Kondisi Kesehatan Bank Panin Syariah Pasca Go Public

Sumber: Laporan Tahunan data diolah Sumber: Laporan Tahunan data diolah Dalam kaitannya dengan profitabiltas, pencapaian yang diraih Bank Panin Syariah di tahun 2014 juga mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2013. Hal ini ditunjukann oleh rasio ROA yang di tahun 2013 bahkan tidak mencapai standar yang ditetapkan Bank Indonesia yaitu 1,25 dan Bank Panin Syariah hanya menyentuh angka 1,03. Tahun 2014 terjadi peningkatan ROA menjadi 1,99 yang berarti telah melampaui standar yang ditetapkan Bank Indonesia. Sumber: Laporan Tahunan Bank Panin Syariah data diolah 2013 2014 21,332 70,939 Gambar 4.10 Grafik Perbandingan Laba Bersih Rp juta 2013 2014 1.03 1.99 Gambar 4.12 Grafik Perbandingan ROA 2013 2014 81.31 68.47 Gambar 4.11 Grafik Perbandingan BOPO 3. Risk Profile dan GCG Penilaian kesehatan bank syariah yang berbasis risiko RBBR membuat penilaian yang dilakukan terhadap Bank Panin Syariah tidak lengkap jika tidak memperitmbangkan faktor risk profil dan GCG. Seperti bank-bank lainnya, Bank Panin Syariah juga melaporkan hasil self assessmentnya terhadap faktor risiko dan GCG. Adapun hasilnya adalah berikut ini. Tabel 4.6 Peringkat Komposit Profil Risiko dan GCG Tahun Peringkat Komposit Profil Resiko GCG Nilai Predikat 2013 Low to Moderate 1.35 Sangat Baik 2014 Low to Moderate 1.4 Sangat Baik Sumber: Laporan Tahunan Bank Panin Syariah data diolah Berdasarkan tabel diatas, terlihat bahwa Peringkat Komposit Profil Resiko dari Bank Panin Syariah memiliki nilai Low to moderate. Artinya pada tahun 2013 dan 2014 kemungkinan kerugian yang dihadapi bank dari risiko inheren komposit tergolong rendah dan kualitas penerapan manajemen risiko secara komposit memadai. Meskipun terdapat kelemahan minor, tetapi kelemahan tersebut dapat diatasi dengan mendapat perhatian dari manajemen dan tidak mengabaikannya. Penilaian terhadap faktor GCG Good Corporate Governance pada Bank Panin Syariah juga menunjukan bahwa manajemen bank telah melakukan penerapan GCG dengan sangat baik di tahun 2013 dan 2014. Artinya secara umum apabila terdapat kelemahan dalam penerapan GCG, maka kelemahan tersebut tidak berarti signifikan dan dapat segera diselesaikan oleh manajemen bank. Selain faktor-faktor diatas, Bank Panin Syariah juga mencatatkan total aset yang mencapai Rp. 6,2 triliun di akhir tahun 2014. Pertumbuhan yang terjadi sangat signifikan yakni menyentuh angka Rp. 2,15 triliun atau setara dengan 53,08 dibandingkan dengan total aset di akhir tahun 2013 senilai Rp. 4,05 triliun. Sumber: Laporan Tahunan Bank Panin Syariah data diolah Dari berbagai uraian diatas, sekilas terlihat peningkatan kinerja dari Bank Panin Syariah periode 2013 – 2014. Periode tersebut merupakan masa peralihan Bank Panin Syariah dari Perusahaan Tertutup private menjadi Perusahaan Terbuka go public. Namun perlu analisis lebih lanjut untuk menjawab apakah kebijakan go public yang diambil oleh manajemen Bank Panin Syariah memiliki pengaruh terhadap kesehatan keuangannya. Sebelum dilakukan analisis lanjutan terkait dengan pengaruh kebijakan go public, maka terlebih dahulu disajikan rasio-rasio yakni ROA,NOM dan CAR yang digunakan dalam penelitian ini dalam analisis deskriptif. Adapun ikhtisar keuangan 2013 2014 4,052,701 6,207,678 Gambar 4.13 Grafik Perbandingan Total Aset Rp juta triwulan Bank Panin Syariah yang digunakan adalah periode tahun 2013 hingga 2014 dan dapat dilihat pada Lampiran 2. 