Deskripsi Hasil Belajar Awal

72 frekuensi perolehan nilai antara 41 sampai 100 juga cenderung meningkat jika dibandingkan dengan nilai pretest.

c. Perbandingan Data Awal dan Akhir Hasil Belajar

Perbandingan antara data awal hasil belajar dan data akhir hasil belajar di lihat dari nilai tertinggi, nilai terendah, mean, median, modus, dan standar deviasi dilakukan dengan tujuan mengetahui perbandingan hasil belajar awal sebelum menggunakan aplikasi Hanacaraka dan hasil belajar akhir setelah menggunakan aplikasi Hanacaraka. Berikut tabel perbandingannya: Tabel 7. Perbandingan pretest dan postest Jenis Data Nilai Tertinggi Nilai Terendah Mean Median Modus SD Pre-test 98 10 38,4 29 20 22,83 Post-test 98 14 53 53 32 25,49 terlampir di lampiran hal 117 Dilihat pada tabel di atas, perolehan nilai tertinggi sama-sama 98 karena memang ada sebagian kecil siswa yang sudah mampu membaca dan menulis aksara Jawa dengan benar. Tetapi jika dilihat pada mean atau nilai rata-rata keseluruhan siswa, menunjukan bahwa terdapat peningkatan antara nilai pretest dan nilai posttest. Pretest memiliki nilai mean sebesar 38,4 sedangkan posttest memiliki nilai mean sebesar 53, yang artinya terdapat peningkatan nilai sebesar 14,6. Pada nilai median atau nilai tengah keseluruhan siswa, tampak peningkatan dari nilai tengah 29 menjadi nilai 53. Sedangkan pada nilai modus atau nilai yang sering banyak muncul juga terdapat peningkatan 73 dari nilai modus 20 menjadi 32. Dari tabel perbandingan diatas, dapat disimpulkan bahwa terdapat peningkatan antara hasil belajar siswa sebelum penggunaan aplikasi Hanacaraka dan hasil belajar siswa setelah menggunakan aplikasi Hanacaraka.

2. Hasil Pengujian Persyaratan Analisis

Sebelum di uji hipotesis, terlebih dahulu dilakukan uji prasyarat analisis. Berikut adalah hasil pengujian prasyarat analisis:

a. Uji Normalitas

Variabel yang diuji dalam penelitian ini adalah variabel hasil belajar membaca dan menulis aksara Jawa. Uji normalitas penelitian ini dilakukan pada skor data awal hasil belajar membaca dan menulis aksara Jawa dari nilai pretest dan data akhir hasil belajar membaca dan menulis aksara Jawa dari nilai posttest. Analisis statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah Uji Kolmogrov Smirnov yang dihitung dengan program SPSS versi 22. Dasar pengambilan keputusan dalam uji normalitas yakni: jika nilai signifikansi lebih besar dari taraf kesalahan 5 atau 0,05 maka data tersebut berdistribusi normal. Sebaliknya, jika nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 maka data tersebut tidak berdistribusi normal. Berikut tabel rangkuman hasil uji normalitas sebaran data: 74 Tabel 8. Uji Normalitas No Data Sig. Kormogorov-Smirnov Keterangan 1. Pre-test 0,017 Berdistribusi Normal 2. Post-test 0,063 Berdistribusi Normal terlampir di lampiran hal 119 Jika dilihat dari tabel di atas, data pre-test maupun data post-test berdistribusi normal yakni sebaran data mengikuti sebaran baku normal dengan nilai probabilitas 0,05.

3. Hasil Pengujian Hipotesis

c. Berdasarkan uji prasyarat analisis dapat diketahui bahwa data berdistribusi normal, maka uji hipotesis sudah dapat dilakukan. Uji hipotesis dilakukan dengan gain skor. Perhitungan gain skor dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh positif. Perhitungan tersebut diperoleh dari nilai pretest dan posttest. Kriteria penerimaan atau penolakan H a adalah jika ada peningkatan positif maka H a diterima dan H o ditolak. Jika tidak ada pengaruh positif maka H a ditolak dan H o diterima.

a. Hasil Uji Hipotesis

Gain skor digunakan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh aplikasi Hanacaraka terhadap hasil belajar sebelum diberi perlakuan dan sesudah diberi perlakuan. Setelah dihitung dengan menggunakan gain skor, maka hasil yang diperoleh dapat dilihat pada tabel berikut: