Kemampuan guru dalam memberi penilaian hasil belajar siswa ditinjau dari latar belakang pendidikan dan pengalaman mengajar : studi kasus pada guru-guru SMA Pangudi Luhur Sedayu dan SMK Tamansiswa Nanggulan.

(1)

x

ABSTRAK

KEMAMPUAN GURU DALAM MEMBERI PENILAIAN HASIL BELAJAR SISWA DITINJAU DARI LATAR BELAKANG

PENDIDIKAN DAN PENGALAMAN MENGAJAR Studi Kasus Pada Guru-Guru SMA Pangudi Luhur Sedayu

dan SMK Tamansiswa Nanggulan

F. Febriyantari Eka M. Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2008

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah: (1) ada perbedaan kemampuan guru dalam memberi penilaian hasil belajar siswa ditinjau dari latar belakang pendidikan; (2) ada perbedaan kemampuan guru dalam memberi penilaian hasil belajar siswa ditinjau dari pengalaman mengajar.

Penelitian ini dilaksanakan di SMA Pangudi Luhur Sedayu dan SMK Tamansiswa Nanggulan pada bulan Mei sampai dengan Agustus 2008. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner dan dokumentasi. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh guru di SMA Pangudi Luhur Sedayu dan SMK Tamansiswa Nanggulan yaitu sebanyak 57 guru, dan diambil seluruhnya sebagai sampel penelitian. Teknik analisa data menggunakan uji t dengan bantuan program SPSS for windows versi 13.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) tidak ada perbedaan kemampuan guru dalam memberi penilaian hasil belajar siswa ditinjau dari latar belakang pendidikan (thitung = 1,259 < ttabel = 2,004); (2) ada perbedaan kemampuan guru dalam memberi penilaian hasil belajar siswa ditinjau dari pengalaman mengajar (thitung = 2,097 > ttabel = 2,004).


(2)

xi

ABSTRACT

TEACHERS’ CAPABILITY IN EVALUATING THE STUDENTS PERCEIVED FROM TEACHER’S EDUCATIONAL BACKGROUND

AND TEACHING EXPERIENCE

A Case Study on The Teachers Of Pangudi Luhur Sedayu High School and Tamansiswa Nanggulan Vocational School

F. Febriyantari Eka M. Sanata Dharma University

Yogyakarta 2008

This research aims to identify the differences of teachers’ capability in evaluating the students from (1) educational background; (2) teaching experience.

This research was done in Pangudi Luhur Sedayu High School and Tamansiswa Nanggulan Vocational School from May to August 2008. The methods of collecting data were questionnaire and documentation. The population and samples of this research were 57 teachers of Pangudi Luhur Sedayu High School and Tamansiswa Nanggulan Vocational School. The method of analyzing data was t test with some supports from SPSS for windows version 13 program.

The result of this research shows that: there isn’t any differences on the teachers capability in evaluating the students perceived from (1) educational background (tcount = 1,259 < ttable = 2,004); (2) perceived from the teaching experience (tcount = 2,097 > ttable = 2,004).


(3)

i

KEMAMPUAN GURU DALAM MEMBERI PENILAIAN

HASIL BELAJAR SISWA DITINJAU DARI LATAR

BELAKANG PENDIDIKAN DAN

PENGALAMAN MENGAJAR

Studi Kasus Pada Guru-Guru SMA Pangudi Luhur Sedayu dan SMK Tamansiswa Nanggulan

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Akuntansi

Oleh:

Francisca Febriyantari Eka Maharani NIM: 041334042

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA


(4)

K EM A M P U A N G U R U D A L A M M E M B E R I P E N I L A I A N B A S I L B E L A J A R S I S W A D I T I N J A U D A R I L A T A R

B E L A K A N G P E N D I D I K A N D A N P E N G A L A M A N M E N G A J A R

S t u d i K a s u s P a d a G u r u - G u r u S M A P a n g u d i L u h u r S e d a y u d a n S M K T a m a n s i s w a N a n g g u l a n

O l e h:

Fra n c i s c a F e br i y a n ta r i E k a M a h a r a n i


(5)

K E M A M P U A N G U R U D A L A M M E M B E R I P E N I L A I A N B A S I L B E L A J A R S I S W A D I T I N J A U D A R I L A T A R

B E L A K A N G P E N D I D I K A N D A N P E N G A L A M A N M E N G A J A R

S t u d i K a s u s P a d a G u r u - G u r u S M A P a n g u d i L u h u r S e d a y u d a n S M K T a m a n s i s w a N a n g g u l a n

Dip~rs i a pk a n d a n di t ulis o l e h:

F r anc is c a F eb ri y a n t a r i E ka M a h a r a n i N IM: 0 4 13 340 4 2

T e la h d i p e r t a h a nk an di d e p a n P an i t ia P eng u j i p a d a t a n ggal 10 N o v e m b e r 200 8 d a n d i ny a tak an tel a h me m e n U h i s ya r at

T a n d a T a n g a n

~

"'-..

~

...

.

~.~

.

.

~

.

.

9fh!!

.

~

.

Y o g y a k a r t a , 1 0 N o v e m b e r 2 0 0 8

Fa k u l t a s K e g u r u a n d a n I l m u P e n d i d i k a n Univ e r s i t a s S a n a t a D h a r m a


(6)

iv

PERSEMBAHAN

Skripsi ini kupersembahkan untuk:

Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria

Bapak dan Ibu FX. Sugitar

Kakek dan Nenek

Laurantius Anggita Yudha Harnoko

Rosa Dania Astari


(7)

v

MOTTO

T

uhan menjadikan segalanya indah pada waktunya

K

ekuatan bukan bersumber dari kemenangan,

Perjuanganlah yang melahirkan kekuatan,

Ketika menghadapi kesulitan dan tidak menyerah, itulah kekuatan.

Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan. Bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah dalam kesesakan, dan bertekunlah dalam

doa”

(Roma 12:11-12)

Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat;

ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu. Karena setiap orang yang meminta,

menerima dan setiap orang yang mencari, mendapat dan setiap orang yang mengetok,

baginya pintu dibukakan” (Lukas 11:9-10)


(8)

Saya menyatakan dengan sesungguhya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 10 November 2008 Penulis


(9)

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :

Nama

:

Francisca Febriyantari Eka Maharani

Nomor Mahasiswa

:

041334042

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :

KEMAMPUAN GURU DALAM MEMBERI PENILAIAN HASIL BELAJAR

SISWA DITINJAU DARI LATAR BELAKANG PENDIDIKAN DAN

PENGALAMAN MENGAJAR

Studi Kasus Pada Guru-Guru SMA Pangudi Luhur Sedayu dan SMK Tamansiswa Nanggulan

beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan

kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan,

me-ngalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data,

mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media

lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun

memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai

penulis.

Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.

Yogyakarta, 24 Februari 2009

Yang menyatakan


(10)

vii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan yang Mahakasih atas berkat dan kasihnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini tepat pada waktunya. Skripsi ini ditulis dan diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Akuntansi.

Penulis menyadari bahwa proses penyusunan skripsi ini mendapatkan berbagai dukungan, masukan, kritik dan saran dari berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada:

1. Bapak Drs. T. Sarkim, M.Ed., Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

2. Bapak Y. Harsoyo, S.Pd., M.Si. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

3. Bapak L. Saptono, S.Pd., M.Si. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Akuntansi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. 4. Bapak Drs. FX. Muhadi, M.Pd. selaku Dosen Pembimbing yang telah

banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, memberikan kritik, dan saran untuk kesempurnaan skripsi ini sampai selesai.

5. Ibu B. Indah Nugraheni, S.Pd., S.I.P., M.Pd. selaku Dosen Penguji yang telah meluangkan waktu, memberikan bimbingan, memberikan kritik, dan saran untuk kesempurnaan skripsi ini.


(11)

viii

6. Ibu Cornelio Purwantini, S.Pd., M.SA. selaku Dosen Penguji yang telah meluangkan waktu, memberikan bimbingan, memberikan kritik, dan saran untuk kesempurnaan skripsi ini.

7. Staf pengajar Program Studi Pendidikan Akuntansi yang telah memberikan tambahan pengetahuan dalam proses perkuliahan.

8. Tenaga administrasi Program Studi Pendidikan Akuntansi yang telah membantu kelancaran proses belajar selama ini.

9. Bapak Drs. Markoes Padmonegoro, selaku Kepala Sekolah SMA Pangudi Luhur Sedayu serta para guru yang telah meluangkan waktu dan memberi kesempatan kepada penulis untuk melakukan penelitian. Terima kasih atas bantuan dan ijin yang diberikan.

10.Bapak Ki Mudjiono, B.A., selaku Kepala Sekolah SMK Tamansiswa Nanggulan serta para guru yang telah meluangkan waktu dan memberi kesempatan kepada penulis untuk melakukan penelitian. Terima kasih atas bantuan dan ijin yang diberikan.

11.Bapak FX. Sugitar dan Ibu M. Suharni tercinta yang telah memberikan doa, perhatian, kasih sayang, dukungan, dan banyak pengorbanan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi.

12.AdeQ-ku: Yoedha (ingat dah kelas 3 ‘n ma kasih atas pinjeman sepeda motornya, maaf dah lecet2!!), Ocha (jangan malas ‘n rajin belajar!!). Thank’s juga buat omelannya…….

13.Maz One-Oneterima kasih atas doa, bantuan, semangat, cinta, juga segala suka duka yang dah kita lewati bersama. Thank’s ya chay………..


(12)

ix

14.Simbah Kakung & Simbah Uti yang telah memberi semangat dengan diiringi doa.

15.Pak De, Bu De, Om, Tante, dan Sepupu2Q. Mz Rian (thx computernya), Dex Popon (maaf dulu sering ngrusuhi computer & printer).

16.Sobat2’Q: Pasca, Puput, Ika, Nia (ternyata Qta lulus bareng); Rini ‘n Astri (cie…dah jadi Sarjana juga niech!!); Sella (keep spririt!!); Yanita (thx buat supportnya); Agung-Beny (ma kasih atas diskusinya selama ini). Thx juga buat kebersamaan ‘n tumpangan kost-nya. “Persahabatan Bagai Kepompong”.

17.TemenQ Utiex & Nining thank’s dah bersedia nemenin selama penelitian. 18.Mz Anang dan Leo, thank’s atas translatenya. Mz Dwie, terima kasih atas

bantuannya dalam penelitian.

19.Temen-temen seperjuanganku Pendidikan Akuntansi ‘04. 20.Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.

Dengan kerendahan hati penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu berbagai saran, kritik, dan masukan sangat diharapkan demi perbaikan skripsi ini. Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak yang memerlukannya.

Yogyakarta, 10 November 2008 Penulis


(13)

x

ABSTRAK

KEMAMPUAN GURU DALAM MEMBERI PENILAIAN HASIL BELAJAR SISWA DITINJAU DARI LATAR BELAKANG

PENDIDIKAN DAN PENGALAMAN MENGAJAR Studi Kasus Pada Guru-Guru SMA Pangudi Luhur Sedayu

dan SMK Tamansiswa Nanggulan

F. Febriyantari Eka M. Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2008

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah: (1) ada perbedaan kemampuan guru dalam memberi penilaian hasil belajar siswa ditinjau dari latar belakang pendidikan; (2) ada perbedaan kemampuan guru dalam memberi penilaian hasil belajar siswa ditinjau dari pengalaman mengajar.

Penelitian ini dilaksanakan di SMA Pangudi Luhur Sedayu dan SMK Tamansiswa Nanggulan pada bulan Mei sampai dengan Agustus 2008. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner dan dokumentasi. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh guru di SMA Pangudi Luhur Sedayu dan SMK Tamansiswa Nanggulan yaitu sebanyak 57 guru, dan diambil seluruhnya sebagai sampel penelitian. Teknik analisa data menggunakan uji t dengan bantuan program SPSS for windows versi 13.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) tidak ada perbedaan kemampuan guru dalam memberi penilaian hasil belajar siswa ditinjau dari latar belakang pendidikan (thitung = 1,259 < ttabel = 2,004); (2) ada perbedaan

kemampuan guru dalam memberi penilaian hasil belajar siswa ditinjau dari pengalaman mengajar (thitung = 2,097 > ttabel = 2,004).