1. Return On Assets ROA Berdasarkan laporan keuangan triwulan Bank Panin Syariah Periode 2013 – 2014, rasio ROA di tahun 2013 atau pra go public memiliki kecendrungan yang tinggi diawal tahun, namun terus mengalami penurunan di akhir tahun. Tercatat pada bulan maret 2013 berada diangka 2,72 namun turun hingga ke angka 1,03 pada bulan desember 2014. Sementara pada tahun 2014 kondisi yang terjadi berbanding terbalik. Di tahun 2014 ini memiliki kecendrungan yang rendah diawal tahun dan terus meningkat hingga akhir tahun. Tercatat pada maret 2014, rasio ROA berada di angka 1,45 kemudian terus meningkat hingga 1,99 di bulan desember 2014. Sumber: Laporan Triwulan Bank Panin Syariah data diolah 2.72 2.34 2.18 1.03 1.45 1.64 1.82 1.99 Maret Juni September Desember Gambar 4.14 Grafik Perbandingan ROA Bank Panin Syariah Periode 2013 - 2014 ROA Pra Go Public ROA Pasca Go Public 2. Net Operating Margin NOM Rasio NOM Bank Panin Syariah pada periode tahun 2013 memiliki kecendrungan yang sama dengan rasio ROA di tahun 2013 yakni tinggi di awal tahun dan terus turun hingga akhir tahun. Pada maret 2013 NOM berada diangka 6,46 dan turun menjadi 4,26 pada desember 2013. Kondisi yang sama dengan rasio ROA tahun 2014 juga terjadi pada rasio NOM yakni rendah diawal tahun dan terus meningkat hingga akhir tahun. Pada maret 2014 NOM berada diangka 4,1 dan terus meningkat hingga diangka 5,88 pada desember 2014. Sumber: Laporan Triwulan Bank Panin Syariah data diolah 3. Capital Adequacy Ratio CAR Berdasarkan laporan keuangan triwulan Bank Panin Syariah Periode 2013 – 2014, rasio CAR di tahun 2013 atau pra go public memiliki fluktuasi yang cenderung turun. Pada bulan maret 2013 CAR berada diangka 27,09 dan pada bulan desember 2013 turun hingga menyentuh angka 20,83. Di tahun 2014 6.46 6.15 4.97 4.26 4.1 5.5 5.59 5.88 Maret Juni September Desember Gambar 4.15 Grafik Perbandingan NOM Bank Panin Syariah Periode 2013 - 2014 NOM Pra Go Public NOM Pasca Go Public kecendrungan yang sama juga terjadi yakni meski terjadi fluktuasi, penurunan tetap terjadi. Pada bulan maret 2014 CAR berada diangka 31,15 dan turun hingga ke angka 25,69 pada bulan desember 2014. Sumber: Laporan Triwulan Bank Panin Syariah data diolah Dengan melihat data deskriptif dari rasio-rasio yang diuji dalam penelitian ini, dapat dilihat bahwa secara kasat mata terjadi pengingkat kinerja yang ditunjukan oleh ROA, NOM dan CAR. Peningkatan ROA dan NOM menunjukan bahwa Bank Panin Syariah mengalami peningkatan dari sisi rentabilitas. Kemudian, penurunan pada CAR menunjukan bahwa Bank Panin Syariah menjadi lebih efektif dalam penggunaan modal yang dimiliki dan angka ini tetap berada diatas standar minimum yang ditetapkan. Setelah melihat secara deskriptif rasio ROA, NOM dan CAR maka untuk selanjutnya dilakukan uji lanjutan untuk mengetahui perbedaan kondisi antara pra dan pasca go public. 27.09 23.11 19.75 20.83 31.15 25.52 26.16 25.69 Maret Juni September Desember Gambar 4.16 Grafik Perbandingan CAR Bank Panin Syariah Periode 2013 - 2014 CAR Pra Go Public CAR Pasca Go Public

D. Analisis Uji Beda Paired-sample t test

1. Uji Beda Paired-sample t test Input yang digunakan untuk uji beda paired-sample t test dalam penelitian ini adalah rasio keuangan yang mewakili faktor earning dan capital yaitu ROA, NOM dan CAR. Periode yang diambil untuk dijadikan sebagai sampel dalam uji ini yaitu satu tahun sebelum go public dan satu tahun setelah go public dengan mengunakan data yang bersumber dari laporan keuangan triwulan yang dikeluarkan Bank Panin Syariah. Adapun data ROA, NOM dan CAR adalah sebagai berikut. Tabel 4.7 Rasio Keuangan Bank Panin Syariah Pra Go Public dan Pasca Go Public Status Bank Periode ROA NOM CAR Pra Go Public Mar-13 2,72 6,46 27,09 Jun-13 2,34 6,15 23,11 Sep-13 2,18 4,97 19,75 Des-13 1,03 4,26 20,83 Pasca Go Public Mar-14 1,45 4,1 31,15 Jun-14 1,64 5,5 25,52 Sep-14 1,82 5,59 26,16 Des-14 1,99 5,88 25,69 Sumber: Laporan Triwulan Bank Panin Syariah data diolah Hasil paired-sample t test dengan menggunakan SPSS 22, menunjukan tidak adanya perbedaan rata-rata kinerja keuangan pada variabel ROA dan NOM antara pra go public dan pasca go public untuk periode 2013 hingga 2014. Namun ada perbedaan rata-rata yang ditunjukan variabel CAR antara pra go public dan pasca go public untuk periode yang sama. Terllihat pada tabel 4.8, t hitung variabel ROA sebesar 0,724 dan signifikansi 0,521. Dan diperoleh t tabel pada tingkat signifikansi α = 0,05 untuk data penelitian ini sebesar 2,776. Jadi t hitung ROA 0,724 2,776 t tabel dan signifikansi 0,724 0,05 sehingga H diterima, ini berarti tidak ada perbedaan rata-rata rasio ROA pra go public dan pasca go public. Sama halnya dengan variabel ROA, pada variabel NOM juga tidak ada perbedaan rata-rata kinerja keuangan yang ditunjukan antara satu tahun sebelum go public dan satu tahun setelah go public. Dimana t hitung variabel NOM sebesar 0,224 dan signifikansi 0,837. Dan diperoleh t tabel sebesar 2,776 pada tingkat signifikansi α = 0,05 . Jadi t hitung NOM 0,224 2,776 t tabel dan signifikansi 0,837 0,05 sehingga H diterima. Pada variabel CAR terdapat hasil yang berbeda. Terlihat dalam tabel 4.8, t hitung variabel CAR sebesar -5,325 dan signifikansi 0.013. Dan diperoleh t tabel 2,776 pada tin gkat signifikansi α = 0,05. Jadi t hitung CAR 5,325 2,776 dan siginfikansi 0,013 0,05 sehingga H ditolak dan H a diterima. Artinya ada perbedaan rata-rata rasio CAR pra go public dan pasca go public. Tabel 4.8 Output Penghitungan ROA, NOM dan CAR dengan SPSS 22 Variabel t hitung t tabel Signifikansi ROA 0,724 2,776 0,521 NOM 0,224 2,776 0,837 CAR -5,325 2,776 0,013 Sumber: Output SPSS data diolah 2. Interpretasi Hasil Uji Beda Paired-sample t test Seperti dipaparkan pada bagian sebelumnya, dimana jika dilihat sekilas maka secara kasat mata perkembangan Bank Panin Syariah terjadi sangat signifikan. Dimulai dari berbagai indikator yang ada pada faktor earning, capital hingga pada faktor risk profile dan penerapan GCG serta indikator dalam laporan keuangan lainnya. Namun pada kenyataannya setelah dilakukan uji beda paired-sample t test, terlihat hasil yang berbeda. Berdasarkan hasil yang diperoleh dari uji beda rata-rata paired sample t test Bank Panin Syariah, hanya ada perbedaan rata-rata rasio CAR yang mewakili faktor capital. Hal ini berarti bahwa pasca go public modal yang dimiliki Bank Panin Syariah mengalami perubahan. Hal tersebut menjadi lumrah adanya karena kebijakan go public memang menitikberatkan perseroan untuk mendapatkan tambahan modal yang signifikan dari masyarakat public. Namun kebijakan go public belum menunjukan perubahan yang signifikan terhadap faktor earning yang diwakili oleh rasio ROA dan NOM. Walau demikian, Bank Panin Syariah pasca go public telah mengalami banyak perubahan dalam banyak hal demi mewujudkan visi misinya. 69 BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pembahasan pada penelitian ini dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Kondisi kesehatan keuangan Bank Panin Syariah saat menjadi perusahaan tertutup private periode 2010 – 2013 secara keseluruhan telah banyak mengalami perubahan ke tingkat yang lebih baik. Terlihat dari jumlah total aset dan penghimpunan dana pihak ketiga yang terus meningkat setiap tahunnya. Kinerja keuangan Bank Panin Syariah dianalisis dengan menggunakan faktor- faktor yang ada dalam risk-based bank rating yakni risk profile, GCG, earning dan capital. Pada faktor risk profile dan GCG peringkat komposit yang diraih selalu dalam kondisi baik dan sangat baik. Sedangkan faktor earning yang diwakili rasio ROA mengalami fluktuasi, bahkan di tahun 2010 dan 2013 berada dibawah standar yang ditetapkan Bank Indonesia yakni 1,25. Kemudian untuk faktor capital yang diwakili oleh rasio CAR selalu berada diatas 8 yang ditetapkan Bank Indonesia sebagai batas minimal, sehingga Bank Panin Syariah dinyatakan sehat. 2. Kebijakan go public yang diambil Bank Panin Syariah di tahun 2014 membuat bank ini menjadi bank syariah pertama yang menjadi perusahaan terbuka go public. Dan di tahun 2014, kondisi kesehatan keuangan Bank Panin Syariah menunjukan pertumbuhan yang sangat signifikan. Terlihat dari total aset, total

Dokumen yang terkait

Analisis Perbandingan Intellectual Capital Terhadap Tingkat Kesehatan Perbankan Syariah Go Public dan Non Go Public di Indonesia

2 34 124

Pengaruh Kebijakan Go Public Terhadap Tingkat Kesehatan Keuangan PT.Bank Panin Syariah

0 7 92

Pengaruh kebijakan Go Public terhadap tingkat kesehatan keuangan PT.Bank Panin Syariah

4 7 92

Keputusan go public PT. Bank Panin Syariah Tbk : pendekatan analytic network process

3 12 123

ANALISIS PENGARUH KEBIJAKAN HUTANG TERHADAP KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN GO PUBLIC Analisis Pengaruh Kebijakan Hutang Terhadap Kinerja Keuangan Pada Perusahaan Go Public Yang Terdaftar Di Bei Tahun 2012.

0 10 14

ANALISIS PENGARUH KEBIJAKAN HUTANG TERHADAP KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN GO PUBLIC Analisis Pengaruh Kebijakan Hutang Terhadap Kinerja Keuangan Pada Perusahaan Go Public Yang Terdaftar Di Bei Tahun 2012.

0 2 12

PENGARUH RASIO INDIKATOR TINGKAT KESEHATAN BANK TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN PERBANKAN GO PUBLIC Pengaruh Rasio Indikator Tingkat Kesehatan Bank Terhadap Harga Saham Perusahaan Perbankan Go Public Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.

0 1 13

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Analisis Perbandingan Intellectual Capital Terhadap Tingkat Kesehatan Perbankan Syariah Go Public dan Non Go Public di Indonesia

0 1 10

PROPOSAL SKRIPSI ANALISIS PERBANDINGAN INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP TINGKAT KESEHATAN PERBANKAN SYARIAH GO PUBLIC DAN NON

0 0 11

PENGARUH KINERJA KEUANGAN BANK TERHADAP TINGKAT PROFITABILITAS PADA BANK GO PUBLIC - Perbanas Institutional Repository

0 0 25