Analisis Linier Berganda Analisis Deskriptif

43

3.8.3 Analisis Linier Berganda

Menurut Ghozali 2013:96 untuk menguji model pengaruh dan hubungan variabel bebas yang lebih dari dua variabel terhadap variabel tergantung digunakan persamaan regresi linier berganda multiple linear regression method. Untuk mengetahui pengaruhnya, dapat dilakukan persamaan regresi berganda dengan model sebagai berikut : Y = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + b 3 X 3 + e Keterangan: Y = Kebijakan dividen DPR a = Konstanta b 1,2,3 = Koefisien regresi X1 = Free cash flow Ratio Free Cash flow X2 = Profitabilitas ROA X3 = Invesment opportunity set MBVE e = error

3.8.4 Pengujian Hipotesis

1. Uji Statistik t

Uji statistik t digunakan untuk menilai hubungan antara variabel dependen dan variabel independen apakah memiliki pengaruh satu dengan lainnya, dengan asumsi variabel bebas lainnya konstan. Uji t dilakukan untuk melihat pengaruh variabel independen dan variabel dependen secara parsial. Apabila t hitung menunjukkan nilai lebih besar 44 dibandingkan dengan t tabel, maka koefisien regresi variabel independen adalah signifikan. Dengan bentuk pengujian : a. H : b 1 = b 2 = b 3 = b 4 = b 5 = 0, artinya variabel bebas tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat. b. Ha : b 1 ≠ b 2 ≠ b 3 ≠ b 4 ≠ b 5 ≠ 0, artinya variabel bebas berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat. Untuk menguji hipotesis ini dilakukan dengan cara membandingkan t hitung dengan t tabel dengan ketentuan sebagai berikut : Jika t hitung t tabel maka H diterima atau H a ditolak. Jika t hitung t tabel maka H a diterima atau H ditolak.

2. Uji F Statistik

Pengujian uji f statistik merupakan pengujian regresi secara keseluruhan yang menunjukkan apakah variabel bebas secara keseluruhan mempunyai pengaruh terhadap variabel dependen. Hipotesis : H : b 1 = b 2 = b 3 = 0, artinya tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel-variabel independen secara simultan terhadap variabel dependennya. H a : b 1 ≠ b 2 ≠ b 3 ≠ 0, artinya terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel-variabel independen secara simultan terhadap variabel dependennya. 45 Pada uji ini dilakukan uji satu sisi dengan tingkat signifikan sebesar 5 untuk mendapatkan nilai F tabel, sedangkan untuk menarik kesimpulan dari persamaan yang didapat digunakan pedoman sebagai berikut: Jika F hitung F tabel , maka H diterima atau H a ditolak. Jika F hitung F tabel , maka H ditolak dan H a diterima. 46 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Perusahaan

1. PTAstra Agro Lestari Tbk. AALI

PT Astra Agro Lestari Tbk AALI didirikan tanggal 3 Oktober 1988 dan memulai kegiatan usaha komersial pada tahun 1995. Kantor pusat AALI berlokasi di Jl Pulo Ayang Raya Blok OR No. 1 Kawasan Industri Pulogadung Jakarta, AALI bergerak di bidang management bahan-bahan perkebunan, seperti kelapa sawit, karet, teh, cokelat dan minyak masak. Pada tahun 1997, AALI memperoleh Pernyataan efektif BAPEPAM-LK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham AALI IPO kepada masyarakat sebanyak 125.800.000 saham dengan nominal Rp500,- per saham, dengan Harga Penawaran Perdana Rp1.550,- per saham.