(14)

xi

ABSTRACT

TEACHERS’ CAPABILITY IN EVALUATING THE STUDENTS PERCEIVED FROM TEACHER’S EDUCATIONAL BACKGROUND

AND TEACHING EXPERIENCE

A Case Study on The Teachers Of Pangudi Luhur Sedayu High School and Tamansiswa Nanggulan Vocational School

F. Febriyantari Eka M. Sanata Dharma University

Yogyakarta 2008

This research aims to identify the differences of teachers’ capability in evaluating the students from (1) educational background; (2) teaching experience.

This research was done in Pangudi Luhur Sedayu High School and Tamansiswa Nanggulan Vocational School from May to August 2008. The methods of collecting data were questionnaire and documentation. The population and samples of this research were 57 teachers of Pangudi Luhur Sedayu High School and Tamansiswa Nanggulan Vocational School. The method of analyzing data was t test with some supports from SPSS for windows version 13 program.

The result of this research shows that: there isn’t any differences on the teachers capability in evaluating the students perceived from (1) educational background (tcount = 1,259 < ttable = 2,004); (2) perceived from the teaching


(15)

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ……… . ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv

MOTTO ... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vi

KATA PENGANTAR ... vii

ABSTRAK ... x

ABSTRACT ... xi

DAFTAR ISI ... xii

DAFTAR TABEL ... xvi

DAFTAR GAMBAR ... xvii

DAFTAR LAMPIRAN ... xviii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Batasan Masalah ... 5

C. Rumusan Masalah ... 5

D. Tujuan Penelitian ... 5

E. Manfaat Penelitian ... 6

BAB II TINJAUAN TEORITIK ... 7


(16)

xiii

1. Pengertian Kemampuan Guru ... 7

2. Syarat-syarat Menjadi Guru ... 8

3. Kode Etik ... 8

B. Penilaian Hasil Belajar Siswa ... 9

1. Pengertian Penilaian ... 9

2. Tujuan Penilaian ... 12

3. Penilaian terhadap Hasil Belajar Siswa ... 14

C. Latar Belakang Pendidikan ... 20

D. Pengalaman Mengajar ... 22

E. Kerangka Berfikir ... 24

F. Perumusan Hipotesis ... 25

BAB III METODE PENELITIAN ... 26

A. Jenis Penelitian ... 26

B. Tempat dan Waktu Penelitian ... 26

C. Subjek dan Objek Penelitian ... 27

D. Populasi dan Sampel ... 27

E. Operasionalisasi Variabel ... 28

F. Teknik Pengumpulan Data ... 29

G. Teknik Pengujian Instrumen ... 30

1. Uji Validitas ... 30

2. Uji Reliabilitas ... 33

H. Teknik Analisis Data ... 34


(17)

xiv

2. Pengujian Hipotesis ... 36

BAB IV GAMBARAN UMUM ... 38

A. Sejarah Singkat SMA Pangudi Luhur Sedayu ... 38

B. Visi dan Misi SMA Pangudi Luhur Sedayu ... 41

C. Guru dan Karyawan SMA Pangudi Luhur Sedayu ... 42

D. Siswa SMA Pangudi Luhur Sedayu ... 43

E. Struktur Organisasi SMA Pangudi Luhur Sedayu ... 43

F. Fasilitas SMA Pangudi Luhur Sedayu ... 53

G. Sejarah Singkat SMK Tamansiswa Nanggulan ... 54

H. Visi, Misi, dan Tujuan SMK Tamansiswa Nanggulan ... 57

I. Guru dan Karyawan SMK Tamansiswa Nanggulan ... 59

J. Siswa SMK Tamansiswa Nanggulan ... 61

K. Struktur Organisasi SMK Tamansiswa Nanggulan ... 62

L. Fasilitas SMK Tamansiswa Nanggulan ... 69

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN ... 70

A. Deskripsi Data ... 70

1. Deskripsi Responden Penelitian ... 70

a.Responden berdasarkan latar belakang penelitian ... 70

b.Responden berdasarkan pengalaman mengajar ... 71

2. Deskripsi Kemampuan Guru dalam Memberi Penilaian Hasil Belajar Siswa ... 71

B. Pengujian Normalitas dan Homogenitas ... 75


(18)

xv

2. Uji Homogenitas ... 77

C. Pengujian Hipotesis ... 78

1. Pengujian Hipotesis I (Kemampuan Guru dalam Memberi Penilaian Hasil Belajar Siswa ditinjau dari Latar Belakang Pendidikan) ... 78

2. Pengujian Hipotesis II (Kemampuan Guru dalam Memberi Penilaian Hasil Belajar Siswa ditinjau dari Pengalaman Mengajar) ... 79

D. Pembahasan Hasil Penelitian ... 80

BAB VI KESIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN ... 84

A. Kesimpulan ... 84

B. Keterbatasan ... 84

C. Saran ... 85

DAFTAR PUSTAKA ... 87


(19)

xvi

DAFTAR TABEL

Tabel III.1 Skala Pengukuran Model Likert ... 28

Tabel III.2 Kisi-Kisi dan Alokasi Butir Soal ... 29

Tabel III.3 Rangkuman Pengujian Hasil Validitas ... 31

Tabel III.4 Rangkuman Hasil Pengujian Reliabilitas ... 34

Tabel V.1 Responden Berdasarkan Latar Belakang Pendidikan ... 70

Tabel V.2 Responden Berdasarkan Pengalaman Mengajar ... 71

Tabel V.3 Kemampuan Guru dalam Memberi Penilaian Hasil Belajar Siswa ... 71

Tabel V.4 Kemampuan Responden Berdasarkan Latar Belakang Pendidikan ... 73

Tabel V.5 Kemampuan Responden Berdasarkan Pengalaman Mengajar ... 74

Tabel V.6 Rangkuman Pengujian Normalitas Latar Belakang Pendidikan ... 75

Tabel V.7 Rangkuman Pengujian Normalitas Pengalaman Mengajar ... 76


(20)

xvii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Struktur Dasar SMA Pangudi Luhur Sedayu ... 44 Gambar 2 Struktur SMK Tamansiswa Nanggulan ... 62


(21)

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kuesioner ... 90

Lampiran 2 Validitas dan Reliabilitas ... 98

Lampiran 3 Data Induk Penelitian ... 101

Lampiran 4 Deskripsi Data Variabel Penelitian ... 111

Lampiran 5 Uji Normalitas dan Homogenitas ... 116

Lampiran 6 Uji t ... 119

Lampiran 7 Tabel r dan Tabel t ... 122


(22)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan elemen yang sangat penting untuk menciptakan sumber daya yang berkualitas, cerdas, damai, terbuka, demokratis, dan mampu bersaing serta dapat meningkatkan kesejahteraan semua warga negara Indonesia. Dengan sumber daya yang bermutu, Indonesia diharapkan dapat menghadapi berbagai perubahan dan tantangan globalisasi yang sedang dan akan terjadi. Oleh karena itu, program pendidikan hendaknya senantiasa ditinjau dan diperbaiki.

Dalam rangka mencapai tujuan Pendidikan Nasional yakni mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya maka sangat dibutuhkan peran pendidik yang profesional. Sesuai dengan Undang-Undang Republik Indonesia No. 23 tahun 2003 tentang sistem pendidikan Nasional, jabatan guru sebagai pendidik merupakan jabatan profesional. Untuk itu profesionalisme guru dituntut agar terus berkembang sesuai dengan perkembangan jaman, ilmu pengetahuan dan teknologi, serta kebutuhan masyarakat termasuk kebutuhan terhadap sumber daya manusia yang berkualitas dan memiliki kapabilitas untuk mampu bersaing baik di forum regional, nasional maupun internasional .

Upaya Pemerintah dalam peningkatan profesional guru telah dilakukan dengan melakukan uji kompetensi guru. Sehingga dari uji kompetensi guru tersebut dapat diketahui kemampuan guru dan perkembangan


(23)

profesionalismenya dalam menjalankan tugasnya sebagai pendidik. Adapun Pemerintah telah merumuskan empat jenis kompetensi guru sebagaimana tercantum dalam Penjelasan Peraturan Pemerintah No. 14 tahun 2005 tentang Standar Pendidikan Nasional, yaitu:

1. Kompetensi pedagogik yaitu merupakan kemampuan dalam pengelolaan

peserta didik yang meliputi:

a. pemahaman wawasan atau landasan kependidikan; b. pemahaman terhadap peserta didik;

c. pengembangan kurikulum atau silabus; d. perancangan pembelajaran;

e. pelaksanaan pembelajaran yang mendidik dan dialogis; f. evaluasi hasil belajar; dan

g. pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai

potensi yang dimilikinya.

2. Kompetensi kepribadian yaitu merupakan kemampuan kepribadian yang: a. mantap;

b. stabil; c. dewasa;

d. arif dan bijaksana; e. berwibawa; f. berakhlak mulia;

g. menjadi teladan bagi peserta didik dan masyarakat; h. mengevaluasi kinerja sendiri; dan


(24)

i. mengembangkan diri secara berkelanjutan.

3. Kompetensi sosial yaitu merupakan kemampuan pendidik sebagai bagian dari masyarakat untuk:

a. berkomunikasi lisan dan tulisan;

b. menggunakan teknologi komunikasi dan informasi secara fungsional; c. bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga

kependidikan, orangtua/wali peserta didik; dan d. bergaul secara santun dengan masyarakat sekitar.

4. Kompetensi profesional merupakan kemampuan penguasaan materi

pembelajaran secara luas dan mendalam yang meliputi:

a. konsep, struktur, dan metoda keilmuan/teknologi/seni yang menaungi/ koheren dengan materi ajar;

b. materi ajar yang ada dalam kurikulum sekolah; c. hubungan konsep antar mata pelajaran terkait;

d. penerapan konsep-konsep keilmuan dalam kehidupan sehari-hari; dan

e. kompetisi secara profesional dalam konteks global dengan tetap

melestarikan nilai dan budaya nasional.

Sementara itu Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat Tenaga Kependidikan, seperti dikutip oleh Hendra Harmain telah menyatakan bahwa standar kompetensi guru meliputi tiga komponen kompetensi dan terdiri atas beberapa kemampuan. Secara keseluruhan standar kompetensi guru terdiri atas 9 (sembilan) kompetensi, yaitu: (1) komponen kompetensi pengelolaan pembelajaran yang terdiri atas: penyusunan rencana


(25)

pembelajaran, pelaksanaan interaksi belajar mengajar, penilaian prestasi belajar peserta didik, pelaksanaan tindak lanjut hasil penilaian prestasi belajar peserta didik, pelaksanaan bimbingan belajar peserta didik; (2) komponen kompetensi pengembangan potensi terdiri atas: pengembangan diri, pengembangan profesi; (3) komponen kompetensi penguasaan akademik terdiri atas: pemahaman wawasan kependidikan, penguasaan bahan kajian akademik.

Berdasarkan uraian di atas maka secara operasional kompetensi guru yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kemampuan seseorang untuk melakukan suatu perbuatan sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Hal ini tercermin pada kemampuan guru sehubungan dengan tugasnya dalam proses belajar, yang secara khusus ingin mengungkapkan mengenai penilaian hasil belajar siswa. Dengan maksud melalui kegiatan penilaian hasil belajar yang dilakukan guru mampu mengetahui perubahan perilaku dan pembentukan kompetensi peserta didik.

Selain itu, kemampuan guru dalam memberi penilaian hasil belajar siswa tersebut diduga dipengaruhi beberapa faktor yaitu umur, latar belakang pendidikan, pengalaman mengajar, gaji guru, jenis kelamin, frekuensi penataran, dan sebagainya.

Berdasarkan beberapa uraian di atas, peneliti ingin mengetahui kemampuan guru dalam memberikan penilaian hasil belajar siswa. Sehingga


(26)

Belajar Siswa Ditinjau dari Latar Belakang Pendidikan dan Pengalaman Mengajar”.

B. Batasan Masalah

Agar penilaian lebih terarah, mengingat waktu, biaya, pengetahuan dan tenaga yang terbatas, maka penelitian ini difokuskan pada latar belakang pendidikan dan pengalaman mengajar dalam kaitannya dengan kemampuan guru dalam memberi penilaian hasil belajar siswa.

C. Rumusan Masalah

1. Adakah perbedaan kemampuan guru dalam memberi penilaian hasil

belajar siswa ditinjau dari latar belakang pendidikan?

2. Adakah perbedaan kemampuan guru dalam memberi penilaian hasil

belajar siswa ditinjau dari pengalaman mengajar?

D. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui apakah ada perbedaan kemampuan guru dalam

memberi penilaian hasil belajar siswa ditinjau dari latar belakang pendidikan.

2. Untuk mengetahui apakah ada perbedaan kemampuan guru dalam


(27)

E. Manfaat Penelitian

1. Bagi Sekolah dan Guru

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi sekolah dan para guru sebagai diagnosis dalam membimbing para peserta didik dan untuk meningkatkan pencapaian standar kompetensi guru.

2. Bagi Penulis

Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat mengetahui secara mendalam mengenai kemampuan guru dalam memberi penilaian hasil belajar siswa ditinjau dari latar belakang pendidikan dan pengalaman mengajar. Sehingga mampu memberikan bekal bagi penulis sebelum bekerja dalam dunia pendidikan sebagai tenaga pendidik.

3. Bagi Universitas Sanata Dharma

Hasil penelitian ini diharapkan sebagai sumber acuan bagi penelitian selanjutnya dan referensi atau tambahan pengetahuan dalam bidang pendidikan.


(28)

BAB II

TINJAUAN TEORITIK A. Kemampuan Guru

1. Pengertian Kemampuan Guru

Menurut kamus Umum Bahasa Indonesia (Purwadarminta, 1982) kemampuan adalah kesanggupan, kecakapan, kekuatan, kekayaan.

Guru merupakan pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik pada anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah (UU RI No. 14 tahun 2005).

Profesional adalah pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan oleh seseorang dan menjadi sumber penghasilan kehidupan yang memerlukan keahlian, kemahiran, atau kecakapan yang memenuhi standar mutu/ norma tertentu serta memerlukan pendidikan profesi. (UU RI No.14 tahun 2005).

Kinerja guru adalah kemampuan seorang guru untuk melakukan suatu perbuatan sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan, yang mencakup aspek perencanaan program belajar mengajar, pelaksanaan proses belajar mengajar, penciptaan dan pemeliharaan kelas yang optimal, pengendalian kondisi belajar yang optimal, serta penilaian hasil belajar. Kinerja sangat penting dalam menentukan kualitas kerja seseorang, termasuk seorang guru.

Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja guru meliputi faktor internal dan eksternal (Suharsimi, 1986:66). Faktor internal yaitu: sikap,


(29)

minat, intelegensi, motivasi, dan kepribadian. Sedangkan faktor eksternal adalah sarana, prasarana, insentif, suasana kerja dan lingkungan kerja. 2. Syarat-syarat Menjadi Guru

Untuk menjadi seorang guru diperlukan suatu persyaratan, karena profesi guru adalah suatu pekerjaan yang profesional. Syarat bagi seorang guru diantaranya sebagai berikut (Hamalik, 2001:118):

a. Harus memiliki bakat sebagai guru b. Harus memiliki keahlian sebagai guru

c. Memiliki kepribadian yang baik dan terintegrasi d. Memiliki mental yang sehat dan berbadan sehat e. Memiliki pengalaman dan pengetahuan yang luas f. Memiliki jiwa Pancasila dan warga Negara yang baik 3. Kode Etik

Dalam menjalankan profesinya guru di Indonesia terpanggil untuk menunaikan karyanya dengan berpedoman pada kode etik profesional guru. Kode etik tersebut berisi sebagai berikut:

a. Guru berbakti membimbing peserta didik untuk membentuk manusia

Indonesia seutuhnya yang berjiwa Pancasila

b. Guru memiliki dan melaksanakan kejujuran profesional

c. Guru berusaha memperoleh informasi tentang peserta didik sebagai bahan melakukan bimbingan dan pembinaan

d. Guru menciptakan suasana sekolah sebaik-baiknya yang menunjang


(30)

e. Guru memelihara hubungan baik dengan orang tua murid dan masyarakat sekitarnya untuk membina peran serta dan rasa tanggung jawab bersama terhadap pendidikan

f. Guru secara pribadi dan bersama-sama mengembangkan dan

meningkatkan mutu dan martabat profesinya

g. Guru memelihara hubungan profesi, semangat kekeluargaan dan

kesetiakawanan sosial

B. Penilaian Hasil Belajar Siswa

1. Pengertian Penilaian

Nilai adalah harga, angka kepandaian, poten, kadar, mutu. Sedangkan, penilaian mempunyai arti perbuatan menilai (Purwadarminta, 1982).

Tuckman dalam Burhan Nurgiyantoro (2001:5) mengartikan penilaian sebagai suatu proses untuk mengetahui (menguji) apakah suatu kegiatan, proses kegiatan, keluaran suatu program telah sesuai dengan tujuan atau kriteria yang telah ditentukan.

Dalam Standar Kompetensi Kepala Sekolah (2006:194) penilaian adalah suatu proses sistematis yang mengandung pengumpulan informasi, menganalisis, dan menginterpretasi informasi tersebut untuk membuat keputusan-keputusan. Dengan kata lain, keputusan-keputusan pendidikan dibuat berdasarkan hasil analisis dan interpretasi atas informasi yang


(31)

terkumpul. Informasi yang dikumpulkan dapat dalam bentuk angka melalui tes atau deskripsi verbal (melalui observasi).

Penilaian terdiri atas penilaian eksternal dan penilaian internal. Penilaian eksternal merupakan penilaian yang dilakukan oleh pihak lain yang tidak melaksanakan proses pembelajaran. Penilaian eksternal dilakukan oleh suatu lembaga, baik dalam maupun luar negeri dimaksudkan antara lain untuk pengendali mutu. Sedangkan penilaian internal adalah penilaian yang dilakukan dan direncanakan oleh guru pada saat proses pembelajaran berlangsung dalam rangka penjaminan mutu.

Penilaian hasil belajar peserta didik yang dilakukan oleh guru selain untuk memantau proses, kemajuan dan perkembangan hasil belajar peserta didik sesuai dengan potensi yang dimiliki, juga sekaligus sebagai umpan balik kepada guru agar dapat menyempurnakan perencanaan dan proses program pembelajaran (Mimin Haryati, 2008:13).

Banyak orang mencampuradukkan pengertian antar evaluasi, pengukuran (measurement), tes, dan penilaian (assessment), padahal keempatnya memiliki pengertian yang berbeda. Evaluasi adalah kegiatan identifikasi untuk melihat apakah suatu program yang telah direncanakan telah tercapai atau belum, berharga atau tidak, dan dapat pula untuk melihat tingkat efisiensi pelaksanaannya. Evaluasi berhubungan dengan keputusan nilai (value judgement). Stufflebeam (Abin Syamsudin Makmun, 1996) mengemukakan bahwa: educational evaluation is the process of delineating, obtaining, and providing useful, information for


(32)

judging decision alternative. Dari pandangan Stufflebeam, kita dapat melihat bahwa esensi dari evaluasi yakni memberikan informasi bagi kepentingan pengambilan keputusan.

(http://akhmadsudrajat.wordpress.com).

Di bidang pendidikan, kita dapat melakukan evaluasi terhadap kurikulum baru, suatu kebijakan pendidikan, sumber belajar tertentu, atau etos kerja guru.

Pengukuran (measurement) adalah proses pemberian angka atau usaha memperoleh deskripsi numerik dari suatu tingkatan di mana seorang peserta didik telah mencapai karakteristik tertentu.

Penilaian (assessment) adalah penerapan berbagai cara dan penggunaan beragam alat penilaian untuk memperoleh informasi tentang sejauh mana hasil belajar peserta didik atau ketercapaian kompetensi (rangkaian kemampuan) peserta didik. Penilaian menjawab pertanyaan tentang sebaik apa hasil atau prestasi belajar seorang peserta didik. Hasil penilaian dapat berupa nilai kualitatif (pernyataan naratif dalam kata-kata) dan nilai kuantitatif (berupa angka). Pengukuran berhubungan dengan proses pencarian atau penentuan nilai kuantitatif tersebut.

Tes adalah cara penilaian yang dirancang dan dilaksanakan kepada peserta didik pada waktu dan tempat tertentu serta dalam kondisi yang memenuhi syarat-syarat tertentu yang jelas.

Secara khusus, dalam konteks pembelajaran di kelas, penilaian dilakukan untuk mengetahui kemajuan dan hasil belajar peserta didik,


(33)

mendiagnosa kesulitan belajar, memberikan umpan balik/ perbaikan proses belajar mengajar, dan penentuan kenaikan kelas. Melalui penilaian dapat diperoleh informasi yang akurat tentang penyelenggaraan pembelajaran dan keberhasilan belajar peserta didik, guru, serta proses pembelajaran itu sendiri.

2. Tujuan Penilaian

Penilaian memiliki tujuan yang sangat penting dalam pembelajaran, diantaranya untuk grading, seleksi, mengetahui tingkat penguasaan kompetensi, bimbingan, diagnosis, dan prediksi.

1. Sebagai grading, penilaian ditujukan untuk menentukan atau

membedakan kedudukan hasil kerja peserta didik dibandingkan dengan peserta didik lain. Penilaian ini akan menunjukkan kedudukan peserta didik dalam urutan dibandingkan dengan anak yang lain. Karena itu, fungsi penilaian untuk grading ini cenderung membandingkan anak dengan anak yang lain sehingga lebih mengacu kepada penilaian acuan norma (norm-referenced assessment).

2. Sebagai alat seleksi, penilaian ditujukan untuk memisahkan antara peserta didik yang masuk dalam kategori tertentu dan yang tidak. Peserta didik yang boleh masuk sekolah tertentu atau yang tidak boleh. Dalam hal ini, fungsi penilaian untuk menentukan seseorang dapat masuk atau tidak di sekolah tertentu.

3. Untuk menggambarkan sejauh mana seorang peserta didik telah


(34)

4. Sebagai bimbingan, penilaian bertujuan untuk mengevaluasi hasil belajar peserta didik dalam rangka membantu peserta didik memahami dirinya, membuat keputusan tentang langkah berikutnya, baik untuk pemilihan program, pengembangan kepribadian maupun untuk penjurusan.

5. Sebagai alat diagnosis, penilaian bertujuan menunjukkan kesulitan belajar yang dialami peserta didik dan kemungkinan prestasi yang bisa dikembangkan. Ini akan membantu guru menentukan apakah seseorang perlu remidiasi atau pengayaan.

6. Sebagai alat prediksi, penilaian bertujuan untuk mendapatkan

informasi yang dapat memprediksi bagaimana kinerja peserta didik pada jenjang pendidikan berikutnya atau dalam pekerjaan yang sesuai. Contoh dari penilaian ini adalah tes bakat skolastik atau tes potensi akademik.

Dari keenam tujuan penilaian tersebut, tujuan untuk melihat tingkat penguasaan kompetensi, bimbingan, dan diagnostik merupakan peranan utama dalam penilaian.

