pengisian, pengemasan, dan penyimpanan produk Buchmann, 2001. Berdasarkan penelitian Ningrum 2002, gelatin dapat menjadi alternatif bahan
pengental sabun cair yang berasal dari bahan alami yakni dari kolagen jaringan hewan. Selama ini, gelatin kebanyakan diaplikasikan terbatas pada industri
pangan dan industri obat oral, sehingga perlu dikembangkan penggunaan gelatin yakni pada produk kosmetik atau personal care product.
Bahan yang diteliti dalam formulasi sediaan sabun cair transparan ini adalah cocoamidopropyl betaine dan gelatin, maka dipilih rancangan percobaan
desain faktorial dengan dua level. Optimasi dilakukan terhadap komposisi bahan tersebut untuk mendapatkan sediaan yang memiliki sifat fisik yang baik. Hasil
signifikasi faktor terhadap respon pada level yang diteliti, yakni level rendah dan level tinggi, dapat diperoleh dari rancangan percobaan tersebut. Potensi
antibakteri sediaan terhadap Staphylococcus epidermidis juga dilakukan dalam penelitian ini untuk memastikan bahwa sediaan mampu melepaskan zat
antibakteri dari ekstrak lengkuas dalam formulasi dan menghambat pertumbuhan bakteri tersebut.
1. Rumusan masalah
a. Bagaimana pengaruh cocoamidopropyl betaine dan gelatin maupun interaksi keduanya terhadap sifat fisik sabun cair transparan ekstrak
lengkuas meliputi ketahanan busa dan viskositas? b. Berapa komposisi cocoamidopropyl betaine dan gelatin pada area
optimum yang dapat menghasilkan sabun cair transparan ekstrak
lengkuas sesuai dengan sifat fisik ketahanan busa dan viskositas yang diinginkan?
c. Bagaimana stabilitas fisik sabun cair transparan ekstrak lengkuas pada penyimpanan selama 28 hari?
d. Apakah sediaan sabun cair transparan ekstrak lengkuas mampu menghambat pertumbuhan Staphylococcus epidermidis?
2. Keaslian penelitian
Penelitian yang pernah dilakukan berkaitan dengan pemanfaatan lengkuas dalam sediaan kosmetik dan formulasi produk sabun cair transparan
antara lain: a. Formula Sabun Transparan Antijamur dengan Bahan Aktif Ekstrak
Lengkuas Alpinia galanga L. Swartz. Hernani, Bunasor, dan Fitriati,
2010. b. Pengaruh Penambahan Bahan Pengental Gliserin dan Surfaktan
Cocoamidpropyl Betaine terhadap Viskositas dan Ketahanan Busa pada Sediaan Sabun Cair Transparan : Aplikasi Desain Faktorial
Anggraeni, 2011.
c. Aplikasi Gelatin Tipe B sebagai Bahan Pengental pada Produk Shower Gel
Ningrum, 2002. Sejauh penelusuran literatur oleh penulis, penelitian mengenai
pengaruh penambahan cocoamidopropyl betaine dan gelatin terhadap sifat fisik dan stabilitas fisik pada formulasi sediaan sabun cair transparan ekstrak
rimpang lengkuas Alpinia galanga belum pernah dilakukan sebelumnya.
3. Manfaat penelitian
a. Manfaat teoretis. Informasi tambahan dalam pengembangan produk farmasi diharapkan dapat diperoleh berdasarkan hasil dari penelitian yang
dilakukan, terutama mengenai formulasi sabun cair transparan ekstrak lengkuas Alpinia galanga.
b. Manfaat praktis. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran tentang pengaruh surfaktan cocoamidopropyl betaine dan thickening agent
gelatin dalam sediaan sabun cair ekstrak rimpang lengkuas Alpinia galanga
terhadap sifat fisik sediaan yang meliputi ketahanan busa dan viskositas, komposisi kedua bahan tersebut dalam formula dalam
menghasilkan sifat fisik sabun cair yang diinginkan dan stabilitas yang baik, serta potensi antibakteri sediaan dalam menghambat pertumbuhan
bakteri Staphylococcus epidermidis.
B. Tujuan Penelitian