BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Penelitian
1. Homeschooling Keluarga Kak Wees Ibnoey Say
a Lokasi
Pendampingan homeschooling dilaksanakan di DIY Daerah Istimewa Yogyakarta tepatnya di rumah Kak Wees Ibnoe Say yang
beralamat Krapyak Kulon Rt 5, No.186 A, Panggung Harjo, Sewon Bantul.
b Sejarah
Keluarga pertama yang menjadi tempat penelitian adalah keluarga Kak Wees Ibnoe Say. Keluarga Kak Wees menyebut kegiatan yang
dilakukannya bukan merupakan homecshooling, tetapi homeeducation. Disebut dengan pembelajaran homeeducation karena pembelajaran
dilakukan di rumah namun tidak mengundang guru dari luar seperti pada beberapa keluarga homeschooling yang mengundang guru ahli untuk
mengajar anaknya.
Pada dasarnya pembelajaran yang disebut oleh keluarga Kak Wees sebagai homeeducation sama dengan pembelajaran homeschooling yang
dilakukan keluarga Kak Wees. Pembelajaran yang dilakukan keluarga Kak Wees termasuk dalam homeschooling tunggal. Pembelajaran yang
diterapkan oleh orang tua adalah pelatihan, pembiasaan dan pembelajaran, belajar dapat dilakukan dimana saja, dengan siapa saja dan kapan saja
sebagaimana anak berada di rumahnya sendiri. Tujuan dari pembelajaran homeschooling
adalah mendewasakan peserta didik yang berarti harus mampu untuk mandiri, bertanggung jawab, mampu menyelesaikan
masalah yang dihadapi dengan bersikap arif, beradab dan berakhlak. Pembelajaran homeschooling berupaya mengembalikan hakikat
pendidikan dalam keluarga yang mengutamakan peran orang tua sebagai pendidik. Dalam sebuah keluarga guru anak adalah ayah dan ibu sebagai
pendamping belajar. Orang tua bertugas sebagai fasilitator dan pemberi rangsang belajar anak seperti diungkapkan Kak Wees” saya memberi
rangsangan dengan memberi buku-buku puisi koleksi saya, anak bebas untuk memilih bahan belajar”.
Latar belakang keluarga kak Wees menyelenggarakan pendidikan di rumah lebih karena kemauan anak. Setelah tamat TK Hamdi tidak ingin
melanjutkan sekolah, namun Hamdi tetap ingin belajar. Bagi anak sekolah itu capek, terlalu banyak membuang waktu dan pikiran. Orang tua
berpendapat bahwa sistem persekolahan memiliki kelemahan diantaranya sekolah hanya memberikan hafalan, sekolah memberikan materi yang
sama kepada anak tanpa melihat potensi dan minat anak dan sekolah tidak mencetak siswa menjadi anak yang berakhlaq mulia. Permohonan anak
sangat didukung oleh orang tua, maka orang tua anak menggagas sekolah
rumah atau homeschooling. Homeschooling yang dilaksanakan menuntut orang tua sebagai pendidik yang memerdekakan anak belajar.
Pada tahap awal belajar orang tua memberikan pembelajaran membaca, menulis dan berhitung seperti pada anak seusia sekolah dasar.
Dengan bertambahnya umur dan kedewaaan anak mulai menunjukan minat dan bakatnya. Potensi dan minat anak yang menonjol pada kegiatan
seni utamanya menulis puisi atau skenario, cinematography dan potografi. Pada pembelajaran homeschooling yang dilaksanakan ini bertumpu
pada menggali potensi dan mengembangkan kemampuan anak. Sehingga pembelajaran sepenuhnya pada minat dan kebutuhan terkait dengan
menggali potensi dan mengembangkan kemampuan anak. Orang tua bertindak sebagai fasilitator yang memenuhi kebutuhan belajar anak.
2. Homeschooling Keluarga Bapak Muhammad Sahal Siddiq