Cara Meningkatkan Motivasi Berprestasi

membuat seseorang akan mampu melakukan suatu hal dalam mencapai tujuannya, 3 adanya penghargaan dari orang lain, 4 jenis kelamin dan 5 keinginan yang kuat untuk sukses.

2.2.9 Cara Meningkatkan Motivasi Berprestasi

Memotivasi untuk berprestasi penting atinya bagi siswa dalam proses belajar mengajar karena fungsinya yang mendorong, menggerakkan dan mengarahkan kegiatan belajar. Menurut Hamalik 2001: 156 ada beberapa cara memotivasi siswa yaitu : 1 Kebermaknaan, siswa akan bermotivasi berprestasi apabila hal yang dipelajari mengandung makna baginya. 2 Modeling, siswa akan suka memperoleh tingkah laku baru dengan menyaksikan dan meniru tingkah laku model. Dengan model tingkah laku, siswa dapat mengamati dan menirukan apa yang diinginkan oleh guru. 3 Komunikasi terbuka 4 Prasyarat, guru hendaknya mengenali prasyarat yang dimiliki siswa 5 Novelty, menyajikan dengan sesuatu yang baru 6 Latihanpraktik yang aktif dan bermanfaat 7 Latihan terbagi, latihan dibagi-bagi dengan kurun waktu pendek 8 Kurangi paksaan dan kondisi menyenangkan Sedangkan menurut Hamzah 2008:34 ada beberapa teknik pengembangan motivasi dalam pembelajaran yaitu sebagai berikut: 1 Pernyataan penghargaan secara verbal 2 Menggunakan nilai ulangan 3 Menimbulkan rasa ingin tahu 4 Memunculkan sesuatu yang tidak terduga 5 Menggunakan simulasi dan permainan 6 Mengembangkan persaingan yang sehat 7 Merumuskan tujuan belajar 8 Memberikan contoh yang positif modeling Berdasarkan beberapa cara meningkatkan motivasi siswa di atas, teknik modeling merupakan salah satu cara yang diterapkan untuk membantu mengembangkan motivasi siswa. Salah satu teknik pengembangan motivasi berprestasi yang menggunakan media symbol berupa film, gambar yaitu melalui pemberian contoh yang positif modeling. Sebagaimana yang diungkapkan oleh Hamalik bahwa salah satu cara memotivasi siswa yaitu dengan modeling. Sebagai tingkah laku orang dipelajari dari hasil observasi orang lain, sehingga memperoleh gambaran cara melakukan tingkah laku baru. Oleh karena itu seseorang dapat belajar melakukan sesuatu dari orang lain, yaitu model. Dalam hal ini, siswa diajak untuk mengamati perilaku model yang positif dan disesuaikan dengan kebutuhan siswa melalui pendampingan dari konselor, sebab pada dasarnya kebutuhan prestasi merupakan motif social yang dipelajari.

2.3 Program Keluarga Harapan PKH