Struktur Organisasi dan Pengaturan Staf di Unit Neonatalogi

Lampiran 1: Struktur Organisasi dan Pengaturan Staf di Unit Neonatalogi

Definisi

Unit Kelompok Kerja Perinatologi Ikatan Dokter Anak Indonesia (UKK Perinatologi – IDAI) sejak didirikan sampai saat ini sangat memperhatikan kualitas pelayanan neonatus di seluruh Indonesia. Jumlah unit neonatologi semakin bertambah. Perbedaan yang ditemui diantara berbagai unit tersebut terletak pada ruang, jumlah, jenis peralatan dan bahan, jumlah dan kualifikasi staf yang tersedia, beban kasus dan kualitas pelayanan. Peningkatan akses masyarakat dan kualitas pelayanan Unit Neonatologi merupakan fokus utama strategi asuhan perinatal/neonatal. Seluruh lapisan masyarakat harus memiliki akses yang memadai untuk memperoleh asuhan penyakit neonatal, baik yang sederhana maupun yang canggih.

Untuk memenuhi tujuan ini, unit asuhan neonatal akan selalu dikaji ulang dan diperbaharui menjadi suatu sistem asuhan neonatal tanggap kebutuhan dan maju.

Unit Fungsional Neonatus

Pelayanan neonatal harus memiliki fasilitas yang mampu untuk melakukan berbagai fungsi di bawah ini: • Resusitasi dan stabilisasi

• Rawat inap dan observasi • Asuhan neonatus normal (kebijakan dan fasilitas rawat gabung) • Asuhan lanjutan • Asuhan intermediate • Asuhan intensif (dengan kursi yang nyaman di area laktasi) • Isolasi • Visite • Pelayanan pendukung Sumber daya dan kondisi setempat juga harus dipertimbangkan dalam perancangan dan tata

laksana berbagai pelayanan asuhan neonatal ini.

Tingkat Pelayanan Tingkat I : Asuhan Dasar Neonatal (asuhan neonatal normal) Fungsi unit

• Resusitasi neonatus • Rawat gabung bayi sehat bersama ibu • Asuhan evaluasi pascalahir untuk neonatus yang sehat • Stabilisasi dan pemberian asuhan untuk bayi yang lahir pada usia 35 sampai 37 minggu yang

tetap dalam keadaan stabil secara fisiologis

Lampiran 1

Struktur Organisasi dan Pengaturan Staf di Unit Neonatalogi

• Perawatan neonatus dengan usia kehamilan < 35 minggu atau sakit sampai neonatus dapat dipindahkan ke fasilitas lain yang menyediakan asuhan neonatal spesialistik

• Stabilisasi neonatus sakit sampai dipindahkan ke fasilitas lain yang menyediakan asuhan neonatal spesialistik • Terapi sinar

Kriteria rawat inap untuk neonatus pada Tingkat 1

• Neonatus normal, stabil, cukup bulan dengan berat lahir ≥ 2,5 kg • Neonatus hampir cukup bulan (masa kehamilan 35-37 minggu), stabil secara fisiologis, bayi

dengan risiko rendah

Fasilitas Fisik

• Alokasi ruangan • Sebuah ruangan terpisah (ruang perawatan neonatus) atau rawat gabung bersama ibu harus

tersedia di semua rumah sakit atau pusat kesehatan dengan unit atau ruang bersalin dengan tidak memandang berapa jumlah persalinan yang ditemui setiap harinya.

• Jumlah boks bayi harus melebihi jumlah persalinan rata-rata setiap hari • Suhu di dalam ruangan harus terkontrol

Perlengkapan dan Peralatan

Persyaratan perlengkapan minimum di bawah ini harus tersedia dan dalam kondisi baik. • Persyaratan resusitasi untuk neonatus (pemanas, balon yang bisa mengembang sendiri dan

alat penghisap lendir) • Laringoskop untuk neonatus dengan 2 bilah lurus (ukuran 0 dan 00) • Stetoskop untuk neonatus • Timbangan neonatus • Tabung oksigen yang terisi dan siap untuk digunakan atau sebuah konsentrator oksigen • Selimut • Lemari es

Peralatan Habis Pakai

Peralatan habis pakai berikut ini harus tersimpan dalam jumlah yang cukup untuk satu bulan sesuai dengan konsumsi rumah sakit bersangkutan: • Termometer neonatus

• Guidel • Selang endotrakeal untuk neonatus (ukuran 2 ½ , 3 dan 3 ½) • Kateter pengisap lendir (ukuran 6, 8 dan 10) • Selang nasogastrik untuk neonatus (ukuran 6 dan 8) • Kateter tali pusat (ukuran 6)

Obat-Obatan

Obat-obatan berikut ini harus tersedia sesuai dengan jumlah konsumsi rumah sakit bersangkutan • Tetes mata antibiotik

• Alkohol

Paket Pelatihan PONEK

Asuhan Neonatal Esensial

• Epinefrin • Sodium bikarbonat • Larutan garam normal, Ringer Laktat • Glukosa 10%

Staf

• Perawat dan dokter harus terlatih di bidang asuhan neonatal termasuk ASI • Jumlah staf harus mencerminkan rasio perawat pasien 1: 6-8 • Ahli manajemen laktasi yang dapat dihubungi selama 24 jam

Tingkat II : Asuhan neonatal dengan ketergantungan tinggi (ruang rawat neonatus dengan asuhan khusus)

Fungsi unit

• Rawat inap khusus: unit tingkat II ini dibagi lagi menjadi 2 kategori berdasarkan kemampuannya untuk memberikan ventilasi dengan alat bantu termasuk CPAP (continuous positive airway pressure)

• Tingkat II A : – Resusitasi dan stabilisasi bayi prematur dan/atau sakit sebelum dipindahkan ke fasilitas

tempat asuhan intensif neonatus diberikan. – Memberikan pelayanan untuk bayi yang lahir dengan usia kehamilan > 32 minggu dan

memiliki berat lahir > 1500 g yang memiliki ketidakmatangan fisiologis seperti apneu, prematuritas, ketidakmampuan untuk menerima asupan melalui oral atau menderita sakit yang tidak diantisipasi sebelumnya dalam tingkat menengah untuk dapat diatasi secara cepat membutuhkan pelayanan sub spesialisasi dalam waktu mendesak.