2. PT Astra Internasional Tbk ASII

PT Astra Internasional Tbk didirikan pada tanggal 20 Februari 1957. Astra memulai bisnisnya sebagai sebuah perusahaan perdagangan umum dengan nama PT Astra International Inc. Perusahaan ASII bergerak di bidang perdagangan umum, perindustrian, jasa pertambangan, pengangkutan, pertanian, pembangunan dan jasa konsultasi. Ruang lingkup kegiatan utama entitas anak meliputi perakitan dan penyaluran mobil, sepeda motor berikut suku cadangnya, penjualan dan penyewaan alat berat, pertambangan dan jasa terkait, pengembangan perkebunan, jasa keuangan, infrastruktur dan teknologi informasi. Pada tahun 1990, ASII memperoleh Pernyataan efektif BAPEPAM- LK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham ASII IPO kepada 47 masyarakat sebanyak 30.000.000 saham dengan nominal Rp1.000,- per saham, dengan Harga Penawaran Perdana Rp14.850,- per saham

3. PT Bank Central Asia Tbk BBCA

PT Bank BCA adalah bank swasta terbesar di Indonesia. Bank ini didirikan pada 21 Februari 1957 dengan nama Bank Central Asia NV dan pernah merupakan bagian penting dari Salim Grup. Berdasarkan Anggaran Dasar Bank, Bank beroperasi sebagai bank umum. BBCA bergerak di bidang perbankan dan jasa keuangan lainnya. Pada tanggal 11 Mei 2000, BBCA memperoleh pernyataan efektif dari BAPEPAM-LK untuk melakukan Penawaran Umum Saham Perdana BBCA IPO sebanyak 662.400.000 saham dengan jumlah nilai nominal Rp500,- dengan harga penawaran Rp1.400,- per saham, yang merupakan 22 dari modal saham yang ditempatkan dan disetor, sebagai bagian dari divestasi pemilikan saham Republik Indonesia yang diwakili oleh Badan Penyehatan Perbankan Nasional BPPN. Penawaran umum ini dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya pada tanggal 31 Mei 2000.

4. PT Bank Negara Indonesia Tbk. BBNI

PT Bank Negara Indonesia Tbk pada awalnya didirikan di Indonesia sebagai bank sentral dengan nama Bank Negara Indonesia. Selanjutnya, berdasarkan Undang-undang No. 17 tahun 1968, BNI ditetapkan menjadi Bank Negara Indonesia 1946, dan statusnya menjadi Bank Umum Milik Negara. Berdasarkan pasal 3 Anggaran Dasar BNI, ruang lingkup kegiatan BNI adalah melakukan usaha di bidang perbankan umum. Kantor pusat BNI berlokasi di Jl. Jend. Sudirman Kav. 1, Jakarta. Selain itu, Bank BNI juga menjalankan kegiatan 48 usaha melalui anak usahanya. Pada tanggal 28 Oktober 1996, BBNI memperoleh pernyataan efektif dari BAPEPAM-LK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham BMRI IPO kepada masyarakat sebanyak 1.085.032.000 saham Seri B dengan nilai nominal Rp500,- per saham dengan harga penawaran Rp850,- per saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia BEI pada tanggal 25 November 1996.

5. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. BBRI

PT Bank Rakyat Indonesia didirikan pada tanggal 18 Desember 1986. Berdasarkan pasal 3 Anggaran Dasar BRI yang terakhir, ruang lingkup kegiatan BRI adalah turut melaksanakan dan menunjang kebijakan dan program Pemerintah dibidang ekonomi dan pembangunan nasional pada umumnya, khususnya dengan melakukan usaha dibidang perbankan sesuai dengan undang- undang dan peraturan yang berlaku, termasuk melakukan kegiatan operasi sesuai dengan prinsip syariah. Kantor pusat BRI berlokasi di Gedung BRI I, Jl Jendral Sudirman Kav 44-46, Jakarta. Pada tanggal 31 Oktober 2003, BBRI memperoleh pernyataan efektif dari BAPEPAM-LK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham BMRI IPO kepada masyarakat sebanyak 3.881.765.000 saham dengan nilai nominal Rp500,- per saham dengan harga penawaran Rp875,- per saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia BEI pada tanggal 10 November 2003.

