Ilmu Pengetahuan Sosial KAJIAN TEORI

2.1.5 Ilmu Pengetahuan Sosial

2.1.5.1 Pengertian Ilmu Pengetahuan Sosial Saidiharjo dalam Taneo 2010: 1.8 menjelaskan IPS merupakan hasil kombinasi atau hasil pemfusian atau perpaduan dari sejumlah mata pelajaran seperti geografi, ekonomi, sejarah, antropologi, dan politik. Mata pelajaran tersebut mempunyai ciri-ciri yang sama, oleh karena itu dipadukan menjadi satu bidang studi yaitu Ilmu Pengetahuan Sosial IPS. Gunawan 2013: 113 juga berpendapat bahwa IPS adalah sebuah program pendidikan dan bukan sub- disiplin ilmu tersendiri, sehingga tidak aka ditemukan baik dalam nomenklatur filsafat ilmu, disiplin ilmu-ilmu sosial maupun ilmu pendidikan. Menurut Hidayati 2008: 19 bahwa pada hakekatnya, IPS adalah telaah tentang manusia dan dunianya. Manusia selalu hidup bersama dengan sesamanya. Dalam hidup itu mereka harus mampu mengatasi rintangan yang mungkin timbul dari sekelilingnya maupun dari akibat hidup bersama. Begitulah IPS melihat manusia dari berbagai sudut pandang. IPS melihat bagaimana manusia hidup bersama sesamanya di lingkungan sendiri, dengan tetangganya, yang dekat sampai jauh serta bagaimana mereka bergerak untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Dari uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa IPS merupakan mata pelajaran diintegrasi dari ilmu-ilmu social yang mengkaji konsep-konsep yang berkaitan dengan masalah-masalah sosial yang terjadi di kehidupan masyarakat dan lingkungannya yang membekali siswa agar mampu hidup di tengah kompleksnya perkembangan zaman. 2.1.5.2 Tujuan Ilmu Pengetahuan Sosial Permendiknas Nomor 22 tahun 2006 menjelaskan bahwa mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut: 1 mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan lingkungannya; 2 memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan dalam kehidupan sosial; 3 memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan kemanusiaan; 4 memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama dan berkompetisi dalam masyarakat yang majemuk ditingkat lokal, nasional dan global. Sapriya 2012: 12 mengemukakan bahwa IPS pada dasarnya bertujuan untuk mempersiapkan para peserta didik sebagai warga negara yang menguasai pengetathuan knowledge, keterampilan skills, sikap dan nilai attitudes dan values yang dapat digunakan sebagai kemampuan untuk memecahkan masalah pribadi atau masalah sosial serta kemampuan mengambil keputusan dan berpartisipasi dalam berbagai kegiatan kemasyarakatan agar menjadi warga negara yang baik. Sementara dalam kurikulum tahun 2006 tujuan pendidikan IPS agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut: a. Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyaraat dan lingkungan. b. Memiliki kemampuan dasar untuk berfikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, inquiry, pemecahan masalah, dan keterampilan dalam kehidupan sosial. c. Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan kemanusiaan. d. Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerja sama dan kompetisi dalam masyarakat yamg majemuk di tingkat local, nasional, dan global. Nur Hadi dalam Susanto, 2014: 146 menyebutkan bahwa ada empat tujuan pendidikan IPS, yaitu knowledge, skill, attitude, dan value. Pertama, knowledge, sebagai tujuan utama dari pendidikan IPS yaitu membantu para siswa sendiri untuk mengenal diri mereka sendiri dan lingkunganya, dan mencakup geografi, sejarah, politik, ekonomi, dan sosiologi psikologi.Kedua, skill, yang mencakup keterampilan berpikir thinking skill. Ketiga, Attitudes, yang terdiri atas tingkah laku berpikir intellectual behavior dan tingkah laku sosial social behavior. Keempat, value, yaitu nilai yang terkandung di dalam masyarakat yang diperoleh dari lingkungan masyarakat maupun lembaga pemerintahan, termasuk di dalamnya nilai kepercayaan, nilai ekonomi, pergaulan antarbangsa, dan ketaatan kepada pemerintah dan hukum. Secara keseluruhan tujuan pendidikan IPS di SD adalah sebagai berikut: a. Pengetahuan sosial yang dapat berguna di kehidupannya b. Kemampuan mengidentifikasi, menganalisis, dan meyusun alternatif pemecahan maslah nasioanal yang terjadi dalam kehidupan bermasyarakat. c. Kemampuan berkomunikasi dengan masyarakat, berbagai bidang keilmuan, dan bidang keahlian. d. Sikap mental yang positif dan memiliki keterampilan terhadap pemanfaatan lingkungan yang menjadi bagian dari kehidupan e. Kemampuan dalam mengembangkan pengetahuan IPS dengan perkembangan kehidupan, masyarakat, dan IPTEK. Susanto, 2014:32 Menurut Gunawan 2013:51 mata pelajaran IPS bertujuan agar anak didik memiliki kemampuan sebagai berikut : 1 mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan lingkungannya, 2 memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan dalam kehidupan sosial, 3 memiliki komitmen kesadaran terhadap nilai-nilai sosisal dan kemanusiaan, 4 memliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama dan berkompetisi dalam masyarakat yang majemuk, ditingkat lokal, nasional, dan global. Hidayati 2008: 1.24 bahwa kurikulum 2004 untuk tingkat SD menyatakan Pengetahuan Sosial sebutan IPS dalam kurikulum 2004, bertujuan untuk: a mengajarkan konsep-konsep dasar sosiologi, geografi, ekonomi, sejarah, dan kewarganegaraan, pedagogis, dan psikologis; b mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan kreatif, inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan sosial; c membangun komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan kemanusiaan; d meningkatkan kemampuan bekerja sama dan berkompetisi dalam masyarakat yang majemuk, baik secara nasional maupun global. Dari uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa tujuan pembelajaran IPS adalah untuk membekali peserta didik dengan pengetahuan sosial, pemecahan masalah sosial, kemampuan mengembangkan pengetahuan yang sesuai dengan perkembangan kehidupan masyarakat dan IPTEK serta meningkatkan kesadaran anak didik untuk memahami nilai-nilai sosial yang terkandung dalam kehidupan masyarakat. 2.1.5.3 Ruang Lingkup Ilmu Pengetahuan Sosial IPS adalah mata pelajaran yang berhubungan dengan cara manusia memenuhi kebutuhannya, yang meliputi kebutuhan materi, budaya, dan kejiwaanya, serta pemanfaatan sumber daya yang ada. Ruang lingkup mata pelajaran IPS menurut Gunawan 2013: 51 adalah sebagai berikut: a Manusia, Tempat, dan Lingkungan; b Waktu, Keberlanjutan, dan Perubahan; c Sistem Sosial dan Budaya; d Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan; c IPS sebagai pendidikan global global education di SD, yaitu : Mendidik siswa akan kebhinekaan bangsa, budaya, dan peradaban di dunia; Menanamkan kesadaran ketergantungan antar bangsa; Menanamkan kesadaran semakin terbukanya komunikasi dan transportasi antar bangsa di dunia; Mengurangi kemiskinan, kebodohan dan perusakan lingkungan. Menurut pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa IPS merupakan suatu ilmu pengetahuan yang memiliki ruang lingkup yang sangat luas, tidak hanya mencakup aspek-aspek sebagai suatu bidang pengetahuan melainkan juga mencakup nilai-nilai yang harus dikermbangkan oleh individu yang mempelajarinya yaitu nilai edukatif, nilai praktis, nilai teoritis, nilai filsafat dan nilai ketuhanan. 2.1.5.4 Karakteristik IPS SD IPS sebagai bidang studi merupakan gabungan ilmu-ilmu sosial yang terintegrasi satu terpadu. Pergertian terpadu bahwa materi IPS diambil dari ilmu- ilmu sosial yang dipadukan dan tidak terpisah-pisah dalam kotak disiplin ilmu. Hidayati, 2008: 1-26. Karena IPS terdiri dari ilmu-ilmu sosial, IPS memiliki cirri-ciri khusus yang berbeda dengan studi lainnya Susanto, 2014:11. Untuk membahas karakteristik IPS, dapat dilihat dari berbagai pandangan. Berikut ini dikemukakan karakteristik IPS dilihat dari materi dan strategi penyampaiannya : 2.1.5.4.1 Materi IPS Ditinjau dari aspek materi, bidang studi IPS memiliki karakteristik sebagai berikut: a menggunakan pendekatan lingkungan yang luas; b menggunakan pendekatan terpadu antarmata pelajaran yang sejenis; c berisi materi konsep, nilai-nilai sosial, kemandirian, dan kerja sama; d mampu memotivasi peserta didik untuk aktif, kreatif, dan inobatif, serta sesuai dengan perkembangan anak; e mampu meningkatkan keterampilan peserta didik dalam berfikir dan memperluas cakrawala budata. Menurut Mulyono dalam Hidayati, 2008:1-26 materi IPS digali dari segala aspek kehidupan sehari-hari masyarakat. Ada 5 macam sumber materi IPS antara lain: a. Segala sesuatu atau apa saja yang ada dan terjadi di sekitar anak sejak dari keluarga, sekolah, desa, kecamatan sampai lingkungan yang luas Negara dan dunia dengan berbagai permasalahannya. b. Kegiatan manusia misalnya: mata pencaharian, pendidikan, keagamaan, produksi, komunikasi dan transportasi. c. Lingkungan geografi dan budaya meliputi segala aspek geografi dan antropologi yang terdapat sejak dari lingkungan yang terdekat sampai yang terjauh. d. Kehidupan masa lampau, perkembangan kehidupan manusia, sejarah lingkungan, tokoh-tokoh dan kejadian-kejadian yang besar. Menurut Susanto 2014: 22 jika ditinjau dari ruang lingkup materinya, maka IPS memiliki karakteristik sebagi berikut: a menggunakan pendekatan lingkungan yang luas; b menggunakan pendekatan yang terpadu antarmata pelajaran yang sejenis; c berisi konsep, nilai-nilai sosial, kemandirian, dan kerjasama; d mampu memotivasi peserta didik untuk aktif, kreatif, dan inovatif; e mampu meningkatkan keterampilan