media audiovisual mampu meningkatkan kualitas pembelajaran sehingga dapat menjadi pendukung teori untuk kegiatan penelitian-penelitian selanjutnya yang
berkaitan dengan pembelajaran IPS. Manfaat secara praktis dari penelitian ini adalah :
1.4.1 Bagi Guru
Implementasi model pembelajaran snowball throwing berbantuan media audiovisual pada pembelajaran di SD diharapkan dapat meningkatkan dan
mendorong kemampuan serta ketrampilan guru untuk menciptakan pembelajaran yang aktif kreatif, meminimalisasi hambatan dalam pembelajaran dengan
menerapkan pendekatan pembelajaran yang kooperatif. Selain itu meningkatkan kemampuan guru dalam memberikan refleksi dan penilaian yang sebenarnya
berupa penilaian proses dan penilaian hasil kepada siswa.
1.4.2 Bagi Siswa
Dengan penerapan model snowball throwing berbantuan media audiovisual pada pembelajaran diharapkan siswa dapat mengkontruksi secara
mandiri pengetahuan dan keterampilan barunya, meningkatkan keaktifan siswa sehingga dapat terlibat langsung dalam pembelajaran, mampu memahami materi
melalui media Audiovisual, serta mendorong siswa untuk bepikir analitis, melatih siswa untuk saling bekerja sama dan berkolaborasi dalam kelompok sehingga
menumbuhkan motivasi siswa untuk belajar yang lama-kelamaan kebiasaan seperti ini akan menjadi sebuah karakter sehingga tujuan pembelajaran yang
diinginkan dapat tercapai dengan baik.
1.4.3 Bagi Sekolah
Penerapan model snowball throwing berbantuan media audiovisual pada pembelajaran dalam lingkungan sekolah dapat menumbuhkan kerja sama
antarguru yang berdampak positif pada kualitas pembelajaran di sekolah serta dapat memberikan kontribusi yang lebih baik dalam perbaikan pembelajaran,
sehingga mutu sekolah dapat meningkat. Serta dengan meningkatnya hasil belajar siswa maka sekolah tersebut juga akan meningkat pula kualitasnya.
18
BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1 KAJIAN TEORI
2.1.1 Hakikat Belajar
2.1.1.1 Pengertian Belajar
Menurut Hamdani 2011:21, belajar merupakan perubahan tingkah laku atau penampilan dengan berbagai kegiatan contohnya membaca,mengamati,
mendengarkan, meniru dan sebagainya. belajar akan lebih baik jika subjek belajar mengalami atau melakukannya. Anitah 2009:1.17 berpendapat bahwa belajar
merupakan proses mental dan emosional atau aktivitas pikiran dan perasaan. Cronbarch dalam Suprijono, 2012:2 mengemukakan bahwa belajar adalah
perubahan perilaku sebagai hasil dari pengalaman. Belajar merupakan suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk
memperoleh perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungan Slameto, 2013: 2.
Sedangkan menurut Sardiman 2012: 21 belajar adalah rangkaian kegiatan jiwa raga, psiko-fisik untuk menuju perkembangan pribadi manusia seutuhnya, yang
berarti menyangkut unsur cipta, rasa dan karsa, ranah kognitif, afektif dan psikomotorik. Pendapat lain, belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku
dalam pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang diperoleh dalam jangka waktu yang lama dan dengan syarat bahwa perubahan yang terjadi tidak disebabkan oleh