TRADISI NGAMPING MASYARAKAT MELAYU AMBAS
TRADISI NGAMPING MASYARAKAT MELAYU AMBAS
Sebelum mengetahui apa itu tradisi ngamping Melayu Sambas terlebih dahulu kita ketauhi apa yang dimaksud dengan ngamping. Ngamping dalam bahasa Sambas artinya proses membuat
amping 1 yang bahan dasarnya buah padi yang belum masak benar, hanya menguning di ujung tangkainya, biasa disebut padi ampingan. 2 Ampingan adalah buah padi yang bisa diolah menjadi emping. Untuk membedakan padi yang bisa diolah menjadi
1 Amping dalam bahasa Sambas yang dalam bahasa Indonesia dikenal dengan emping adalah sejenis makanan ringan seperti oat. Biasanya emping ter- buat dari bahan baku buah melinjo. Namun khusus di daerah Sambas, amping terbuat dari buah padi, biasanya yang digunakan adalah padi pulut (ketan).
2 Padi ampingan merupakan bulir padi setengah matang, masyarakata Sambas biasa juga menyebutnya “Moge/Mage.”
Tradisi dan Kepercayaan Umat Islam di Kalimantan Barat 121 Tradisi dan Kepercayaan Umat Islam di Kalimantan Barat 121
Gambar 21.5. Padi ampingan, alo’ dan lassong utuk menumbuk amping
Ngamping merupakan ungkapan rasa syukur petani karena panen padi berhasil dan berharap musim “beranyi” 3 tahun depan lebih berhasil dari tahun ini. Awalnya amping merupakan hasil
3 Beranyi dalam bahasa Indonesia artinya panen padi. 122 Buku Pertama 3 Beranyi dalam bahasa Indonesia artinya panen padi. 122 Buku Pertama
Amping merupakan makanan yang tetap digemari oleh masyarakat terutama golongan tua. Acara membuat amping ini biasanya dilakukan oleh masyarakat selesai beranyi. Proses pembuatan amping ini tidak terlalu sulit bagi yang sudah terbiasa melakukannya. Biasanya padi yang diambil untuk membuat amping adalah padi pullut (ketan) karena akan padi ampingan sebagaimana yang telah disebutkan di atas. Padi ampingan digunakan karena akan menghasilkan amping yang bentuknya utuh dan tidak hancur.
Biasanya yang melakukan pembuatan amping ini adalah ibu-ibu. Sedangkan Ibu-ibu ini biasanya belallek 4 dalam proses pembuatan amping ini. Cara atau proses dari pembuatan amping padi pertama-tama adalah memilih padi ampingan terlebih dahulu.
Padi ampingan di kattam 5 , biasanya ngattam padi dilakukan pada pagi hari. Kemudian padi di gaus 6 dengan menggunakan alat yang terbuat dari bambu yang dibelah dan dipotong menyerupai pisau. Mayarakat biasa menyebutnya “Bilah Bambu”. Setelah dipisahkan dari tangkainya, proses selanjutnya adalah meremdam bulir padi yang telah terpisah dari tangkainya sekitar 6-8 jam. Pada proses ini akan telihat padi yang berisi dan tidak berisi (ampak). Padi yang berisi akan terlihat tenggelam dan sebaliknya yang tidak berisi akan timbul dipermukaan air, dan padi yang digunakan tentunya adalah
4 kelompok kerja gotong royong dalam masyarakat Melayu Sambas. Bagi warga kampung, ikut kegiatan ini merupakan kewajiban moral. 5 Di kattam artinya mengambil padi dengan cara memotong tangakai padi yang berbuah dengan menggunakan alat yang di sebut kattam. Dalam ba- hasa indonesianya artinya padi yang dituai.
