Suku Bunga di Indonesia

4.4. Suku Bunga di Indonesia

Perkembangan suku bunga yang tidak wajar secara langsung dapat mengganggu perkembangan perekonomian. Karena disatu sisi, suku bunga yang tinggi akan meningkatkan hasrat masyarakat untuk menabung sehingga jumlah dana perbankan akan meningkat. Sementara itu, di sisi lain suku bunga yang tinggi akan meningkatkan biaya yang dikeluarkan oleh dunia usaha sehingga mengakibatkan penurunan kegiatan produksi di dalam negeri. Menurunnya produksi pada gilirannya akan menurunkan pula kebutuhan dana oleh dunia usaha. Disisi perbankan, dengan bunga yang tinggi maka bank mampu menghimpun dana untuk disalurkan dalam bentuk kredit kepada dunia usaha. Namun disisi lain dunia usaha, kendati dana kredit perbankan tersedia, beban bunga yang harus mereka tanggung lebih tinggi sehingga dunia usaha cenderung mencari alternatif pendanaan yang lebih murah. Dalam keadaan seperti ini, yang menjadi persoalan bagi perbankan adalah mereka mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhan dana dunia usaha. Dapat ditambahkan, kecepatan dan ketepatan pelayanan juga merupakan faktor penting yang menentukan permintaan akan kredit. Oleh karena itu, pada saat sekarang ini peran pemerintah juga sangat diperlukan untuk menstabilkan tingkat suku bunga, agar hasrat masyarakat untuk menabung tidak bekurang dan dunia usaha tetap bisa mendapatkan penambahan modal dengan beban bunga yang kecil. 55 Tabel 4.4. Perkembangan Suku Bunga di Indonesia 2000 – 2011 Sumber : Bank Indonesia Pada tahun 2000, suku bunga Bank Indonesia sebesar 14.53 persen dan pada tahun 2001 naik menjadi 17.62. Di tahun 2002 sampai dengan 2014 suku bunga mengalami flkutuasi penurunan menjadi 7.43 persen sehingga para investor sangat terbantu dengan penurunan suku bunga ini. Pada tahun-tahun berikutnya suku bunga mengalami fluktuasi karena keadaan perekonomian Indonesia yang tidak stabil. Pada tahun 2007 , suku bunga Bank Indonesia menurun drastis menjadi sebesar 8 persen sehingga banyak para investor menambah investasinya. Dan pada tahun berikutnya suku bunga mengalami kenaikan dan penurunan yang diakibatkan oleh gejolak-gejolak yang dihadapi dalam negeri maupun luar negeri. Pada tahun 2008 terjadi kenaikan suku bunga sebesar 10.83 persen. 56 Tahun Suku Bunga Perkembangan 2000 14.53 81,9 2001 17.62 21.27 2002 12.93 -26.62 2003 8.31 -35.73 2004 7.43 -10.59 2005 12.75 71.6 2006 9.75 -23.53 2007 8 -17.95 2008 10.83 35.38 2009 6.45 -40.44 2010 6.64 2.95 2011 5.04 -24.1 Rata-rata 120.28 -47.76 perekonomian Indonesia mendapatkan ujian yang cukup besar lagi, karena terjadinya krisis ekonomi global yang melanda Amerika Serikat, sahingga berdampak kepada negara-negara sedang berkembang seperti di Indonesia. Dengan terjadinya krisis finansial di Amerika Serikat berdampak kepada anjloknya nilai sekuritas yang ada di pasar modal dan banyak perusahaan besar yang ada di pasar modal mengalami kebangkrutan dan menyebabkan banyaknya terjadi pemberhentian perkerjaan PHK bagi para tenaga kerja sehingga meningkatnya angka pengangguran. Hingga di tahun berikutnya suku bunga di Indonesia mengalami fluktuasi penurunan hingga sebesar 5.04 persen di tahun 2011. 57 BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.1. Penanaman Modal Asing PMA di Indonesia