LatihanKasusTugas Rangkuman PPKn SMP Kelompok Kompetensi D

12 5. Nilai merupakan keyakinan seseorang yang bersifat mengikat sebagai landasan menetapkan hal-hal yang baik dan buruk untuk menentukan pilihan perilaku yang sesuai dan tidak sesuai dengan keyakinan itu.

G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut

Setelah kegiatan pembelajaran,Bapak Ibu dapat melakukan umpan balik dengan menjawab pertanyaan berikut ini : 1. Apa yang BapakIbu pahami setelah mempelajari materi aspek nilai-nilai Pancasila dalam PPKn? 2. Pengalaman penting apa yang BapakIbu peroleh setelah mempelajari materi aspek nilai-nilai Pancasila dalam PPKn? 3. Apa manfaat mempelajari materi aspek nilai-nilai Pancasila dalam PPKn terhadap tugas BapakIbu? 4. Apa rencana tindak lanjut BapakIbu setelah kegiatan pelatihan ini ? 13 KEGIATAN PEMBELAJARAN 2 PENTINGNYAPANCASILASEBAGAIDASARNEGARA DANPANDANGANHIDUPBANGSA Oleh: Rahma Tri Wulandari, S.Pd.

A. Tujuan

Melalui kegiatan membaca dan berdiskusi, peserta diklat dapat menguraikan tentang pentingnyaPancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup bagi bangsa Indonesia dengan benar

B. Indikator Pencapaian Kompetensi

1. Menguraikan pentingnya Pancasila sebagai dasar negara bagi bangsa Indonesia 2. Menguraikan pentingnya Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia

C. Uraian Materi 1. Pentingnya Pancasila Sebagai Dasar Negara Bagi Bangsa

Indonesia Pancasila sebagai dasar negara memiliki peranan yang sangat penting dalam kehidupan bernegara. Pancasila sebagai dasar negara dan dasar dari segala hukum yang ada di Indonesia dapat diartikan bahwa setiap perundang-undangan yang ada di bawahnya tidak boleh bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila dan dijadikan dasar dalam mengatur penyelenggaraan pemerintahan negara. Pancasila sebagai dasar negara sekaligus sebagai sumber dari segala sumber tertib hukum. Sebagai sumber dari segala sumber hukum atau sebagai sumber dari segala sumber hukum di Indonesia, makan Pancasila tercantum dalam ketentuan tertinggi Pembukaan UUD 1945, yang kemudian dijelmakan atau dijabarkan lebih lanjut dalam pokok-pokok pikiran, yang meliputi suasana kebatinan dari UUD 1945, yang pada akhirnya dikonkritkan atau dijabarkan dalam pasal-pasal UUD 1945, serta hukum positif lainnya.