6 Proses memisahkan bulir buah padi dari tangkainya. Tradisi dan Kepercayaan Umat Islam di Kalimantan Barat 123 6 Proses memisahkan bulir buah padi dari tangkainya. Tradisi dan Kepercayaan Umat Islam di Kalimantan Barat 123
nakan ruman padi 8 yang diberi gagang (pegangan) sehingga hinngga bisa digunakan untuk mengaduk, dan cara mengaduknya tidak seperti menyangrai biasa tetapi dengan cara diputar atau seperti membuat lingkaran kecil secara terus menerus sampai padi berubah warna menjadi kecoklatan, lalu berbunyi meletup-
letup tanda padi sudah pecah dan membentuk ratteh. 9 Setalah itu langung saja dimasukkan ke dalam lassong dan ditumbuk tanpa harus menunggu padi dingin, karena akan berpengaruh pada amping yang dihasilkan. Biasanya orang yang bertugas untuk menumbuk dilakukan minimal 2 orang, ada juga yang 3 atau 4 orang. Saat padi ditumbuk diperlukan kekompakan, karena jika tidak akan terjadi benturan antara alo’ yang satu dengan yang lainnya. Penggiliran saat proses menumbuk dan membolak-balikan padi yang ditumbuk harus dilakukan berselang dengan tumbukan alo’ lassong. Proses ini berhenti apabila padi yang ditumbuk sudah berbentuk pipih dan seluruh kulit padi terpisah dari isinya. Setelah itu, untuk memisahkan antara isi dan kulitnya padi di tampe’(tampi) dalam nyirok. 10
Setelah bersih dari kulitnya, amping siap disantap. Bentuk hidangannya ada berbagai macam. Untuk menambah kelezatan, amping bisa disajikan dengan dicampur air gula, atau ditambahkan parutan kelapa dan gula secukupnya. Jika tidak ingin repot bisa juga dimakan langsung. Biasanya sebelum amping disantap tokoh
7 Wadah yang terbuat dari anyaman bambu. 8 Sisa tangkai padi yang telah dipisahkan dari bulirnya (jerami). 9 Seperti pada proses pembuatan pop corn.
10 Alat yang terbuat dari anyaman bambu yang biasa digunakan unutk memisahkan padi dengan ampasnya.
124 Buku Pertama 124 Buku Pertama
Gambar 21.6. Ruman padi (kiri), proses ngarok padi (tengah), padi yang diarok siap ditumbuk (kanan)
Gambar 21.7. Proses menumbuk amping (kiri), amping ditampi
(tengah), hasil amping siap santap (kanan) Setidaknya ada beberapa keistimewaan nilai yang didapatkan dalam tradisi ngamping padi pada masyarakat melayu Sambas ini, diantaranya adalah sebagai berikut: Pertama, silaturahim. Memelihara hubungan kekeluargaan atau tali silaturahim adalah hal
Tradisi dan Kepercayaan Umat Islam di Kalimantan Barat 125 Tradisi dan Kepercayaan Umat Islam di Kalimantan Barat 125
11 Dasar-dasar kewajibannya adalah al-Quran dan al-Hadits. Dibalik pe- wajibannya, Allah pasti memberikan hikmah yang sangat besar bagi kehidupan manusia. Hikmah besar silaturahim itu untuk kebaikan di dunia dan juga di akhirat. Menyambung silaturahim dapat mendatangkan ketentraman hati, mem- buka rezeki, menyembuhkan penyakit, serta memanjangkan umur. Silaturahim berarti menghubungkan kekerabatan dan persaudaraan atas dasar cinta dan kasih, sekaligus menghilangkan segala kedeangkian, kebencian dan permusuhan di antara sesama. Silaturahim merupakan bagian penting dari keimanan dan ket- akwaan. Iman dan takwa tidak akan sempurna tanpa disertai dengan upaya sila- turahim. Demikian pula silaturahim tidak akan memiliki makna yang kuat tanpa dilandasi dengan keimanan dan ketakwaan. Hal ini sejalan dengan firman Allah dalam QS An-Nisa ayat 1. Silaturahim juga bagian penting dari hablum minannas (memperkuat hubungan kemanusiaan dan bernilai ibadah) bahkan silaturahim bukanlah hanya dilakukan dengan orang yang memiliki hubungan baik dengan kita, tetapi juga dengan orang yang hubungannya kurang baik dengan kita. Hal ini sejalan dengan sebuah hadits, Rasulullah SAW. bersabda: “Sebaik-baik (per- buatan) diantara perbuatan yang baik adalah menghubungkan tali silaturahim pada orang yang memutuskannya, member pada orang yang tidak suka memberi dan memberikan maaf pada orang yang berlaku dzalim pada kita.” (HR. Thabrani dari Mu’adz). Rasulullah SAW. juga menyeru dengan tegas mengenai silaturahim ini. Wajib hukumnya menyambung silaturahim dan haram memutuskannya. Rasulullah SAW. ber- sabda: “Tidak akan masuk surga orangyang memutus hubungan kekerabatan.