Sesuai dengan tujuan tersebut, penilaian menuntut guru agar secara langsung atau tak langsung mampu melaksanakan penilaian dalam keseluruhan proses pembelajaran. Untuk menilai sejauhmana siswa telah menguasai beragam kompetensi, tentu saja berbagai jenis penilaian perlu diberikan sesuai dengan kompetensi yang akan dinilai, seperti unjuk kerja/kinerja (performance), penugasan (proyek), hasil karya (produk),


(35)

kumpulan hasil kerja siswa (portofolio), dan penilaian tertulis (paper and pencil test). Jadi, tujuan penilaian adalah memberikan masukan informasi secara komprehensif tentang hasil belajar peserta didik, baik dilihat ketika saat kegiatan pembelajaran berlangsung maupun dilihat dari hasil akhirnya, dengan menggunakan berbagai cara penilaian sesuai dengan kompetensi yang diharapkan dapat dicapai peserta didik.

3. Penilaian terhadap Hasil Belajar Siswa

Adapun penilaian terhadap hasil belajar peserta didik mencakup hal-hal sebagai berikut:

a. Pengumpulan informasi

Teknik pengumpulan informasi tersebut pada prinsipnya adalah cara penilaian kemajuan belajar peserta didik berdasarkan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang harus dicapai. Untuk itu ada tujuh teknik yang dapat digunakan, yaitu:

1. Penilaian unjuk kerja

Penilaian unjuk kerja merupakan penilaian yang dilakukan dengan mengamati kegiatan peserta didik dalam melakukan sesuatu. Teknik penilaian dapat dilakukan dengan menggunakan (1) daftar cek (ya-tidak), (2) skala rentang.

2. Penilaian sikap

Sikap berangkat dari perasaan (suka atau tidak suka) yang terkait dengan kecenderungan bertindak seseorang dalam merespon sesuatu/objek. Sikap terdiri dari 3 komponen, yakni: komponen


(36)

afektif adalah perasaan yang dimiliki oleh seseorang atau penilaiannya terhadap sesuatu objek, komponen kognitif adalah kepercayaan atau keyakinan seseorang mengenai objek, komponen konatif adalah kecenderungan untuk berperilaku atau berbuat dengan cara-cara tertentu berkenaan dengan kehadiran objek sikap. Teknik penilaian sikap dapat dilakukan dengan (1) observasi perilaku, (2) pertanyaan langsung, dan (3) laporan pribadi.

3. Penilaian tertulis

Penilaian tertulis merupakan tes dimana soal dan jawaban yang diberikan kepada peserta didik dalam bentuk tulisan. Teknik penilaian tes tertulis, yaitu:

a. soal dengan memilih jawaban 1. Pilihan Ganda

2. Benar – Salah

3. Menjodohkan

b. soal dengan memilih jawaban 1. Isian atau melengkapi 2. Jawaban singkat atau pendek 3. Soal uraian

4. Penilaian proyek

Penilaian proyek merupakan kegiatan terhadap suatu tugas yang harus diselesaikan dalam periode/waktu tertentu. Teknik


(37)

penilaannya dapat dilakukan mulai dari perencanaan, proses selama pengerjaan tugas, dan terhadap hasil akhir proyek.

5. Penilaian produk

Penilaian produk adalah penilaian terhadap keterampilan dalam membuat suatu produk dan kualitas produk tersebut. Penilaian produk tidak hanya diperoleh dari hasil akhir saja tetapi juga proses pembuatannya. Teknik penilaian dapat dilakukan menggunakan cara holistik atau analitik.

6. Penilaian portofolio

Penilaian portofolio merupakan penilaian berkelanjutan yang didasarkan pada kumpulan informasi yang menunjukkan perkembangan kemampuan peserta didik dalam satu periode tertentu.

7. Penilaian diri

Penilaian diri (self assessment) adalah suatu teknik penilaian, dimana subjek yang ingin diminta untuk menilai dirinya sendiri berkaitan dengan status, proses dan tingkat pencapaian kompetensi yang dipelajarinya dalam mata pelajaran tertentu. Teknik penilaian diri dapat digunakan dalam berbagai aspek penilaian, yang berkaitan dengan kompetensi kognitif, afektif, dan psikomotor. b. Menganalisis hasil penilaian

Menganalisis hasil penilaian, berdasar: 1. Tingkat kesukaran


(38)

Taraf kesukaran tes adalah kemampuan tes tersebut dalam menjaring banyaknya subjek peserta tes yang dapat mengerjakan dengan benar.

2. Daya pembeda

Taraf diskriminan (daya pembeda) menunjuk pada kemampuan tes tersebut dalam memisahkan antar peserta didik yang pandai dengan peserta didik yang kurang pandai.

c. Interpretasi hasil penilaian dalam menetapkan ketuntasan belajar Untuk mengumpulkan informasi apakah suatu indikator telah tampil pada diri peserta didik, dilakukan penilaian sewaktu pembelajaran berlangsung atau setelah pembelajaran. Sebuah indikator dapat dijaring dengan beberapa soal/ tugas. Selain itu, sebuah tugas dapat dirancang untuk menjaring informasi tentang ketercapaian beberapa indikator. Kriteria ketuntasan belajar setiap indikator yang telah ditetapkan dalam suatu kompetensi dasar berkisar antara 0%-100%.

Dalam menentukan ketuntasan belajar, dapat dilakukan menggunakan macam-macam acuan penilaian, yaitu:

a. Penilaian Acuan Patokan (PAP)

Penilaian yang memperbandingkan prestasi belajar peserta didik dengan patokan yang telah ditetapkan sebelumnya, suatu prestasi yang seharusnya dicapai oleh peserta didik yang dituntut oleh guru.


(39)

b. Penilaian Acuan Norma (PAN)

Penilaian yang memperbandingkan hasil belajar terhadap hasil belajar peserta didik lain dalam kelompoknya.

c. Penilaian Acuan Kombinasi (PAK)

Penilaian yang memperbandingkan hasil belajar siswa terhadap suatu patokan yang telah ditetapkan sebelumnya di satu pihak dan prestasi siswa lain dalam kelompoknya di pihak lain.

Kriteria ideal untuk masing-masing indikator lebih besar dari 60%. Bagi peserta didik yang belum berhasil mencapai kriteria tersebut dapat diberi kesempatan untuk mengikuti kegiatan remedial yang berupa tatap muka dengan guru atau diberi kesempatan untuk belajar sendiri, kemudian dilakukan evaluasi dengan cara: menjawab pertanyaan sesuai dengan topiknya, membuat rangkuman pelajaran, atau mengerjakan tugas mengumpulkan data.

d. Penggunaan informasi Pemanfaatan hasil penilaian

1. Bagi peserta didik yang berprestasi kurang (remedial)

Tindakan perbaikan atau remedial dilakukan oleh guru mata pelajaran yang memiliki kemampuan membimbing anak dan mengetahui kekurangan peserta didik. Waktu perbaikan diatur berdasarkan kesepakatan antar peserta didik dan guru yang bersangkutan. Remedial dilakukan kepada peserta didik yang belum mencapai kriteria ketuntasan belajar pada indikator tertentu.


(40)

2. Bagi peserta didik yang berprestasi baik dan cepat (pengayaan) Pengayaan dapat dilakukan dengan bentuk tugas kegiatan, misalnya membantu peserta didik lainnya yang sangat lemah di dalam atau di kelas lainnya. Hasil penilaian kegiatan pengayaan dapat menambah nilai peserta didik pada mata pelajaran tersebut. Bagi peserta didik yang mampu mencapai penguasaan kompetensi dengan cepat, dapat juga diberikan program akselerasi, yaitu kegiatan tambahan berdasarkan urutan kompetensi yang harus dicapai dalam seluruh programnya.

3. Bagi guru dalam perbaikan program dan proses pembelajaran Guru dapat memanfaatkan hasil penilaian berdasarkan hasil penilaian informasi kemajuan belajar secara berkelanjutan sehingga guru dapat mengambil keputusan terbaik dan cepat untuk memberikan bantuan optimal dalam pencapaian kompetensi. Hakikat pola penilaian yang dikembangkan lebih diarahkan pada pengukuran yang seimbang pada ranah kognitif, afektif, dan psikomotor, serta menggunakan prinsip berkesinambungan dan autentik guna memperoleh gambaran keutuhan prestasi dan kemajuan belajar siswa.

Perubahan paradigma pendidikan dari behavioristik ke konstruktivistik tidak hanya menuntut adanya perubahan dalam proses pembelajaran, tetapi juga termasuk perubahan dalam melaksanakan penilaian pembelajaran siswa. Dalam paradigma lama, penilaian pembelajaran lebih ditekankan pada hasil (produk) dan cenderung hanya


(41)

menilai kemampuan aspek kognitif, yang kadang-kadang direduksi sedemikian rupa melalui bentuk tes obyektif. Sementara, penilaian dalam aspek afektif dan psikomotorik kerapkali diabaikan.

Alam pembelajaran berbasis konstruktivisme, penilaian pembelajaran tidak hanya ditujukan untuk mengukur tingkat kemampuan kognitif semata, tetapi mencakup seluruh aspek kepribadian siswa, seperti: perkembangan moral, perkembangan emosional, perkembangan sosial dan aspek-aspek kepribadian individu lainnya. Demikian pula, penilaian tidak hanya bertumpu pada penilaian produk, tetapi juga mempertimbangkan segi proses. Kesemuanya itu menuntut adanya perubahan dalam pendekatan dan teknik penilaian pembelajaran siswa. Untuk itulah, Depdiknas (2006) meluncurkan rambu-rambu penilaian pembelajaran siswa, dengan apa yang disebut Penilaian Kelas.

(http://akhmadsudrajat.wordpress.com).

C. Latar Belakang Pendidikan

Pendidikan merupakan sarana yang tepat untuk mengembangkan sumber daya manusia. Antara mendidik dan pendidikan keduanya saling berkaitan. Menurut Driyarkara (dalam Mardiatmadja, 1986:79) pendidikan adalah pemanusiaan manusia muda. Agar generasi muda mendatang matang dan siap, maka hendaknya dibekali ilmu pengetahuan serta keterampilan dan kemampuan jiwa maupun jasmani untuk melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya.


(42)

Menurut pendapat Soerjono Soekanto (1986:311), pendidikan telah memberikan suatu nilai tertentu bagi manusia, terutama dalam membuka pikirannya serta menerima hal-hal yang baru dan juga bagaimana berpikir secara ilmiah.

Menurut J. Riberu (dalam Mardiatmadja 1986:77) mengatakan bahwa pendidikan adalah bantuan supaya orang dapat membantu dirinya sendiri dalam segala bidang hidup.

Pendidikan bukan hanya menyampaikan keterampilan yang sudah dikenal, akan tetapi dapat meramalkan berbagai jenis keterampilan dan kemahiran yang akan datang, dan sekaligus menemukan cara yang tepat dan cepat supaya dapat dikuasai oleh anak didik. Berikut ini dikutip dari pendapat beberapa ahli tentang apa yang disebut pendidikan (Zahara Idris, 1981:9):

a. John Dewey: pendidikan adalah proses pembentukan

kecakapan-kecakapan fundamental secara intelektual dan emosional ke arah alam dan sesama manusia.

b. Langeveld: mendidik ialah mempengaruhi anak dalam usaha

membimbingnya supaya menjadi dewasa. Usaha membimbing adalah usaha yang disadari dan dilaksanakan dengan sengaja. Pendidikan hanya terdapat dalam pergaulan yang disengaja antara orang dewasa dengan anak.

c. Hoogveld: mendidik ialah membantu anak supaya ia cukup cakap


(43)

d. S. A. Branata, dkk.: pendidikan ialah usaha yang disengaja diadakan, baik langsung maupun dengan cara yang tidak langsung, untuk membantu anak dalam perkembangannya mencapai kedewasaannya. e. Rousseau: pendidikan adalah memberi kita perbekalan yang tidak ada

pada masa anak-anak, akan tetapi kita membutuhkannya pada waktu dewasa.

f. Ki Hajar Dewantara: mendidik ialah menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak agar mereka sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya.

