Bahan-Bahan untuk membuat Garnish

Cuci bersih dan simpan di tempat yang sejuk atau di lemari pendingin. 2 Setelah diukirdibentuk Setelah diukirdibentuk segera rendam dengan air dingin. Kemudian tiriskan dan bungkus dengan plastic dan simpan dalam lemari pendingin. W ortel a. Bentuk: pilih wortel yang panjang, bulat dan besar, tidak banyak serat, permukaan kulitnya licin dan tidak keriput, serta tidak ada bagian yang rusal atau bususk. b. Warna: orange c. Karakteristik: rasa sedikit manis, mengandung air, berserat, banyak mengandung vitamin A. d. Penanganan: membutuhkan banyak air, setelah diukir segera rendam untuk mendapatkan bentuk yang diinginkan, kemudian ditiriskan dan dibungkus dengan plastik dan disimpan dalam lemari pendingin atau ruang ber- AC apabila akan dipakai keesokan harinya. T imun a. Jenis dan bentuk: timun lokal dan timun Jepang, pilih yang panjang, bulat, besar, tidak banyak air, serta kulit licin tidak berbuku-buku, segar dan tidak ada bagian yang rusak atau busuk. b. Warna kulit: hijau c. Karakteristk: timun lokal memiliki kandungan air yang lebih banyak disbanding timun jepang, berbiji dan mengandung sedikit getah. Kulit kerasnya mengandung mineral. d. Penanganan: 1 Sebelum diukirdibentuk Dicuci bersih dan disimpan di lemari pendingin atau tempat yang sejuk 2 Sesudah diukir atau dibentuk Setelah diukir untuk memudahkan membentuk bagian- bagian yang akan ditekuk dapat direndam sebentar dalam air garam kemudian segera rendam dengan air dingin untuk mendapatkan bentuk yang diinginkan, kemudian tiriskan dan simpan dalam plastik dan disimpan dalam lemari pendingin atau ruangan ber-AC apabila akan dipakai keesokan harinya. C abai merah dan cabai hijau a. Bentuk: pilih yang segar, besar dan gemuk, permukaan kulitnya licin dan tidak ada bagian yang rusak atau busuk. b. Warna: merah dan hijau c. Karakteristik: cabai besar banyak mengandung air, sedikit biji dantidak terlalu pedas, mudah menyerap air dan mengembang. d. Penanganan: bersihkanlah kulit dengan air sebelum diukir, usahakan tidak menyentuh biji cabai karena kulit tangan akan terasa panas, segera rendam dengan air dingi setelah diukir untuk beberapa saat saja sampai mengembang, kemudian tiriskan dan bungkus dalam plastik dan simpan dalam lemari pendingin jika akan digunakan keesokan harinya.

2. Bahan Pangan Tidak Dapat Dimakan

Elemen ini termasuk dalam bahan pangan, tetapi tidak sewajarnya jika dikonsumsi. Biasanya elemen ini merupakan bahan pemberi rasa, aroma atau warna seperti daun pandan, batang kayu manis, sereserai, kayu secang, dll.

3. Bagian dari Bahan Pangan Tidak Dapat Dimakan

Elemen yang dimaksud adalah bagian dari bahan pangan seperti daun nenas, daun pisang, kulit papaya, kulit papaya, kulit semangka, dll.

G. Alat-Alat untuk membuat Garnish

Alat-alat yang digunakan untuk membuat garnish terdiri dari dua alat yaitu: 1. Alat Utama Alat utama dalam membuat garnish atau mengukir adalah pisau. Banyak bentuk dan ukuran pisau yang dipergunakan dalam mengukir buah dan sayur. Namun yang terpenting adalah pisau, pisau yang harus ada adalah sebagai berikut: a. Pisau ukuran sedang b. Pisau berujung runcing c. Pisau berujung runcing dan melengkung Gambar 1. Pisau yang digunakan untuk membuat garnish atau mengukir buah dan sayuran: a pisau ukuran sedang; b pisau berujung runcing: c pisau berujung runcing dan melengkung 2. Alat Bantu Ukir Alat bantu ukir lain yang digunakan dalam membuat garnish atau mengukir buah dan sayur, yaitu: a. Peeler, yaitu alat untuk mengupas kulit buah atau sayur. Gambar 2. Berbagai macam bentuk peeler b. Pembulat buah Gambar 3. Berbagai macam bentuk pembulat buah c. Cetakan cookies d. Gunting biasa dan gunting kuku e. Pewarna kue, palet dan kuas kecil berbagai ukuran f. Tusuk gigi, tusuk sate, lidi g. Talenan h. Baskom dan piring plastik

Dokumen yang terkait

Pengaruh Strategi Pembelajaran Kooperatif Model Numbered Head Together (NHT) terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Sosiologi Kelas X (Studi Kasus: SMA Negeri 8 Kota Tangerang Selatan

0 4 169

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe numbered head together (NHT) terhadap hasil belajar fisika siswa pada konsep fluida dinamis

0 8 192

Efektifitas pembelajaran kooperatif metode numbered heads together (NHT) terhadap hasil belajar pendidikan Agama Islam di SMP Islam al-Fajar Kedaung Pamulang

0 10 20

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif tipe Numbered Heads Together terhadap Hasil Belajar Fiqih dalam pokok bahasan Riba, Bank, dan Asuransi. (Kuasi Eksperimen di MA Annida Al Islamy, Jakarata Barat)

0 13 150

PENINGKATAN HASIL BELAJAR DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) MELALUI PENINGKATAN HASIL BELAJAR DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) MELALUI PENELITIAN TINDAKAN KELAS.

0 0 15

PENDAHULUAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) MELALUI PENELITIAN TINDAKAN KELAS.

0 1 8

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DENGAN MEDIAPOWER POINTUNTUK MENINGKATKANKEAKTIFAN Penerapan Model Pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) Dengan Mediapower Pointuntuk Meningkatkan Keaktifan Dan Hasil Belajar Konsep IPA Pada

0 0 15

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DAN ROUNDTABLE

0 1 10

BAB II LANDASAN TEORI A. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT) - PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) TERHADAP MOTIVASI BELAJAR FIQIH PESERTA DIDIK MI AL IRSYAD AL ISLAMIYYAH KALIOMBO KOTA KE

0 0 20

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT (NUMBERED HEADS TOGETHER) DENGAN METODE SNOWBALL

0 0 6