dan konflik yang dihadapi. Menurut Abrams dalam Nurgiyantoro 1995:158 subplot, hanya merupakan bagian dari plot utama. Ia berisi cerita
“kedua” yang ditambahkan yang bersifat memperjelas dan memperluas pandangan kita terhadap plot utama dan mendukung efek keseluruhan
cerita. Alur berdasarkan kriteria kepadatan adalah padat atau tidaknya
pengembangan dan perkembangan cerita pada karya fiksi. kriteria ini dibedakan menjadi dua yaitu alur padat dan alur longgar.
a. Alur Padat
Alur padat adalah alur yang cara penyajian ceritanya cepat dan peristiwa- peristiwa fungsional terjadi susul-menyusul dengan cepat, hubungan antar
peristiwa juga terjalin erat, dan pembaca seolah-olah selalu dipaksa untuk terus-menerus mengikutinya.
b. Alur Longgar
Dalam cerita yang beralur longgar, pergantian peristiwa demi peristiwa penting berlangsung lambat.
Alur berdasarkan kriteria isi adalah sesuatu, masalah, kecenderungan masalah, yang diungkap dalam cerita. Kriteria ini dapat dibagi dua, yaitu alur
peruntungan dan alur tokohan.
a. Alur Peruntungan
Alur peruntungan berhubungan dengan cerita yang mengungkapkan nasib, peruntungan, yang menimpa tokoh utama cerita yang bersangkutan.
b. Alur Tokohan
Alur tokohan menyaran pada adanya sifat pementingan tokoh, tokoh yang menjadi fokus perhatian.
c. Alur Pemikiran
Alur Pemikiran mengungkapkan sesuatu yang menjadi bahan pemikiran, keinginan, perasaan, berbagai macam obsesi, dan lain-lain hal yang menjadi
masalah hidup dan kehidupan manusia. Nurgiyantoro, 1995:153-162.
2.2.1.4 Tema
Gagasan dasar umum yang menopang sebuah karya sastra dan yang terkandung di dalam teks sebagai struktur semantis dan yang menyangkut
persamaan-persamaan atau perbedaan-perbedaan Hartoko Rahmanto dalam Nurgiyantoro, 2007:68. Tema disaring dari motif-motif yang terdapat dalam
karya yang bersangkutan yang menentukan hadirnya peristiwa-peristiwa, konflik, dan situasi tertentu Nurgiyantoro, 2007:68. Hal ini seperti yang diungkapkan
Sudjiman 1988:50 bahwa gagasan, ide, atau pilihan utama yang mendasari suatu karya sastra disebut tema. Menurut Stanton dan Kenny dalam Nurgiyantoro
2007:67 tema adalah makna yang dikandung oleh sebuah cerita. Tema dalam karya fiksi dapat disimpulkan dengan menyimpulkan keseluruhan cerita.
Berdasarkan pengertian-pengertian di atas, tema dapat disimpulkan sebagai gagasan yang mendasari cerita suatu karya sastra.
Dalam usaha menemukan dan menafsirkan tema sebuah novel secara lebih khusus dan rinci, Stanton dalam Nurgiyantoro 2007:87-88 mengemukakan
adanya sejumlah kriteria sebagai berikut.