Wasty Soemanto (1984:21) memberi batasan pendidikan adalah proses pengalaman yang memberikan kesejahteraan pribadi, baik lahiriah maupun batiniah.

Djamarah (1997:92) menyatakan bahwa latar belakang pendidikan diakui mempengaruhi kompetensi seseorang.

Berdasarkan pendapat dari beberapa ahli diatas dengan demikian dapat diperoleh informasi bahwa latar belakang pendidikan yang dimiliki oleh seorang guru, mempengaruhi kemampuannya dalam memberi penilaian hasil belajar siswa.

D. Pengalaman Mengajar

Dalam proses pembelajaran, pengalaman merupakan suatu faktor yang penting bagi guru. Bagi guru pengalaman di dalam mengajar merupakan


(44)

modal yang sangat penting untuk meningkatkan kualitas proses pembelajaran berikutnya. Misalnya dari hasil evaluasi yang diadakan oleh guru, ternyata hasil kurang memuaskan dalam arti belum mencapai tujuan yang diharapkan, maka guru tersebut dapat melihat kembali atau mengkoreksi dirinya sendiri mengapa tujuan yang diharapkan tersebut tidak tercapai.

Arti kata pengalaman menurut kamus umum Bahasa Indonesia (Poerwadarminto, 1986:28) adalah barang apa yang telah dirasai, diketahui, dan dikerjakan yang berasal dari kata ”alam” yang berarti lebih mengetahui atau tahu benar.

Pengalaman kerja merupakan salah satu faktor yang menunjang dan menambah kemampuan seseorang dalam melaksanakan pekerjaan. Pengalaman kerja dapat diperoleh melalui pekerjaan yang dijalani selama beberapa tahun atau dalam kurun waktu tertentu. Masa kerja sangat menentukan dalam pembentukan pengalaman kerja, karena semakin lama seseorang bekerja maka semakin banyak pengalaman dan semakin tinggi kemampuan yang diperoleh.

Menurut Gerungan (1986) proses terjadinya pengalaman didapatkan melalui proses dimana rangsangan-rangsangan dari luar seperti cahaya untuk mata, bau untuk hidung, bunyi untuk telinga, dan lain sebagainya diteruskan melalui alat-alat tersebut ke otak lalu menafsirkannya menjadi pengalaman.

Cronbach (Suryabrata, 1984:247), menyatakan bahwa belajar yang sebaik-baiknya adalah dengan cara mengalami dan dengan menggunakan panca inderanya. Dengan demikian guru dapat belajar dari pengalamannya


(45)

sendiri dalam proses pembelajaran, sehingga dapat diperoleh cara mengajar yang lebih baik dan hasil proses pembelajaran yang lebih baik pula. Dari uraian pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa pengalaman mengajar merupakan hal yang sangat penting bagi guru dalam proses pembelajaran.

Dari berbagai uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa pengalaman mengajar mempengaruhi kemampuan guru dalam memberi penilaian hasil belajar siswa.

E. Kerangka Berfikir

1. Kemampuan guru dalam memberi penilaian hasil belajar siswa ditinjau dari latar belakang pendidikan

Latar belakang pendidikan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pendidikan dari lulusan keguruan dan non-keguruan. Bagi lulusan keguruan dibekali keahlian keguruan dan dipersiapkan untuk menjadi seorang pendidik yang profesional sesuai bidangnya. Sedangkan, yang berasal dari lulusan non-keguruan diharapkan menjadi lulusan yang ahli dalam suatu bidang tertentu (seperti: ekonomi, hukum, matematika dan sebagainya), dan tidak dibekali keahlian keguruan.

Dengan demikian dapat dikemukakan bahwa guru yang berasal dari latar belakang pendidikan keguruan lebih baik kemampuannya dalam memberi penilaian hasil belajar siswa. Mengingat mereka telah dibekali keahlian keguruan sejak mereka menempuh pendidikan.


(46)

2. Kemampuan guru dalam memberi penilaian hasil belajar siswa ditinjau dari pengalaman mengajar

Semakin lama guru bertugas, maka semakin banyak pula pengalaman yang diperolehnya. Dari pengalaman tersebut banyak hal yang dapat diambil manfaatnya. Tidak terkecuali untuk pengalaman dalam pembuatan soal sampai pemberian penilaian hasil belajar siswa.

Sehingga dari pengalaman tersebut, guru dapat belajar dari pengalamannya selama menjadi pendidik, dan kemampuannya akan semakin meningkat. Berdasarkan pengalaman tersebut, guru dapat melakukan evaluasi pembelajaran secara konstruktif. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa semakin banyaknya pengalaman mengajar dapat meningkatkan kemampuan guru, termasuk dalam hal penilaian hasil belajar siswa.

F. Perumusan Hipotesis

1. Ada perbedaan kemampuan guru dalam memberi penilaian hasil belajar

ditinjau dari latar belakang pendidikan.

2. Ada perbedaan kemampuan guru dalam memberi penilaian hasil belajar


(47)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti akan menggunakan jenis penelitian:

1. Deskriptif, yaitu suatu penelitian yang terbatas pada usaha

mengungkapkan maksud dan keadaan sebagaimana adanya, sehingga hanya bersifat sekedar mengungkapkan fakta.

2. Studi kasus, yaitu jenis penelitian tentang kemampuan guru dalam

memberi penilaian hasil belajar siswa di SMA Pangudi Luhur Sedayu dan SMK Tamansiswa Nanggulan, dimana subjek tersebut terbatas. Maka kesimpulan yang diperoleh hanya berlaku terbatas pada subjek yang diteliti.

3. Studi Ex Post Facto, dimana fenomena yang diteliti adalah kejadian yang telah berlalu atau sedang berlangsung.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMA Pangudi Luhur Sedayu dan SMK Tamansiswa Nanggulan.

2. Waktu Penelitian


(48)

C. Subjek dan Objek Penelitian

1. Subjek Penelitian

Seluruh Guru di SMA Pangudi Luhur Sedayu dan SMK Tamansiswa Nanggulan.

2. Objek Penelitian

Latar belakang pendidikan, pengalaman mengajar, dan kemampuan guru dalam memberi penilaian hasil belajar siswa.

D. Populasi dan Sampel

1. Populasi Penelitian

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Dalam penelitian ini, yang akan menjadi populasi adalah seluruh guru pada SMA Pangudi Luhur Sedayu dan SMK Tamansiswa Nanggulan. Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah 57 orang, yang terdiri dari 21 guru SMA Pangudi Luhur Sedayu dan 36 guru SMK Tamansiswa Nanggulan.

2. Sampel Penelitian dan Teknik Penarikan Sampel

Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Menurut Suharsimi Arikunto (2002:112) mengatakan bahwa untuk sekedar ancer-ancer maka apabila subjeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya, jika jumlah subjeknya besar dapat diambil antara 10-15% atau 20-25% atau lebih. Dalam penelitian ini, seluruh anggota populasi dijadikan responden.


(49)

E. Operasionalisasi Variabel

1. Variabel Penelitian

Menurut Suharsimi Arikunto (2002:96), variabel adalah objek penelitian, atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian.

Variabel yang diteliti meliputi:

a. Variabel terikat (dependent variable) yaitu variabel akibat atau variabel yang dipengaruhi. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah kemampuan guru dalam memberi penilaian hasil belajar siswa, yang dinyatakan (Y).

b. Variabel bebas (independent variable) yaitu variabel yang

mempengaruhi atau variabel penyebab. Dalam penelitian ini, yang menjadi variabel bebas adalah:

1. Latar belakang pendidikan, yang dinyatakan dalam X1

2. Pengalaman mengajar, yang dinyatakan dalam X2

2. Pengukuran Variabel Penelitian

a. Kemampuan Guru dalam Memberi Penilaian Hasil Belajar Siswa

Kemampuan guru dalam memberi penilaian diukur dengan menggunakan skala sikap dari Likert yang dimodifikasi. Pemberian skor pada masing-masing pernyataan ditentukan sebagai berikut:

Tabel III.1

Skala Pengukuran Model Likert

Jawaban Pernyataan Positif Pernyataan Negatif

Selalu (Sl) 4 1

Sering (Sr) 3 2

Kadang-Kadang (KK) 2 3


(50)

b. Latar Belakang Pendidikan

Pengukuran dengan cara membedakan latar belakang pendidikan yang telah diselesaikan oleh para guru yang bersangkutan, yaitu lulusan keguruan dan lulusan non-keguruan.

c. Pengalaman Mengajar

Yang dimaksud pengalaman mengajar disini adalah lamanya guru mengabdi sebagai pendidik, yang dikategorikan sebagai berikut : 1. Baru (kurang dari 5 tahun)

2. Lama (lebih dari 5 tahun)

F. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data penelitian dilakukan dengan menggunakan 2 teknik yaitu: 1. Teknik Kuesioner

Teknik kuesioner ini digunakan untuk menjaring data semua variabel penelitian, baik variabel bebas maupun variabel terikatnya. Digunakannya teknik tersebut untuk menjaring data.

Tabel III.2

Kisi-Kisi dan Alokasi Butir Soal

Variabel Dimensi Indikator Pernyataan

+ - Kemampuan

guru dalam

Pengumpulan informasi

1.Penilaian unjuk kerja

1,2,3,5,6 4 memberi

penilaian

2.Penilaian sikap 7,8,9,12, 13,14 10,11 hasil belajar siswa 3.Penilaian tertulis 16,18,19, 20 15,17 4.Penilaian proyek 23,25,26,27, 28 21,22,24


(51)

5.Penilaian produk

29,31 s/d 34 30 6.Penilaian

portofolio

35,36,37 7.Penilaian diri 38 s/d 41 Menganalisis

informasi

1.Tingkat kesukaran

42,44

2. Daya pembeda 43,45,46

Interpretasi penilaian 1.Menggunakan PAP 47 2. Menggunakan PAN 48

3. Menggunakan

PAK 49 Penggunaan informasi 1.Pemanfaatan informasi 50,51,52

2. Pelaporan

hasil penilaian

53,54

2. Teknik Dokumentasi

Teknik dokumentasi ini digunakan untuk mendapatkan data yang belum diperoleh dari teknik kuesioner. Sumber data yang menjadi sasaran adalah dokumen-dokumen sekolah SMA Pangudi Luhur Sedayu dan SMK Tamansiswa Nanggulan tempat penelitian dilaksanakan.

G. Teknik Pengujian Instrumen

1. Uji Validitas

Validitas instrumen adalah taraf sampai dimana suatu instumen mampu mengukur apa yang seharusnya diukur (Masidjo, 1995:242). Uji validitas digunakan untuk mengetahui kelayakan butir-butir dalam suatu daftar (konstruk) pertanyaan dalam mendefinisikan suatu variabel. Daftar pertanyaan ini pada umumnya mendukung suatu kelompok variabel tertentu. Dalam hal ini yang akan diuji tingkat validitasnya adalah


(52)

butir-butir pertanyaan yang diajukan kepada para guru. Untuk mengujinya, peneliti menggunakan rumus Korelasi Product Moment yang dikemukakan oleh Karl Pearson dalam Suharsimi Arikunto (2002:243):

rxy =

(

)( )

(

)

{

}

{

( )

}

− 2 2 2 2 Y Y N X X N Y X XY N Keterangan:

rxy : koefisien korelasi Product Moment

N : banyaknya subjek

∑XY : total perkalian skor yang ada pada butir item

∑X : total skor yang ada pada butir item

∑Y : total skor

Dalam pengujian koefisien ini digunakan taraf signifikansi 5%. Jika rhitung > rtabel, maka suatu butir instrumen dikatakan valid. Sebaliknya,

jika rhitung < rtabel maka suatu butir instrumen adalah tidak valid atau sahih.

