2.7. Kerangka Konsep.
Pemeriksaan Laboratorium
Permenkes RI N0. 492MenkesPERIV2010
Hygiene sanitasi berdasarkan 6 prinsip
1. Pemilihan bahan
baku sop buah 2.
Penyimpanan bahan sop buah
3. Pengolahan sop
buah 4.
Penyimpanan sop buah
5. Pengangkutan sop
buah 6.
Penyajian sop buah Sop Buah
Memenuhi syarat Ada
Escheric hia. coli
Tidak ada Escherichia coli.
Kepmenkes RI N0. 942MenkesSKVII2003
Jumlah Escheric
hia coli
Tidak memenuhi syarat
Universitas Sumatera Utara
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah survey yang bersifat deskriptif dengan melihat gambaran hygiene sanitasi dan analisa laboratorium untuk mengetahui kandungan
bakteri Escherichia coli yang terdapat dalam sop buah di Pusat Pasar Kabanjahe Kabupaten Karo Tahun 2011.
3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian. 3.2.1.Lokasi Penelitian.
Penelitian ini dilakukan di Pusat Pasar Kabanjahe Kabupaten Karo, pemeriksaan sampel dilakukan di Laboratorium Jurusan Kesehatan Lingkungan
Kabanjahe Poltekes Kemenkes Medan. Alasan memilih kecamatan tersebut sebagai lokasi penelitian karena :
1. Jumlah penjual dan konsumen dilokasi tersebut cukup besar .
2. Lokasi penjualan terletak di pusat perbelanjaan dan berdekatan dengan
jalan raya serta mudah terkontaminasi. 3.
Lokasi penelitian tidak jauh dari tempat pemeriksaan sampel.
3.2.2.Waktu Penelitian
Waktu penelitian akan dilaksanakan pada bulan September 2010 sampai Mei 2011, termasuk pengambilan data-data pendukung lainnya.
Universitas Sumatera Utara
3.3. Populasi dan Sampel 3.3.1. Polpulasi
Populasi penelitian ini adalah pembuatpenjual sop buah di Pusat Pasar Kabanjahe Kabupaten Karo.
3.3.2. Sampel
Sampel penelitian pada Pusat Pasar Kabanjahe adalah total sampling yaitu seluruh pembuatpenjual sop buah yang berjumlah 11 usaha kecil sop buah.
3.4. Metode Pengumpulan Data 3.4.1. Data Primer
Data primer diperoleh dengan observasi langsung ke lokasi menggunakan lembar observasi dan mengadakan wawancara langsung kepada pembuatpenjual sop
buah serta data yang diperoleh dari hasil pemeriksaan laboratorium mengenai ada tidaknya Escherichia coli yang terkandung dalam sop buah.
3.4.2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh dari hasil penelitian dan dinas tata kota pasar Kabanjahe.
3.5. Pelaksanaan Penelitian 3.5.1. Pengambilan Sampel dan Pengiriman ke Laboratorium.
1. Persiapkan segala sesuatu untuk pengambilan sampel seperti keperluan alat
tulis, catatan pada formulir pemeriksaan tentang lokasi pengambilan sampel dan peralatan beaker glass, termos es tempat sampel.
2. Beaker glass disterilisasi pada autoclave dengan suhu 121
C selama 15 menit.
Universitas Sumatera Utara
3. Persiapkan sampel sop buah, untuk diperiksa ke laboratorium sesuai jumlah
jenis yang akan diperiksa, mulai dari air pencuci buah, sop kuahsantan, sop buah siap saji.
4. Sampel yang akan diperiksa ke laboratorium ditaruh kedalam beaker glas
yang dilengkapi dengan penutup dan diberi kode sampel di masukkan kedalam termos es.
5. Sampel dimasukkan ke dalam termos es dengan teratur.
6. Pengiriman dilakukan secepatnya dalam waktu 3 jam harus sudah sampai di
laboratorium.
3.5.2. Peralatan dan Bahan.
a. Peralatan untuk pemeriksaan sampel
1. Autoclave.
9. Cawan petri dish. 2.
Incubator : 37 C dan 44
C. 10. Pipet 1 cc dan 10 cc.
3. Timbangan analitik.
11. Kawat ose. 4.
Labu erlemeyer. 12. Sipidol.
5. Rak tabung reaksi.
13. Kapas. 6.
Tabung reaksi. 14. Thermometer.
7. Tabung durham.
15. Beaker glass. 8.
Lampu bunsen spritus. 16. Thermos es.
b. Bahan media dan regensia untuk pemeriksaan sampel
1. Billiant Gree Lactosa Bile Broth BGLB
3. Media nutrient agar 2.
Lactose Broth LB 4. Alkohol 99
Universitas Sumatera Utara
3.5.3. Cara Pelaksanaan Pemeriksaan.
Pemeriksaan Most Probable Number MPN Depkes RI, 1991 . Pemeriksaan MPN dilakukan terhadap bahan pemeriksaan yang telah disiapkan dengan
menggunakan metode tabung ganda yang terdiri dari : 5 x 10 ml : 1 x 1 ml : 1 x 0,1 ml.
