sampai dengan Sangat Tidak Setuju STS diberi skor berturut-turut 1,2,3, dan 4. Penggunaan pilihan jawaban genap bertujuan agar subyek memilih jawaban favorable atau unfavorable, artinya agar subjek tidak memberikan respon netral Supratiknya, 2014. Distribusi atau penyebaran item pada skala tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 3.2 Distribusi Item Skala Uji Coba TMX No. Dimensi Item Jumlah Prosentase Favorable Unfavorable 1. Information Sharing 1,2,5,13,14 3,4,11,12,15 10 50 2. Effort Sharing 6,9,10,17,18 7,8,16,19,20 10 50 Jumlah 10 10 20 100

F. Validitas Reliabilitas

1. Validitas Validitas adalah kualitas esensial yang menunjukkan sejauh mana suatu tes sungguh-sungguh mengukur atribut psikologis yang hendak diukur Supratiknya, 2014. Jenis validitas atau content validity yang digunakan dalam penelitian ini adalah expert judgement. Expert Judgement bertujuan untuk melihat kesesuaian pernyataan dengan konstruk yang digunakan Supratiknya, 2014. Dosen Pembimbing Skripsi dipilih peneliti sebagai expert judgement guna melakukan validasi skala penelitian. 2. Seleksi Item Parameter utama dalam seleksi item skala adalah daya diskriminasi item, yaitu sejauh mana item mampu membedakan individu yang memiliki atribut dan individu yang tidak memiliki atribut yang hendak diukur oleh skala. Daya diskriminasi item tersebut diuji melalui komputasi koefisien korelasi antara distribusi skor pada masing-masing item dengan distribusi skor keseluruhan pada skala yang menjadi kriteria. Hasil dari komputasi ini berupa koefisien korelasi item total r ix yang disebut dengan parameter daya beda item Azwar, 2009. Besarnya koefisien korelasi item total bergerak dari 0 sampai dengan 1,00 dengan tanda positif atau negatif. Semakin baik daya diskriminasi item maka koefisien korelasinya semakin mendekati angka 1,00. Koefisien yang mendekati angka 0 atau memiliki tanda negatif mengindikasikan daya diskriminasi yang tidak baik Azwar, 2009. Korelasi item total digunakan sebagai kriteria pemilihan item yang memiliki batasan r ix ≥ 0,30 yang berarti bahwa minimal korelasi koefisien item tersebut bernilai 0,30, daya diskriminasinya dianggap memuaskan. Sebaliknya jika nilai r ix ≤ 0,30, maka daya diskriminasinya rendah Azwar, 2009. Item yang memiliki daya diskriminasi ≥ 0,30 akan dijadikan sebagai skala dan item yang memiliki daya diskriminasi ≤ 0,30 dinyatakan tidak lolos untuk dijadikan skala penelitian. Pelaksanaan uji coba dilakukan tanggal 4 sampai11 Februari 2017. Skala yang disebar sebanyak 37 eksemplar dan skala yang kembali sebanyak 32 eksemplar dengan 2 skala tidak lengkap. Uji coba tidak dapat dilaksanakan secara klasikal pada jam kerja karena pihak perusahaan mengalami kesulitan dalam mementukan waktu khusus bagi karyawannya. Setelah melakukan uji coba, peneliti melakukan seleksi item untuk mengetahui dan menentukan item yang baik dan buruk serta layak digunakan sebagai alat ukur penelitian. Seleksi item dilakukan dengan bantuan program SPSS versi 18.0 dengan analisis alpha cronbach. a. Skala Kinerja Skala Kinerja terdiri dari 40 item yang disusun berdasarkan 5 dimensi Kinerja. Setelah pengolahan data diketahui bahwa range r ix dimensi kualitas quantity adalah 0,340 sampai 0,627, dimensi kuantitas quantity adalah 0,229 sampai 0,793, dimensi ketepatan waktu timeliness adalah 0,313 sampai 0,504, dimensi kebutuhan akan pengawasan need for supervision adalah 0,274 sampai 0,549, dan dimensi dampak interpersonal interpersonal impact adalah 0,314 sampai 0,712. Pada setiap dimensi, jumlah item yang digugurkan disamakan antar dimensi. Berikut ini disajikan spesifikasi item skala Kinerja setelah diujicobakan: Tabel 3.3 Distribusi Item Skala Kinerja setelah Uji Coba No Dimensi Item Jumlah Total Item Akhir Favorable Unfavorable