6. PT Bank Danamon Tbk. BDMN

PT Bank Danamon Indonesia Tbk didirikan pada tanggal 16 Juli 1956 dengan nama PT Bank Kopra Indonesia. Pada tahun 1976 nama bank ini berubah menjadi 49 PT Bank Danamon Indonesia. Bank ini menjadi bank pertama yang memelopori pertukaran mata uang asing pada tahun 1976 dan tercatat sahamnya di bursa sejak tahun 1989. Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan BDMN adalah menjalankan kegiatan usaha di bidang perbankan dan melakukan kegiatan perbankan lainnya berdasarkan prinsip Syariah. BDMN mulai melakukan kegiatan berdasarkan prinsip Syariah tersebut sejak tahun 2002 dan pada tahun 2004 mulai melakukan kegiatan usaha mikro dengan nama Danamon Simpan Pinjam. Pada tanggal 24 Oktober 1989, BDMN memperoleh pernyataan efektif dari Menteri Keuangan untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham BDMN IPO kepada masyarakat sebanyak 12.000.000 dengan nilai nominal Rp1.000,- per saham dengan harga penawaran Rp12.000,- per saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia BEI pada tanggal 06 Desember 1989.

7. PT Bank Mandiri Tbk. BMRI

PT Bank Mandiri Persero Tbk didirikan pada tanggal 02 Oktober 1998 dan mulai beroperasi pada tanggal 1 Agustus 1999. Bank Mandiri didirikan melalui penggabungan usaha PT Bank Bumi Daya Persero BBD, PT Bank Dagang Negara Persero BDN, PT Bank Ekspor Impor Indonesia Persero Bank Exim dan PT Bank Pembangunan Indonesia Persero Bapindo. Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan BMRI adalah melakukan usaha di bidang perbankan. Selain itu, Bank Mandiri juga menjalankan kegiatan usaha melalui anak usahanya. Pada tanggal 23 Juni 2003, BMRI memperoleh pernyataan efektif dari BAPEPAM-LK untuk melakukan Penawaran Umum 50 Perdana Saham BMRI IPO kepada masyarakat sebanyak 4.000.000.000 saham Seri B dengan nilai nominal Rp500,- per saham dengan harga penawaran Rp675,- per saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia BEI pada tanggal 14 Juli 2003.

8. PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk. CPIN

PT Charoen Pokphan Indonesia Tbk didirikan di Indonesia tanggal 7 Januari 1972. Ruang lingkup kegiatan usaha Perusahaan meliputi produksi dan perdagangan pakan ternak, peralatan perternakan dan pengolahan daging ayam serta penyertaan saham pada perusahaan lain. Kantor pusat Perusahaan terletak di Jalan Ancol VII No 1, Jakarta dengan cabang-cabangnya di Sidoarjo, Medan, Tangerang, Balaraja, Serang, Lampung, Denpasar, Surabaya, Semarang, Makasar dan Salatiga. Perusahaan mulai beroperasi secara komersial sejak tahun 1972. Pada tahun 1991, CPIN memperoleh pernyataan efektif dari BAPEPAM-LK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham CPIN IPO kepada masyarakat sebanyak 2.500.000.000 saham dengan nilai nominal Rp1.000,- per saham dengan harga penawaran Rp5.100,- per saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia BEI pada tanggal 18 Maret 1991.

9. PT XL Axiata Tbk. EXCL

PT XL Axiata Tbk dahulu PT Excelcomindo Pratama Tbk adalah sebuah perusahaan operator telekomunikasi seluler di Indonesia yang didirikan tanggal 06 Oktober 1989 dengan nama PT Grahametropolitan Lestari dan memulai kegiatan usaha komersialnya pada tahun 1996. Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan EXCL melakukan kegiatan dalam usaha penyelenggaraan 51 jasa telekomunikasi danatau jaringan telekomunikasi danatau multimedia. Pada tanggal 16 September 2005, EXCL memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam- LK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham EXCL IPO kepada masyarakat sebanyak 1.427.500.000 dengan nilai nominal Rp100,- per saham dengan harga penawaran Rp2.000,- per saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia BEI pada tanggal 29 September 2005.