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Seperti yang kita tahu bahwa saat ini kemajuan teknologi dan informasi telah memperkecil dunia. Kemajuan ini membuat hubungan silaturahim secara langsung atau tatap muka mulai berkurang, bahkan sangat jarang sekali dilaku- kan. Padahal ajaran islam sangat menganjurkan dilakukannya silaturahim. Mela- lui tradisi ngamping masyarakat bisa mempererat tali silaturahim. Silaturahim yang terjalin saat tradisi ngamping ini bisa dijadikan sebagai perilaku keseharian dengan berbagai bentuk dan cara. Misalnya, bermusyawarah dalam berbagai urusan, saling bertukar pikiran untuk mencari solusi dan alternatif yang terbaik dalam menghadapi persoalan, saling memberikan nasihat dengan kebaikan, ket- akwaan serta kesabaran, dan masih banyak lagi yang lainnya. Silaturahim dalam ajaran islam menduduki tempat yang istimewa. Sebab, silaturahim merupakan perintah yang dapat mempercantik akhlak seseorang. Dengan silaturahim ses- eorang mudah diterima oleh orang lain sehingga apa yang disampaikan pun juga akan diterima. Bagi seseorang yang mempunyai kesadaran untuk berdakwah, kemampuan untuk diterima orang lain menjadi hal yang pokok. Tidak mungkin
126 Buku Pertama 126 Buku Pertama
kita berdakwah kepada keluarga, begitu datang keapda mereka langsung cera- mah. Namun dengan banyaknya pembicaraan yang mengalir di waktu-waktu santai, dakwah atau ajaran Islam dapat diselipkan di dalamnya. Supriatmanto dan B.Handriyanto, Dahsyatnya Energi Silaturahim (Jakarta: Gema Insani, 2010). Bagi orang beriman, wajib baginya untuk melaksanakan silaturahim. Silaturahim menjadi ciri orang-orang yang beriman. Selain bernilai ibadah, silaturahim juga akan memperpanjang umur dan memperluas rezeki. Dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah SAW. bersabda: “Barang siapa senang diluaskan rezeki dan dipanjangkan umurnya hendaklah ia menghubungkan tali kekerabat.” (HR. Bukhari dan Muslim)
12 Manusia adalah makhluk sosial yang tidak bisa hidup sendiri, manusia membutuhkan kebersamaan dan kerukunan dalam kehidupannya. Hal ini adalah sunatullah, yang menciptakan manusia beraneka ragam dan berbeda-beda tingkat sosialnya. Ada yang kuat ada yang lemah, ada yang kaya dan ada yang miskin dan seterusnya. Demikian pula Allah SWT ciptakan manusia dengan keahlian dan kepandaian yang berbeda-beda. Semua itu adalah dalam rangka saling memberi dan saling memberi manfaat, saling membangun kerjasama dan kerukunan. Ke- hidupan bermasyarakat sendiri tidak akan terwujud dengan sempurna kecuali dengan adanya kebersamaan. Kebersamaan merupakan sebuah ikatan yang ter- bentuk karena rasa kekeluargaan. Melalui kebersamaan yang terjalin pada tradisi ngamping, masyarakat selain bisa bersilaturahim, juga bisa menjaga kerukunan. Rukun berarti saling mengasihi, saling memaafkan,bantu membantu dan tolong menolong dalam kebaikan dan saling mendoakan dalam hal kebaikan. Rukun merupakan buah dari baiknya akhlak, sedangkan buruknya akhlak berbuah per- musuhan dan perpecahan. Rukun juga merupakan kesempurnaan keimanan seseorang. Sesuai dengan sabda Rasulullah SAW. yang artinya: “kalian tidak bisa masuk ke dalam surga sehingga kalian beriman, dan kalian tidka berimansehingga saling mengasihi.” (HR. Muslim). Adapun sikap yang perlu dikembangkan demi terwu- judnya kerukunan, di antaranya: (1) Berusaha berbuat baik kepada siapapun; (2) Bersikap rendah hati dan tidak sombong; (3) Menyayangi kepada yang lebih muda dan menghormati kepada yang lebih tua; (4) Senang menolong sesame saudara; (5) Saling memaafkan; (6) Saling memberi hadiah dan mengucapkan salam atau titip salam dan sebagainya. Menjaga kerukunan merupakan tuntutan utama demi keutuhan. Hal-hal yang menyebabkan perselisihan supaya dihin-
Tradisi dan Kepercayaan Umat Islam di Kalimantan Barat 127 Tradisi dan Kepercayaan Umat Islam di Kalimantan Barat 127
ungkapan rasa syukur (bersyukur). 13 Keempat, berdoa. 14 ***
dari. Permasalahan-permasalahan yang terjadi secepat mungkin diselesaikan. Bila terjadi sesuatu yang menimbulkan suasana tidak rukun, masing-masing bisa saling introspeksi diri. Kebersamaan dan kerukunan dalam masyarakat dapat diwujudkan dengan adanya tradisi ngamping ini. Kebersamaan merupakan modal penting dalam menjalin kerukunan antar masyarakat.
