KAJIAN EMPIRIS KAJIAN PUSTAKA

g. Siswa membuat bola pertanyaan dan melemparkan bola tersebut ke kelompok lain. h. Kelompok menjawab bola pertanyaan yang didapat dengan berdiskusi dalam kelompok. i. Siswa untuk melakukan refleksi atau evaluasi.

2.2 KAJIAN EMPIRIS

Penelitian ini didasarkan pada hasil penelitian yang sudah dilakukan terhadap Model snowball throwing berbantaun media audiovisual dalam meningkatkan kualitas pembelajaran IPS. Penelitian yang dianggap relevan dengan penelitian ini, antara lain adalah : 1. I Gd. Arta Januwardana 2014 yang berjudul “Pengaruh Metode Snowball Throwing Berbantuan Media Sederhana Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas V Sd Gugus 1 Kuta Badung”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar matematika antara siswa yang belajar melalui metode snowball throwing berbantuan media sederhana dengan siswa yang melalui pembelajaran konvensional. Hal ini ditunjukkan dengan menggunakan uji t dengan taraf signifikansi 5 a= 0,05 atau tingkat kepercayaan 95 dengan dk 36 + 40 - 2 = 74 diperoleh thitung 2,41 dan ttabel 2,000. Karena thitung ttabel maka H0 ditolak dan Ha diterima. Rata-rata nilai yang diperoleh antara siswa yang belajar melalui metode snowball throwing berbantuan media sederhana yaitu sebesar 75,22 dan siswa yang belajar melalui pembelajaran konvensional yaitu 67,00. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh metode snowball throwing berbantuan media sederhana terhadap hasil belajar matematika siswa kelas V SD Gugus I Kuta Badung tahun pelajaran 20132014. 2. Kd. Ayu Susanti 2014 yang berjudul “Pengaruh Model Snowball Throwing Berbantuan Media Konkret Terhadap Hasil Belajar Ipa Kelas V Sd Gugusi Gusti Ngurah Rai Denpasar”. Data hasil belajar IPA dikumpulkan dengan menggunakan tes objektif bentuk pilihan ganda biasa, yang kemudian dianalisis dengan uji-t. Setelah data dari kedua kelompok berdistribusi normal dan homogen, selanjutnya dilakukan uji hipotesis dengan uji-t yang menunjukkan thitung=3,31 dan ttabel=2,000 dengan dk=81n1+n2-2=41+42- 2=81 dan taraf signifikansi 5. Berdasarkan kriteria pengujian, thitungttabel 3,312,000, maka Ha diterima dan H0 ditolak. Rata-rata hasil belajar IPA siswa kelas V pada kelompok eksperimen lebih tinggi dibandingkan kelompok kontrol 76,0967,88. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Snowball Throwing berbantuan Media Konkret berpengaruh terhadap hasil belajar IPA siswa kelas V SD Gugus I Gusti Ngurah Rai Denpasar. 3. Penelitian lain juga dilakukan oleh Dewi Yuni Akhiriyah 2011 dengan judul “Penerapan Model Pembelajaran Snowball Throwing Untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran IPS Pada Siswa Kelas V SDN Kalibanteng Kidul 01 Kota Semarang ”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1 Keterampilan guru dalam siklus I mendapat skor rata-rata 2,5 baik, kemudian meningkat pada siklus II menjadi 3,0 baik, siklus III mendapat skor 3,4 sangat baik. 2 Aktivitas siswa pada siklus I mendapat skor 3,0 baik, kemudian meningkat pada siklus II menjadi 3,53 sangat baik, siklus III mendapat skor 3,56 sangat baik. 3 Persentase ketuntasan belajar klasikal pada siklus I sebesar 63, kemudian meningkat pada siklus II menjadi 73,9, dan pada siklus III sebesar 84,7. Hal ini menunjukkan bahwa indikator keberhasilan yang ditetapkan sebesar 80 telah terpenuhi sehingga penelitian ini dinyatakan berhasil. 4. Ade Irma Setiyani 2013 yang berjudul “Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPS Melalui Model Snowball Throwing Dengan Media Audio Visual Siswa Kelas IVA SDN Purwoyoso 03 Kota Semarang”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1 Keterampilan guru dalam siklus I pertemuan pertama mendapat skor 21 cukup baik, kemudian meningkat pada siklus I pertemuan kedua menjadi 30 baik, siklus II pertemuan pertama mendapat skor 33 baik, dan siklus II pertemuan kedua mendapat skor 38 sangat baik. 2 Aktivitas siswa pada siklus I pertemuan pertama mendapat skor 18,8 baik, kemudian meningkat pada siklus I pertemuan kedua menjadi 21,8 baik, siklus II pertemuan pertama mendapat skor 24,7 baik, dan siklus II pertemuan kedua mendapat skor 27,6 sangat baik. 3 Persentase ketuntasan belajar klasikal pada siklus I pertemuan pertama sebesar 64,10, kemudian meningkat pada siklus I pertemuan kedua menjadi 69,23 , siklus II pertemuan pertama sebesar 76,92, dan pada siklus II pertemuan kedua sebesar 87,18. Hal ini menunjukkan bahwa indikator keberhasilan yang ditetapkan sebesar 80 telah terpenuhi sehingga penelitian ini dinyatakan berhasil. 5. Penelitian lain yang dilakukan oleh Muhaedah Rasyid Sumiati Side 2011 yang berjudul “Pengaruh Penerapan Pembelajaran Snowball Throwing terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas X SMAN I Bajeng Kab. Gowa”. Data dianalisis dengan analisis deskriptif dan inferensial menunjukkan ada pengaruh positif pembelajaran snowball throwing terhadap hasil belajar siswa dengan signifikansi 0,000. Pembelajaran ini dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa, 81,88 siswa menjawab pertanyaan sesuai indikator, 79,34 siswa yang berdiskusi dalam kelompok dan membuat pertanyaan. Guru dan siswa memberi tanggapan positif terhadap model pembelajaran yang digunakan. 6. Penelitian lain yang dilakukan oleh Kiran 2012 dengan judul “A Study of Student’s Attitudes Towards Cooperative Learning”. Hasil dari penelitian tersebut bahwa pembelajaran dengan menggunakan kooperatif learning akan mempengaruhi siswa agar dapat mengembangkan sikap di dalam kelompok dari belajar berdasarkan pengalamannya. 7. Penelitian milik Tolmie 2010 dengan judul “Social Effects of Collaborative Learning In Primary Schools”. Hasil dari penelitian tersebut menyatakan bahwa menggunakan pembelajaran kolaboratif dapat memberikan manfaat dan daya tarik pada kerja kelompok. 8. Penelitin lain yang dilakukan oleh Ballantine dan Patricia dengan judul “Cooperative Learning: A Pedagogy to Improve Students’ Generic Skills?”. Yang menyatakan bahwa pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan aktivitas siswa dalam pembelajaran. Penelitian-penelitian diatas menunjukkan bahwa melalui model pembelajaran Snowball Throwing dengan media audio visual dapat meningkatkan kualitas pembelajaran khususnya pada pembelajaran IPS di sekolah dasar. Penelitian diatas digunakan sebagai pendukung dalam penelitian ini yang berjudul “Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPS Melalui Model snowball throwing Berbantuan Media Audiovisual Pada Siswa Kelas IVC SDN Kalibanteng Kidul 01 Kota Semarang ”.