10. PT Gudang Garam Tbk GGRM

PT Gudang Garam Tbk yang semula bernama PT Perusahaan Rokok Tjap Gudang Garam Kediri PT Gudang Garam, didirikan tanggal 30 Juni 1971. Perseroan berdomisili di Indonesia dengan Kantor Pusat di Jl. Semampir II1, Kediri, Jawa Timur, serta memiliki pabrik yang berlokasi di Kediri, Gempol, Karanganyar dan Sumenep. Perseroan juga memiliki Kantor-kantor Perwakilan yaitu Kantor Perwakilan Jakarta di Jl. Jenderal A. Yani 79, Jakarta dan Kantor Perwakilan Surabaya di Jl. Pengenal 7 – 15, Surabaya, Jawa Timur. Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasarnya, Perseroan bergerak di bidang industri rokok dan yang terkait dengan industri rokok. Pada tanggal 17 Juli 1990, GGRM memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam-LK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham EXCL IPO kepada masyarakat sebanyak 57.807.800 dengan nilai nominal Rp1.000,- per saham dengan harga penawaran Rp10.250,- per saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia BEI pada tanggal 27 Agustus 1990. 52

11. PT Indofood Sukses Makmur Tbk. INDF

PT Indofood Sukses Makmur Tbk didirikan tanggal 14 Agustus 1990 dengan nama PT Panganjaya Intikusuma dan memulai kegiatan usaha komersialnya pada tahun 1990. Saat ini, Perusahaan memiliki anak usaha yang juga tercatat di Bursa Efek Indonesia BEI, antara lain: PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk ICBP dan PT Salim Ivomas Pratama Tbk SIMP. Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan INDF antara lain terdiri dari mendirikan dan menjalankan industri makanan olahan, bumbu penyedap, minuman ringan, kemasan, minyak goreng, penggilingan biji gandum dan tekstil pembuatan karung terigu. Pada tahun 1994, INDF memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam-LK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham INDF IPO kepada masyarakat sebanyak 21.000.000 dengan nilai nominal Rp1.000,- per saham dengan harga penawaran Rp6.200,- per saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia BEI pada tanggal 14 Juli 1994.

12. PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk INTP

PT Indocement Tunggal Prakasa Tbk didirikan tanggal 16 Januari 1985 dan memulai kegiatan usaha komersialnya pada tahun 1985. Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan INTP antara lain pabrikasi semen dan bahan-bahan bangunan, pertambangan, konstruksi dan perdagangan. Kelompok Usaha INTP bergerak dalam beberapa bidang usaha yang meliputi pabrikasi dan penjualan semen sebagai usaha inti dan beton siap pakai, serta tambang agregat dan trass. Pada tahun 1989, INTP memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam- LK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham INTP IPO kepada 53 masyarakat sebanyak 89.832.150 dengan nilai nominal Rp1.000,- per saham dengan harga penawaran Rp10.000,- per saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia BEI pada tanggal 05 Desember 1989.

13. PT Jasa Marga Tbk JSMR

PT Jasa Marga Persero Tbk didirikan tanggal 01 Maret 1978 dan memulai kegiatan usaha komersialnya pada tahun 1978. Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan JSMR adalah turut serta melaksanakan dan menunjang kebijaksanaan dan program Pemerintah di bidang ekonomi dan pembangunan nasional pada umumnya, khususnya pembangunan dibidang pengusahaan jalan tol dengan sarana penunjangnya dengan menerapkan prinsip- prinsip perusahaan terbatas. Pada tanggal 01 Nopember 2007, JSMR memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam-LK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham JSMR IPO kepada masyarakat sebanyak 2.040.000.000 saham Seri B dengan nilai nominal Rp500,- per saham dengan harga penawaran Rp1.700,- per saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia BEI pada tanggal 12 Nopember 2007.