peserta didik untuk berpikir dan memperluas cakrawala budaya. Berdasarkan penjelasan diatas, maka dinyatakan bahwa kajian bidang studi IPS mencakup lingkungan sosial, ilmu bumi, dan ekonomi pemerintahan. Ada lima macam sumber materi IPS antara lain : a. Segala sesuatu atau apa saja yang ada dan terjadi di sekitar anak sejak dari keluarga, sekolah, desa, kecamatan, sampai lingkungan yang luas negara dan dunia dengan berbagai permasalahannya. b. Kegiatan manusia misalnya: mata pencaharian, pendidikan, keagamaan, produksi, komunikasi, transportasi. c. Lingkungan geografi dan budaya meliputi segala aspek geografi dan antropologi yang terdapat sejak dari lingkungan anak yang terdekat sampai yang terjauh. d. Kehidupan masa lampau, perkembangan kehidupan manusia, sejarah yang dimulai dari sejarah lingkungan terdekat sampai yang terjauh, tentang tokoh- tokoh dan kejadian-kejadian yang besar. e. Anak sebagai sumber materi meliputi berbagai segi, dari makanan, pakaian, permainan, keluarga. Dengan demikian masyarakat dan lingkungannya, selain menjadi sumber materi IPS sekaligus juga menjadi laboratoriumnya. Pengetahuan konsep, teori- teori IPS yang diperoleh anak di dalam kelas dapat dicocokkan dan dicobakan sekaligus diterapkan dalam kehidupannya sehari-hari di masyarakat Hidayati, 2008:1-26 dan 1-27. 2.1.5.4.2 Strategi Pembelajaran IPS IPS merupakan program pembelajaran melalui pendekatan multidisiplin dan pendekatan terpadu sebagai disiplin ilmu-ilmu sosial dan humaniora. Ilmu-ilmu sosial yang terlibat dalam IPS adalah ekonomi, geografi, sejarah, sosiologi, politik, psikologi, dan antropologi. Materi ajar yang diambil dari berbagai ilmu- ilmu sosial yang menyangkut masalah konsep, generalisasi, dan teori. Pembelajaran IPS menyangkut tiga ranah yaitu ranah kognitif dengan enam tingkatannya, dan ranah afektif dengan lima tingkatannya , dan ranah psikomotor dengan lima tingkatan. Hanyalah dengan terpenuhinya tiga ranah tersebut pembelajaran IPS diharapkan dapat mempersiapkan siswa menjadi warga masyarakat, warga negara dan warga dunia yang baik.Gunawan, 2013:78 2.1.5.5 Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial di SD Peraturan Pemerintah No. 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi untuk tingkat SDMI menyebutkan bahwa Ilmu Pengetahuan Sosial IPS merupakan salah satu mata pelajaran yang mengkaji seperangkat peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi yang berkaitan dengan isu sosial. Pada jenjang SDMI mata pelajaran IPS memuat materi Geografi, Sejarah, Sosiologi, dan Ekonomi. Pembelajaran IPS di sekolah dasar mencakup hal-hal yang ada disekitar lingkungan peserta didik. IPS mengkaji seperangkat peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi yang berkaitan dengan isu sosial. Pada jenjang SDMI mata pelajaran IPS memuat materi Geografi, Sejarah, Sosiologi, dan Ekonomi. Melalui mata pelajaran IPS, peserta didik diarahkan untuk dapat menjadi warga negara Indonesia yang demokratis, dan bertanggung jawab, serta warga dunia yang cinta damai. Mata pelajaran IPS disusun secara sistematis, komprehensif, dan terpadu dalam proses pembelajaran menuju kedewasaan dan keberhasilan dalam kehidupan di masyarakat KTSP, 2006 :175. Selanjutnya, pelajaran IPS di SD harus memperhatikan kebutuhan anak yang berusia antara 6-12 tahun. Anak dalam kelompok usia 7-11 tahun menurut Piaget 1963 berada dalam perkembangan kemampuan intelektualkognitifnya pada tingkatan kongkrit operasional. Mereka memandang dunia dalam keseluruhan yang utuh, dan menganggap tahun yang akan sebagai waktu yang masih jauh. Yang mereka pedulikan adalah sekarang konkrit, dan bukan masa depan yang belum mereka pahami abstrak. Itulah sebabnya pembelajaran IPS di SD bergerak dari yang konkrit ke yang abstrak dengan mengikuti pola pendekatan lingkungan yang semakin meluas expanding environment approach dan pendekatan spiral dengan memulai dari yang mudah ke yang sukar, dari yang sempit menjadi lebih luas, dari yang dekat ke yang jauh dan seterusnya. Gunawan, 2013: 50. Materi IPS untuk jenjang sekolah dasar tidak terlihat aspek disiplin ilmu karena yang lebih dipentingkan adalah dimensi pedagogik dan psikologis serta karakteristik kemampuan berpikir peserta didik yang bersifat holistik Sapriya, 2009: 20. Dari uraian tersebut, peneliti menyimpulkan bahwa dalam pembelajaran IPS di sekolah dasar, guru harus mampu menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan dan memperhatikan karakteristik serta tingkat perkembangan siswa. Guru harus mampu menjelaskan materi dari hal-hal kongkrit ke hal-hal yang abstrak sehingga mempermudah siswa dalam memahami materi pembelajaran IPS dan mengaitkan materi dengan lingkungan sekitar.

