Pedagang tidak mengunakan pengangkutan khusus ini disebabkan kurangnya tingkat ekonomi yang dimiliki pedagang sop buah untuk menggunakan alat angkut
khusus dan kurangnya pengetahuan pedagang tentang tingkat resiko pencemaran yang akan terjadi di perjalanan pada saat melewati jalan yang kotor banyak debu dan
alat angkutnya sendiri yang memang kotor akibat agkutan di gunakan merupakan angkutan umum yang tingkat pencemaran masuknya bakteri yang tinggi hingga
sampai ke tempat penjualan. Menurut Kepmenkes RI No.942MenkesSKVII2003 tentang Persyaratan
Hygiene Sanitasi Makanan Jajanan, dimana tempat pengangkutan makananminuman di Pusat Pasar Kabanjahe tidak memenuhi syarat kesehatan. Pengangkutan minuman
yang sehat akan sangat berperan di dalam mencegah terjadinya pencemaran makanan. Pencemaran pada minuman jadi lebih tinggi resikonya dari pada pencemaran pada
bahan baku makanan, oleh karena itu dalam prinsip pengangkutan minuman jadi perlu diperhatikan antara lain setiap makanan mempunyai wadah masing-masing,
wadah yang digunakan harus utuh dan kuat, kendaraan pengangkut disediakan khusus serta tidak digunakan untuk keperluan mengangkut bahan lain dan kondisi harus
bersih. Dalam proses pengangkutan hingga sampai ke tangan kansumen, minuman jadi harus dalam keadaan tertutup untuk menghindari pencemaran ulang maupun
silang.
5.1.6. Penyajian Minuman Jadi Sop Buah.
Berdasarkan hasil penelitian pada prinsip penyajian minuman jadi sop buah 11100 peralatan untuk penyajian dalam keadaan bersih , masih dijumpainya
327,3 penyaji tidak menjaga kebersihan anggota tubuhnya saat menyajikan sop
Universitas Sumatera Utara
buah terlihat tidak mencuci tangan pada saat menyajikan sop buah dan 11100 tangan penyaji kontak langsung dengan sop buah.
Menurut Kepmenkes RI No.942MenkesSKVII2003 tentang Persyaratan Hygiene Sanitasi Makanan Jajanan, dimana tempat penyajian makananminuman di
Pusat Pasar Kabanjahe tidak memenuhi syarat kesehatan. Penyaji tidak boleh terjadi kontak langsung dengan makanan yang disajikan merupakan tindakan pencegahan
kontaminasi silang antara penyaji dengan pencemar dan mengusahakan makanan yang disajikan pada tempat yang bersih, peralatan yang digunakan bersih, sirkulasi
udara dapat berlangsung, penyaji berpakaian bersih dan rapi menggunakan tutup kepala dan celemek Kusmayadi,2008.
Penyajian makanan yang menarik akan memberikan nilai tambah dalam menarik pelanggan. Teknis penyajian makanan untuk konsumen memiliki berbagai
cara asalkan memperhatikan kaidah hygiene sanitasi yang baik. Penggunaan pembungkus seperti plastik, kertas atau boks plastik harus dalam keadaan bersih dan
tidak berasal dari bahan-bahan yang dapat menimbulkan racun
5.1.7. Lokasi Penjualan Minuman Sop Buah.
Berdasarkan hasil penelitian pada lokasi penjualan minuman jadi sop buah 981,8 lokasi tidak jauh atau berada pada kurang dari 500 meter dari sumber
pencemaran lintas transportasi , 327,3 tidak ada sarana air minum, air minum dibawa sendiri dari rumah namun tetap bersumber dari penyediaan air minum dan
mengunakan air isi ulang, sehingga penggunaan air minum terbatas, dan lokasi pembuatpenjual sop buah 11100 penampungan sampah yang tidak tertutup
11100.
Universitas Sumatera Utara
Kurannya sumber air minum pada pedagang akan dapat menjadi resiko tingkat pencemaran karena penggunaan air yang terbatas dan tempat penampungan
sampah yang terbuka akan mengundang vector untuk berkembang biak ini akan menjadi resiko pencemaran yang tinggi namun pedangan sop buah di Pasar
Kabanjahe tidak menyadari apa yang dilakukan akan merugikan bagi masyakat dan si pedagang tersebut, ini disebabkan kurangnya pendidikan tentang hygiene sanitasi
makanan dan minuman. Pada umumnya saluran pembuangan air kotor di Pusat Pasar Kabanjahe masih
terbuka parit sehingga sampah-sampah yang berserakan masuk ke dalam parit dan mengakibatkan parit tumpat dan menimbulkan bau busuk yang dapat menjadi tempat
berkembang biak serangga tikus yang dapat terkontaminasi makanan dan minuman. Menurut Kepmenkes RI No.942MenkesSKVII2003 tentang Persyaratan
Hygiene Sanitasi Makanan Jajanan, dimana tempat lokasi penjualpembuat makananminuman di Pusat Pasar Kabanjahe tidak memenuhi syarat kesehatan.
Lokasi usaha yang tidak memenuhi syarat kesehatan akan memudahkan terjadinya kontaminasi makanan oleh mikroorganisme seperti bakteri, jamur, virus dan parasit
serta bahan-bahan kimia yang dapat menimbulkan resiko terhadap kesehatan untuk itu penting bagi setiap usaha kecil memilih lokasi yang bersih, sehat dan terhindar
dari sumber pencemaran transportasi yang ada di Pusat Pasar Kabanjahe.
5.2 Gambaran Hygiene Sanitasi Pada PembuatPenjual Minuman Sop Buah di Pusat Pasar Kabanjahe kabupaten Karo Tahun 2011.
Hygiene sanitasi pada pembuatpenjual minuman sop buah di Pusat Pasar Kabanjahe Kabupaten Karo secara umum tidak memenuhi syarat kesehatan sesuai
Universitas Sumatera Utara
dengan Kepmenkes RI No.942MenkesSkVII2003 tentang Persyaratan Hygiene Sanitasi Makanan Jajanan, Kerena semua penjualpembuat sop buah tidak
menerapkan keenam prinsip hygiene sanitasi makanan dan minuman secara keseluruhan sejak dari pemilihan bahan baku, penyimpanan bahan baku, pengolahan,
penyimpanan minuman jadi, pengangkutan dan penyajian sop buah. Prinsip hygiene sanitasi makanan ini sangat penting diterapkan oleh semua
pengolah makanan agar makanan dan minuman yang dihasilkan berkualitas baik yang ditinjau dari aspek kelezatan, zat gizi pada makanan dan aspek kesehatan masyarakat,
sehingga makanan atau minuman tersebut menjadi lebih bermanfaat bagi konsumen Mukono,2006.
5.3 HACCP Hazard Analysis Critical Control Poin .