BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan elemen yang sangat penting untuk menciptakan sumber daya yang berkualitas, cerdas, damai, terbuka, demokratis, dan mampu
bersaing serta dapat meningkatkan kesejahteraan semua warga negara Indonesia. Dengan sumber daya yang bermutu, Indonesia diharapkan dapat
menghadapi berbagai perubahan dan tantangan globalisasi yang sedang dan akan terjadi. Oleh karena itu, program pendidikan hendaknya senantiasa
ditinjau dan diperbaiki. Dalam rangka mencapai tujuan Pendidikan Nasional yakni
mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya maka sangat dibutuhkan peran pendidik yang profesional. Sesuai
dengan Undang-Undang Republik Indonesia No. 23 tahun 2003 tentang sistem pendidikan Nasional, jabatan guru sebagai pendidik merupakan jabatan
profesional. Untuk itu profesionalisme guru dituntut agar terus berkembang sesuai dengan perkembangan jaman, ilmu pengetahuan dan teknologi, serta
kebutuhan masyarakat termasuk kebutuhan terhadap sumber daya manusia yang berkualitas dan memiliki kapabilitas untuk mampu bersaing baik di
forum regional, nasional maupun internasional . Upaya Pemerintah dalam peningkatan profesional guru telah dilakukan
dengan melakukan uji kompetensi guru. Sehingga dari uji kompetensi guru tersebut dapat diketahui kemampuan guru dan perkembangan
profesionalismenya dalam menjalankan tugasnya sebagai pendidik. Adapun Pemerintah telah merumuskan empat jenis kompetensi guru sebagaimana
tercantum dalam Penjelasan Peraturan Pemerintah No. 14 tahun 2005 tentang Standar Pendidikan Nasional, yaitu:
1. Kompetensi pedagogik yaitu merupakan kemampuan dalam pengelolaan
peserta didik yang meliputi: a.
pemahaman wawasan atau landasan kependidikan; b.
pemahaman terhadap peserta didik; c.
pengembangan kurikulum atau silabus; d.
perancangan pembelajaran; e.
pelaksanaan pembelajaran yang mendidik dan dialogis; f.
evaluasi hasil belajar; dan g.
pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya.
2. Kompetensi kepribadian yaitu merupakan kemampuan kepribadian yang:
a. mantap;
b. stabil;
c. dewasa;
d. arif dan bijaksana;
e. berwibawa;
f. berakhlak mulia;
g. menjadi teladan bagi peserta didik dan masyarakat;
h. mengevaluasi kinerja sendiri; dan
i. mengembangkan diri secara berkelanjutan.
3. Kompetensi sosial yaitu merupakan kemampuan pendidik sebagai bagian
dari masyarakat untuk: a.
berkomunikasi lisan dan tulisan; b.
menggunakan teknologi komunikasi dan informasi secara fungsional; c.
bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orangtuawali peserta didik; dan
d. bergaul secara santun dengan masyarakat sekitar.
4. Kompetensi profesional merupakan kemampuan penguasaan materi
pembelajaran secara luas dan mendalam yang meliputi: a.
konsep, struktur, dan metoda keilmuanteknologiseni yang menaungi koheren dengan materi ajar;
b. materi ajar yang ada dalam kurikulum sekolah;
c. hubungan konsep antar mata pelajaran terkait;
d. penerapan konsep-konsep keilmuan dalam kehidupan sehari-hari; dan
e. kompetisi secara profesional dalam konteks global dengan tetap
melestarikan nilai dan budaya nasional. Sementara itu Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
Direktorat Tenaga Kependidikan, seperti dikutip oleh Hendra Harmain telah menyatakan bahwa standar kompetensi guru meliputi tiga komponen
kompetensi dan terdiri atas beberapa kemampuan. Secara keseluruhan standar kompetensi guru terdiri atas 9 sembilan kompetensi, yaitu: 1 komponen
kompetensi pengelolaan pembelajaran yang terdiri atas: penyusunan rencana
pembelajaran, pelaksanaan interaksi belajar mengajar, penilaian prestasi belajar peserta didik, pelaksanaan tindak lanjut hasil penilaian prestasi belajar
peserta didik, pelaksanaan bimbingan belajar peserta didik; 2 komponen kompetensi pengembangan potensi terdiri atas: pengembangan diri,
pengembangan profesi; 3 komponen kompetensi penguasaan akademik terdiri atas: pemahaman wawasan kependidikan, penguasaan bahan kajian
akademik. Berdasarkan uraian di atas maka secara operasional kompetensi guru
yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kemampuan seseorang untuk melakukan suatu perbuatan sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Hal ini
tercermin pada kemampuan guru sehubungan dengan tugasnya dalam proses belajar, yang secara khusus ingin mengungkapkan mengenai penilaian hasil
belajar siswa. Dengan maksud melalui kegiatan penilaian hasil belajar yang dilakukan guru mampu mengetahui perubahan perilaku dan pembentukan
kompetensi peserta didik. Selain itu, kemampuan guru dalam memberi penilaian hasil belajar
siswa tersebut diduga dipengaruhi beberapa faktor yaitu umur, latar belakang pendidikan, pengalaman mengajar, gaji guru, jenis kelamin, frekuensi
penataran, dan sebagainya. Berdasarkan beberapa uraian di atas, peneliti ingin mengetahui
kemampuan guru dalam memberikan penilaian hasil belajar siswa. Sehingga
dipilihlah judul ”Kemampuan Guru dalam Memberi Penilaian Hasil
Belajar Siswa Ditinjau dari Latar Belakang Pendidikan dan Pengalaman Mengajar”.
B. Batasan Masalah