d.
Looking back meninjau kembali pekerjaan dan menafsirkan solusi bagian terakhir dari langkah Polya menekankan pada bagaimana cara memeriksa
kebenaran jawaban yang diperoleh, langkah ini terdiri dari: 1 dapat diperiksa sanggahannya; 2 dapatkah jawaban itu dicari dengan cara lain; 3
perlukah menyusun strategi baru yang lebih baik; 4 menuliskan jawaban dengan lebih baik.
Dengan cara seperti ini maka berbagai kesalahan langkah pemecahan masalah siswa dapat terkoreksi kembali sehingga siswa dapat sampai pada
jawaban yang benar sesuai dengan masalah yang diberikan.
2.1.6 Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa
Pengembangan pendidikan budaya dan karakter diatur dalam Undang- Undang Republik Indonesia nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional UU Sisdiknas. Dalam pasal 3 UU Sisidiknas merumuskan fungsi dan tujuan pendidikan nasional yang harus digunakan dalam mengembangkan upaya
pendidikan di Indonesia sebagai berikut. Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan dan membentuk
watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya
potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Tujuan pendidikan nasional itu merupakan rumusan mengenai kualitas manusia Indonesia yang harus dikembangkan oleh setiap satuan pendidikan.
Rumusan tujuan pendidikan nasional menjadi dasar dalam pengembangan
pendidikan budaya dan karakter bangsa. Sedangkan pendidikan budaya dan karakter itu sendiri dimaknai oleh Kemendiknas 2010: 4 sebagai berikut.
Pendidikan budaya dan karakter bangsa dimaknai sebagai pendidikan yang mengembangkan nilai-nilai budaya dan karakter
bangsa pada diri peserta didik sehingga mereka memiliki nilai dan karakter sebagai karakter dirinya, menerapkan nilai-nilai tersebut
dalam kehidupan dirinya, sebagai anggota masyarakat, dan warganegara yang religius, nasionalis, produktif dan kreatif.
Nilai-nilai yang dikembangkan dalam pendidikan budaya dan karakter bangsa diidentifikasi dari empat sumber, yaitu sumber agama, Pancasila, budaya,
dan tujuan pendidikan nasional. Pengembangan nilai-nilai pendidikan budaya dan karakter bangsa diintegrasikan dalam setiap materi pokok dari setiap mata
pelajaran yang dicantumkan dalam silabus dan RPP, serta pada soal-soal yang diberikan pada siswa.
Dalam penelitian ini, pelaksanaan pendidikan budaya dan karakter dalam pembelajaran dilakukan dengan pengamatan. Oleh karena keterbatasan waktu dan
pengamat sehingga dipilih beberapa nilai yang memungkinkan untuk diamati oleh pengamat. Selain itu, hal ini juga didasarkan pada ciri-ciri Problem Based
Learning, materi yang diajarkan, dan Fun Math Book sebagai media pembelajaran yang digunakan. Nilai-nilai pendidikan budaya dan karakter bangsa yang
dikembangkan dalam penelitian ini adalah nilai religius, nilai disiplin, nilai kreatif, nilai komunikatif, nilai demokratis, nilai tanggungjawab dan nilai
menghargai prestasi. Nilai-nilai tersebut dijabarkan oleh Kemendiknas 2010: 9- 10 berdasarkan keempat sumber nilai pendidikan budaya dan karakter bangsa
yang disajikan pada Tabel 2.3. Tabel 2.3 Nilai dan Deskripsi Nilai Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa
No. Nilai Deskripsi
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7. Religius
Disiplin
Kreatif
Komunikatif
Demokratis
Tanggung- jawab
Menghargai Prestasi
Sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran
agama yang
dianutnya, toleran
terhadap pelaksanaan ibadah agama lain, dan hidup rukun dengan
pemeluk agama lain. Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh
pada berbagai ketentuan dan peraturan. Berpikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara
atau hasil baru dari sesuatu yang telah dimiliki. Tindakan yang memperlihatkan rasa senang berbicara,
bergaul, dan bekerja sama dengan orang lain. Cara berfikir, bersikap, dan bertindak yang menilai sama
hak dan kewajiban dirinya dan orang lain. Sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas
dan kewajibannya, yang seharusnya dia lakukan, terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan alam, sosial dan
budaya, negara dan Tuhan Yang Maha Esa. Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk
menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui, serta menghormati keberhasilan orang lain.
Agar nilai-nilai pendidikan budaya dan karakter tersebut lebih mudah diamati, ditentukan indikator-indikator dari setiap nilai yang dikembangkan.
Untuk nilai religius, indikator yang telah ditentukan adalah siswa berdoa sebelum kegiatan pembelajaran berlangsung dan menjawab salam dari guru pada awal
maupun akhir pembelajaran. Untuk nilai disiplin terdapat dua indikator yang ditentukan, yaitu 1 siswa
mengikuti pembelajaran sesuai dengan jam mulai dan berakhirnya pembelajaran, dan 2 siswa disiplin mengerjakan tugaskuis tepat waktu. Demikian juga dengan
nilai kreatif ditentukan dua indikator, yaitu 1 siswa kreatif dalam bereksplorasi terkait masalah kontekstual yang berhubungan dengan materi, dan 2 Siswa
kreatif dalam menyajikan hasil diskusi kelompoknya.
Indikator nilai komunikatif diantaranya adalah 1 siswa menjawab setiap pertanyaan yang diberikan guru selama kegiatan pembelajaran, 2 siswa
berinteraksi dengan siswa lain dalam menyelesaikan tugas kelompok, 3 siswa berani mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya, dan 4 siswa menanggapi
hasil diskusi yang telah dipresentasikan. Nilai demotratis siswa diamati dengan indikator siswa melakukan diskusi secara demokratis dengan saling membantu,
menyampaikan, dan menghargai pendapat sesama teman. Untuk nilai tanggungjawab siswa diamati dengan indikator siswa bertanggungjawab
mengerjakan tugas yang telah diberikan oleh guru, dan nilai menghargai prestasi diamati dengan indikator siswa bertepuk tangan untuk teman yang
mempresentasikan hasil diskusi.
2.1.7 Kriteria Ketuntasan Minimal KKM