50 Pendidikan Nasional Nomor 3 Tahun 2008 pengawasan proses
pembelajaran meliputi kegiatan pemantauan, supervisi dan evaluasi, pelaporan dan tindak lanjut. Aspek-aspek penting
yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan monitoring dan supervisi, antara lain adalah Ditjen PAUD-DIKMAS,
2015.a.b: i
Kredibilitas lembaga penyelenggara program ii
Kesesuaian warga belajar atau sasaran program iii
Materi pembelajaranpelatihan iv
Jadwal kegiatan dan alokasi waktu v
Kompetensi tutornarasumber vi
Proses pembelajaranpelatihan vii
Tingkat kehadiran warga belajar viii
Penggunaan dana bantuan ix
Dokumen penyelenggaraan program. B.
Penelitian yang Relevan
1. Maria Adhiaty – Universitas Negeri Semarang 2012 : Manajemen
Program Kejar Paket C di PKBM Sarana Maju Kota Tegal.
Hasil penelitian menyatakan : 1 Perencanaan program Paket C di PKBM Sarana Maju Kota Tegal disusun Penyelenggara kelompok belajar
Paket C Sarana Maju berdasarkan masukan dari tutor, warga belajar dan tenaga kependidikan. Perencanaan program disusun dalam bentuk Rencana
Tahunan dan Rencana Semester, kemudian disusun jadwal kegiatan. 2 Program Kejar Paket C di PKBM Sarana Maju Kota Tegal dilaksanakan
oleh warga belajar, tutor dan tenaga kependidikan di pimpin oleh Penyelenggara Kejar Paket C sesuai dengan jadwal kegiatan. 3 Evaluasi
Program Kejar Paket C di PKBM Sarana Maju Kota Tegal dilakukan
51 melalui tes formatif, tes sumatif dan tes akhir. Sedangkan Pengendalian
program dilakukan melalui monitoring dan evaluasi.
Analisa : penelitian Maria memiliki kesamaan dengan penelitian ini
dalam tujuan umumnya yakni mendeskripsikan pengelolaan program kesetaraan. Secara spesifik Maria mengambil paket C untuk dibahas dalam
tiga tahap pengelolaan : 1 perencanaan, 2 pelaksanaan, 3 evaluasi. Hal tersebut berbeda dengan penelitian ini yang mengambil dua paket
kesetaraan yaitu paket B dan C untuk dibahas dalam empat tahap pengeolaan : 1 perencanaan, 2 pengorganisasian, 3 pelaksanaan, 4
pengawasanevaluasi. Metode penelitian tidak banyak memiliki perbedaan bahwa sama-sama memakai pendekatan kualitatif deskriptif dengan tiga
teknik pengambilan data berupa wawancara, dokumentasi, dan observasi. Hanya dalam keabsahan data perbedaan itu muncul kembali, peneliti
mengambil teknik
triangulasi dan
Maria memakai
teknik kriteriakredibilitas validitasinternal.
2. Sodik – Universitas Negeri Semarang 2012 : Pola Pengelolaan
Program Pendidikan Kesetaraan Berbasis Kecakapan Hidup di PKBM Bendan Jaya Kota Pekalongan.
Pola pengelolaan PKBM Bendan Jaya dalam program Pendidikan kesetaraan secara umum mengikuti pendapat Holt yakni dengan
memadukan antara perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan evaluasi dengan tetap memperhatikan pasar yang dibidik dan kondisi
finansial dan material PKBM. Dalam setiap kegiatan yang dilakukan selalu
52 melibatkan seluruh elemen PKBM, dan berakar pada kondisi lingkungan,
dan budaya setempat. Partisipasi aktif warga belajar sangat tinggi sebagai kekuatan PKBM Bendan Jaya dalam mengembangkan program-
programnya.
Analisa : tujuan utamanya memiliki kesamaan dengan menggunakan
empat fungsi
manajemen yaitu
perencanaan, pengorganisasian,
pelaksanaan, dan evaluasi. Hanya saja, dalam penelitian Sodik, letak pengorganisasian berada setelah pelaksanaan atau di urutan ketiga.
Pengorganisasian yang dimaksud adalah pengorganisasian untuk sumber daya manusia. Dalam penelitian Sodik, bagian pengorganisasian kurang
dibahas secara jelas karena pembahasan justru mengarah pada teori rekrutmen sumber daya manusia. Secara metode penelitian, perbedaan ada
pada pendekatannya yaitu kualitatif studi kasus, pada teknik keabsahan data Sodik tidak hanya memakai triangulasi tetapi juga memakai teknik
memperpanjang waktu penelitian.
3. Ida Kintamani Dewi Hermawan - Sekjend Kemdikbud 2012 :