1. Quality

1, 2, 23, 24 3, 4, 21, 22 8 7

2. Quantity

5, 6, 27, 28 7, 8, 25, 26 8 7

3. Timeliness

9, 10, 31, 32 11, 12, 29, 30 8 7 4. Need for supervision 13, 14, 35, 36 15, 16, 33, 34 8 7 5. Interpersonal impact 17, 18, 39, 40 19, 20, 37, 38 8 7 Jumlah 20 20 40 35 Keterangan : Tanda : item gugur b. Skala TMX Skala TMX terdiri dari 20 item yang disusun berdasarkan 2 dimensi TMX. Setelah pengolahan data diketahui bahwa range r ix dimensi information sharing adalah 0,301 sampai 0,663 dan dimensi effort sharing adalah 0,333 sampai 0,687. Berikut disajikan spesifikasi item skala TMX setelah diujicobakan: Tabel 3.4 Distribusi Item Skala TMX setelah Uji Coba No Dimensi Item Jumlah Total Item Akhir Favorable Unfavorable 1. Information Sharing 1,2,5,13,14 3,4,11,12,15 10 10 2. Effort Sharing 6,9,10,17,18 7,8,16,19,20 10 10 Jumlah 10 10 20 20 3. Reliabilitas Reliabilitas adalah konsistensi hasil pengukuran terhadap suatu populasi individu atau kelompok AERA, APA, NCME dalam Supratiknya, 2014. Pada dasarnya, reliabilitas mengacu pada konsistensi atau keterpercayaan hasil ukur, yang mengandung makna kecermatan pengukuran Azwar, 2009. Dalam pengaplikasiannya, reliabilitas dinyatakan dalam koefisien reliabilitas r xx ’ yang berada pada rentang 0 sampai dengan 1.00, yang berarti semakin mendekati 1.00 semakin tinggi tingkat reliabilitasnya. Nilai reliabilitas skala kinerja sebelum digugurkan pada dimensi kualitas sebesar 0,761, dimensi kuantitas sebesar 0,759, dimensi ketepatan waktu sebesar 0,728, dimensi kebutuhan akan pengawasan sebesar 0,750, dan dimensi dampak interpersonal sebesar 0,788. Setelah melakukan penggugurkan item, reliabilitas skala kinerja pada dimensi kualitas sebesar 0,757, dimensi kuantitas sebesar 0,769, dimensi ketepatan waktu sebesar 0,723, dimensi kebutuhan akan pengawasan sebesar 0,749, dan dimensi dampak interpersonal sebesar 0,801. Nilai reliabilitas pada skala TMX sebelum digugurkan pada dimensi information sharing sebesar 0,757 dan dimensi effort sharing sebesar 0,769. Setelah dilakukan pengguguran item, reliabilitas skala TMX pada dimensi information sharing sebesar 0,793 dan dimensi effort sharing sebesar 0,810. Uji reliabilitas selanjutnya menggunakan koefisien alpha berstrata α s . Koefisien alpha berstrata digunakan untuk mengidentifikasi reliabilitas pengukuran bersifat multidimensional serta mengukur internal konsistensi skala pengukuran yang terdiri dari beberapa subtes Widhiarso, 2009. Jika menggunakan alpha berstrata akan memperoleh nilai yang lebih tinggi Widhiarso, 2009. Berikut ini adalah rumus untuk melakukan penghitungan koefisien reliabilitas alpha berstrata: � � = 1 - ∑ � � −�� � �= � � Keterangan : � � = varians subtotal butir komponen ke - i � � = varians skor total � � = koefisien alpha komponen ke – i Berikut merupakan perhitungan alpha berstrata skala Kinerja : � � = 1 - , − , + , − , + , − , + , − , + , − , , � � = 1 - , , � � = 1 – 0,08 � � = 0,92 Berdasarkan penghitungan koefisien alpha berstrata, skala kinerja memiliki nilai reliabilitas sebesar 0,92. Hasil tersebut menunjukkan bahwa skala kinerja yang digunakan memiliki reliabilitas yang baik. Berikut merupakan perhitungan alpha berstrata skala TMX : � � = 1 - , − , + , − , , � � = 1 - , , � � = 1 – 0,123 � � = 0,877 Berdasarkan penghitungan koefisien alpha berstrata, skala TMX memiliki nilai reliabilitas sebesar 0,878. Hasil tersebut menunjukkan bahwa skala TMX yang digunakan dalam penelitian ini memiliki reliabilitas yang baik.