2.1.6 Model Pembelajaran Kooperatif

Dokumen yang terkait

PENERAPAN MODEL SNOWBALL THROWING BERBANTUAN MEDIA VIDEO PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IVA SDN TAWANGMAS 01 KOTA SEMARANG

0 8 379

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL DISCOVERY LEARNING BERBANTUAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS VB SDN NGALIYAN 01 SEMARANG

1 51 241

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL PBL DENGAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS IV SDN KALIBANTENG KIDUL 02 KOTA SEMARANG

0 12 274

PENERAPAN MODEL SIKLUS BELAJAR BERBANTUAN MEDIA AUDIOVISUAL UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IVA SDN KALIBANTENG KIDUL 01 KOTA SEMARANG

0 5 407

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL TEAMS GAMES TOURNAMENT DENGAN MEDIA CD INTERAKTIF PADA SISWA KELAS VC SDN KALIBANTENG KIDUL 01 KOTA SEMARANG

0 13 282

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL COOPERATIVE SCRIPT BERBANTUAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS IV SDN MANGKANGKULON 01 KOTA SEMARANG

0 14 264

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL LEARNING CYCLE DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS IVB SDN KALIBANTENG KIDUL 01 KOTA SEMARANG

2 21 347

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING UNTUK MENNINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS V SDN KALIBANTENG KIDUL 01 KOTA SEMARANG

2 8 309

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL NHT DENGAN MEDIA POWERPOINT PADA SISWA KELAS IVA SDN KALIBANTENG KIDUL 01 SEMARANG

0 8 289

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING UNTUK MENNINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS V SDN KALIBANTENG KIDUL 01 KOTA SEMARANG.

0 0 1