Hasil Belajar Siswa Hasil Observasi Keterampilan Guru

sungguh – sungguh dalam mengikuti pembelajaran metode problem solving dengan media puzzle piramida, siswa belum mampu menyajikan hasil kelompok kerja dengan media puzzle karena belum selesai pekerjaannya.

4. Hasil Belajar Siswa

Berdasarkan hasil belajar siswa pada siklus I rata-rata hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPS dengan model Problem Solving PS dengan media puzzle piramida materi kegiatan memanfaatkan SDA didaerahnya yang dicapai oleh siswa adalah dengan ketuntasan klasikal yang diperoleh siswa sebesar 78 dengan jumlah siswa 35 siswa. Sedangkan Persentase hasil belajar siswa pada pra siklus tersebut naik dari tes awal sebesar 54 , Berdasarkan penelitian membuktikan bahwa pembelajaran IPS dengan model Problem Solving dengan penggunaan media puzzle piramida pada siswa kelas IV siswa di SDN.Tugurejo 01 Semarang belum berhasil sehingga perlu adanya tindakan ke dua. 4.2.1.2 Siklus II

1. Hasil Observasi Keterampilan Guru

a Keterampilan membuka pelajaran Keterampilan guru dalam membuka pelajaran pada siklus I, pertemuan 1 mendapat skor 3 dengan kategori baik sedangkan pertemuan 2 observer menilai bahwa dalam membuka pelajaran memperoleh skor 4 dengan kategori baik sekali, hal ini terbukti dari 4 deskriptor yang tampak tampak saat penelitian diantaranya muncul yaitu menarik perhatian siswa, menimbulkan motivasi, menyampaikan tujuan dengan baik, memberi acuan melalui berbagai usaha, membuat kaitan atau hubungan materi- matreri . b Menjelaskan materi Keterampilan guru dalam menjelaskan materi pada siklus II, pertemuan 1 mendapat skor 3 dengan kategori baik sedangkan pertemuan 2 observer menilai bahwa dalam menjelaskan materi memperoleh skor 4 dengan kategori baik sekali, hal ini terbukti dari 4 deskriptor yang muncul yaitu materi sesuai dengan indikator dan tujuan pembelajaran dan menggunakan media pembelajaran yang menarik Pada kegiatan ini guru dalam memberikan materi dengan menggunakan bahasa yang mudah dipahami, memberikan contoh dan ilustrasi, memusatkan perhatian siswa kepada masalah pokok dan menunjukkan pemahaman. c Mengajukan pertanyaan Keterampilan guru dalam mengajukan pertanyaan pada siklus II, pertemuan 1 mendapat skor 3 dengan kategori baik sedangkan observer menilai bahwa dalam mengajukan pertanyaan memperoleh skor 4 dengan kategori baik sekali, hal ini terbukti dari 4 deskriptor yang muncul yaitu pertanyaan yang diajukan jelas dan mudah dimengerti oleh siswa, memberikan pertanyaan kepada seluruh siswa tersusun dengan baik dengan menggunakan kalimat sederhana dan mudah dipahami. pertanyaan bersifat mengarahkan atau menuntun kepada siswa dalam proses berpikir mandiri, pertanyaan menuntun siswa menemukan sendiri jawabannya yang benar. d Mengelola kelas Keterampilan guru dalam mengelola kelas pada siklus II pertemuan 1 dan 2 , observer menilai bahwa dalam mengelola kelas memperoleh skor 4 dengan kategori baik sekali. Hal ini terbukti dari 4 deskriptor yang muncul yaitu menciptakan dan pemeliharaan kondisi belajar yang optimal yang meliputi menunjukan sikap tanggap, memberi perhatian, memusatkan perhatian kelompok, memberikan petunjuk – petunjuk yang jelas e Membimbing diskusi kelompok kecil Keterampilan guru dalam membimbing diskusi kelompok kecil pada siklus II, pertemuan 1 mendapat skor 3 dengan kategori baik sedangkan pertemuan 2 observer menilai bahwa dalam membimbing diskusi kelompok kecil memperoleh skor 4 dengan kategori baik sekali. Hal ini terbukti dari 4 deskriptor yang muncul yaitu membimbing siswa dalam mendiskusikan masalah yang diberikan . memberikan pengarahan pada kel;ompok diskusi, membimbing kelompok diskusi yang mengalami kesulitan, menindak lanjuti hasil diskusi. f Mengajar kelompok kecil dan perorangan Keterampilan guru dalam mengajar kelompok kecil dan perorangan pada siklus II pertemuan 1 dan 2 , observer menilai bahwa dalam mengajar kelompok kecil dan perorangan memperoleh skor 3 dengan kategori baik . Hal ini terbukti dari guru memusatkan perhatian siswa pada tujuan dan topic diskusi sesuai dengan rumusan tujuan, meningkatkan pikiran dalam mengajukan pertanyaan, menutup diskusi dengan bantuan siswa. Sedangkan diskriptor yang belum tampak adalah memperluas masalah dalam mengajukan pertanyaan. mengarahkan diskusi kelompok dalam mengklasifikasi pendapat kelompok – kelompok masih baik dan meangarahkan diskusi kelas membandingkan pendapat kelompok – kelompok tampak hasil baik. g Memberikan penguatan secara verbal dan non verbal Keterampilan guru dalam memberikan penguatan secara verbal dan non verbal pada siklus II pertemuan 1 dan 2 , observer menilai bahwa dalam memberikan penguatan secara verbal dan non verbal memperoleh skor 4 dengan kategori baik sekali. Hal ini terbukti dari 4 deskriptor yang tampak yaitu memberikan penguatan verbal berupa mengucapkan kata “baik, bagus, tepat, “ kepada siswa, memberikan penguatan dengan tepuk tangan serta gerakan pendekatan . h Mengadakan variasi pembelajaran Keterampilan guru dalam mengadakan variasi pembelajaran pada siklus II pertemuan 1 dan 2 , observer menilai bahwa dalam memberikan variasi pembelajaran memperoleh skor 3 dengan kategori baik. Hal ini terbukti dari 3 deskriptor yang muncul yaitu penggunaan variasi suara, pemusatan perhatian siswa, mengadakan kontak pandang, sedangkan variasi dalam mengajar yang belum tampak adalah gerakan dan mimic badan dalam berkomunikasi. i Menutup Pelajaran Keterampilan guru dalam menutup pelajaran pada siklus II, observer menilai bahwa dalam menutup pelajaran memperoleh skor 4 dengan k siswa kategori baik sekali. Hal ini terbukti dari 4 deskriptor yang tampak yaitu suaran guru dalam pembelajaran cukup jelas dank eras, posisi guru bervariasi tidak hanya terpaku pada satu tempat saja, dan menerapkan prinsip penghargaan. Sedangkan diskriptor yang tidak tampak adalah kurang adanya variasi kegiatan dalam kelas klasikal, kelompok dan individu