Pemeriksaan tabung ganda terdiri dari : 1. Tes Pendahuluan Presumtive Test
2. Tes Penegasan Confirmative Test
I. Test Pendahuluan Presumtive Test
Media yang biasa digunakan adalah lactose broth. Cara Pemeriksaan :
1. Siapkan 7 tabung reaksi dan masing-masing berisi tabung durham dan media
lactose broth sebanyak 10 ml. Tabung disusun pada rak tabung reaksi, masing- masing tabung diberi tanda :
nomor urut, tanggal pemeriksaaan, volume. 2.
Dengan pipet steril ambil sampel yang akan dipemeriksa yang telah disiapkan. Masukkan ke dalam tabung 1 sd 5 masing-masing 10 ml, tabung ke 6 sebanyak
1 ml dan tabung ke 7 sebanyak 0,1 ml, tabung digoyang-goyang agar specimen dan media tercampur.
3. Inkubasi pada suhu 37
C selama 24 – 48 jam, diperiksa ada tidaknya pembentukan gas pada tabung durham. Catat semua tabung yang menunjukkan
peragian lactose pembentukan gas. Pembentukan gas pada tabung durham pada tes pendahuluan dinyatakan test +positif dan dilanjutkan dengan test penegasan.
Bila test negatif berarti coliform negatif dan tidak perlu dilakukan test penegasan.
Universitas Sumatera Utara
II. Test Penegasan Comfirmative Test
Media yang digunakan : Brilliant Green Lactose Broth BGLB 2. Test ini
untuk menegaskan hasil positif dari test pendahuluan. Cara Pemeriksaan :
1. Dari tiap-tiap presumative yang positif, dipindahkan 1 – 2 ose ke dalam tabung
confirmative yang berisi 10 ml BGLB 2 . Dari masing-masing tabung presumative diinkubasikan ke dalam 2 tabung BGLB 2 .
2. Satu seri tabung BGLB 2 diinkubasikan pada 35 – 37
C selama 24 – 48 jam untuk memastikan adanya coliform dan satu seri yang lain diinkubasikan pada
suhu 44 C selama 24 – 48 jam untuk memastikan adanya coliform tinja.
3. Satu pembacaan dilakukan setelah 24 – 48 jam dengan melihat jumlah tabung
BGLB 2 yang menunjukkan positif gas.
III. Pembacaan Hasil Test.
Pembacaan hasil dari test dilakukan dengan menghitung jumlah tabung yang menunjukkan adanya gas baik pada seri tabung yang diinkubasikan pada suhu 44
C. Angka yang diperoleh dicocokkan dengan tabel MPN, maka akan diperoleh index
MPN coliform untuk tabung yang diinkubasikan pada suhu 37 C dan index MPN
Escherichia coli untuk tabung yang diinkubasikan pada suhu 44 C.
3.6. Defenisi Operasional
1. Sop buah adalah kreasi dari perpaduan buah-buahan segar fresh fruit yang
dipotong-potong dan dibentuk sesuai selera lalu mencampurkannya dengan sop santan dan pemanis digunakan gula ditambah es batu yang sudah diparut
Universitas Sumatera Utara
dikreasikan dengan susu, dihiasi dengan buah strawberi atau anggur diatasnya yang diolahdijual di Pusat Pasar Kabanjahe Kabupaten Karo.
2. Hygiene sanitasi makanan dan minuman adalah upaya untuk mengendalikan
faktor tempat, peralatan, orang dan makanan yang dapat atau mungkin dapat menimbulkan gangguan kesehatan atau keracunan makanan dengan
menerapkan enam prinsip hygiene sanitasi makanan dan minuman. 3.
Pemilihan bahan minuman adalah proses menentukan bahan-bahan dengan kondisi segar, masih utuh dan diperoleh dari sumber yang resmi untuk
digunakan dalam proses pengolahan sop buah . 4.
Penyimpanan bahan minuman adalah menaruh bahan minuman pada tempat yang aman dan sehingga tidak terjangkau tikus, serangga, serta binatang
pengganggu lainnya. 5.
Pengolahan minuman adalah proses pengubahan bentuk dari bentuk asalnya menjadi minuman yang siap saji.
6. Penyimpanan minuman jadi adalah menaruh minuman yang sudah siap saji
pada tempat yang tidak tercemar debu, tertutup, tidak dapat dijangkau tikus, serangga dan binatang pengganggu lainnya.
7. Pengangkutan minuman adalah memindahkan minuman dari tempat
pengolahan ke tempat penyajian. 8.
Penyajian minuman adalah menghidangkan minuman siap santap sop buah di tempat yang telah disediakan dengan menggunakan peralatan bersih dan
penyajian berpakaian bersih.
Universitas Sumatera Utara
9. Pemeriksaan Escherichia coli adalah pemeriksaan jumlah Escherichia coli
dalam sop buah secara laboratorium yang merupakan indikator pencemaran dalam sop buah tersebut. Memenuhi syarat bakteriologis, jika Escherichia coli
dalam minuman tersebut sesuai dengan Permenkes RI N0. 492MenkesPERIV2010 yaitu 0 dalam 100 ml sampel.
10. Kandungan Escherichia coli dalam minuman sop buah adalah banyaknya
Escherichia coli yang ditemukan pada minuman sop buah dari hasil pemeriksaan laboratoium yang merupakan indikator pencemaran, sesuai
Permenkes RI N0. 492MenkesPERIV2010. Memebuhi syarat apabila 0 dalam 100 ml sampel negative, tidak memenuhi syarat apabila 0 dalam
100 ml sampel positif.
3.7. Aspek Pengukuran