14. PT Kalbe Farma Tbk KLBF

PT Kalbe Farma Tbk KLBF didirikan tanggal 10 September 1966 dan memulai kegiatan usaha komersialnya pada tahun 1966. Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan KLBF meliputi, antara lain usaha dalam bidang farmasi, perdagangan dan perwakilan. Saat ini, KLBF terutama bergerak dalam bidang pengembangan, pembuatan dan perdagangan sediaan farmasi, produk obat-obatan, nutrisi, suplemen, makanan dan minuman kesehatan 54 hingga alat-alat kesehatan termasuk pelayanan kesehatan primer. Pada tahun 1991, KLBF memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam-LK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham IPO KLBF kepada masyarakat sebanyak 10.000.000 dengan nilai nominal Rp1.000,- per saham dengan harga penawaran Rp7.800,- per saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia BEI pada tanggal 30 Juli 1991.

15. PT PP London Sumatra Indonesia Tbk. LSIP

PT Perusahaan Perkebunan London Sumatera Indonesia didirikan di Republik Indonesia tanggal 8 Oktober 1963. Perusahaan memulai operasi komersialnya pada tahun 1963 dan bergerak di bidang usaha perkebunan yang berlokasi di Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Jawa, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara dan Sulawesi Selatan dengan lahan seluas 110.579 hektar pada tanggal 13 Desember 2013. Produk utama adalah minyak kelapa sawit dan karet, serta kakao, teh dan benih dalam kuantitas yang lebih kecil. Perusahaan berdomisili di Jakarta dengan kantor-kantor cabang operasional berlokasi di Medan, Palembang, Makasar, Surabaya dan Samarinda. Kantor pusat beralamat di Prudential Tower Lantai 15, Jl Jendral Sudirman Kav. 79, Setiabudi, Jakarta Selatan. Pada tanggal 07 Juni 1996, LSIP memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam-LK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham IPO LSIP kepada masyarakat sebanyak 38.800.000 dengan nilai nominal Rp500,- per saham dengan harga penawaran Rp4.650,- per saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia BEI pada tanggal 05 Juli 1996 55

16. PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk. PTBA

PT Bukit Asam Persero Tbk didirikan tanggal 02 Maret 1981. Pada tahun 1993, PTBA ditunjuk oleh Pemerintah Indonesia untuk mengembangkan Satuan Kerja Pengusahaan Briket. Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan PTBA adalah bergerak dalam bidang industri tambang batubara, meliputi kegiatan penyelidikan umum, eksplorasi, eksploitasi, pengolahan, pemurnian, pengangkutan dan perdagangan, pemeliharaan fasilitas dermaga khusus batubara baik untuk keperluan sendiri maupun pihak lain, pengoperasian pembangkit listrik tenaga uap baik untuk keperluan sendiri ataupun pihak lain dan memberikan jasa-jasa konsultasi dan rekayasa dalam bidang yang ada hubungannya dengan industri pertambangan batubara beserta hasil olahannya. Pada tanggal 03 Desember 2002, PTBA memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam-LK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham PTBA IPO kepada masyarakat sebanyak 346.500.000 dengan nilai nominal Rp500,- per saham dengan harga penawaran Rp575,- per saham disertai Waran Seri I sebanyak 173.250.000. Saham dan Waran Seri I tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia BEI pada tanggal 23 Desember 2002.

17. PT Semen Indonesia Tbk SMGR

PT Semen Indonesia Persero Tbk dahulu bernama PT Semen Gresik Persero Tbk SMGR didirikan 25 Maret 1953 dengan nama “NV Pabrik Semen Gresik”. Kantor pusat SMGR berlokasi di Jl. Veteran, Gresik 61122, Jawa Timur, sedangkan lokasi pabrik semen Perusahaan dan anak usaha berada di Gresik dan Tuban di Jawa Timur, Indarung di Sumatera Barat, Pangkep di Sulawesi Selatan 56 an Quang Ninh di Vietnam. Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan SMGR meliputi berbagai kegiatan industri. Saat ini, kegiatan utama Perusahaan adalah bergerak di industri semen. Hasil produksi Perusahaan dan anak usaha dipasarkan di dalam dan di luar negeri. Pada tanggal 04 Juli 1991, SMGR memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam-LK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham PTBA IPO kepada masyarakat sebanyak 40.000.000 dengan nilai nominal Rp1.000,- per saham dengan harga penawaran Rp7.000,- per saham. Saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia BEI pada tanggal 08 Juli 1991.