Pelaksanaan uji coba instrumen penelitian ini dilakukan pada guru-guru SMA Negeri 1 Banguntapan Bantul Yogyakarta dengan jumlah responden 33 orang. Dari hasil uji coba tersebut diketahui derajat kebebasan sebesar 31 (33 - 2), dengan harga kritik Product Moment tabel (rtabel) sebesar 0,228 dengan taraf signifikansi 5%. Adapun hasil uji coba

validitas sebagai berikut:

Tabel III.3

Rangkuman Hasil Pengujian Validitas

Butir rhitung rtabel Keterangan

1 0,618 0,228 Valid

2 0,323 0,228 Valid

3 0,279 0,228 Valid

4 0,633 0,228 Valid

5 0,302 0,228 Valid

6 0,333 0,228 Valid


(53)

8 0,417 0,228 Valid

9 0,339 0,228 Valid

10 0,369 0,228 Valid

11 0,719 0,228 Valid

12 0,407 0,228 Valid

13 0,299 0,228 Valid

14 0,376 0,228 Valid

15 0,316 0,228 Valid

16 0,407 0,228 Valid

17 0,621 0,228 Valid

18 0,485 0,228 Valid

19 0,621 0,228 Valid

20 0,665 0,228 Valid

21 0,702 0,228 Valid

22 0,601 0,228 Valid

23 0,299 0,228 Valid

24 0,345 0,228 Valid

25 0,301 0,228 Valid

26 0,450 0,228 Valid

27 0,332 0,228 Valid

28 0,328 0,228 Valid

29 0,543 0,228 Valid

30 0,474 0,228 Valid

31 0,336 0,228 Valid

32 0,443 0,228 Valid

33 0,277 0,228 Valid

34 0,406 0,228 Valid

35 0,392 0,228 Valid

36 0,399 0,228 Valid

37 0,327 0,228 Valid

38 0,410 0,228 Valid

39 0,515 0,228 Valid

40 0,467 0,228 Valid

41 0,268 0,228 Valid

42 0,271 0,228 Valid

43 0,661 0,228 Valid

44 0,349 0,228 Valid

45 0,391 0,228 Valid

46 0,582 0,228 Valid

47 0,389 0,228 Valid

48 0,294 0,228 Valid

49 0,510 0,228 Valid

50 0,388 0,228 Valid


(54)

52 0,475 0,228 Valid

53 0,510 0,228 Valid

54 0,630 0,228 Valid

Sumber : Data Prapenelitian 2. Uji Reliabilitas

Menurut Bhuono Agung Nugroho (2005:72) reliabilitas (keandalan) merupakan ukuran suatu kestabilan dan konsistensi responden dalam menjawab hal yang berkaitan dengan konstruk-konstruk pertanyaan yang merupakan dimensi suatu variabel dan disusun dalam suatu bentuk kuesioner.

Uji reliabilitas dilakukan untuk menunjukkan bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya. Reliabilitas dinyatakan dengan angka-angka, biasanya sebagai suatu koefisien yang tinggi menunjang reliabilitas yang tinggi pula. Untuk pengujian ini digunakan rumus koefisien alpha cronbach (Suharsimi, 2002:193).

r11 =

⎥ ⎥ ⎦ ⎤ ⎢ ⎢ ⎣ ⎡ − ⎥ ⎦ ⎤ ⎢ ⎣ ⎡

2

1 2 1 ) 1 ( σ σb k k Keterangan :

r11 = Reliabilitas instrumen

k = Banyaknya butir soal

2

b

σ = Jumlah varians butir 2

1

σ = Varians total

Jika nilai koefisien alpha cronbach lebih besar dari rtabel dengan

taraf signifikansi 5% maka data kuesioner tersebut adalah reliabel. Sebaliknya jika koefisien alpha lebih kecil dari rtabel dengan taraf


(55)

Uji reliabilitas instrumen dilakukan dengan menggunakan rumus Cronbach-Alpha dan dikerjakan dengan program SPSS for Windows versi 13 dengan koefisien rtabel pada n = 33 adalah sebesar 0,228. Adapun hasil

pengujian reliabilitas diperoleh hasil sebagai berikut :

Tabel III.4

Rangkuman Hasil Pengujian Reliabilitas

Variabel Nilai rhitung Nilai rtabel Status Kemampuan guru dalam

memberi penilaian hasil belajar siswa

0,929 0,228 Reliabel

Berdasarkan perhitungan validitas dan reliabilitas yang telah dilakukan tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa instrumen penelitian tersebut dianggap sudah memenuhi persyaratan sebagai alat ukur pengumpulan data.

H. Teknik Analisis Data

1. Pengujian Prasyarat Analisis

Untuk mendapatkan suatu kesimpulan yang tepat diperlukan analisis data yang benar. Sebelum data dianalisis maka terlebih dahulu dilakukan uji prasyarat analisis yaitu uji normalitas dan uji homogenitas.

a. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data yang digunakan dalam penelitian ini berdistribusi normal atau tidak. Untuk mengetahui hal tersebut digunakan rumus Kolmogorov-Smirnov (Sugiyono, 1999:255) yang dinyatakan dengan rumus:


(56)

D= maksimum[ Sn1 (X) – Sn2 (X) ]

Keterangan :

Sn1 (X) : Distribusi kumulatif yang ditentukan

Sn2 (X) : Distribusi kumulatif yang diobservasi

Kriteria penerimaan:

− Jika nilai probabilitas lebih besar dari 0,05 maka distribusi data normal

− Jika nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05 maka distribusi data tidak normal

b. Uji Homogenitas

Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah varians sampel yang akan dikomparasikan tersebut homogen atau tidak. Varians adalah standar deviasi yang dikuadratkan. Uji homogenitas varians digunakan uji F (Sudjana, 2002:250).

F =

terkecil Varians

terbesar Varians

Harga Fhitung tersebut selanjutnya dibandingkan dengan harga Ftabel

dengan dk pembilang n - 1 dan dk penyebut n - 1. Dalam hal ini berlaku ketentuan bila harga Fhitung lebih kecil atau sama dengan Ftabel

(Fhitung ≤ Ftabel), maka dapat disimpulkan bahwa varians data yang akan


(57)

2. Pengujian Hipotesis a. Rumusan Hipotesis

1. Rumusan Hipotesis I

Ho : Tidak ada perbedaan kemampuan guru dalam memberi

penilaian hasil belajar siswa ditinjau dari latar belakang pendidikan.

Ha : Ada perbedaan kemampuan guru dalam memberi penilaian

hasil belajar siswa ditinjau dari latar belakang pendidikan. 2. Rumusan Hipotesis II

Ho : Tidak ada perbedaan kemampuan guru dalam memberi

penilaian hasil belajar siswa ditinjau dari pengalaman mengajar.

Ha : Ada perbedaan kemampuan guru dalam memberi penilaian

hasil belajar siswa ditinjau dari pengalaman mengajar. b. Pengujian Hipotesis dan Penarikan Kesimpulan

Untuk menguji hipotesis pertama dan kedua mengenai kemampuan guru dalam memberi penilaian hasil belajar siswa, akan digunakan uji-t (Sudjana, 2002:239) dengan rumus sebagai berikut:

t =

2 1

2 1

1 1

n n s

x x

+ −


(58)

s2 =

(

)

(

)

2

1 1

2 1

2 2 2 2 1 1

− +

− + −

n n

s n s n

Kriteria pengambilan keputusan hipotesis yaitu apabila thitung < ttabel


(59)

BAB IV

GAMBARAN UMUM A. Sejarah Singkat SMA Pangudi Luhur Sedayu

SMA Pangudi Luhur Sedayu merupakan SMA alih fungsi dari SPG Pangudi Luhur Sedayu sejak tahun 1989 bersama-sama dengan SPG yang lain, sesuai dengan SK Mendikbud RI No. 031/113/H/Kpts/1989 tanggal 25 Februari 1989. Oleh karena itu, visi SMA Pangudi Luhur Sedayu sama dengan visi SPG Pangudi Luhur Sedayu dengan penyesuaian, karena SMA bukan lembaga terminal sistem seperti SPG. Visi yang melandasi sekolah adalah ingin mengentaskan kemiskinan masyarakat sekitar yang tidak dapat melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi di kota Yogyakarta berhubung kurang mampu dalam hal biaya.

Melihat bahwa banyak lulusan SMP yang tidak dapat melanjutkan sekolah, maka pada tahun 1967 Pastor Paroki Sedayu mendirikan SPG St. Paulus yang mulai pada tahun 1968 dikelola oleh Yayasan Pangudi Luhur bersama dengan SMP Pangudi Luhur Sedayu dan SMP Pangudi Luhur Kaliduren (Moyudan).

Sejak berdirinya, SMA Pangudi Luhur Sedayu merupakan salah satu SMA yang masih dibutuhkan oleh masyarakat sekitar. Terbukti sampai sekarang minat siswa masuk ke SMA Pangudi Luhur Sedayu masih tinggi. 1. Data Sekolah


(60)

Alamat : Jl. Wates Km. 12, Argosari, Sedayu, Bantul, Yogyakarta 55752

Telepon : (0274) 7494179

Fax. : (0274) 7482229

Nomor Data Sekolah : 3004010011

Tahun Berdiri : 1989 (alih fungsi dari SPG menjadi SMA)

NSS : 302040104005

Jenjang Akreditasi : Terakreditasi A

No. Keputusan AK : 273 / C.c7/Kep/MN/99

Tanggal Keputusan : 17 September 1999

Waktu Sekolah : Pagi

2. Kondisi Fisik dan Lingkungan SMA Pangudi Luhur Sedayu

SMA Pangudi Luhur Sedayu beralamatkan di Jalan Wates km.12 Argosari, Sedayu, Bantul, Yogyakarta. Dari jalan raya Wates masih ke utara 1,2 km. Terletak diantara sawah-sawah penduduk dan tepat di sebelah selatan rel kereta api, sehingga kadang-kadang kegiatan belajar-mengajar sedikit terganggu ketika ada kereta api yang melintas. Meskipun begitu, karena jauh dari rumah penduduk, suasananya sangat sepi, cocok untuk belajar. Jalan penghubung dari jalan raya Wates adalah jalan aspal kelas III.

Gedung SMA Pangudi Luhur Sedayu beraturan dan ada sebagian gedung yang bertingkat. Kondisi bangunannya permanen kokoh dan berlantai tegel.


(61)

Sirkulasi udaranya sangat baik dan terdapat banyak jendela sehingga cahaya cukup mendukung proses belajar-mengajar. Terdapat taman di depan semua kelas sehingga menambah kesejukan, keindahan, dan kenyamanan lingkungan. Untuk berolahraga telah disediakan lapangan bagian selatan.

SMA Pangudi Luhur Sedayu dikelilingi pagar permanen terbuat dari batu bata dan batako, dengan rincian sebagai berikut:

a. Timur : gedung aula sekaligus sebagai pagar b. Selatan : batako setinggi 2 m

c. Barat : batako setinggi 2 m

d. Utara : batu bata setinggi 1 m dengan 2 buah pintu gerbang dari besi. Untuk pengamanan, kecuali pagar, maka dibuat pintu-pintu besi yang menghubungkan halaman luar dengan halaman dalam sebanyak 5 pintu.

Halamannya tergolong sempit namun sungguh indah, yang terbagi menjadi:

a. bagian dalam: taman dengan kolam ikan; dari petak taman yang satu dengan petak taman yang lain dibuat jalan penghubung antarkelas bagian utara dengan bagian selatan.

b. bagian luar: halaman luar dimanfaatkan untuk lapangan olahraga yaitu lapangan basket permanen, lapangan voli, dan lapangan atletik.

Setiap jenjang kelas memiliki 3 kelas paralel, sehingga jumlah kelasnya ada sembilan ruang kelas.