2.3 KERANGKA BERPIKIR

Dokumen yang terkait

PENERAPAN MODEL SNOWBALL THROWING BERBANTUAN MEDIA VIDEO PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IVA SDN TAWANGMAS 01 KOTA SEMARANG

0 8 379

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL DISCOVERY LEARNING BERBANTUAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS VB SDN NGALIYAN 01 SEMARANG

1 51 241

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL PBL DENGAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS IV SDN KALIBANTENG KIDUL 02 KOTA SEMARANG

0 12 274

PENERAPAN MODEL SIKLUS BELAJAR BERBANTUAN MEDIA AUDIOVISUAL UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IVA SDN KALIBANTENG KIDUL 01 KOTA SEMARANG

0 5 407

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL TEAMS GAMES TOURNAMENT DENGAN MEDIA CD INTERAKTIF PADA SISWA KELAS VC SDN KALIBANTENG KIDUL 01 KOTA SEMARANG

0 13 282

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL COOPERATIVE SCRIPT BERBANTUAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS IV SDN MANGKANGKULON 01 KOTA SEMARANG

0 14 264

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL LEARNING CYCLE DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS IVB SDN KALIBANTENG KIDUL 01 KOTA SEMARANG

2 21 347

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING UNTUK MENNINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS V SDN KALIBANTENG KIDUL 01 KOTA SEMARANG

2 8 309

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL NHT DENGAN MEDIA POWERPOINT PADA SISWA KELAS IVA SDN KALIBANTENG KIDUL 01 SEMARANG

0 8 289

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING UNTUK MENNINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS V SDN KALIBANTENG KIDUL 01 KOTA SEMARANG.

0 0 1