13 Syukur menurut bahasa artinya berterima kasih.menurut istilah ada- lah mempergunakan segala nikmat yang telah diberikan Allah SWT sesuai den- gan ketentuan yang telah diperintah dan ditetapkan-Nya. Banyak ayat Al-Qur’an dan hadits yang berbicara tentang syukur. Ada yang menjelaskan hakikat, perin- tah, manfaat, alasan, balasan bagi yang bersyukur dan ancaman bagi yang tidak bersyukur.
Hal ini sejalan dengan QS. Al-Baaqarah ayat 152, 172, QS al-Ankabut ayat 17. Begitu banyak manfaat yang didapat dari bersyukur. Di antaranya akan dikasihi Allah, hidup akan menjadi tenang, terhindar dari sifat takabur dan rakus, serta bertambahnya rezeki. Hal ini sejalan dengan firman Allah SWT dalam QS. Ibrahim : 7. Di dalam hadits juga dijelaskan mengenai bersyukur.
“Sungguh menakjubkan urusan aeorang mukmin, semua urusannya adalah baik baginya. Hal ini tidak didapatkan kecuali pada diri seorang mukmin. Apabila mendap- atkan kesenangan, dia bersyukur, maka yang demikian itu merupakan kebaikan baginya. Sebaliknya apabila tertimpa kesusahan, dia pun bersabar, maka yang demikian itu meru- pakan kebaikan baginya.” (HR. Muslim). “Dua hal apabila dimiliki oleh seseorang dia dicatat oleh Allah sebagai orang yang bersyukur dan sabar. Dalam urusan agama (ilmu dan ibadah) dia melihat kepada yang lebih tinggi lalu meniru dan mencontohnya. Dalam urusan dunia dia melihat kepada yang lebih bawah, lalu bersyukur kepada Allah bahwa dia masih diberi kelebihan,” (HR. Tirmidzi) Sikap berterima kasih atau bersyukur akan mendorong terjalin dan terbinanya persahabatan antar manusia. Syukur adalah akhlak mulia yang mesti ada dalam diri manusia. Sebab syukur memicu bertambah nikmat hidup seseorang. Bagi seorang muslim beriman yang pandai bersyukur, manfaat syukur pun tidak hanya dinikmati di dunia, tetapi juga bisa dinikmati di akhirat kelak.
14 Salah satu syarat pokok dalam Islam adalah berdoa. Berdoa hukum- nya wajib bagi setiap orang yang beriman. Orang-orang yang tidak mau berdoa kepada Allah berarti mereka sombong dan diancam siksa neraka yang hina. Hal ini sejalan dengan firman Allah dalam QS Ghofir ayat 60. Manusia sangat me- merlukan sandaran yang dapat memberikan kekuatan kepada dirinya pada saat
128 Buku Pertama 128 Buku Pertama
da Yang Maha mutlak ini adalah melalui media doa. Jadi, doa berfungsi sebgaai sarana pengaduan manusia yang tengah tercekam oleh kemelut, kesusahan, dan penderitaan. Disini yang mempunyai kepentingan adalah manusia, bukan Allah. Doa tidak semata-mata dimaksudkan untuk memohon pertolongan kepada Al- lah untuk melepaskan diri dari kesulitan dan penderitaan. Doa juga dimaksud- kan sebagai sarana memohon kepada Allah untuk meningkatkan kualitas diri dan kemampuannya, sehingga dapat melakukan segala tugas yang dipikulnya dengan baik dan menggembirakan dirinya. Untuk mencapai maksud semacam ini, manusia tidak mampu bersandar pada kekuatan dirinya atau bantuan sesama manusia, sebab rintangan yang dihadapinya ternyata jauh lebih besar daripada kekuatan yang dimiliki dirinya dan manusia lainnya. Dalam keadaan semacam ini manusia menyandarkan segalanya kepada rahmat dan pertolongan Allah.
Tradisi dan Kepercayaan Umat Islam di Kalimantan Barat 129