Subyek dan Obyek Penelitian Populasi, Sampel dan Penarikan Sampel

61 d = Ketelitian eror 0,05 χ 2 = Harga table chi-kuadrat α = 5 Perhitungan sample: = 3,841 858 0,5 1 − 0,5 0,05 858 − 1 + 3,841 0,5 1 − 0,5 = 823,8945 2,1425 + 0,96025 = 823,8945 3,10275 = 265,536863 Berdasarkan perhitungan sampel Krejcie Morgan jumlah sampel yang diperoleh dari perhitungan di atas adalah 265,536863 atau 265. Tabel 3.2 Data Populasi SMK Negeri Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen Program Keahlian Akuntansi Se- Kabupaten Sleman No Nama Sekolah Jumlah Siswa- Siswa 1 SMK N 1 Depok 286 2 SMK N 1 Godean 286 3 SMK N 1 Tempel 286 Jumlah 858 Sumber data: Dinas Pendidikan dan Olahraga Kab. Sleman, Data Siswa SMK Tahun 201415 62 3. Teknik Penarikan Sampel Penelitian Teknik sampling adalah merupakan teknik pengambilan sampel Sugiyono, 2008: 62. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah purposive sampling atau sampel bertujuan. Purposive sampling adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu Sugiyono, 2008: 68. Sampel bertujuan dilakukan dengan cara mengambil subyek bukan berdasarkan strata, random atau daerah tetapi berdasarkan atas adanya tujuan tertentu. Teknik ini biasanya dilakukan karena beberapa pertimbangan, misal alasan keterbatasan waktu, tenaga dan biaya. Adapun beberapa syarat yang harus dipenuhi dalam menggunakan purposive sampling atau sampel bertujuan yaitu Arikunto, 2006: 139 -140: a. Pengambilan sampel harus didasarkan ciri-ciri, sifat- sifat atau karakteristik tertentu, yang merupakan ciri- ciri pokok populasi. b. Subyek yang diambil sebagai sampel benar-benar merupakan subyek yang paling banyak mengandung ciri- ciri yang terdapat pada populasi. c. Penentuan karakteristik populasi dilakukan dengan cermat didalam studi pendahuluan. Dengan persyaratan diatas, maka dapat ditentukan langka- langkah penentuan sampel sebagai berikut: a. Menentukan Sekolah 63 Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan sebelum melakukan penelitian peneliti memperoleh data SMK Negeri dan Swasta Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen se- Kabupaten Sleman dari Dikpora Kabupaten Sleman. Dengan rincian 3 sekolah negeri dan 13 sekolah swasta. Dan peneliti memutuskan untuk mengambil semua sekolah SMK Negeri Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen untuk dijadikan subjek penelitian. Dengan pertimbangan sekolah negeri memiliki jumlah siswa yang ideal untuk di selenggarakan proses pembelajaran dikelas. Berikut ini adalah daftar SMK Negeri yang terpilih sebagai sampel tabel 3.3: Tabel 3.3 Daftar SMK sebagai Sampel Penelitian No Nama Sekolah Kecamatan 1 SMK N 1 Depok Depok 2 SMK N 1 Godean Godean 3 SMK N 1 Tempel Tempel Total b. Menentukan Siswa Sebagai Sampel Setelah menentukan sekolah yang akan dijadikan sampel langkah selanjutnya adalah menentukan siswa yang dijadikan sampel. Dari 3 sekolah yang terpilih, siswa yang dijadikan sampel adalah kelas XI program keahlian akuntansi. Menentukan kelas XI 64 sebagai kelas sampel dengan pertimbangan bahwa kelas XI sudah mengalami penyesuaian dan tidak sedang menyiapkan ujian, sehingga data yang diperoleh menggambarkan keadaan yang sesungguhnya. Berikut adalah daftar siswa kelas XI SMK Negeri Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen Program Keahlian Akuntansi Se- Kabupaten Sleman tabel 3.4. Tabel 3.4 Daftar Siswai Kelas XI SMK Negeri Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen Program Keahlian Akuntansi Se- Kabupaten Sleman No Nama Sekolah Kecamatan Jumlah Siswa 1 SMK N 1 Depok Depok 95 2 SMK N 1 Godean Godean 96 3 SMK N 1 Tempel Tempel 95 Total 286 Setelah menetapkan siswa kelas XI program keahlian akuntansi yang dijadikan sampel, langkah selanjutnya adalah menentukan jumlah sampel yang dibutuhkan masing-masing sekolah sesuai dengan proporsinya yaitu 92,7 dari perbandingan antara jumlah sampel yang dibutuhkan dan jumlah siswa kelas XI program keahlian akuntansi 265286 x 100 = 92,7. Berdasarkan perhitungan sampel tabel 3.5 dari SMK N 1 Depok dibutuhkan 88 siswa kelas XI bidang keahlian akuntansi sebagai sampel penelitian, SMK N 1 Godean dibutuhkan 89 siswa kelas XI 65 bidang keahlian akuntansi sebagai sampel, dan SMK N 1 tempel membutuhkan 88 siswa kelas XI bidang keahlian akuntansi sebagai sampel penelitian. Tabel 3.5 Perhitungan Sampel Siswa Kelas XI Bidang Keahlian Akuntansi SMK Negeri Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen Program Keahlian Akuntansi Se- Kabupaten Sleman No Nama Sekolah Jumlah Siswai Kelas XI Bidang Keahlian Akuntansi Sampel 92,7 Sampel Pembulatan Persentase 1 SMK N 1 Depok 95 88,065 88 33,2 2 SMK N 1 Godean 96 88,992 89 33,6 3 SMK N 1 Tempel 95 88,065 88 33,2 Total 286 265,112 265 100 Jumlah sampel yang dibutuhkan 265 siswa sedangkan jumlah siswa dari kelas XI Bidang Keahlian Akuntansi dari 3 SMK Negeri Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen se-Kabupaten Sleman ada sebanyak 286 siswa. Oleh karena selisih yang relatif kecil yaitu 21 siswa jumlah kelas XI bidang keahlian Akuntansi dari 3 SMK Negeri Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen se-Kabupaten Sleman – Jumlah sampel yang dibutuhkan, maka peneliti 66 memutuskan untuk mengambil keseluruhan siswa yang dijadikan responden yaitu sebesar 286. Dengan pertimbangan peneliti lebih praktis untuk membagikan kuesioner tanpa harus memilih siswa yang akan dijadikan responden dan yang tidak dijadikan responden. Kondisi kelas tetap terjaga karena seluruh siswa mengisi kuesioner sehingga suasana kelas lebih kondusif untu mengisi kuesioner.

E. Teknik Pengumpulan Data

1. Kuesioner Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data non-tes yaitu kuesioner tertutup. Kuesioner ini digunakan untuk menggunakan data proses pembelajaran berdasarkan persepsi siswa. Responden yang mengisi kuesioner ini adalah siswa kelas XI bidang keahlian akuntansi SMK N 1 Depok, SMK N 1 Godean dan SMK N 1 Tempel. Kuesioner terdiri dari 41 pernyataan dengan menggunakan skala likert yang dimodifikasi. Skala likert adalah skala yang dapat digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang tentang suatu objek atau fenomena tertentu Siregar, 2010: 138. Skala likert dalam penelitian ini digunakan untuk mengukur persepsi siswa tentang proses pembelajaran apakah proses pembelajaran berdasarkan kurikulum 2013 sudah berjalan dengan baik. 67 Skala likert memiliki dua bentuk pernyataan yaitu pernyataan positif dan pertanyaan negative. Untuk pernyataan positif diberi skor 5 Sangat Setuju, 4 Setuju, 3 Netral, 2 Tidak Setuju dan 1 Sangat Tidak Setuju. Untuk pernyataan Negatif mempunyai skor 1 Sangat Setuju, 2 Setuju, 3 Netral, 4 Tidak Setuju dan 5 Sangat Tidak Setuju Siregar, 2010: 138- 139. Pada penelitian ini skala likert yang digunakan dimodifikasi menjadi 4 opsi jawaban yaitu Sangat Setuju, Setuju, Tidak Setuju dan Sangat Tidak Setuju. Peneliti memutuskan untuk menghilangkan Netral untuk menghindari jawaban Netral dari responden. Skor untuk pernyataaan positif yaitu 4 Sangat Setuju, 3 Setuju, 2 Tidak Setuju dan 1 sangat tidak setuju. Dan skor untuk pernyataan negatif yaitu 1 Sangat Setuju, 2 Setuju, 3 Tidak Setuju dan 4 Sangat Tidak Setuju. Untuk menginteprestasikan skor masing- masing variabel menggunakan PAP II. 2. Penyusunan kuesioner Agar diperoleh kuesioner yang memenuhi validitas isi maka disusun kisi- kisi penyusunan kuesioner sebagai berikut: 68 Tabel 3.6 Daftar Kisi- Kisi Kuesioner Variabel DimensiSub- Variabel Indikator Pos itif + Neg atif - 1 Proses Pembelajaran 1 Pengelolaan Kelas 1 Mengatur tempat peserta didik 1 2 Menggunakan volume dan intonasi yang dapat didengar dengan baik oleh peserta didik 2 3,4 3 Menggunakan bahasa yang santun, lugas dan mudah dimengerti 6,7 5 4 Penyesuaian materi pelajaran ,9 5 Ketertiban, kedisiplinan, kenyamanan dan keselamatan dalam proses pembelajaran 10, 11, 12 6 Pemberian umpan balik dan umpan balik 13, 14 7 Pemberian Motivasi 15, 16 8 Berpenampilan sopan 17 9 Menjelaskan silabus 18 1 Penyelenggaraan proses pembelajaran 19 2 Langkah- langkah Pembelajara n 2.1 Kegiatan Pendahulua n 1 Memeriksa kesiapan siswa 20, 21 2 Pemberian Motivasi 22 3 Menyelenggarakan pre test 23 4 Menjelaskan tujuan pembelajaran 24 5 Menjelaskan materi 25

