31 Tabel 10. Sarana Tempat Bermain berolahraga
No Jenis
Rasio Deskripsi
1 Tiang bendera
1 buah sekolah Tinggi sesuai ketentuan yang berlaku.
2 Bendera
1 buah sekolah Ukuran sesuai ketentuan yang berlaku.
3. Peralatan bola
voli 1 set sekolah
Minimum 6 bola.
4. Peralatan sepak
bola 1 set sekolah
Minimum 6 bola.
5 Peralatan
senam 1 set sekolah
Minimum matras, peti loncat, tali loncat, simpai,
bola plastik, tongkat. 6
Peralatan atletik
1 set sekolah Minimum
lembing, cakram, peluru, tongkat
estafet, dan bak loncat 7
Peralatan seni budaya
1 set sekolah Disesuaikan
dengan potensi masinng-masing
pendidikan
D. Hasil Penelitian yang Relevan
Penelitian dari Devi Tanjung Yogya Dwi Utomo 2011:vii di SMP N 1 Bantul menunjukkan bahwa Ketersediaan Sarana dan Prasarana Rintisan Sekolah
Bertaraf Internasional di SMP N 1 Bantul menurut guru, sarana prasarana umum sangat lengkap 81, perpustakaan sangat lengkap 94, laboratorium IPA
sangat lengkap 85, laboratorium bahasa sangat lengkap 82, laboratorium komputer sangat lengkap 89, kantin sangat lengkap 80, auditorium sangat
lengkap 82, sarana prasarana olah raga sangat lengkap 85, ruang guru
32 sangat lengkap 88, ruang TU sangat lengkap 90, UKS sangat lengkap
87, Toilet sangat lengkap 76, tempat bermain sangat lengkap 88, tempat ibadah sangat lengkap 92. Faktor- faktor yang mempengaruhi kondisi
sarana dan prasarana Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional di SMP Negeri 1 Bantul menurut guru penggunaan sangat baik 85, pemeliharaan 80, dan
penyimpanan 77. Penelitian dari Ferry Dwi Hidayanto 2011 mengenai Pengelolaan Sarana
dan Prasaran Pendidikan SMP Negeri se-Kecamatan Pengasih, Kulon Progo menunjukkan hasil secara ringkas yaitu:
a. Perencanaan kebutuhan sarana prasarana pendidikan SMP Negeri se-
Kecamatan Pengasih telah dilakukan dengan baik. b.
Pemeliharaan sarana dan prasarana pendidikan mencakup tata tertib penggunaan dan peminjaman, inventarisasi dilakukan sesuai dengan
pengarahan dari dinas, sudah memiliki tempat penyimpanan terstandar namun belum sepenuhnya dapat menampung sarana dan prasarana yang dimiliki,
perawatan dilaksanakan setiap tiga bulan sekali. c.
Penghapusan sarana prasarana pendidikan diawali dengan menganalisis keadaan melalui pemeriksaan rutin, membuat berita acara penghapusan
daengan persetujuan kepala sekolah untuk diajukan ke pemerintah daerah. d.
Hambatan yang ditemui yaitu sebagian besar tentang keterbatasan tenaga, dan dana.
33 e.
Solusi terhadap hambatan yaitu mengadakan koordinasi dengan komite sekolah mengenai anggaran dana dan lebih mengoptimalkan tenaga yang ada
dengan mengikutsertakan dalam pendidikan dan pelatihan yang sesuai. Penelitian selanjutnya yang dilaksanakan oleh Agus Ari Wibowo 2011 di
SD se-Gugus V UPTD PAUD dan DIKDAS Kecamatan Lendah tahun 2011 menunjukan Hasil penelitian menunjukkan keberadaan sarana dan prasarana
pendidikan jasmani SD se-Gugus V UPTD PAUD dan DIKDAS Kecamatan Lendah tahun 2011 yaitu: SD N Mendiro mampu menyediakan sarana dan
prasarana sebesar separuh dari standar nasional pendidikan, SD N Sembungan kurang dari separuh, SD N Pengkol lebih dari separuh, SD N Gegulu lebih dari
separuh dan SD N Banarejo separuh. Keberadaan sarana dan prasarana di lima SD masih belum memenuhi standar nasional pendidikan, hal tersebut terlihat dari
sejumlah sarana dan prasarana yang belum terpenuhi disetiap sekolah. Persamaan penelitian yang akan dilaksanakan dengan beberapa penelitan di
atas yaitu peneliti akan meneliti mengenai ketersediaan dan kondisi sarana prasarana sekolah. Sarana prasarana dilihat kesesuaiannya dengan standar
pelayanan minimal sarana dan prasarana sekolah. Sedangkan perbedaan yang ada dalam penelitian ini ialah tempat penelitian, dan jenjang pendidikan. Selain itu ada
perbedaan yaitu tidak hanya melihat ketersediaan kondisi tetapi juga ingin melihat bagaimana penggunaan, penyimpanan, dan pemeliharaan sarana prasarana.
E. Kerangka Pikir