Pelaksanaan UUDNRI Tahun 1945 pasca Dekrit Presiden 5 Juli 1959 Periode 1959-1966

26 macam penyimpangan ideologis yang dituangkan dalam berbagai bidang kebijaksanaan dalam negara.

3. Pelaksanaan UUDNRI Tahun 1945 pada masa Orde Baru Periode 1967-1998

Dalam masa orde baru ini 1967-1997 pelaksanaan UUD 1945 belum dilaksanakan secara murni dan konsekuen, karena pada masa ini terjadi penyelewengan pada UUD 1945. Hal ini dibuktikan dengan adanya kekuasaan presiden yang melebihi kekuasaan lembaga negara lain, dan hal itu dituangkan dalam mekanisme peraturan antara lain : a. UU no.161969 dan UU no.51975 tentang kedudukan DPR, MPR, DPRD. b. UU no.31975 dan UU no.31985 tentang parpol dan golkar. c. UU no.15969 dan UU no.41975 tentang pemilu. Pada masa awal kekuasaan Orde Baru berupaya untuk memperbaiki nasib bangsa dalam berbagai bidang antara lain dalam bidang politik, ekonomi, sosial, budaya maupun keamanan. Di bidang politik dilaksanakanlah pemilu yang dituangkan dalam Undang- Undang No.15 tahun 1969 tentang pemilu umum, Undang-Undang No.16 tentang susunan dan kedudukan majelis permusyawaratan rakyat, dewan perwakilan rakyat dan dewan perwakilan rakyat daerah. Atas dasar ketentuan undang-undang tersebut kemudian pemerintah Orde Baru berhasil mengadakan pemilu pertama.

4. Pelaksanaan UUDNRI Tahun 1945 pada masa Reformasi Periode 1998

– sekarang Reformasi baru dimulai ditandai dengan turunnya presiden Soeharto dari jabatannya sebagai presiden dan diganti oleh Prof. B.J Habibie pada tanggal 21 mei 1998. Kemudian bangsa Indonesia menyadari bahwa UUD 1945 yang berlaku pada zaman orde baru masih memiliki banyak kekurangan, sehingga perlu diadakan amandemen lagi. Berbagai macam produk peraturan perundang-undangan yang dihasilkan dalam reformasi hukum antara lain UU. Politik Tahun 1999, yaitu UU. No.2 tahun 1999, tentang partai politik, UU. No.3 tahun 1999, tentang pemilihan umum dan UU. No. 4 tahun 1999 tentang susunan dan kedudukan MPR, DPR, dan DPRD; UU otonomi daerah, yaitu 27 meliputi UU. No.22 tahun 1999 dan direvisi menjadi UU No.32 tahun 2004 tentang pemerintahan daerah, UU. No.25 tahun 1999 direvisi menjadi UU no.33 tahun 2004 tentang pertimbangan keuangan antar pemerintahan pusat dan daerah dan UU. No.28 tahun 1999 tentang penyelenggaraan negara yang bersih dan bebas dari KKN. Berdasarkan reformasi tersebut bangsa Indonesia sudah mampu melaksanakan pemilu pada tahun 1999 dan menghasilkan MPR, DPR dan DPRD hasil aspirasi rakyat secara demokratis. D. Aktivitas Pembelajaran Aktivitas pembelajaran diklat dengan mata diklat “Dinamika pelaksanaan UUD Negara Republik Indonesia NRI Tahun 1945 ” dengan diskusi kelompok, rinciannya sebagai berikut : Kegiatan Deskripsi Kegiatan Pendahuluan a. menyiapkan peserta diklat agar termotivasi mengikuti proses pembelajaran; b. mengantarkan suatu permasalahan atau tugas yang akan dilakukan untuk mempelajari dan menjelaskan tujuan pembelajaran diklat. c. menyampaikan tujuan dan garis besar cakupan materi Dinamika pelaksanaan UUD Negara Republik Indonesia NRI Tahun 1945. Kegiatan Inti Membagi peserta diklat ke dalam beberapa kelompok sesuai dengan tipe STAD dimana langkah-langkahnya sebagai berikut : 1 Instruktur memberi informasi proses pelatihan yang akan dilakukan dilanjutkan dengan tanya jawab tentang konsep pembelajaran dengan menggunakan contoh yang kontekstual.. 2 Kelas dibagi menjadi 6 kelompok A, B, C, …….sd kelompok masing-masing beranggotakan 5 orang. 3 Instruktur memberi tugas mencari sumber informasidata untuk menemukan jawaban terhadap permasalahan yang