18. PT Telekomunikasi Indonesia Tbk TLKM

Perusahaan Perseroan Persero PT Telekomunikasi Indonesia Tbk yang didirikan pada tahun 1884. Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan adalah menyelenggarakan jaringan dan jasa telekomunikasi, informatika, serta optimalisasi sumber daya Perusahaan, dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Kantor pusat Perusahaan berlokasi di Jalan Japati No. 1, Bandung, Jawa Barat. Jumlah saham TLKM sesaat sebelum penawaran umum perdana Initial Public Offering atau IPO adalah 8.400.000.000, yang terdiri dari 8.399.999.999 saham Seri B dan 1 saham Seri A Dwiwarna yang seluruhnya dimiliki oleh Pemerintah Republik Indonesia. Pada tanggal 14 November 1995, Pemerintah menjual saham Telkom yang terdiri dari 933.333.000 saham baru Seri B dan 233.334.000 saham Seri B milik Pemerintah kepada masyarakat melalui IPO di Bursa Efek Indonesia BEI dan penawaran dan pencatatan di Bursa Efek New York NYSE dan Bursa Efek 57 London LSE atas 700.000.000 saham Seri B milik Pemerintah dalam bentuk American Depositary Shares ADS. Terdapat 35.000.000 ADS dan masing- masing ADS mewakili 20 saham Seri B pada saat itu .

19. PT United Tractors Tbk UNTR

PT United Tractors Tbk didirikan di Indonesia pada tanggal 13 Oktober 1972 dengan nama PT Inter Astra Motor Works dan memulai kegiatan operasinya pada tahun 1973. Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan usaha UNTR dan entitas anak meliputi penjualan dan penyewaan alat berat mesin konstruksi beserta pelayanan purna jual, pertambangan dan kontraktor pertambangan. Termasuk didalam kontraktor pertambangan adalah jasa kontraktor pertambangan terpadu. Pada tahun 1989, UNTR melalui Penawaran Umum Perdana Saham menawarkan 2.700.000 lembar sahamnya kepada masyarakat dengan nilai nominal Rp1.000,- per saham, dengan harga penawaran sebesar Rp7.250,- per saham.

20. PT Unilever Indonesia Tbk UNVR

PT Unilever Indonesia Tbk didirikan pada tanggal 05 Desember 1933 dengan nama Lever’s Zeepfabrieken N.V. dan mulai beroperasi secara komersial tahun 1933. Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan usaha UNVR meliputi bidang produksi, pemasaran dan distribusi barang-barang konsumsi yang meliputi sabun, deterjen, margarin, makanan berinti susu, es krim, produk –produk kosmetik, minuman dengan bahan pokok teh dan minuman sari buah. Pada tanggal 16 Nopember 1982, UNVR memperoleh pernyataan efektif dari BAPEPAM untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham UNVR 58 IPO kepada masyarakat sebanyak 9.200.000 dengan nilai nominal Rp1.000,- per saham dengan harga penawaran Rp3.175,- per saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia BEI pada tanggal 11 Januari 1982.

