5. Perhitungan daya beda selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 12. Butir soal
nomor 2, 3, 4, 5, dan 6 dapat diterima karena memiliki daya beda ,
sebagaimana diungkapkan oleh Zulaiha 2008: 28, “soal yang baik atau diterima
bila memiliki daya pembeda soal di atas 0,25 karena soal tersebut dapat membedakan kelompok siswa yang berkemampuan tinggi dan berkemampuan
rendah.” Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 12.
3.6.3 Hasil Analisis Soal Uji Coba
Berdasarkan analisis uji coba diperoleh satu soal dengan kriteria mudah yaitu soal nomor 1, empat soal dengan kriteria sedang yaitu soal nomor 2, 3, 4,
dan 5, dan dua soal dengan kriteria sukar yaitu soal nomor 6 dan 7. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 13. Secara keseluruhan hasil analisis
butir soal dapat dilihat pada Tabel 3.4. Tabel 3.4 Hasil Analisis Soal Uji Coba
NO. VALIDITAS
RELIABILITAS TINGKAT
KESUKARAN DAYA
BEDA KETERANGAN
1 TIDAK
VALID
RELIABILITAS TINGGI
MUDAH JELEK
TIDAK DIGUNAKAN
2 VALID
SEDANG CUKUP
DIGUNAKAN 3
VALID SEDANG
CUKUP DIGUNAKAN
4 VALID
SEDANG BAIK
DIGUNAKAN 5
VALID SEDANG
BAIK DIGUNAKAN
6 VALID
SUKAR CUKUP
TIDAK DIGUNAKAN
7 VALID
SUKAR CUKUP
DIGUNAKAN
Pada penelitian ini, dipilih 5 soal yang digunakan sebagai soal tes kemampuan pemecahan masalah untuk mewakili indikator pencapaian
kompetensi yang sudah ditetapkan. Soal tersebut meliputi 4 soal kategori sedang, yaitu soal nomor 2, 3, 4, dan 5, serta 1 soal kategori sukar, yaitu nomor 7. Tidak
diikutsertakannya soal nomor 6 sebagai soal tes kemampuan pemecahan masalah, disebabkan oleh kertersediaan waktu tes yang terbatas, dan untuk indikator
menghitung volume balok serta memecahkan masalah sehari-hari yang berkaitan dengan volume kubus dan balok sudah diwakili soal nomor 5.
3.6.4 Analisis Data Akhir
Ketika diketahui bahwa kelas eksperimen dan kelas kontrol memiliki kondisi awal yang sama, selanjutnya dilakukan eksperimen atau perlakuan.
Perlakuan yang berikan kepada kelas eksperimen adalah Problem Based Learning berbantu Fun Math Book dan kelas kontrol dikenai model pembelajaran
ekspositori berbantu Fun Math Book. Setelah semua perlakuan berakhir, kemudian siswa diberi tes. Data yang diperoleh dari hasil tes kemudian dianalisis
untuk mengetahui apakah hasilnya sesuai dengan hipotesis yang diharapkan. Pada analisis hasil tes kemampuan pemecahan masalah, dilakukan uji
normalitas, uji homogenitas, dan uji hipotesis.
3.6.4.1 Uji Normalitas
Langkah-langkah pengujian pada uji normalitas hasil tes sama dengan
langkah-langkah uji normalitas pada uji normalitas sebelum perlakuan 3.6.1.1. 3.6.4.2
Uji Homogenitas
Uji kesamaan dua varians atau uji homogenitas dilakukan untuk memperoleh asumsi bahwa sampel penelitian berasal dari kondisi yang sama atau
homogen. Hipotesis yang digunakan adalah sebagai berikut. H
: kedua kelompok memiliki varians yang sama,
H
1
: kedua kelompok tidak memiliki varians yang sama
.
Keterangan: : Varians kelompok eksperimen
: Varians kelompok kontrol Untuk mengetahui apakah data dari masing-masing kelompok sampel
mempunyai varians yang sama atau tidak maka dilakukan uji homogenitas dengan menngunakan uji bartlett.
Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut. 1
Varians gabungan dari semua sampel
∑ ∑
Keterangan: : varians gabungan
: banyak anggota kelas ke-i : varians kelas ke-i
2 Harga satuan B
∑ 3
Dalam uji Bartlett digunakan statistik Chi Kuadrat ∑
dengan ln 10 = 2,3026, disebut logaritma asli dari bilangan 10. Kriteria pengujian adalah
ditolak jika dengan taraf
signifikan 5 dan derajat kebebasan Sudjana, 2005:263.
3.6.4.3 Uji Hipotesis 1 Uji Proporsi
Uji hipotesis 1 digunakan untuk mengetahui apakah kemampuan pemecahan masalah siswa pada kelas eksperimen pada materi bangun ruang kubus dan balok
mencapai ketuntasan klasikal atau tidak. Uji yang digunakan adalah uji proporsi.
Adapun rumusan hipotesisnya adalah sebagai berikut. Hasil tes kemampuan pemecahan masalah siswa yang diajarkan
dengan Problem Based Learning berbantu Fun Math Book mencapai ketuntasan klasikal lebih dari atau sama dengan 75,
Hasil tes kemampuan pemecahan masalah siswa yang diajarkan dengan Problem Based Learning berbantu Fun Math Book tidak
mencapai ketuntasan klasikal atau kurang dari 75 Untuk menguji hipotesis tersebut digunakan uji proporsi yang menggunakan
rumus z sebagai berikut.
√
keterangan: : uji proporsi
: jumlah siswa yang nilainya lebih dari atau sama dengan KKM tuntas : jumlah siswa kelas eksperimen
: persentase jumlah minimal siswa yang mencapai KKM 75 . Setelah diperoleh nilai
, maka akan dibandingkan dengan z tabel dan kriteria pengujiannya adalah tolak
jika , dimana
didapat dari daftar distribusi dengan peluang – , taraf signifikansi 5
Sudjana, 2005:235.
3.6.4.4 Uji Hipotesis 2 Uji Ketidaksamaan Dua Rata-Rata
Uji hipotesis 2 digunakan untuk mengetahui apakah rata-rata kemampuan pemecahan masalah siswa kelas eksperimen lebih baik daripada kemampuan
pemecahan masalah siswa kelas kontrol pada materi bangun ruang kubus dan balok atau tidak. Uji yang digunakan adalah uji ketidaksamaan dua rata-rata.
Adapun rumusan hipotesisnya adalah sebagai berikut. rata-rata hasil tes kemampuan pemecahan masalah siswa yang
diajarkan dengan Problem Based Learning berbantu Fun Math Book tidak lebih baik daripada rata-rata hasil tes kemampuan
pemecahan masalah siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran ekspositori berbantu Fun Math Book
rata-rata hasil tes kemampuan pemecahan masalah siswa yang diajarkan dengan Problem Based Learning berbantu Fun Math
Book lebih baik daripada rata-rata hasil tes kemampuan pemecahan masalah siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran
ekspositori berbantu Fun Math Book keterangan:
: rata-rata kemampuan pemecahan masalah siswa yang diajarkan dengan Problem Based Learning berbantu Fun Math Book kelas eksperimen,
: rata-rata kemampuan pemecahan masalah siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran ekspositori berbantu Fun Math Book kelas kontrol.
Dengan varians yang sama maka pengujian hipotesis menggunakan rumus sebagai berikut.
̅̅̅̅ ̅̅̅̅
√
, dengan
keterangan: ̅̅̅ : rata-rata hasil tes kemampuan pemecahan masalah siswa kelas eksperimen,
̅̅̅ : rata-rata hasil tes kemampuan pemecahan masalah siswa kelas kontrol,
: jumlah siswa di kelas eksperimen, : jumlah siswa kelas kontrol,
: varians hasil tes kemampuan pemecahan masalah siswa kelas eksperimen, : varians hasil tes kemampuan pemecahan masalah siswa kelas kontrol.
Kriteria pengujiannya adalah terima apabila
dan ditolak apabila
Sudjana, 2005: 243. Menurut Sukestiyarno 2012:49, taraf signifikan
diambil sesuai dengan bidang penelitian yang dilakukan. Karena penelitian ini termasuk dalam bidang
pendidikan, maka diambil taraf signifikan penerimaan penerimaan
atau penolakan hipotesis, yang berarti kira-kira 95 yakin bahwa kesimpulan yang telah telah kita buat benar.
3.6.5 Analisis Hasil Observasi