Hidrologi Kondisi Fisik Kawasan 1. Letak

ketinggian 1000-1500 mdpl dijumpai jenis-jenis Castanopsis argentea, Lithocarpus spp., Dacrydium falcifolia, Phyllocladus hypophyllus, Tristania sp., Calophyllum spp., Garcinia spp., serta berbagai jenis epifit, termasuk di dalamnya puluhan spesies anggrek dan pakis yang tumbuh di dahan-dahan pohon. Pada ketinggian di atas 1600 mdpl, kanopi pohon menjadi semakin seragam dengan dominasi dari jenis Podocarpus neriifolia, Podocarpus imbricatus dan Nepthenes sp. Jenis herba yang umum dijumpai antara lain Orthosiphon aristatus, Curcuma longa, dan Pangium edule. Tumbuhan yang khas di TNLL salah satunya adalah Eucalyptus deglupta, dikenal dengan nama lokal leda. Pohon ini banyak ditemukan dan mudah dikenali dengan ciri kulit batang yang licin, berpola mencolok, berwarna hijau kemerahan serta mampu tumbuh hingga mencapai tinggi 60 m dengan lingkar batang 150 cm.

3.3.2. Satwaliar

TNLL memiliki berbagai tipe ekosistem yang merupakan habitat bagi berbagai jenis satwa langka dan dilindungi. Dari jenis mamalia langka dapat dijumpai Anoa quarlesi, Anoa depressicornis, Babyrousa babyrusa, Sus celebensis, Macaca tonkeana, Phalanger ursinus, Phalanger celebensis, Tarsius spectrum dan Cervus timorensis. Kawasan ini juga terkenal akan keanekaragaman jenis burungnya. Sekitar 224 jenis burung yang ditemukan, 97 diantaranya merupakan endemik di Sulawesi, seperti Tanygnatus sumatrana, Loriculus exilis, Trichoglossus platurus, Cacatua sulphurea, Buceros rhinoceros, Aceros cassidix, Anhinga rufa, Rallus plateni, Scolopax celebencis, Tyto inexspectata, Geomalia heinrichi, Macrocephalon maleo dan Megapodius freycynet. Selain itu, terdapat pula jenis reptil seperti Phyton reticulatus, Ophiophagus hannah dan Elaphe erythrura. Jenis serangga antara lain Papilio blumei, Graphium androcles dan Appies spp.

3.4. Masyarakat

Dari 117 desa di sekitar TNLL, 70 desa diantaranya secara fisik berbatasan langsung dan 1 desa terletak di dalam kawasan taman nasional. Desa-desa tersebut umumnya dihuni oleh keturunan para pendatang yang tiba sekitar 4000 tahun yang lalu, terdiri atas suku Bada, suku Behoa, suku Pekurehua Napu dan suku Kaili yang terbagi 7 berdasarkan dialeknya yaitu: Kaili Ledo, Kaili Ija, Kaili Ado’, Kaili Moma’, Kaili Tohulu, Kaili Uma dan Kaili Da’a.