(62)

B. Visi dan Misi SMA Pangudi Luhur Sedayu

a. Visi

Terbentuknya lulusan yang cerdas, berbudi pekerti luhur dan memliki keterampilan dengan semangat melayani yang miskin dan berkekurangan. Indikator pencapaian sekolah berupa lulusan yang dihasilkan mempunyai daya saing yang tinggi baik dalam melanjutkan ke pendidikan tinggi maupun terserap ke dunia kerja dengan bekal santun yang tampak dari sikap dan perilaku teladan.

b. Misi

Misi merupakan penjabaran dari visi seperti butir-butir berikut: 1) Melakukan pembelajaran yang efektif, berkualitas dan profesional.

2) Mengembangkan keterampilan Komputer, Akuntansi, dan Bahasa

Inggris.

3) Menciptakan suasana kondusif untuk menciptakan peserta didik yang berbudi pekerti luhur.

4) Mengembangkan pelayanan prima, transparan dan akuntabel dengan

semangat melayani yang miskin dan berkekurangan. 5) Mengembangkan sekolah sebagai pusat budaya.

Dasar visi dan misi tersebut di atas memberi kesempatan kepada usaha untuk peningkatan mutu sekolah. Dasar tersebut merupakan acuan yang jelas dan tegas karena keluwesannya, maka tidak menutup kemungkinan atas usaha-usaha perbaikan pelaksanaan pendidikan.


(63)

C. Guru dan Karyawan SMA Pangudi Luhur Sedayu

SMA Pangudi Luhur Sedayu terdiri dari 9 guru tetap yayasan, 6 guru honorer, 7 guru negeri yang diperbantukan, dan 7 karyawan. Adapun kesemuanya itu adalah:

No. Nama NIP. / No. G Jabatan

1. Drs. Markoes Padmonegoro No.G. 11.062 Kepala Sekolah

2. Drs. Paena Andreas NIP. 131885448 Wakasek Ur.

Kurikulum, Guru Matematika

3. Drs. Agustinus Sahid NIP. 130887022 Wakasek Ur. Humas,

Guru Ekonomi

4. Drs. P. Samsuhari NIP. 132128492 Guru PPKn,

Guru Sejarah, Wali Kelas XI IPS2

5. RB. Pirngadi No.G. 9.782 BK

6. Y. Eni Purwaningsih, S.Si. No.G. 11.834 Biologi, KIR, PPKn,

Wali Kelas X C

7. Dra. Ch. Sri Purwaningsih NIP. 131615753 Bahasa Indonesia,

Wali Kelas XII IPS1

8. FX. Purwonggo No.G. 11.157 Fisika, Ketr.Elektro,

Wali Kelas X B

9 Ag. Budi Susanto, S.Pd. No.G. 11.835 Bahasa Indonesia,

PPKn, Wali Kelas X A

10. Drs. Y. Purwoko Agus S. NIP. 131885396 Matematika, Teknik

Informasi

11. Drs. Y. Bambang Suharyo Bahasa Inggris,Wali

Kelas XII IPA

12. Drs. Al. Candra Widyantara No.G. 10.737 Ekonomi, Akuntansi,

Wali Kelas XII IPS2

13. C. Ratna Siwi W., S.Pd. No.G. 11.662 Kimia, KIR, PPKn,

Wali Kelas XI IPA

14. Paula Weni Triana, S.E. Jawa, Sosiologi

15. Drs. Alex Sutaryo Dwidoso NIP. 131885436 Sosiologi, Geografi, Wali Kelas XI IPS1

16. Drs. Y. Ujang Sukasna No.G. 11.199 Olah Raga, Wakasek

Ur. Kesiswaan

17. Agn. Erna Setyorini, S.Pd. No.G. 11.833 Bahasa Inggris

18. Br. Yohanes Wariso Agama, FIC-an

19. Sr. Elisa HK., S.Pd. BP – Agama,


(64)

20. Drs. P. Suhartana Seni Rupa

21. Alb. Juni Ashadi Teknik Informatika

22. Dra. Agustina Marwati Seni Musik

23. An. Krismastuti No.G. 11.164 Tata Usaha

24. FX. Suradiyo No.G. 10.593 Tata Usaha

25. Kristina Septiasih No.G. 11.701 Pustakawan

26. Ig. Suharjanto No.G. 10.995 Pesuruh/Satpam

27. Petrus Sumarji No.G. 11.165 Pesuruh/Satpam

28. YP. Lasiman No.G. 11.166 Pesuruh/Satpam

29. P. Wawan Setiadi Laboran

D. Siswa SMA Pangudi Luhur Sedayu

Secara keseluruhan, siswa SMA Pangudi Luhur Sedayu berjumlah 281 siswa dengan perincian sebagai berikut:

Kelas Laki-laki Perempuan Jumlah

X A 14 18 32

X B 14 18 32

X C 14 18 32

XI IPS 1 18 18 36

XI IPS 2 14 22 36

XI IPA 12 15 27

XII IPS 1 13 23 36

XII IPS 2 14 18 32

XII IPA 4 14 18

Total 112 164 281

E. Struktur Organisasi SMA Pangudi Luhur Sedayu

Pengorganisasian suatu sekolah tergantung pada jenis, tingkat dan sifat sekolah yang bersangkutan. Koordinasi, integrasi dan sinkronisasi kegiatan-kegiatan pendidikan harus diselenggarakan oleh Kepala Sekolah untuk mencapai tujuan pendidikan di sekolahnya. Koordinasi, integrasi dan sinkronisasi kegiatan-kegiatan terarah yang memerlukan pendekatan pengadministrasian yang efektif dan efisien.


(65)

Administrasi sekolah yang efisien dan efektif menggunakan beberapa pendekatan, yaitu :

1. berorientasi pada tujuan.

2. berorientasi kepada pendayagunaan semua sumber (tenaga, dana dan

prasarana) secara tepat guna dan berhasil guna.

3. mekanisme pengelolaan sekolah, meliputi: perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan penilaian hasil kegiatan harus dilakukan secara sistematis dan terpadu.

Struktur Dasar Organisasi Sekolah Gambar 1

Struktur Dasar SMA Pangudi Luhur Sedayu

BP3 KEPALA SEKOLAH

KEPALA TATA USAHA

WAKASEK URUSAN KURIKULUM

WAKASEK URUSAN KESISWAAN

WAKASEK URUSAN SARANA-PRASARANA

WAKASEK URUSAN

HUMAS

GURU-GURU

KOORDINATOR BP/BK


(66)

Uraian Tugas Masing-Masing Komponen Sekolah Tugas dan Fungsi Kepala Sekolah

Selaku pimpinan bertugas:

Menyusun perencanaan, mengorganisasikan kegiatan, mengarahkan kegiatan, mengkoordinasikan kegiatan, melaksanakan pengawasan, melakukan evaluasi terhadap kegiatan, menentukan kebijakan, mengadakan rapat, mengambil keputusan,mengatur proses belajar mengajar, mengatur administrasi (kantor, siswa, pegawai, perlengkapan, keuangan), mengatur OSIS dan mengatur hubungan sekolah dengan masyarakat.

Selaku supervisor bertugas menyelenggarakan supervisi mengenai:

Kegiatan belajar mengajar, kegiatan bimbingan/penyuluhan, kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan ketatausahaan, kegiatan hubungan masyarakat. Dalam melaksanakan tugasnya, Kepala Sekolah dapat mendelegasikan kepada Wakil Kepala Sekolah. Jumlah Wakil Kepala Sekolah minimal 1 orang dan sebanyak-banyaknya 4 orang, disesuaikan dengan jumlah kelas dan kebutuhan.

Tugas Wakil Kepala Sekolah Urusan Kurikulum

1. Menyusun program pembelajaran

2. Menyusun pembagian tugas guru

3. Menyusun jadwal pelajaran

4. Menyusun program semester

5. Menyusun jadwal EBTA


(67)

7. Menerapkan kriteria kenaikan kelas

8. Menerapkan jadwal penerimaan buku rapor dan STTB

9. Mengkoordinasi dan mengarahkan penyusunan satuan pelajaran 10.Menyediakan buku kemajuan kelas

11.Menyusun laporan pelaksanaan pelajaran

12.Mengatur pelaksanaan program kurikuler dan ekstrakurikuler 13.Mengatur inservice training guru

14.Mengatur kegiatan penilaian

15.Mengatur pelaksanaan kenaikan kelas 16.Mengatur usaha perbaikan dan pengayaan

17.Membantu Kepala Sekolah dalam pelaksanaan supervisi Kepala Sekolah

Tugas Wakil Kepala Sekolah Urusan Kesiswaan

1. Menyusun program pembinaan kesiswaan (OSIS)

2. Melaksanakan bimbingan, pengarahan dan pengendalian kegiatan

siswa/OSIS dalam rangka menegakkan disiplin dan tata tertib sekolah 3. Membina dan melaksanakan koordinasi keamanan, kebersihan, ketertiban,

keindahan, kerindangan dan kekeluargaan

4. Memberikan pengarahan dalam pemilihan pengurus OSIS 5. Melakukan pembinaan pengurus OSIS dalam berorganisasi

6. Menyusun program dan jadwal pembinaan siswa secara berkala dan

insidentil

7. Mengadakan pemilihan siswa untuk mewakili sekolah dalam kegiatan di luar sekolah


(68)

8. Mengadakan pemilihan calon siswa teladan dan calon penerima beasiswa 9. Menyusun laporan pelaksanaan kegiatan siswa secara berkala

10.Mengatur mutasi siswa

11.Pengaturan Penerimaan Siswa Baru (PSB) 12.Program Bimbingan dan Konseling

13.Penasihatan pemilihan program pengajaran khusus (penjurusan dan paket-paket ekstrakurikuler yang dapat dipilih siswa)

14.Pengelompokan belajar siswa 15.Presensi/kehadiran siswa 16.Papan statistik

17.Buku induk siswa 18.Mengatur kegiatan OSIS 19.Pengabdian Masyarakat

SMA Pangudi Luhur Sedayu mengambil kebijakan hanya mengangkat 2 Kepala Urusan yang membantu Kepala Sekolah, sehingga terdapat beberapa tugas/wewenang yang berada langsung di bawah Kepala Sekolah yang seharusnya menjadi tugas Kepala Urusan Humas dan Sarana Prasarana antara lain :

Tugas Wakil Kepala Sekolah Urusan Humas

1. Mengatur kegiatan informasi sekolah kepada masyarakat

2. Kerjasama sekolah dengan POMG/BP3

3. Hubungan dengan instansi pemerintah/swasta


(1)

2 tail 0.005 0.01 0.025 0.05 1 tail 0.005 0.01 0.025 0.05 1 tail 0.01 0.02 0.05 0.1 2 tail 0.01 0.02 0.05 0.1

1 63.656 31.821 12.706 6.314 51 2.676 2.402 2.008 1.675 2 9.925 6.965 4.303 2.920 52 2.674 2.400 2.007 1.675 3 5.841 4.541 3.182 2.353 53 2.672 2.399 2.006 1.674 4 4.604 3.747 2.776 2.132 54 2.670 2.397 2.005 1.674 5 4.032 3.365 2.571 2.015 55 2.668 2.396 2.004 1.673 6 3.707 3.143 2.447 1.943 56 2.667 2.395 2.003 1.673 7 3.499 2.998 2.365 1.895 57 2.665 2.394 2.002 1.672 8 3.355 2.896 2.306 1.860 58 2.663 2.392 2.002 1.672 9 3.250 2.821 2.262 1.833 59 2.662 2.391 2.001 1.671 10 3.169 2.764 2.228 1.812 60 2.660 2.390 2.000 1.671 11 3.106 2.718 2.201 1.796 61 2.659 2.389 2.000 1.670 12 3.055 2.681 2.179 1.782 62 2.657 2.388 1.999 1.670 13 3.012 2.650 2.160 1.771 63 2.656 2.387 1.998 1.669 14 2.977 2.624 2.145 1.761 64 2.655 2.386 1.998 1.669 15 2.947 2.602 2.131 1.753 65 2.654 2.385 1.997 1.669 16 2.921 2.583 2.120 1.746 66 2.652 2.384 1.997 1.668 17 2.898 2.567 2.110 1.740 67 2.651 2.383 1.996 1.668 18 2.878 2.552 2.101 1.734 68 2.650 2.382 1.995 1.668 19 2.861 2.539 2.093 1.729 69 2.649 2.382 1.995 1.667 20 2.845 2.528 2.086 1.725 70 2.648 2.381 1.994 1.667 21 2.831 2.518 2.080 1.721 71 2.647 2.380 1.994 1.667 22 2.819 2.508 2.074 1.717 72 2.646 2.379 1.993 1.666 23 2.807 2.500 2.069 1.714 73 2.645 2.379 1.993 1.666 24 2.797 2.492 2.064 1.711 74 2.644 2.378 1.993 1.666 25 2.787 2.485 2.060 1.708 75 2.643 2.377 1.992 1.665 26 2.779 2.479 2.056 1.706 76 2.642 2.376 1.992 1.665 27 2.771 2.473 2.052 1.703 77 2.641 2.376 1.991 1.665 28 2.763 2.467 2.048 1.701 78 2.640 2.375 1.991 1.665 29 2.756 2.462 2.045 1.699 79 2.639 2.374 1.990 1.664 30 2.750 2.457 2.042 1.697 80 2.639 2.374 1.990 1.664 31 2.744 2.453 2.040 1.696 81 2.638 2.373 1.990 1.664 32 2.738 2.449 2.037 1.694 82 2.637 2.373 1.989 1.664 33 2.733 2.445 2.035 1.692 83 2.636 2.372 1.989 1.663 34 2.728 2.441 2.032 1.691 84 2.636 2.372 1.989 1.663 35 2.730 2.438 2.030 1.690 85 2.635 2.371 1.988 1.663 36 2.726 2.434 2.028 1.688 86 2.634 2.370 1.988 1.663 37 2.724 2.431 2.026 1.687 87 2.634 2.370 1.988 1.663 38 2.712 2.429 2.024 1.686 88 2.633 2.369 1.987 1.662 39 2.708 2.426 2.023 1.685 89 2.632 2.369 1.987 1.662 40 2.704 2.423 2.021 1.684 90 2.632 2.368 1.987 1.662 41 2.701 2.421 2.020 1.683 91 2.631 2.368 1.986 1.662 42 2.698 2.418 2.019 1.682 92 2.630 2.368 1.986 1.662 43 2.695 2.416 2.017 1.681 93 2.630 2.367 1.986 1.661 44 2.692 2.414 2.015 1.680 94 2.629 2.367 1.985 1.661 45 2.690 2.412 2.014 1.679 95 2.629 2.366 1.985 1.661 46 2.687 2.410 2.013 1.679 96 2.628 2.366 1.985 1.661 47 2.685 2.408 2.012 1.678 97 2.627 2.365 1.985 1.661 48 2.682 2.407 2.011 1.677 98 2.627 2.365 1.984 1.661 49 2.680 2.405 2.010 1.677 99 2.626 2.365 1.984 1.660 50 2.678 2.403 2.009 1.676 100 2.626 2.364 1.984 1.660


(2)

LAMPIRAN 8

Surat Ijin Penelitian


(3)

Nomor

:

~/Pnlt/Kajur/

PIP£/_Y_, _/

;w

o

a

Lamp. :

Proposal Penelitian

Hal

:

Permohonan Ijin P

e

nelitian

Kepada Yth.

Kepala Sekolah SMA P

an

gudi

Luhur Sedayu

Bantul Yogyakarta

Dengan hormat,

Dengan ini kami memohonkan ijin bagi mahasiswa kami,

F.

Febriyantari Eka M.

0

41

33

4

042

Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

:

VIII (Delapan)

untuk melaksanakan p

e

nelitian dalam rangka persiapan penyusunan Skripsi, dengan

ketentuan sebagai berikut:

Lokasi

SMA Pangudi

Luhur Sedayu Bantu! Yogyakarta

Wakt:u

Juni - Juli 2008

Topik/Judul

:

KEMAM

P

UAN GURU DALAM MEM

B

ERI PENILAIAN HASIL

BELAJAR

SISW A

DITINJAU

DARI

LA TAR

BELAKANG

PENDIDIKAN DAN PENGAL

A

MAN

MENGAJAR

Yogy

a

ka

rt

a, 31 Mei 2008

"

_

u.b. Dek

a

n

~

ketua Jurusan Pendidikan IPS

Tembusan:

1

.

Arsip

2

.

Dekan FK1P

3

.

Sekretariat JP IPS


(4)

Nomor

L

amp.

Hal

:

.

L:\~~

./P

n

lt/K

ajur/

.

~~~

$

.

/

.

Y.\\~

.

.

/

.

.~~t?~

: Proposal Pe

n

e

lit

ian

: Pen1

1

ohonan lj

i

n Penelitian

Kep

a

da Yth

.

K

epala

Se

kolah SMK T

arn

a

nsisw

a

N

anggulan

l

ati

s

a

r

ono Nan

gg

ulan Kul

on P

r

og

o

D

eng

a

n

h

ormat,

D

eng

a

n ini karni memohonka

n

ijin

ba

gi maha

s

iswa kam

i

,

F

.

Febriyanta

r

i Ek

a

M

.

041334042

Pendi

d

ikan Hmu

P

e

n

getahuan

So

sial

IX (Sembilan)

u

ntuk melaksanakan penelitian dal

am

rangka

per

s

i

apan penyusun

a

n skr

i

psi, deng

a

n

k

e

te

nt

u

a

n sebagai b

e

rikut:

Lo

kasi

Waktu

Top

i

k/Judul

SMK Tamansisw

a Na

nggulan

Jul

i -

Agustus 200

8

KEMAMPUAN

GURU D

A

L

AM

M

EMBERl

P

E

N

ILAIAN HASIL

BELAJAR

S

I

S

W A

D

I

TINJAU

DARI

LAT

A

R

B

E

LAKANG

PENDIDIKAN D

AN

PENGALAMAN MENGA1

A

R

.

Y

:

Harsoyo, S.

Pd., M. S

i.

Te

m

b

usan Yth

:

I

.

Arsip

2.

Dekan FK1P


(5)

A Jam at JI.W ates km.12,S edayu, B antu!,OJ. Y ogyakarta 55752 Telp.(0274)7494179; Fax.(0274) 7482229

KE

TER

ANGAN

PENEL

ITIAN

N

o

.. ~

.7

.

./B/

C.oS/

.

.'(

:

.

;

.

?-

.

~~?.

Yang be

rta

nda

ta

n

gan di ba

w

ah

ini, Ke

pala SMA P

a

ngu

d

i L

uhu

r

S

ed

ayu B

a

n

t

ul

m

e

n

erang

kan

d

enga

n

sesungg

uhn

y

a,

b

ah

wa

:

:..

f.

E~

.

1.0.

~

.~

.

.~

!

·

~

:

.

.

Oi

-

\ \

3311

OL-j:;l

: ..~.~).~~~5~~~~~~~~

.

Q

.

~

.':'.\~~

..

'

::J

.

?~~~~~

.

Al

amat mahasis

wa

:

.

~

.

~.~

J

P.~~.~.~

~~!

':~~~:.

~~j

~

\

;l

~

.

~~

~~~

.

':'.~!")

.

.

j~~

.

~

.~

~~~c::

.

Benar

-

b

e

nar

telah melaksana

kan

penelitia

n

d

i SMA Pangud

i

Luhur Seda

y

u B

antul

dengan judul pene

li

tian :

.

.K~~

.

0.~P.'

:

!.0

.

~:.~

~

~91.c:'9:' ~.~~~~~~

~~~i.l.~

~

\

j

~~

~r:'

~\

~.~J~~~':'

.

S;1~\;'J~

dxt

.

'~J~u

do,r\

t~tO\f"

e:e\C\\'~{)9 ~\\c\fc\*O\'" ~C\1\~,,~a!OICf'\~f\

......................................................................

.

~~~~~~

.

Demikian

s

urat keterangan

i

ni

dib

e

rika

n,

aga

r

dapat d

ip

e

r

gunakan

sebagaimana

m

estin

ya.

:

Bantul

• 13>

O\ctoper

:zao8

................................

,

DE

S

P

A

D

MO

N

E

G

ORO


(6)

YA

YASAN PERGURUAN

TAMANSISWA

CABANG NANGGULAN

SMK TAMANSISWA

NANGGULAN

BIDANG KEAHLIAN : BISNIS MANAJEMEN DAN TEKNIK MESIN

Alamat: Nanggulan, Kulon Progo, DIY 55671 telp

.

(0274) 7499140

SURAT

KETERANGAN

Nomor:

142/TKM/NgllUm

.

5/2008

No

.

Mhs.

Program Studi

Jurusan

Universitas

: F. FEBRIYANT ARI EKA M.

: 041334042

: Pendidikan Akuntansi

: Pendidikan llmu Pengetahuan Sosial

: Sanata Dharma Yogyakarta

benar-benar telah mengadakan

penelitian di SMK Tamansiswa Nanggulan, Kulon Progo;

Waktu

: Juli s.d. Agustus 2008

Topikljudul

: KEMAMPUAN GURU DALAM MEMBERI PENILAIAN HASIL

BELAJAR SISWA DITINJAU DARI LATAR BELAKANG


Dokumen yang terkait

PROFESIONALISME GURU DITINJAU DARI LATAR BELAKANG PENDIDIKAN DAN PENGALAMAN PROFESIONALISME GURU DITINJAU DARI LATAR BELAKANG PENDIDIKAN DAN PENGALAMAN MENGAJAR DI SMA MUHAMMADIYAH 2 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2010/2011.

0 1 17

KINERJA GURU DITINJAU DARI MOTIVASI, PROFESIONALITAS, DAN PERSEPSI SEBAGAI GURU DI SMP PANGUDI LUHUR BINTANG LAUT SURAKARTA.

0 0 20

Hubungan antara kedisiplinan guru, kedekatan dan perhatian guru dengan prestasi belajar siswa pada pembelajaran akuntansi : studi kasus di SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu.

0 0 141

Persepsi guru terhadap penilaian portofolio sertifikasi guru dalam jabatan ditinjau dari masa kerja, pangkat/golongan, dan latar belakang pendidikan guru : studi kasus terhadap guru-guru di SMPN 1, SMPN 13, SMP Bhineka, SMP Pangudi Luhur 1, SMP Budya Waca

0 2 153

Persepsi guru terhadap sertifikasi ditinjau dari tingkat pendidikan, status, dan masa kerja guru : studi kasus guru-guru SMA N1 Bantul, SMA N1 Sedayu, SMA N1 Kasihan di Kabupaten Bantul.

0 1 106

Perbedaan persepsi guru terhadap pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi : studi kasus pada guru SMA Stella Duce 2 Yogyakarta dan SMA Pangudi Luhur Sedayu.

0 0 145

Hubungan antara kedisiplinan guru, kedekatan dan perhatian guru dengan prestasi belajar siswa pada pembelajaran akuntansi studi kasus di SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu

0 0 139

KEMAMPUAN GURU DALAM MEMBERI PENILAIAN HASIL BELAJAR SISWA DITINJAU DARI LATAR BELAKANG PENDIDIKAN DAN PENGALAMAN MENGAJAR

0 1 148

PERSEPSI GURU TERHADAP PENILAIAN PORTOFOLIO SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN DITINJAU DARI MASA KERJA, PANGKATGOLONGAN, DAN LATAR BELAKANG PENDIDIKAN GURU Studi kasus terhadap Guru-guru di SMPN 1, SMPN 13, SMP Bhineka, SMP Pangudi Luhur 1, SMP Budya Wacana,

0 0 151

PERSEPSI GURU TERHADAP PENILAIAN PORTOFOLIO SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN DITINJAU DARI STATUS KEPEGAWAIAN, MASA KERJA, DAN LATAR BELAKANG PENDIDIKAN GURU

0 0 267