4.2 Hasil Penelitian

4.2.1 Analisis Deskriptif

Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi masing-masing variabel yang dilihat dari nilai rata-rata mean, standar deviasi, varian, maksimum, minimum, sum, range, kurtosis, dan skewness Ghozali, 2013:19. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah free cash flow, ROA dan Invesment Opportunity Set IOS sebagai variabel independen dan kebijakan dividen sebagai variabel dependen. Statistik deskriptif variabel tersebut dari sampel perusahaan yang terdaftar di indeks LQ-45 periode Agustus 2011 hingga Agustus 2013 disajikan dalam tabel dibawah ini : Tabel 4.1 Analisis Statistik Deskriptif Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation DPR 48 .20 .68 .4202 .12961 FCF 48 -.45 .36 -.0825 .19712 ROA 48 .02 .27 .0998 .07213 IOS 48 1.35 5.53 2.9827 .96502 Valid N listwise 48 59 Berdasarkan hasil yang diperoleh dari Tabel 4.1 maka dapat dijelaskan bahwa : 1. Variabel kebijakan dividen DPR memiliki jumlah sampel 48, nilai minimum sebesar 0,20 dan nilai maksimum sebesar 0,68 dengan mean nilai rata-rata sebesar 0,4202 dan standart deviation simpangan baku sebesar 0,12961. 2. Variabel free cash flow FCF memiliki jumlah sampel 48, nilai minimum sebesar -0,45 dan nilai maksimum 0,36 dengan mean nilai rata-rata sebesar - 0,0825 dan standart deviation simpangan baku sebesar 0,19712. 3. Variabel profitabilitas ROA memiliki jumlah sampel 48, nilai minimum sebesar 0,02 dan nilai maksimum sebesar 0,27 dengan mean 0,0998 dan standart deviation simpangan baku sebesar 0,07213. 4. Variabel invesment opportunit set IOS memiliki jumlah sampel 48, nilai minimum sebesar 1,35 dan nilai maksimum sebesar 5,53 dengan mean nilai rata-rata sebesar 2,9827 dan standart deviation simpangan baku sebesar 0,96502.

4.2.2 Pengujian Data

Dokumen yang terkait

Pengaruh Profitabilitas, Free Cash Flow dan Investment Opportunity Set terhadap Cash Dividend dengan Likuiditas sebagai Variabel Moderating pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia Tahun 2008 - 2011

1 64 141

Pengaruh Variabel Free Cash Flow, Profitabilitas, dan Kebijakan Hutang Terhadap Kebijakan Pembayaran Dividen Pada Perusahaan yang Tergabung dalam Indeks Saham LQ45

2 95 71

Analisis Pengaruh Kepemilikan Manajerial, Investment Opportunity Set, Free Cash Flow, dan Ukuran Perusahaan Terhadap Kebijakan Hutang pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar pada Bursa Efek Indonesia (BEI)

1 46 91

Pengaruh Free Cash Flow, Kepemilikan Institusional, Ukuran Perusahaan, Dan Kebijakan Dividen Terhadap Kebijakan Hutang Pada Perusahaan LQ45 Yang Terdaftar Pada Bursa Efek Indonesia

3 69 98

PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET, FREE CASH Pengaruh Investment Opportunity Set, Free Cash Flow, Struktur Modal, Profitabilitas Dan Likuiditas Terhadap Kebijakan Dividen (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 5 18

Pengaruh Free Cash Flow, Profitabilitas dan Invesment Oportunity Set Terhadap Kebijakan Dividen Pada Perusahaan yang Terdaftar Di LQ45

0 1 14

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis 2.1.1 Kebijakan Dividen - Pengaruh Free Cash Flow, Profitabilitas dan Invesment Oportunity Set Terhadap Kebijakan Dividen Pada Perusahaan yang Terdaftar Di LQ45

1 1 22

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang - Pengaruh Free Cash Flow, Profitabilitas dan Invesment Oportunity Set Terhadap Kebijakan Dividen Pada Perusahaan yang Terdaftar Di LQ45

0 0 8

PENGARUH PROFITABILITAS, FREE CASH FLOW, DAN INVESMENT

0 0 19

Pengaruh Variabel Free Cash Flow, Profitabilitas, dan Kebijakan Hutang Terhadap Kebijakan Pembayaran Dividen Pada Perusahaan yang Tergabung dalam Indeks Saham LQ45

0 1 10