Upaya Hukum Yang Dapat Dilakukan Istri Yang Dinikahi Secara Siri Pada Masyarakat Adat Aceh.

113

B. Upaya Hukum Yang Dapat Dilakukan Istri Yang Dinikahi Secara Siri Pada Masyarakat Adat Aceh.

Menurut Kompilasi hukum Islam salah satu upaya yang dapat dilakukan yaitu: 1. Itsbat Nikah. Itsbat nikah adalah suatu penetapan dan pengesahan kebenaran atas suatu perkawinan yang telah dilangsungkan menurut syariat agama islam melalui putusan pengadilandari suatu perkara pembuktian kebenarankeabsahan adanya suatu perkawinan.Itsbat nikah dapat dilakukan dengan cara mengajukan permohonan pengesahan nikah dan atau juga dengan cara mengajukan gugatan pengesahan nikah yang diajukan di Pengadilan Agama Mahkamah Syar’iyah kalau di Aceh. Hal ini berdasarkan Kompilasi Hukum Islam pasal 7, menurut Pasal 7 Ayat 1 Kompilasi Hukum Islam, idealnya suatu perkawinan hanya dapat dibuktikan dengan adanya akta nikah yang dibuat oleh Pegawai Pencatat Nikah, dalam hal perkawinan tidak dapat dibuktikan dengan Akta Nikah, dalam Ayat 2 dapat diajukan itsbat nikahnya ke Pengadilan Agama, selanjutnya dalam Ayat 3 diberi batasan untuk mengajukan itsbat. Itsbatnikah yang dapat diajukan ke Pengadilan Agama terbatas mengenai hal-hal yang berkenaan dengan : 1. Adanya perkawinan dalam rangka penyelesaian perceraian. 2. Hilangnya Akta Nikah. 3. Adanya keraguan tentang sah atau tidaknya salah satu syarat perkawinan. Universitas Sumatera Utara 114 4. Adanya perkawinan yang terjadi sebelum berlakunya Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974. 5. Perkawinan yang dilakukan oleh mereka yang tidak mempunyai halangan perkawinan menurut Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974. 2. Perkawinan Ulang Perkawinan Ulang adalah melakukan suatu perkawinan kembali secara agama islam. Dalam perkawinan ulang tersebut harus disertai dengan pencataatan perkawinan oleh pejabat yang berwenang pencatat perkawinan di Kantor Urusan Agama. Perkawinan Ulang ini bukan menganggap pernikahan tidak sah akan tetapi dilakukan untuk melengkapi kekurangan yang ada di dalam perkawinan siri. Pencatatan perkawinan penting agar ada kejelasan status dari isteri yang dinikahi secara siri. Mengenai upaya hukum terhadap hak waris istri yang dinikahi secara siri pada masyarakat adat Aceh, terdapat kesulitan istri dalam mengurus hak warisnya.Maka istri yang tidak tercatat syarat administratif tidak bisa mendapatkan hak warisnya di dalam hukum positif Indonesia, demikian pula bagi seorang anak yang terlahir dari pernikahan siri begitu juga ibunya selaku istri sah menurut hukum Islam yang ingin menjadi ahli waris, maka ia tidak akan dapat menjadi ahli waris tanpa terlebih dulu mengajukan itsbat nikah ke Pengadilan Agama Mahkamah Syar’iyah kalau di Aceh dan juga melakukan pernkawinan ulang sebelum suami telah meninggal dunia. Universitas Sumatera Utara 115

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan