perbedaan tersendiri, dengan tujuan agar perusahaan memiliki positioning yang baik di benak konsumen.
Menurut Kotler, positioning adalah tindakan yang dilakukan marketer untuk membuat citra produk dan hal-hal yang ingin ditawarkan kepada pasarnya berhasil
memperoleh posisi yang jelas dan mengandung arti dalam benak sasaran konsumennya.
27
Maknanya perusahaan mencari posisi di dalam pasar, langkah ini dilakukan setelah menentukan strategi segmentasi yang dipakai. Dengan kata lain
perusahaan melakukan suatu tindakan atau langkah- langkah untuk mendesain citra perusahaan, dimana konsumen mengerti dan menghargai apa yang dilakukan suatu
perusahaan, dibandingkan dengan pesaingnya. Oleh karena itu, strategi positioning merupakan faktor utama dalam
meningkatkan kekuatan posisi pasar perusahaan di suatu pasar tertentu dibanding pesaing-pesaingnya. Definisi di atas mengandung pengertian bahwa positioning
berorientasi pada fikiran atau persepsi konsumen, Penulis menyimpulkan bahwa positioning adalah usaha untuk menemukan suatu celah di benak konsumen agar
konsumen mempunyai image yang khusus terhadap produk atau merk produk atau bahkan terhadap perusahaan.
27
Rhenald Kasali, Membidik Pasar Indonesia, Segmentasi, Targeting, Positioning Jakarta: PT. Gramedia, 2005, h. 526.
2. Ciri-ciri positioning
Sehubungan dengan definisi tentang positioning diatas, maka ada beberapa hal yang harus diperhatikan tentang ciri-ciri positioning:
28
a. Positioning adalah strategi komunikasi, komunikasi dilakukan untuk
menjembatani produkmereknama anda dengan calon konsumen. b.
Positioning bersifat dinamis, persepsi konsumen terhadap suatu produkmereknama
bersifat relatif
dan terhadap
struktur pasarpersaingan. begitu keadaan pasar berubah, begitu sebuah
pemimpin pasar jatuh, atau begitu pendatang baru berhasil menguasai tempat tertentu, maka positioning produk pun akan berubah.
c. positioning berhubungan dengan event marketing, karena positioning
berhubungan dengan citra di benak konsumen, marketer harus mengembangkan strategi marketer public relations MPR melalui
event marketing yang dipilih sesuai dengan karakter produk anda. d.
Positioning berhubungan dengan atribut-atribut produk. Konsumen biasanya tidak membeli produk, akan tetapi mengkombinasikan
karakteristik dari produk tersebut. e.
Positioning harus memberi arti dan arti itu harus penting bagi konsumen.
28
Ibid, hal. 527-533
f. Positioning harus diungkapkan dalam bentuk suatu pernyataan. Yang
mana pernyataan tersebut harus dapat dinyatakan dengan mudah, enak didengar dan dapat dipercaya.
3. Tehnik positioning
Konsumen memilih produk dan jasa yang ditawarkan oleh perusahaan apabila produk dan jasa tersebut memberikan nilai tambah dan terbaik bagi mereka.
Untuk mencapai positioning yang baik diantara para pesaing, sehingga memiliki kesan yang baik dibenak konsumen, perusahaan harus memperhatikan beberapa cara
positioning berikut:
29
a. Positioning berdasarkan perbedaan produk. Marketer dapat
menunjukan kepada pasarnya dimana letak perbedaan produknya terhadap pesaing.
b. Positioning berdasarkan manfaat produk. Manfaat dari produk juga
dapat ditonjolkan sebagai positioning sepanjang hal tersebut dianggap penting oleh konsumen.
c. Positioning berdasarkan pemakaian. Perusahaan memenuhi
kebutuhan dari konsumennya sesuai dengan segmentasi pasarnya.
29
Rhenald Kasali, Membidik Pasar Indonesia, Segmentasi, Targeting, Positioning Jakarta: PT. Gramedia, 2005, h. 538-542.
d. Positioning berdasarkan kategori produk. Positioning ini biasanya
dilakukan oleh perusahaan-perusahaan yang baru muncul dalam suatu produk.
e. Positioning kepada pesaing. Di Indonesia marketer dilarang
mengiklankan produknya dengan membandingkan dirinya kepada para pesaingnya. akan tetapi dalam periklanan modern, positioning
kepada pesaing mulai menjadi hal yang biasa dilakukan. f.
Positioning melalui imajinasi. Positioning merupakan hubungan asosiatif. anda bisa mengembangkan positioning produk anda dengan
menggunakan imajinasi -imajinasi seperti tempat, orang, benda, situasi dan lain sebagainya.
g. Positioning berdasarkan masalah. Terutama untuk produkjasa yang
belum begitu dikenal, produk baru biasanya diciptakan untuk memberi solusi kepada konsumennya.
D. TEORI BANK SYARIAH
1. Pengertian dan Sejarah Bank Syariah
Istilah lain yang digunakan untuk sebutan Bank Islam adalah Bank Syariah. Secara akademik, istilah Islam dan Syariah memang mempunyai pengertian yang
berbeda. Namun secara teknis untuk penyebutan Bank Islam dan Bank Syariah mempunya pengertian yang sama.
30
Dalam ensiklopedia Islam, Bank Islam berarti “Lembaga keuangan yang usaha pokoknya memberikan kredit dan jasa-jasa dalam lalulintas pembayaran serta
pengedaran uang yang pengoperasiannya disesuaikan dengan prinsip-prinsip syariat islam.”
Sedangkan menurut Amin Aziz, Bank Syariah Islam merupakan lembaga perbankan yang sistem operasinya berdasarkan syariat islam, hal ini dipertegas
dengan UU No. 20 Tahun 1998 tentang perubahan UU No. 7 tahun 1992 tentang perbankan Bab 1 pasal 1 ayat 3 disebutkan, Bank Syariah adalah Bank Umum yang
melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah yang kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.
31
Jauh sebelum lahirnya Bank Syariah, sistem bagi hasil seperti Mudhorobah dan Musyarokah dipastikan sudah ada sebelum datangnya Islam. Di Timur Tengah
pra-Islam, kemitraan – kemitraan bisnis yang berdasarkan atas konsep mudhorobah
telah berjalan berdampingan dengan konsep pinjaman sistem bungan sebagai cara untuk membiayai berbagai aktivitas ekonomi. Setelah kedatangan islam, transaksi
keuangan berbasis bunga dilarang dan semua dana harus disalurkan berdasarkan
30
Warkum Sumitro, Asas-Asas Perbankan Islam dan Lembaga-Lembaga Terkait: BMI dan Takaful di Indonesia Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2002, h. 5.
31
Amin Aziz, Mengembangkan Bank Islam di Indonesia Jakarta: Bangkit, 1992, h. 1.