d. S. A. Branata, dkk.: pendidikan ialah usaha yang disengaja diadakan,
baik langsung maupun dengan cara yang tidak langsung, untuk membantu anak dalam perkembangannya mencapai kedewasaannya.
e. Rousseau: pendidikan adalah memberi kita perbekalan yang tidak ada
pada masa anak-anak, akan tetapi kita membutuhkannya pada waktu dewasa.
f. Ki Hajar Dewantara: mendidik ialah menuntun segala kekuatan kodrat
yang ada pada anak-anak agar mereka sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang
setinggi-tingginya. Wasty Soemanto 1984:21 memberi batasan pendidikan adalah
proses pengalaman yang memberikan kesejahteraan pribadi, baik lahiriah maupun batiniah.
Djamarah 1997:92 menyatakan bahwa latar belakang pendidikan diakui mempengaruhi kompetensi seseorang.
Berdasarkan pendapat dari beberapa ahli diatas dengan demikian dapat diperoleh informasi bahwa latar belakang pendidikan yang dimiliki oleh
seorang guru, mempengaruhi kemampuannya dalam memberi penilaian hasil belajar siswa.
D. Pengalaman Mengajar
Dalam proses pembelajaran, pengalaman merupakan suatu faktor yang penting bagi guru. Bagi guru pengalaman di dalam mengajar merupakan
modal yang sangat penting untuk meningkatkan kualitas proses pembelajaran berikutnya. Misalnya dari hasil evaluasi yang diadakan oleh guru, ternyata
hasil kurang memuaskan dalam arti belum mencapai tujuan yang diharapkan, maka guru tersebut dapat melihat kembali atau mengkoreksi dirinya sendiri
mengapa tujuan yang diharapkan tersebut tidak tercapai. Arti kata pengalaman menurut kamus umum Bahasa Indonesia
Poerwadarminto, 1986:28 adalah barang apa yang telah dirasai, diketahui, dan dikerjakan yang berasal dari kata ”alam” yang berarti lebih mengetahui
atau tahu benar. Pengalaman kerja merupakan salah satu faktor yang menunjang dan
menambah kemampuan seseorang dalam melaksanakan pekerjaan. Pengalaman kerja dapat diperoleh melalui pekerjaan yang dijalani selama
beberapa tahun atau dalam kurun waktu tertentu. Masa kerja sangat menentukan dalam pembentukan pengalaman kerja, karena semakin lama
seseorang bekerja maka semakin banyak pengalaman dan semakin tinggi kemampuan yang diperoleh.
Menurut Gerungan 1986 proses terjadinya pengalaman didapatkan melalui proses dimana rangsangan-rangsangan dari luar seperti cahaya untuk
mata, bau untuk hidung, bunyi untuk telinga, dan lain sebagainya diteruskan melalui alat-alat tersebut ke otak lalu menafsirkannya menjadi pengalaman.
Cronbach Suryabrata, 1984:247, menyatakan bahwa belajar yang sebaik-baiknya adalah dengan cara mengalami dan dengan menggunakan
panca inderanya. Dengan demikian guru dapat belajar dari pengalamannya
sendiri dalam proses pembelajaran, sehingga dapat diperoleh cara mengajar yang lebih baik dan hasil proses pembelajaran yang lebih baik pula. Dari
uraian pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa pengalaman mengajar merupakan hal yang sangat penting bagi guru dalam proses pembelajaran.
Dari berbagai uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa pengalaman mengajar mempengaruhi kemampuan guru dalam memberi
penilaian hasil belajar siswa.
E. Kerangka Berfikir