2.1.3. Hubungan Pandangan, Bahasa dan Budaya
Manusia adalah makhluk berpikir. Manusia mengucapkan pikirannya lewat bahasa. Meskipun menurut Lorens Bagus 1990, bahasa tidak sama dengan
pikiran. Pikiran memakai bahasa sebagai alat ekspresi. Bahasa mempunyai kekuatan yang begitu dahsyat dan lebih tajam dari sebuah pisau. Di dalamnya
terdapat sesuatu kekuatan yang tidak tampak yang diberi nama komunikasi. Dalam filsafat bahasa dikatakan bahwa orang mencipta realita dan menatanya
lewat bahasa. Bahasa mengangkat ke permukaan hal yang tersembunyi sehingga menjadi kenyataan. Tetapi, bahasa yang sama dapat dipakai menghancurkan
realitas orang lain Sobur, 2004:16. Bahasa adalah kombinasi kata yang diatur secara sistematis, sehingga
bisa digunakan sebagai alat komunikasi. Kata itu sendiri, merupakan bagian integral dari simbol yang dipakai oleh kelompok
masyarakatnya. Itu sebabnya, kata bersifat simbolis. Simbol itu, menurut Robert Sibarani Wibowo, 2001:34, mengutip pendapat van
Zoest, adalah sesuatu yang dapat menyimbolkan dan mewakili ide, pikiran, perasaan, benda, dan tindakan secara arbitrer, konvensional
dan representatifinterpretatif Sobur, 2004:42. Penggunaan katakata dalam penyampaian pesan verbal sangat menentukan
keberhasilan dari proses komunikasi. Bagi media, bahasa bukan sekedar alat komunikasi untuk menyampaikan
fakta, informasi, atau opini. Bahasa juga bukan sekedar alat komunikasi untuk menggambarkan realitas, namun juga menentukan gambaran atau citra tertentu
yang hendak ditanamkan kepada publik. Sobur, 2004:89 Bahasa yang dimiliki seseorang dalam sebuah masyarakat merupakan
hasil pengenalan cognition terhadap lingkungan sekitarnya. Oleh karena apa yang dilihat, dirasakan, didengar, dikecap, dan dicium berada dalam lingkungan
yang satu dan sama, maka bahasa yang dihasilkannya pun relatif menunjukkan adanya kesamaan. Menurut Goodenough via Carson,1981:17;via Kalangi,
1994:1 sistem kognitif itulah yang merupakan kebudayaan. Sistem kognitif itu terdiri dari pengetahuan, kepercayaan, dan nilai yang berada dalam pikiran
anggotaanggota individual masyarakat. Sementara itu, bahasa yang merupakan salah satu unsur pokok kebudayaan itu merupakan sistem simbol Geertz via
Kalangi, 1994:2; via AhimsaPutra, 1997:14. Dalam bahasalah tersimpan
khasanah kebudayaan suatu masyarakat Istiyani, 2004:23.
2.1.4. Ideologi Patriarki dalam Nilainilai budaya