2. Hasil Observasi Aktivitas Siswa

Dokumen yang terkait

PENERAPAN MODEL SNOWBALL THROWING BERBANTUAN MEDIA VIDEO PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IVA SDN TAWANGMAS 01 KOTA SEMARANG

0 8 379

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) BERBANTUAN MEDIA GRAFIS PADA SISWA KELAS IV SDN TUGUREJO 01 KOTA SEMARANG

4 24 305

PENERAPAN MODEL MIND MAPPING BERBANTUAN MEDIA VISUAL UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IV SDN KANDRI 01 KOTA SEMARANG

3 15 216

PENERAPAN STRATEGI PETA KONSEP DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IV SDN TUGUREJO 03 KOTA SEMARANG

0 4 376

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL STAD DENGAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS V SDN TUGUREJO 01 SEMARANG

0 5 179

MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS DI KELAS IV SDN GUNUNGPATI 02 KOTA SEMARANG

0 13 257

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM SOLVING DENGAN MEDIA AUTOGRAPH UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN MATEMATIKA SISWA SMA.

0 0 26

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM SOLVING DENGAN MEDIA VISUAL UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN Penerapan Model Pembelajaran Creative Problem Solving Dengan Media Visual Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Bangun Datar Pada Siswakelas IV SDN 01 Ji

0 0 15

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM SOLVING DENGAN MEDIA VISUAL UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN Penerapan Model Pembelajaran Creative Problem Solving Dengan Media Visual Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Bangun Datar Pada Siswakelas IV SDN 01 Ji

0 0 15

MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS DI KELAS IV SDN GUNUNGPATI 02 KOTA SEMARANG.

0 0 1