Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa IPA merupakan pengetahuan dari hasil kegiatan manusia yang diperoleh dengan
menggunakan langkah-langkah ilmiah yang berupa metode ilmiah dan didapatkan dari hasil eksperimen atau observasi yang bersifat umum sehingga
akan terus disempurnakan.
2.5 Pembelajaran IPA di SD
Berdasarkan KTSP, tertera bahwa pembelajaran IPA kelas IV SD dijadwalkan enam jam per minggunya dan setiap jam pelajaran dialokasikan
70 menit per pertemuan untuk kelas tinggi. Sedangkan untuk kelas rendah dibelajarkan melalui pembelajaran Tematik. Pembelajaran dilakukan berpusat
pada siswa, guru diharapkan dapat berperan sebagai fasilitator yang akan memfasilitasi siswa dalam belajar, dan siswalah yang harus aktif belajar dari
berbagai sumber belajar. Ilmu Pengetahuan Alam IPA didefinisikan sebagai kumpulan
pengetahuan yang tersusun secara terbimbing. Hal ini sejalan dengan kurikulum KTSP Depdiknas dalam http:www.sekolah dasar.net201105
bahwa IPA berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang
berupa fakta, konsep, atau prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Selain itu IPA juga merupakan ilmu yang bersifat empirik dan
membahas tentang fakta serta gejala alam. Fakta dan gejala alam tersebut menjadikan pembelajaran IPA tidak hanya verbal tetapi juga faktual. Hal ini
menunjukkan bahwa, hakikat IPA sebagai proses diperlukan untuk menciptakan pembelajaran IPA yang empirik dan faktual.
Pendidikan IPA di Sekolah Dasar bertujuan agar siswa menguasai pengetahuan, fakta, konsep, prinsip, proses penemuan, serta memiliki sikap
ilmiah, yang akan bermanfaat bagi siswa dalam mempelajari diri dan alam sekitar. Pendidikan IPA menekankan pada pemberian pengalaman langsung
untuk mencari tahu dan berbuat sehingga mampu menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah. Sedangkan tujuan IPA menurut Badan Standar
Nasional Pendidikan 2006 pembelajaran IPA di SDMI bertujuan agar siswa memiliki kemampuan sebagai berikut:
1. Memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa
berdasarkan keberadaan, keindahan dan keteraturan alam ciptaan- Nya.
2. Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep IPA
yang bermanfaat dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. 3.
Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif dan kesadaran tentang adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA,
lingkungan, teknologi, dan masyarakat. 4.
Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar, memecahkan masalah dan membuat keputusan.
5. Meningkatkan kesadaran dan berperan serta dalam memelihara,
menjaga dan melestarikan lingkungan alam. 6.
Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan.
7. Memperoleh bekal pengetahuan, konsep dan keterampilan IPA
sebagai dasar untuk melanjutkan pendidikan ke SMPMTS. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran IPA di SD
memberikan kesempatan berbuat, berpikir, dan bertindak seperti ilmuan scientist sesuai dengan tahap perkembangan anak dan menerapkannya
dalam kehidupan sehari-hari.
2.6 Hipotesis Tindakan
Berdasarkan tinjauan pustaka di atas, dirumuskan hipotesis penelitian tindakan kelas sebagai berikut: “Apabila dalam pembelajaran IPA
menggunakan metode kerja kelompok dengan memperhatikan langkah- langkah secara tepat, maka aktivitas dan hasil belajar siswa kelas IV SD
Negeri 3 Segalamider Bandar Lampung dapat meningkat”.
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Rancangan Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan Penelitian Tindakan Kelas Classroom Action Research. Penelitian tindakan kelas diartikan sebagai
suatu kegiatan ilmiah yang dilakukan dengan jalan merancang, melaksanakan, mengamati, merefleksikan tindakan melalui beberapa siklus
untuk memperbaiki atau meningkatkan mutu pembelajaran di kelas Kunandar, 2010: 10.
3.2 Setting Penelitian
a. Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas IV SD Negeri 3 Segalamider Bandar Lampung, dengan jumlah 22 siswa yang
terdiri dari 11 siswa laki-laki dan 11 siswa perempuan.
b. Lokasi Penelitian
Penelitian dilaksanakan di SD Negeri 3 Segalamider Bandar Lampung Jalan Sutan Badarudin No. 107 Kecamatan Tanjung Karang Barat.
c. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan selama 4 bulan dari bulan Desember tahun 2011 sampai bulan April tahun 2012.