5    Dengan  memilih  gambarbentuk,  dapat  melatih  anak  untuk  berfikir matematis menggunakan otak kiri
Berdasarkan  uraian    ,  maka  dapat  disimpulkan  bahwa  media  puzzle merupakan  alat  permainan  edukatif  yang  dapat  merangsang kemampuan  anak,
yang  dimainkan  dengan  cara  membongkar  pasang  kepingan  puzzle  berdasarkan pasangannya.
2.1.10. Penerapan Problem Solving Dalam IPS
2.1.10.1. Langkah  –  langkah  Penerapan  Model  Pembelajaran  IPS  Dengan Menggunakan Pendekatan Problem Solving.
Dalam  menerapkan  model  pembelajaran  IPS  dengan  menggunakan  model pemecahan  masalah  dapat  memilih  model  yang  dikemukakan  oleh  para  ahli  di
atas  karena  pada  prinsipnya  model  pemecahan  masalah  tersebut  adalah  sama yakni  dari  merumuskan  masalah  sampai  pada  pemecahan  masalah  dengan
menggunakan suatu strategi yang cocok Hamdani, 2011 : 85. Sebagai  contoh,  seorang  guru  akan  menerapkan  model  pembelajaran  IPS
terpadu  dengan  menggunakan  pendekatan  pemecahan  masalah  dalam  kegiatan belajar mengajar di dalam kelas. Ambil contoh kurukulum Sekolah Dasar kelas 4
semester 2, langkah – langkah guru adalah sebagai berikut : 1  Menentukan tujuan pembelajaran
2  Menentukan pokok bahasan 3  Menentukan  dan  memahami  materi  pelajaran  yang  akan  disampaikan
membahas cara menentukan sikap bagaimana memanfaatkan  SDA yang ada
4  Setelah  guru  melakukan  persiapan  di  atas  maka  langkah  selanjutnya  adalah menyampaikan  materi  pelajaran  dalan  kegiatan  belajar  mengajar  di  kelas
dengan  menggunakan  pendekatan  pemecahan  masalah  secara  kelompok dengan prosedur : guru membagi kelas menjadi kelompok – kelompok kecil.
Kemudian kelompok tersebut atas bimbingan dan pengarahan guna mengikuti proses kerja sebagai berikut :
a.  Mendefinisikan masalah Langkah  yang  ditempuh  adalah  menampung  seluruh  pernyataan  masalah
yang berkaitan dengan cara – cara untuk menentukan sikap bagaimana kita memanfaatkan  SDA  yang  ada,  merumuskan  kembali  pernyataan  masalah
dan memilih beberapa definisi masalah yang dapat diselesaikan oleh setiap kelompok  yang  disesuaikan  dengan  kemampuan  siswa  dan  fasilitas  yang
ada. b.  Mendiagnosis masalah
Tahap  ini  bertujuan  untuk  mengetahui  dimensi  dan  sebab  –  sebab timbulnya  masalah.Adapun  sebab  –  sebab  timbulnya  masalah  tersebut,
antara lain sebagai berikut ini : 1.  Perkembangan IPTEK yang sangat cepat dapat mempengaruhi adanya
SDA  seperti  alat  penebang  pohon,  hal  ini  menyebabkan  masyarakat dapat menebang hutan secara liar
2.  Banyaknya bahan kimia yang menyebabkan pencemaran lingkungan. 3.  Kegiatan ekonomi dapat mempengaruhi adanya SDA
c.  Merumuskan alternatif strategi. Tahap  ini  kelompok  harus  kreatif  dan  berusaha  untuk  merumuskan
alternatif  strategi  untuk  memecahkan  masalah  serta  dituntut  mempunyai daya  nalar  yang  tinggi.  Setelah  mengetahui  sebab  –  sebab  timbulnya
masalah  yang  ditinjau  dari  berbagai  sudut  pandang  maka  kita  dapat merumuskan strategi pemecahan masalah dengan jalan berikut ini :
1.  Sikap  bijaksana,  dengan  membuka  diri  terhadap  lingkungan  dalam memanfaatkan SDA.
2.  Sikap waspada dengan melestarikan lingkungan. 3.  Sikap selektif, yaitu memilih yang baik dan membuang yang buruk
d.  Penentuan dan penerapan strategi. Tahap  ini  kelompok  –  kelompok  memutuskan  untuk  memilih  alternatif
strategi yang akan dipakai. Tentunya alternatif yang dipilih sudah melalui pertimbangan  yang  matang  sehingga  diharapkan  strategi  tersebut  dapat
menjadi obat mujarab bagi pemecahan masalah. Adapun alternatif strategi yang dipilih, antara lain berikut ini :
1.  Bersifat  bijaksana  dalam  menerima  IPTEK,  strategi  ini  untuk memecahkan masalah banyaknya masyarakat yang bersifat konsumtif.
