56
Hasil penelitian pustaka ini menunjukan bahwa anak yang lahir di luar ikatan perkawinan menurut hukum Islam adalah:
1. Hubungan hukum dengan ibunya secara otomatis mempunyai hubungan nasab. sebagaimana terdapat dalam pasal 100 Kompilasi Hukum Islam, dan
Hadits Nabi yang Bersumber dari Ibnu Umar . 2. Sedangkan bapaknya boleh tidak mengakui anak luar kawin tersebut dengan
cara Lian . sebagaimana terdapat dalam pasal 101 Kompilasi Hukum Islam, dan Hadits Nabi yang Bersumber dari Ibnu Umar.
Menurut Hukum Perdata adalah: Hukum perdata menganut azas yang menyatakan bahwa anak yang lahir di
luar perkawinan hanya mempunyai hubungan hukum dengan bapak atau ibunya, apabila bapak atau ibunya memberikan pengakuan terhadap anak luar kawin tersebut,
seperti yang terdapat dalam Pasal 280 Kitab Undang- Undang Hukum Perdata. Dalam bukunya, Aneka Masalah Hukum Perdata Islam di Indonesia 2006,
hakim agung Abdul Manan, menyebutkan hubungan perdata anak luar kawin dengan ayah biologisnya menimbulkan kewajiban timbal balik dalam hal pemberian nafkah,
perwalian, hak memakai nama, dan mewaris.
4. Nikah Tanpa Dicatatkan Pada Lembaga Pencatatan Sipil
Adapun fakta pernikahan siri kedua, yakni pernikahan yang sah menurut ketentuan fikih islam namun tidak dicatatkan pada lembaga pencatatan sipil;
sesungguhnya ada dua hukum yang harus dikaji secara berbeda yakni
86
: 1hukum pernikahannya; dan
86
Ibid., 10
Universitas Sumatera Utara
57
2hukum tidak mencatatkan pernikahan di lembaga pencatatan negara Dari aspek pernikahannya, nikah siri tetap sah menurut ketentuan fikih islam,
dan pelakunya tidak boleh dianggap melakukan tindak kemaksiatan, sehingga berhak dijatuhi sanksi hukum. Pasalnya, suatu perbuatan baru dianggap kemaksiatan dan
berhak dijatuhi sanksi di dunia dan di akherat, ketika perbuatan tersebut terkategori ”mengerjakan yang haram” dan ”meninggalkan yang wajib”. Seseorang baru absah
dinyatakan melakukan kemaksiyatan ketika ia telah mengerjakan perbuatan yang haram, atau meninggalkan kewajiban yang telah ditetapkan oleh syariat.
Seseorang baru berhak dijatuhi sanksi hukum di dunia ketika orang tersebut; pertama, meninggalkan kewajiban, seperti meninggalkan sholat, jihad, dan lain
sebagainya; kedua, mengerjakan tindak haram, seperti minum khamr dan mencaci Rasul Saw, dan lain sebagainya; ketiga, melanggar aturan-aturan administrasi negara,
seperti melanggar peraturan lalu lintas, perijinan mendirikan bangunan, dan aturan- aturan lain yang telah ditetapkan oleh negara.
Berdasarkan keterangan dapat disimpulkan; pernikahan yang tidak dicatatkan di lembaga pencatatan negara tidak boleh dianggap sebagai tindakan kriminal
sehingga pelakunya berhak mendapatkan dosa dan sanksi di dunia. Pasalnya, pernikahan yang ia lakukan telah memenuhi rukun-rukun pernikahan yang digariskan
oleh Allah Swt. Adapun rukun-rukun pernikahan adalah sebagai berikut; 1wali,
2dua orang saksi, dan 3ijab qabul.
Universitas Sumatera Utara
58
Jika tiga hal ini telah dipenuhi, maka pernikahan seseorang dianggap sah secara fikih Islam walaupun tidak dicatatkan dalam pencatatan sipil.
Pelaku nikah siri“tidak memperoleh perlindungan hukum”, tidak dapat melakukan tuntutan hukum ke Pengadilantidak mendapat pelayanan penegakan
hukum, seperti : pengaduan minta diceraikan, tuntutan nafkah, tuntutan anak, tuntutan harta warisan dan lain sebagainya karena si Penuntut tidak dapat
membuktikan adanya perkawinan yang sah menurut Undang-Undang;
5. Hal-Hal Positif yang Didapat dari Penyiaran Pernikahan