Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan - Kemdikbud
KEGIATAN PEMBELAJARAN 4: TATA SURYA
KELOMPOK KOMPETENSI I
90
Matahari. Jika tidak ada energi dari Matahari yang cukup maka penguapan air laut tidak akan terjadi. Jika tidak terjadi penguapan maka
tentu saja tidak akan terjadi siklus air sehingga ketersediaan air tawar di permukaan Bumi akan terancam.
Proses Fotosintesis. Daun pada tumbuhan sangat membutuhkan
sinar Matahari dalam proses fotosintesis. Jika daun pada tumbuhan tidak dapat berfotosisntesis maka akan menyebabkan tumbuhan mati.
Ketersediaan tumbuhan sangat penting bagi makhluk hidup lain karena tumbuhan merupakan sumber makanan pertama dalam rantai makanan.
Efek Rumah Kaca. Efek rumah kaca menyebabkan temperatur Bumi
terjaga tetap hangat. Cahaya tampak Matahari yang dapat menembus lapisan atmosfer kemudian sebagian diserap oleh permukaan Bumi.
Permukaan Bumi kemudian meradiasikannya kembali dalam bentuk sinar inframerah. Sinar inframerah ini sebagian besar tidak dapat menembus
lapisan atmosfer dan terperangkap dan menyebabkan permukaan Bumi tetap hangat. Tanpa ada efek rumah kaca ini maka semua panas akan
kembali ke ruang angkasa dan menyebabkan Bumi menjadi sangat dingin.
Di samping hal di atas, sinar Matahari juga dibutuhkan secara langsung oleh manusia. Ultraviolet dibutuhkan oleh tubuh Manusia dalam
memproduksi vitamin D. Sinar Matahari juga dapat digunakan sebagai sumber energi alternatif pengganti minyak bumi.
2. Pergerakan Bumi dan Bulan
Bumi sebagai planet berevolusi mengelilingi Matahari. Selama mengitari Matahari, Bumi disertai oleh satu buah satelit alam yang disebut Bulan.
Bulan sendiri berevolusi mengelilingi Bumi. Di samping bergerak mengitari Matahari, Bumi dan Bulan masing-masing berotasi pada sumbunya.
2.1. Gerakan Bumi
Seluruh anggota Tata Surya bergerak mengelilingi Matahari. Gerakan disebut revolusi. Bumi sendiri mengitari Matahari dalam satu putaran
periode memerlukan waktu satu tahun atau 365 hari. Lintasan orbit Bumi
KEGIATAN PEMBELAJARAN 4: TATA SURYA
KELOMPOK KOMPETENSI I
Mata Pelajaran IPA SMP
91
memiliki eksentrisitas 0,067. Nilai eksentrisitas yang mendekati nol menyatakan lintasan orbit yang mendekati lintasan berbentuk lingkaran.
Karena nilai eksentrisitas Bumi mendekati nilai nol, maka lintasan orbit Bumi dapat dianggap berbentuk lingkaran dengan jari-jari 150 juta km. 150 juta km
adalah rerata jarak Bumi ke Matahari yang dalam astronomi disebut 1 SA SA=Satuan Astronomi. Pergerakan revolusi Bumi digunakan oleh
Manusia untuk menyusun sistem penanggalan Masehi. Di samping melakukan revolusi, Bumi juga berotasi pada sumbunya. Sumbu
rotasi Bumi tidak tegak lurus terhadap bidang ekliptika. Perhatikan gambar di bawah. Hal tersebut menyebabkan besarnya energi Matahari yang
diterima bagian Bumi tidak sama. Rotasi Bumi juga menyebakan terjadinya siang dan malam. Pada gambar di bawah, bagian Bumi yang langsung
menghadap datangnya sinar Matahari mengalami siang sementara sebagian Bumi sebelahnya mengalami malam. Waktu yang diperlukan Bumi untuk
berotasi satu kali putaran adalah 24 jam.
Gambar 4.8 Kemiringan Sumbu Rotasi Bumi
Kemiringan sumbu rotasi Bumi menyebabkan terjadinya perbedaan musim antara belahan Bumi utara dan belahan Bumi selatan. Perhatikan gambar
di bawah.
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan - Kemdikbud
KEGIATAN PEMBELAJARAN 4: TATA SURYA
KELOMPOK KOMPETENSI I
92
Gambar 4.9 Revolusi Bumi dan waktu terjadinya musim di belahan bumi utara.
Pada gambar di atas, pada posisi 1 belahan Bumi utara sedang mengalami musim panas, sedangkan belahan Bumi selatan sedang mengalami musim
dingin. Pada posisi 2, belahan Bumi utara menglami musim gugur, sedangkan belahan Bumi selatan mengalami musim semi. Pada posisi 3,
belahan Bumi utara mengalami musim dingin, sedangkan belahan Bumi selatan mengalami musim panas. Pada posisi 4, belahan Bumi Utara
mengalami musim semi, sedangkan belahan Bumi selatan mengalami musim gugur. Begitu seterusnya selama satu tahun bagian-bagian Bumi
mengalami pergantian musim.
KEGIATAN PEMBELAJARAN 4: TATA SURYA
KELOMPOK KOMPETENSI I
Mata Pelajaran IPA SMP
93
2.2. Gerakan Bulan