Pendekatan Semiotik dalam Ilmu Komunikasi

tertentu serta melihat bagaimana nilai­nilai tersebut mempengaruhi hubungan antara perempuan dan laki­laki dalam tingkatan psikologis dan budaya.

2.1.7. Pendekatan Semiotik dalam Ilmu Komunikasi

Tanda­tanda signs adalah basis dari seluruh komuniasi Littlejohn, 1996:64;Sobur, 2001:15. Tanda terdapat di mana­mana. Kata adalah tanda, demikian pula gerak isyarat, lampu lalu lintas, bendera, dan sebagainya. Struktur karya sastra, struktur film, bangunan atau nyanyian burung dapat dianggap sebagai tanda. Segala sesuatu dapat menjadi tanda. Ahli filsafat dari Amerika, Charles Sanders Peirce, menegaskan bahwa kita hanya dapat berfikir dengan sarana tanda. Sudah pasti bahwa tanpa tanda kita tidak dapat berkomunikasi Sudjiman Zoest, 1992:vii. Tanda­tanda memungkinkan kita berpikir, berhubungan dengan orang lain, dan memberi makna pada apa yang ditampilkan oleh alam semesta Sudjiman Zoest, 1992:1 dan untuk memahami tanda­tanda tersebut, kita membutuhkan suatu model dari ilmu pengetahuan sosial yang disebut semiotika, berkaitan dengan hal tersebut, Daniel Chandler dalam bukunya yang berjudul Semiotic for Beginners, menuliskan, sebagai berikut : Semiotics is important because it can help us not to take reality for granted as something having a purely objective existence which is independent of human interpretation. It teaches us that reality is a system of signs. Studying semiotics can assist us to become more aware of reality as a construction and of the roles played by ourselves and others in constructing it http:www.aber.ac.ukmediaDocumentsS4Bsem01.ht ml 24 Oktober 2009. Secara etimologis, istilah semiotik berasal dari kata Yunani semeion yang berarti “tanda”. Tanda sendiri didefinisikan sebagai sesuatu yang atas dasar konvensi sosial yang terbangun sebelumnya dianggap mewakili sesuatu yang lain Eco, 1979:16. Berdasarkan pemikiran Saussure, yang paling penting dalam konteks semiotik adalah pendangannya mengenai tanda. Saussure meletakkan tanda dalam konteks komunikasi manusia dengan melakukan pemilihan antara apa yang disebut signifier penanda dan signified petanda. Signfier adalah bunyi yang bermakna atau coretan yang bermakna aspek material, yakni apa yang dikatakan dan apa yang ditulis atau dibaca. Signfied adalah gambaran mental, yakni pikiran atau konsep aspek mental dari bahasa. Kedua unsur ini seperti seperti dua sisi dari sekeping mata uang atau selembar kertas. Tanda bahasa dengan demikian menyatukan, bukan hal dengan nama, melainkan konsep dan gambaran akustis. Saussure menggambarkan tanda yang terdiri atas signifier dan signified itu sebagai berikut: Gambar 2.1 Elemen­elemen Makna Saussure Sumber : Alex Sobur, Analisis Teks Media: Suatu Pengantar untuk Analisis Wacana, Analisis Semiotik dan Analisis Framing, 2004, hlm. 125. Sign Signifier physical existence of the sign Signified mental concept signification external reality of meaning compose of Pada dasarnya apa yang disebut signifier dan signified tersebut adalah produk kultural. Hubungan di antara keduanya bersifat arbitrer manasuka dan hanya berdasarkan konvensi, kesepakatan, atau peraturan dari kultur pemakai bahasa tersebut Sobur, 2004:125. Pada dasarnya pusat perhatian pendekatan semiotik adalah pada tanda sign. Dan menurut John Fiske ada tiga area penting dalam studi semiotik, yakni Fiske, 1990:40; Sobur, 2004:94: 1. The sign itself. This consists of the study of diffrent varieties of signs, of the diffrent ways thay have of confeying meaning, and of the way they relate to the people who use them. For signs are human constructs and can only be understood is terms of the uses people put them to. Tanda itu sendiri. Hal ini berkaitan dengan beragam tanda yang berbeda, seperti cara mengantarkan makna serta cara menghubungkannya dengan orang yang menggunakannya. tanda adalah buatan manusia dan hanya dapat dimengerti oleh manusia orang­ orang yang menggunakannya. 2. The codes or systems into which signs are organized. This study covers the ways that a variety of codes have developed in order to meet the needs of a society or cultur. kode atau sistem dimana lambang­lambang disusun. Study ini meliputi bagaimana beragam tanda dibangun untuk mempertemukan dengan kebutuhan masyarakat dalam sebuah kebudayaan. 3. The culture within which these codes and signs operate. Kebudayaan dimana kode dan lambang itu beroperasi. Pada perkembangannya dewasa ini, semiotik kerap digunakan sebagai pendekatan untuk menganalisis teks media. Hal tersebut berdasarkan asumsi bahwa media itu sendiri dikomunikasikan melalui seperangkat tanda. Teks media yang tersusun atas seperangkat tanda tersebut tidak pernah membawa makna tunggal. Kenyataannya, teks media selalu memiliki ideologi dominan yang terbentuk melalui tanda tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa teks media membawa kepentingan­kepentingan tertentu– juga kesalahan­kesalahan tertentu– yang lebih luas dan kompleks Sobur, 2004:95. Semiotik membuat kita sadar dan berhati­hati bahwa nilai­nilai budaya yang kita pakai untuk memahami dunia, adalah sebuah konvensi­konvensi atau kesepakatan yang telah diturunkan dari generasi ke generasi oleh anggota dari budaya, dimana kita menjadi bagiannya. Semiotik mengingatkan kita bahwa tidak ada hal yang alami mengenai nilai­nilai budaya kita. Nilai­nilai budaya adalah konstruksi sosial yang tidak hanya sangat beragam seiring perjalanan waktu tetapi juga sangat berbeda dari satu budaya ke budaya lain.

2.1.8. Penampakan Ideologi dalam Studi Semiotik

Dokumen yang terkait

Pemaknaan Lirik Lagu Judas (Studi Analisis Semiotika Lagu Lady Gaga yang berjudul Judas)

22 172 89

REPRESENTASI WANITA DALAM LIRIK LAGU POP INDONESIA (Analisis Semiotika Tentang Lirik Lagu Bertemakan Wanita)

9 117 53

REPRESENTASI KASIH SAYANG DALAM LIRIK LAGU (Studi Semiotika tentang Representasi Kasih Sayang dalam Lirik Lagu “Ibu” yang dipopulerkan oleh Sulis).

1 6 124

REPRESENTASI KEHIDUPAN KELUARGA DALAM LIRIK LAGU “GENERASI FRUSTASI” (Studi Semiotik Tentang Representasi Kehidupan Keluarga Dalam Lirik Lagu “Generasi Frustasi” yang dibawakan oleh Iwan Fals).

4 29 82

REPRESENTASI POSFEMINISME DALAM LIRIK LAGU “TOKEK RACUN” (Studi Semiotik Representasi Posfeminisme Dalam Lirik Lagu “Tokek Racun”).

3 16 88

REPRESENTASI CINTA DAMAI DALAM LIRIK LAGU ” PERDAMAIAN ’’ (Studi Semiologi Representasi Dalam Lirik Lagu ’’ Perdamaian ’’ Oleh Band GIGI).

0 5 64

REPRESENTASI PEREMPUAN DALAM LIRIK LAGU

0 0 15

REPRESENTASI NILAINILAI BUDAYA PATRIARKI DALAM LIRIK LAGU KARENA WANITA (INGIN DIMENGERTI) (Studi Analisis Semiotik tentang Representasi Nilai Nilai Budaya Patriarki pada Lirik Lagu “Karena Wanita (Ingin Dimengerti)”)

0 3 22

REPRESENTASI CINTA DAMAI DALAM LIRIK LAGU ” PERDAMAIAN ’’ (Studi Semiologi Representasi Dalam Lirik Lagu ’’ Perdamaian ’’ Oleh Band GIGI)

0 0 15

REPRESENTASI POSFEMINISME DALAM LIRIK LAGU “TOKEK RACUN” ( Studi Semiotik Representasi Posfeminisme Dalam Lirik Lagu “Tokek Racun” ) SKRIPSI

0 0 20