tersebut menunjukkan gambaran hasil pengukuran selisih tinggi busa sabun cair transparan yang dibuat. Semakin biru area pada grafik menunjukkan
semakin kecil selisih tinggi busa yang berarti semakin tinggi ketahanan busa sediaan. Semakin merah area pada grafik menunjukkan semakin besar selisih
tinggi busa yang berarti semakin rendah ketahanan busa sediaan. Ketahanan busa semakin rendah pada penambahan betaine yang semakin banyak dan
gelatin yang semakin sedikit.
3. Viskositas
Viskositas merupakan salah satu parameter yang menunjukkan sifat fisik sediaan sabur cair dan dapat mempengaruhi kemudahan sedian untuk
mengalir. Viskositas berkaitan dengan pengisian ke dalam wadah kemasan dan pengaplikasian sediaan nantinya. Tahanan untuk mengalir akan
meningkat jika viskositas suatu cairan semakin tinggi sehingga sediaan akan sulit dituang, sedangkan apabila viskositas terlalu rendah, maka sediaan
mudah untuk mengalir. Hasil pengukuran pada tabel V menunjukkan pada penggunaan jumlah betaine yang sama namun dengan jumlah gelatin yang
meningkat terdapat peningkatan viskositas, begitu pula yang terjadi pada penggunaan gelatin yang sama dan jumlah betaine yang meningkat.
Berdasarkan hasil yang didapat dari analisis statistik dengan program Design Expert 9.0.4 trial
, persamaan desain faktorial yang didapatkan untuk respon viskositas menunjukkan p-value 0,05 yang berarti hasil permodelan
signifikan pada respon viskositas. Persamaan tersebut adalah sebagai berikut : Y = - 20,62963 + 2,29630 X
1
– 1,85185 X
2
+ 0,68519 X
1
X
2
...........7
dengan X
1
adalah faktor betaine, X
2
adalah faktor gelatin, dan X
1
.X
2
adalah interaksi faktor betaine dan gelatin.
Tabel VII. Efek betaine dan gelatin serta interaksi keduanya dalam menentukan respon viskositas
Faktor Efek
p-value p-value
persamaan Betaine
14,08 0,0001
0,0001 Gelatin
11,92 0,0001
Interaksi 3,08
0,0080
Data pada tabel VII menunjukkan bahwa betaine dan gelatin merupakan faktor yang secara signifikan mempengaruhi viskositas sediaan
p-value 0,05, sedangkan interaksi kedua faktor mempengaruhi viskositas secara tidak signifikan p-value 0,05. Berdasarkan hasil analisis desain
faktorial, faktor dominan yang mempengaruhi respon viskositas adalah betaine
ditunjukkan dengan nilai efek yang paling besar dibandingkan dengan gelatin dan interaksi kedua faktor tersebut. Betaine, gelatin, maupun interaksi
keduanya menunjukkan nilai efek yang positif, sehingga efek faktor tersebut adalah meningkatkan viskositas sabun cair transparan ekstrak lengkuas.
Gambar 8. Grafik hubungan betaine terhadap respon viskositas
Gambar 9. Grafik hubungan gelatin terhadap respon viskositas
Gambar 8 dan 9 menunjukkan bahwa peningkatan penggunaan betaine dan gelatin mempengaruhi viskositas dari sabun cair transparan yang dibuat.
Betaine maupun gelatin sama-sama dapat mempengaruhi viskositas yakni
dengan peningkatan betaine maupun gelatin, viskositas sabun cair transparan
A: Betaine gram B: Gelatine gram
7 7.6
8.2 8.8
9.4 10
V is
k o
s it
a s
d .P
a .s
-10 10
20 30
2 2
Interaction
B: Gelatine gram A: Betaine gram
2 2.6
3.2 3.8
4.4 5
V is
k o
s it
a s
d .P
a .s
-10 10
20 30
2 2
Interaction
B- 2 B+ 5
A- 7 A+ 10
juga meningkat. Peningkatan betaine pada gelatin level rendah maupun level tinggi, terjadi peningkatan viskositas gambar 8. Peningkatan gelatin pada
betaine level rendah maupun level tinggi, juga terjadi peningkatan viskositas
gambar 9.
Gambar 10. Contour plot respon viskositas
Persamaan desain faktorial yang didapatkan menghasilkan contour plot seperti pada gambar 10. Warna yang ditampilkan pada grafik contour plot
tersebut menunjukkan gambaran hasil pengukuran viskositas sabun cair transparan yang dibuat. Semakin biru area pada grafik menunjukkan semakin
rendah viskositas sediaan dan semakin merah area pada grafik menunjukkan semakin tinggi viskositas sediaan. Peningkatan viskositas terjadi ketika
terdapat peningkatan betaine dan gelatin yang ditambahkan pada sediaan.
7 7.6
8.2 8.8
9.4 10
2 2.6
3.2 3.8
4.4 5
Viskositas d.Pa.s
A: Betaine gram B
: G
e la
ti n
e g
ra m
5 10
15 20
25
3 3
3 3
Viskositas d.Pa.s Design Points
30 1.1
Peningkatan viskositas ini disebabkan adanya penambahan betaine dan gelatin. Betaine dalam pH lingkungan di sekitarnya yang relatif basa
dapat bersifat anionik pada bagian hidrofilik di permukaan micelle, sedangkan gelatin tipe A yang digunakan cenderung bermuatan positif karena
lingkungannya yang basa lemah. Betaine dapat berinteraksi dengan gelatin sehingga menyebabkan interaksi surfaktan tersebut dengan air berkurang.
Interaksi antara betaine dan gelatin juga dapat mengurangi electrostatic repulsion
antar bagian polar surfaktan sehingga surfaktan dapat dengan mudah membentuk micelle. Peningkatan konsentrasi surfaktan yang
digunakan dapat mengakibatkan pembentukan rod-like micelle yang saling berpilin yang menyebabkan tahanan viskositas sistem meningkat.
Gelatin memiliki peran sebagai thickening agent yang dapat menambah kekentalan dari suatu sediaan karena sifatnya yang dapat
membentuk struktur gel, sehingga penambahan gelatin dapat mempengaruhi viskositas sediaan. Gelatin merupakan suatu polimer yang kompleks dan
memiliki struktur yang panjang dan saling terpilin dan terjebak bersama dalam solven yang tidak bergerak, sehingga penambahan gelatin pada sediaan
sabun cair ini juga dapat mempengaruhi tahanan sistem ketika diberi suatu shearing stres
. Shearing stres yang diberikan tersebut menyebabkan molekul dalam sistem menyusun diri secara searah dan kembali ke susunan acak
apabila shearing stres dihilangkan.
D. Stabilitas Fisik Sabun Cair Transparan Ekstrak Lengkuas