Dokumen yang terkait

Penggunaan Lembar Kerja Siswa (LKS) berbasis keterampilan proses pada pembelajaran biologi implementasi kurikulum 2013

0 9 14

IMPLEMENTASI PENILAIAN SIKAP BERDASARKAN KURIKULUM 2013 UNTUK MEMBENTUK KARAKTER SISWA DI SEKOLAH Implementasi Penilaian Sikap Berdasarkan Kurikulum 2013 Untuk Membentuk Karakter Siswa Di Sekolah Menengah Pertama.

0 2 16

IMPLEMENTASI PENILAIAN SIKAP BERDASARKAN KURIKULUM 2013 PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA UNTUK Implementasi Penilaian Sikap Berdasarkan Kurikulum 2013 Untuk Membentuk Karakter Siswa Di Sekolah Menengah Pertama.

0 1 15

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERDASARKAN KURIKULUM 2013 PADA SISWA KELAS VII SEMESTER GASAL MTs Implementasi Pembelajaran Matematika Berdasarkan Kurikulum 2013 Pada Siswa Kelas VII Semester Gasal MTs Negeri Surakarta II Tahun 2014/1015.

0 2 15

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERDASARKAN KURIKULUM 2013 PADA SISWA KELAS VII SEMESTER GASAL Implementasi Pembelajaran Matematika Berdasarkan Kurikulum 2013 Pada Siswa Kelas VII Semester Gasal MTs Negeri Surakarta II Tahun 2014/1015.

0 3 8

PERSEPSI GURU DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK INTEGRATIF PADA IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 Persepsi Guru Dalam Pembelajaran Tematik Integratif Pada Implementasi Kurikulum 2013 Di Sd Negeri Kleco 1 Surakarta.

1 5 16

Implementasi proses pembelajaran berdasarkan kurikulum 2013 menurut persepsi siswa: studi kasus pada SMK Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen, Program Keahlian Akuntansi se- Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

0 0 263

Implementasi proses pembelajaran berdasarkan kurikulum 2013 menurut persepsi guru : studi kasus pada guru mata pelajaran akuntansi SMK negeri dan swasta bidang keahlian bisnis dan manajemen program keahlian akuntansi se-Kabupaten Sleman.

0 0 273

IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI SMK NEGERI 3 YOGYAKARTA.

0 1 206

1 PROSES PEMBELAJARAN MENULIS PUISI BERDASARKAN KURIKULUM 2013 PADA SISWA SMAN 1 SUNGAI RAYA

0 0 11