G. Metode Analisis Data

1. Uji asumsi Uji asumsi bertujuan untuk memberikan kepastian bahwa hubungan kedua antar variabel yang diteliti memiliki ketepatan dan tidak bias serta konsisten. Pengujian tersebut dapat dilakukan dua cara, yakni uji normalitas atau uji distribusi normal dan uji linearitas Purwanto, 2007, karena subjek pada penelitian ini diambil dari seluruh populasi maka tidak dilakukan uji normalitas namun hanya uji linearitas. a. Uji Linearitas Uji ini digunakan untuk melihat seberapa besar tingkat hubungan yang terjadi antara dua variabel penelitian. Teknik yang digunakan untuk mengetahui linearitas pada kedua variabel yang bersangkutan adalah Compare Means pada program SPSS for Windows versi 18. Pada teknik Compare Means, baris linearity merupakan patokan utama untuk melihat apakah kedua variabel memiliki hubungan linear atau tidak. Jika p 0.05 maka terdapat hubungan yang linear antar variabel, sebaliknya jika p 0.05 maka terdapat hubungan yang tidak linier atau hubungan antar variabel tersebut lemah Santoso, 2010. 2. Uji Hipotesis Uji hipotesis akan dilakukan dengan statistik parametrik yakni pearson ’s product moment untuk menguji hipotesis yang telah dijabarkan terkait hubungan antara TMX dengan kinerja apabila data yang dihasilkan normal. Jika data yang dihasilkan tidak normal, maka uji hipotesis akan dilakukan dengan Spearman ’s Rho karena teknik tersebut tidak menggunakan syarat normalitas data Santoso, 2010. Apabila data yang dihasilkan tidak normal dan tidak linear, maka peneliti tidak memerlukan untuk melakukan uji hipotesis karena dapat dipastikan bahwa tidak ada hubungan antara kedua variabel tersebut Santoso, 2010. Koefisien yang dihasilkan bernilai -1 hingga +1, yang menunjukkan hubungan tersebut positif atau negatif. Jika nilai sig. atau p 0,05, maka hipotesis nol ditolak atau yang berarti ada hubungan yang signifikan antar dua variabel. Sebaliknya, jika nilai sig. atau p 0,05, maka hipotesis nol diterima atau yang berarti tidak ada hubungan yang signifikan antar dua variabel Prasetyo, 2008. 43

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Pelaksanaan Penelitian

Pengambilan data penelitian dilaksanakan mulai tanggal 4 sampai 11 Februari 2017. Sebelum melakukan pengambilan data, peneliti meminta izin terlebih dahulu kepada pihak perusahaan. Peneliti memberikan surat izin kepada pihak perusahaan pada tanggal 26 Januari 2017. Pengambilan data tidak dapat dilaksanakan secara klasikal pada jam kerja karena pihak perusahaan mengalami kesulitan dalam mementukan waktu khusus bagi karyawannya. Untuk itu peneliti memberikan rentang waktu kepada karyawan agar dapat mengisi skala penelitian tersebut. Peneliti menyebar sebanyak 37 eksemplar skala. Skala yang kembali sebanyak 32 eksemplar, namun 2 eksemplar skala tidak diisi dengan lengkap.

B. Deskripsi Data Penelitian

Analisis deskriptif digunakan untuk mengetahui apakah TMX dan kinerja yang dimiliki subjek tergolong pada kategori tinggi, sedang atau rendah dengan melakukan perbandingan antara nilai mean teoritis dan mean empiris pada variabel TMX dan kinerja. Berdasarkan data penelitian yang telah diperoleh, berikut analisis data dalam bentuk tabel :