Prinsip 2 : Penyimpanan Bahan Makanan.

2.3.2. Prinsip 2 : Penyimpanan Bahan Makanan.

Proses penyimpanan bahan makanan adalah agar bahan makanan tidak mudah rusak dan kehilangan nilai gizinya. Semua bahan makanan dibersihkan terlebih dahulu sebelum disimpan, yang dapat dilakukan dengan cara mencuci. Setelah dikeringkan kemudian dibungkus dengan pembungkus yang bersih dan disimpan dalam ruangan yang bersuhu rendah Kusmayadi, 2008. Menyimpan makanan dalam freezer sama sekali tidak membunuh bakteri melainkan menghambat pertumbuhan berkembangbiak bakteri. Apabila makanan dikeluarkan dari dalam freezer dan temperatur menjadi tinggi, maka bakteri akan mulai memperbanyak diri kembali. Bakteri baru berhenti tumbuh apabila makanan disimpan pada temperatur di bawah 3 C Moehyi, 1992. Dalam penyimpanan bahan makanan hal – hal yang harus diperhatikan adalah: 1. Penyimpanan harus dilakukan dalam suatu tempat khusus yang bersih dan memenuhi syarat. 2. Barang-barang harus diatur dan disusun dengan baik, sehingga : - Mudah untuk mengambilnya. - Tidak menjadi tempat bersarang bersembunyi serangga dan tikus. - Tidak mudah membusuk dan rusak, untuk bahan-bahan yang mudah membusuk harus disediakan tempat penyimpanan dingin. - Setiap bahan makanan mempunyai kartu catatan agar dapat digunakan untuk riwayat kelur masuk barang dengan system FIFO First In Firs Out. - Universitas Sumatera Utara Ada empat cara penyimpanan makanan yang sesuai dengan suhunya yaitu Depkes RI, 2004 : 1. Penyimpanan sejuk coolling, yaitu suhu penyimpanan 10 C – 15 C untuk jenis minuman buah, es krim dan saturan. 2. Penyimpanan dingin chilling, yaitu suhu penyimpanan 4 C – 10 C untuk bahan makanan yang berprotein yang akan segera diolah kembali. 3. Penyimpanan dingin sekali freezing, yaitu suhu penyimpanan 0 C – 4 C untuk bahan berprotein yang mudah rusak untuk jangka waktu sampai 24 jam. 4. Penyimpanan beku frozen, yaitu suhu penyimpanan 0 C untuk bahan makanan protein yang mudah rusak untuk jangka waktu 24 jam. Tabel 2.1 Penyimpanan Bahan Makanan Mentah. Jenis Bahan Makanan Lama Penggunaan 3 hari atau kuran 1 minggu atau kurang 1 minggu atau lebih Daging,ikan,udang dan olahannya -5 C sampai 0 C -10 C sampai -0 C Kurang dari - 10 C Telur, susu dan olahannya 5 C sampai 7 C -5 C sampai 0 C Kurang dari -5 C Sayur, buah dan minuman 10 C 10 C 10 C Tepung dan biji- bijian 15 C 25 C 25 C Sumber : Mukono, 2000 Universitas Sumatera Utara

2.3.3. Prinsip 3 :Pengolahan Makanan

Dokumen yang terkait

Higiene Sanitasi Pengelolaan Dan Pemeriksaan Kandungan Escherichia Coli Dalam Mie Gomak Uang Dijual Di Pasar Sidikalang Tahun 2012

2 64 105

Hygiene Sanitasi Pengolahan Makanan Dan Pemeriksaan Escherichia Coli (E.Coli) Pada Pecel Yang Dijual Di Pasar Petisah Tahun 2015

4 58 78

Higiene Sanitasi Dan Pemeriksaan Kandungan Bakteri Escherichia Coli Pada Jus Buah Yang Dijual Di Jalan H. M. JHONI Kecamatan Teladan Medan Tahun 2011

9 100 88

Pelaksanaan Hygiene Sanitasi Depot Dan Pemeriksaan Kandungan Bakteri Escherichia Coli Pada Air Minum Isi Ulang Di Kecamatan Tanjungpinang Barat Tahun 2012

9 116 129

Hygiene Sanitasi Dan Pemeriksaan Kandungan Bakteri Escherichia Coli Pada Es Kolak Durian Yang Dijajakan Di Jalan Dr. Mansyur Kelurahan Padang Bulan Kota Medan Tahun 2010

5 57 94

Hygiene Sanitasi Dan Pemeriksaan Kandungan Bakteri Escherichia Coli Pada Es Krim Yang Dijajakan Di Kecamatan Medan Petisah Kota Medan Tahun 2009

7 54 74

Higiene Sanitasi Pengelolaan Dan Pemeriksaan Kandungan Escherichia Coli Dalam Mie Gomak Uang Dijual Di Pasar Sidikalang Tahun 2012

0 2 13

Hygiene Sanitasi Pengolahan Makanan Dan Pemeriksaan Escherichia Coli (E.Coli) Pada Pecel Yang Dijual Di Pasar Petisah Tahun 2015

0 2 12

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Higiene dan Sanitasi - Higiene Sanitasi Dan Pemeriksaan Kandungan Bakteri Escherichia Coli Pada Jus Buah Yang Dijual Di Jalan H. M. JHONI Kecamatan Teladan Medan Tahun 2011

0 0 28

Higiene Sanitasi Dan Pemeriksaan Kandungan Bakteri Escherichia Coli Pada Jus Buah Yang Dijual Di Jalan H. M. JHONI Kecamatan Teladan Medan Tahun 2011

0 0 13