ANTAR AJONG BAGI ORANG PALOH

ANTAR AJONG BAGI ORANG PALOH

Paloh sebagai salah satu kawasan pesisir di Kabupaten Sambas, memiliki kekayaan alam yang melimpah. Ini terbukti dari hasil tangkapan ikan dari para nelayan, lahan yang cukup subur terutama untuk perkebunan dan pertanian sehingga memungkinkan masyarakat di sana memilih bekebun dan bertani. Dengan alam yang begitu potensial tersebut sudah sewajarnya masyarakat setempat bersyukur kepada pencipta alam ini. Namun, kekhawatiran terhadap musibah yang melanda, wabah dan penyakit, kegagalan panen akibat hama dan berbagai gangguan terhadap desa mereka masih muncul disebagaian masyarakat ini. Berbagai cara mereka lakukan untuk menanggulangi berbagai gangguan tersebut.

170 Buku Pertama

Gambar 29.1. Tradisi Ngantar Ajong Orang Sambas di Paloh

Bagi mereka yang masih percaya bahwa segala gangguan itu bersumber dari roh-roh jahat yang menyebar di beberapa penjuru desa seperti di hutan, laut, gunung dan sebagainya maka salah satu tradisi lokal yang masih dilakukan adalah antar ajong. Sebagaimana telah dijelaskan di atas, antar ajong dikenal masyarakat setempat sebagai salah satu media pengecoh roh-roh jahat yang menguasai lingkungan sekitar desa. Keberadaan antar ajong juga dirasakan manfaatnya oleh sebagian masyarakat. Dengan diadakannya antar ajong, masyarakat dapat mengetahui musim tanam padi yang sesuai dan tepat menurut kepercayaan setempat. Selain itu, kegiatan ini telah dijadikan masyarakat untuk mempererat hubungan silaturahmi di antara mereka.

Dapat disaksikan dari persiapan antar ajong diawali dengan musyawarah antar tetua masyarakat, begitupula dimulai dari pencarian bahan ajong, pembuatan, penyediaan sesajian, sampai upacara ritual pelepasan ajong ke laut itu semua dilakukan secara bergotong-royong antar desa. Selain itu, antar ajong telah menjadi

Tradisi dan Kepercayaan Umat Islam di Kalimantan Barat 171 Tradisi dan Kepercayaan Umat Islam di Kalimantan Barat 171

Berdasarkan kepercayaan orang setempat di Paloh, tradisi ini memiliki makna dan tujuan tersendiri. Antar ajong telah mengalami pergeseran makna seiring zaman berlalu. Adapun tujuan utamanya adalah sebagai media penghibur roh-roh jahat yang ingin menggagalkan panen para penduduk setempat. Sebagai tradisi lokal yang turun-temurun, antar ajong memberikan warna tersendiri di dalam kehidupan masyarakat. Antar ajong menjadi simbol kekeluargaan, persaudaraan, dan penghargaan pada masyarakat setempat. Sedangkan sebagai aset wisata, menurut pemerintah setempat tradisi ini sangat potensial dikembangkan dan dilestarikan tanpa menghilangkan nilai-nilai luhur yang terkandung di dalamnya. Sebab, bagaimanapun bentuk tradisi lokal tersebut sudah tentu mengandung nilai-nilai luhur dari para pendahulu. Sebagai generasi harapan bangsa sepantasnya bersyukur dan menghargai hasil karya mereka. Dengan eksistensi ragam tradisi dan budaya ini maka bangsa Indonesia memiliki identitas tersendiri, memiliki tradisi, adat-istiadat yang jauh berbeda dan tidak ditemukan ciri khasnya di bangsa dan negara manapun. 4

Kecuali itu, dalam pandangan Islam antar ajong memiliki beberapa nilai, ada nilai positif dan nilai negatif. Positifnya, antar ajong merepresentasikan: pertama, pentingnya bergotong royong. Dalam pandangan Islam gotong royong atau bekerjasama sangatlah baik, karena dalam kita saling berkerja sama maka hubungan sesama umat muslim semakin erat, tanpa ada rasa pamrih untuk menolong terhadap sesama. Maka sudah sepantasnya kita sebagai

4 Wawancara dengan Wiwin (25), tanggal 13 april 2015 pukul 20.16 172 Buku Pertama 4 Wawancara dengan Wiwin (25), tanggal 13 april 2015 pukul 20.16 172 Buku Pertama

dalam QS at-Taubah ayat 71. Kedua, ikhlas. Ikhlas adalah ketika ia mengarahkan seluruh perkataannya dan perbuatannya hanya untuk mengharap ridha dari-Nya tanpa mengharap suatu imbalan. Hal ini sejalan dengan maksud firman Allah dalam QS al-Hijr ayat 39-

40. Sementara hal negatif dari tradisi antar ajong bagi umat Islam, adalah syirik. Syirik yaitu menyekutukan Allah dengan sesuatu yang lain. Orang yang berbuat syirik inilah yang disebut dengan musyrik.

Hal ini sejalan dengan isyarat al-Quran pada QS Luqman ayat 13, yang mengingatkan untuk menjauhi perbuatan syirik, yang dosanya berdasarkan maksud QS an-Nisa’ ayat 48 tidak akan diampuni oleh Allah SWT.***

Dokumen yang terkait

ANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN DAN EFISIENSI ANTARA BERAS POLES MEDIUM DENGAN BERAS POLES SUPER DI UD. PUTRA TEMU REJEKI (Studi Kasus di Desa Belung Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang)

23 307 16

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

DEKONSTRUKSI HOST DALAM TALK SHOW DI TELEVISI (Analisis Semiotik Talk Show Empat Mata di Trans 7)

21 290 1

MANAJEMEN PEMROGRAMAN PADA STASIUN RADIO SWASTA (Studi Deskriptif Program Acara Garus di Radio VIS FM Banyuwangi)

29 282 2

MOTIF MAHASISWA BANYUMASAN MENYAKSIKAN TAYANGAN POJOK KAMPUNG DI JAWA POS TELEVISI (JTV)Studi Pada Anggota Paguyuban Mahasiswa Banyumasan di Malang

20 244 2

PERANAN ELIT INFORMAL DALAM PENGEMBANGAN HOME INDUSTRI TAPE (Studi di Desa Sumber Kalong Kecamatan Wonosari Kabupaten Bondowoso)

38 240 2

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

DOMESTIFIKASI PEREMPUAN DALAM IKLAN Studi Semiotika pada Iklan "Mama Suka", "Mama Lemon", dan "BuKrim"

133 700 21

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24