Karakteristik Ekstrak Rimpang Lengkuas Pengujian Potensi Antibakteri Ekstrak Rimpang Lengkuas terhadap

32

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Karakteristik Ekstrak Rimpang Lengkuas

Ekstrak lengkuas digunakan dalam penelitian ini sebagai bahan aktif pada sediaan sabun cair yang diformulasikan. Serbuk rimpang lengkuas yang diekstraksi didapatkan dari CV. Merapi Farma yang telah dipastikan kebenarannya melalui pembuktian dengan surat keterangan pada lampiran 1. Pembuatan ekstrak rimpang lengkuas menggunakan metode maserasi dengan pelarut etanol 96. Ekstrak cair kemudian diuapkan pelarutnya dengan rotary evaporator dan dilanjutkan dengan menggunakan waterbath hingga didapatkan ekstrak dengan wujud cairan kental. Ekstrak yang dihasilkan memiliki karakteristik spesifik berdasarkan organoleptisnya yaitu warna coklat pekat kekuningan, bau khas lengkuas, dan berwujud cairan kental. Hasil menunjukkan bahwa dari sebanyak 800 gram serbuk kering rimpang lengkuas didapatkan ekstrak kental sebanyak 83,27 gram dengan rendemen 10,41.

B. Pengujian Potensi Antibakteri Ekstrak Rimpang Lengkuas terhadap

Staphylococcus epidermidis Pengujian ekstrak kental lengkuas yang dibuat pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi antibakterinya terhadap bakteri Staphylococcus epidermidis . Pengujian dilakukan dengan metode difusi sumuran sehingga dapat diamati zona hambat yang terbentuk. Uji ini juga dapat digunakan sebagai dasar penentuan banyaknya ekstrak yang ditambahkan ke dalam sediaan. Ekstrak kental yang didapatkan diencerkan dengan menggunakan pelarut etanol 96 menjadi beberapa seri konsentrasi, yakni 1-8. Metode yang digunakan adalah difusi sumuran karena bahan uji berupa sediaan semisolid. Hasil pengukuran diameter zona hambat ekstrak lengkuas disajikan pada tabel IV. Tabel IV. Pengukuran diameter zona hambat ekstrak lengkuas Konsentrasi Ekstrak Diameter Zona Hambat mm 1 36,67 ± 3,06 2 41,33 ± 2,31 3 45,33 ± 3,06 4 48,67 ± 2,31 5 52,83 ± 0,76 6 53,50 ± 0,50 7 53,53 ± 0,50 8 54,00 ± 0,00 Kontrol - 0,00 ± 0,00 a b c Gambar 4. Uji potensi antibakteri ekstrak lengkuas replikasi I. a ekstrak lengkuas tanpa pengenceran dan kontrol negatif etanol 96, b konsentrasi ekstrak 1-4, c konsentrasi ekstrak 5-8. Pengujian kontrol negatif tidak menunjukkan adanya zona hambat yang terbentuk yang berarti bahwa etanol 96 yang digunakan tidak mempunyai potensi antibakteri. Pengukuran zona hambat gambar 4 menunjukkan adanya peningkatan diameter seiring peningkatan konsentrasi ekstrak tabel IV. Hasil ini sesuai dengan penelitian Oonmeta-aree et al., 2005 yang membuktikan bahwa ekstrak lengkuas dapat menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus epidermidis . Konsentrasi ekstrak 1 sudah menunjukkan adanya potensi antibakteri, sehingga diameter zona hambat yang dihasilkan sediaan yang dibuat pada akhirnya dibandingkan dengan diameter zona hambat ekstrak lengkuas pada konsentrasi tersebut. Matriks pada sabun cair transparan dapat mempersulit pelepasan zat aktif ekstrak untuk menghambat pertumbuhan bakteri uji dibandingkan etanol sebagai pelarut, sehingga konsentrasi ekstrak ketika diformulasikan dalam sediaan perlu ditingkatkan agar menghasilkan sabun cair transparan yang efektif dalam menghambat bakteri Staphylococcus epidermidis. Banyaknya ekstrak yang ditambahkan ditentukan berdasarkan hasil analisis statistik dengan uji ANOVA analisis post-hoc Tukey HSD yang membandingkan diameter zona hambat yang terbentuk pada pengujian ekstrak yang diencerkan dengan etanol 96. Berdasarkan hasil analisis statistik, diketahui bahwa konsentrasi ekstrak 1 memiliki diameter zona hambat yang berbeda signifikan dibandingkan dengan konsentrasi ekstrak 3 p-value = 0,0008258. Oleh karena itu, dilakukan penambahan ekstrak sebanyak 3 gram pada tiap formula. Setelah dilakukan orientasi, penambahan ekstrak sebanyak 3 gram tersebut menunjukkan diameter zona hambat yang berbeda tidak signifikan dengan sediaan tanpa penambahan ekstrak pada masing-masing formula yakni dengan p-value 0,05 lampiran 4. Berdasarkan hal tersebut, banyaknya ekstrak yang ditambahkan pada sediaan ditingkatkan lagi, sehingga dalam penelitian ini dipilih penambahan ekstrak ke dalam sediaan sabun cair transparan sebanyak 5 gram karena konsentrasi ekstrak 5 memiliki diameter zona hambat yang berbeda signifikan jika dibandingkan dengan konsentrasi ekstrak 3 p-value = 0,0038000 dan tidak berbeda signifikan jika dibandingkan dengan konsentrasi ekstrak 6, 7, dan 8 p-value 0,05.

C. Sifat Fisik Sabun Cair Transparan Ekstrak Lengkuas