2.  Bersikap  waspada,  strategi  ini  untuk  memecahkan  masalah  pengaruh kegiatan ekonomi.
3.  Bersikap  selektif,  strategi  ini  untuk  memecahkan  masalah  dalam melestarikan lingkungan.
e.  Evaluasi keberhasilan strategi. Tahap ini kelompok mempelajari : apakah strategi ini berhasil diterapkan,
apakah akibat dari penerapan strategi itu. 5  Setelah  kelompok  sampai  kepada  tahap  evaluasi  maka  langkah  guru
selanjutnya  mengadakan  tanya  jawab  mengenai  hasil  pemecahan  masalah yang  diputuskan  masing  –  masing  kelompok  yang  bertujuan  untuk
mendapatkan  keputusan  bersama  mengenai  strategi  pemecahan  masalah dengan  cara  mengendalikan  pertambahan  penduduk  Indonesia  karena
mempengaruhi kondisi alam terutama SDA akan semakin berkurang. 2.1.10.2.Keterkaitan  Model  Problem  Solving  Dengan  Hasil  Belajar  IPS  Pada
Siswa Kelas IV. Pada  siswa  kelas  4  SD  biasanya  mereka  sudah  dapat  menentukan
klasifikasi berdasarkan pemikiran logis.  Kemampuan mengklasifikasikan sesuatu dari anak – anak SD pada umumnya berkembang secara bertahap antara lain :
1 Mereka dapat mengklasifikasikan benda berdasarkan pengalaman langsung.
2 Pada  saat  beranjak  kemampuannya    “Operasi  Konkret”  mereka  sudah  bisa
memecah grup ke dalam sub grupnya walaupun masih dalam keadaan belum jelas.
3 Pada  perkembangan  berikutnya  sudah  dapat  melakukan  klasifikasi  dan
menyadari  bahwa  sesuatu  itu  bisa  diklasifikasikan  pada  kelompok  yang berbeda.
Pembelajaran  dengan  model    Problem  Solving  melibatkan  siswa  dalam kegiatan  belajar  mengajar  secara  sepenuhnya.  Pada  pengalaman  langsung  yang
dapat  mengembangkan  kemampuan  mengklasifikasikan  benda  berdasarkan pemikiran  logis.  Anak  mengalami  bagaimana  kegiatan  belajar  itu  dilakukannya.
Dengan  demikian,  baik  kegiatan  fisiknya  maupun  psikisnya  digerakkan  secara simultan dan saling mendukung.  Pengalaman berharga yang diperoleh siswa akan
memberikan suatu manfaat,  seperti berikut ini : 1  Siswa dapat memperdalam pemahaman dan pengertian materi pelajaran juga
mampu mengembangkan sikap dan keterampilannya. 2  Mendorong siswa berpikir kritis dan realistis.
3  Pengalaman menghadapkan siswa kepada keadaan yang sebenarnya. 4  Pengalaman  itu  akan  berakumulasi  agar  diperoleh  pengalaman  yang  lebih
mendalam lagi. Dalam hal ini guru harus mengupayakan agar : 1.  Pengalaman itu sesuai dengan tingkat kemampuan siswa
2.  Pengalaman itu beragam, tidak menjemukan Kewajiban  guru  untuk  menjadikan  suatu  kegiatan  belajar  mengajar  yang
dikelolanya  berjalan  baik,  latihan  –  latihan  praktik  yang  diberikan  kepada  siswa tidak  membingungkan,  menarik  dan  dikerjakan  dengan  sungguh  –  sungguh
sehingga siswa dapat memiliki keterampilan tersebut. Diharapkan kegiatan belajar mengajar  seperti  ini  dapat  meningkatkan  kualitas  pencapaian  kognitifnya,
afektifnya serta psikomotoriknya keterampilannya. Jika model Problem Solving diterapkan  secara  efektif  dalam  pembelajaran  IPS  maka  prestasi  belajar  siswa
akan lebih meningkat.
2.2.  KAJIAN EMPIRIS