– Oksigen nasal dengan pemantau saturasi oksigen (misalnya untuk bayi dengan penyakit paru kronis yang memerlukan oksigen jangka panjang dan alat pemantau). – Infus intravena perifer dan mungkin nutrisi parenteral untuk suatu jangka waktu terbatas

– Memberikan asuhan untuk bayi yang sedang dalam masa penyembuhan setelah perawatan intensif

• Tingkat II B : – Kemampuan unit perinatal tingkat II A ditambah dengan kemampuan untuk menggunakan

ventilasi mekanik selama suatu jangka waktu yang singkat (< 24 jam) atau CPAP (continuous positive airway pressure)

– Infus intravena, nutrisi parenteral total dan mungkin pemakaian jalur sentral menggunakan tali pusat dan jalur sentral melalui intravena perkutan. Kriteria rawat inap untuk neonatus pada Tingkat II

• Bayi prematur > 32 minggu • Bayi dari ibu dengan penyakit diabetes • Bayi yang lahir dari kehamilan berisiko tinggi atau persalinan dengan komplikasi • Gawat napas yang tidak memerlukan ventilasi bantuan • Berat badan lahir rendah (BBLR) >1,5 kg • Hiperbilirubinemia yang memerlukan terapi sinar • Sepsis neonatorum • Hipotermia

Lampiran 1

Struktur Organisasi dan Pengaturan Staf di Unit Neonatalogi

Berbagai fasilitas fisik

• Silakan merujuk ke Spesifikasi Struktur Fasilitas Kesehatan • Dokter, perawat dengan keahlian khusus, ahli terapi pernapasan, teknisi radiologi, teknisi

laboratorium.

Perlengkapan

Persyaratan perlengkapan minimum berikut ini harus tersedia dan berada dalam kondisi yang baik: • Radiograf dada portable, laboratorium gas darah

• Tiga inkubator • Satu unit terapi sinar untuk setiap tiga inkubator • Satu alat pemantau kardio-respirasi untuk setiap tiga inkubator • Satu oksimeter denyut nadi untuk setiap tiga inkubator • Satu syringe pump untuk setiap tiga inkubator • Satu alat ukur ikterus • Alat uji glukosa • Satu alat pemanas (radiant warmer) • Satu perangkat resusitasi • Sumber oksigen • Satu perangkat alat penghisap lendir

Alat dan Bahan Habis Pakai

• Rujuk ke Standar Pelayanan Asuhan neonatal

Obat-Obatan

• Rujuk ke Standar Pelayanan Asuhan neonatal

Staf

• Rasio perawat-pasien 1:4 dalam setiap tugas jaga • Dokter spesialis anak yang telah mengikuti pelatihan khusus untuk neonatologi harus tersedia

24 jam/hari • Residen yang terlatih dalam neonatologi tersedia 24 jam/hari • Ahli manajemen laktasi untuk setiap tugas jaga

Tingkat III: Perawatan neonatus intensif (ruang perinatal untuk asuhan neonatal intensif)

Fungsi Unit

• Tingkat III A :

1. Memberikan asuhan menyeluruh untuk bayi yang lahir dengan usia kehamilan > 28 minggu dengan berat lahir > 1000 g

2. Memberikan dukungan kehidupan terus menerus yang terbatas pada ventilasi mekanik, tetapi tidak menggunakan HFO

Paket Pelatihan PONEK

Asuhan Neonatal Esensial

3. Melakukan prosedur pembedahan minor seperti penggantian kateter vena sentral atau perbaikan hernia inguinal

4. Akses segera untuk berbagai konsultan ahli untuk semua sub spesialistik • Tingkat III B : – Asuhan menyeluruh untuk bayi dengan berat lahir yang sangat rendah ( < 1000 g dan masa

kehamilan < 28 minggu) – Dukungan respirasi tingkat lanjut seperti ventilasi frekuensi tinggi dan nitrat oksida yang diisap untuk jangka waktu selama yang diperlukan. – Akses cepat dan langsung di tempat terhadap sejumlah ahli sub spesialis kedokteran

anak. – Pencitraan tingkat lanjut dengan interpretasi segera termasuk computed tomography (CT

Scan), pencitraan dengan MRI dan ekoradiografi (EKG). – Dokter spesialis bedah anak dan anastesi anak berada di fasilitas tersebut atau di institusi yang terkait erat untuk melakukan pembedahan besar seperti pengikatan PDA (patent ductus

arteriosus) dan perbaikan kelainan dinding perut, necrotizing enterocolitis (NEC) dengan perforasi usus, fistula trakeoesofageal dan/atau atresia esofageal dan mielomeningosel.

• Tingkat III C : – Kemampuan unit perinatal tingkat III B yang berada di Rumah Sakit Anak – Oksigenasi membran ekstrakorporeal, hemofiltrasi dan hemodialisis, atau perbaikan

dengan pembedahan untuk malformasi jantung bawaan serius yang memerlukan bypass kardiopulmonaris.

– Pembedahan besar yang dilakukan di tempat tersebut (misalnya perbaikan untuk omphalocel, fistula trakeoesofageal atau atresia esofageal, reseksi usus, perbaikan myelomeningocel, shunt ventriko peritoneal)

– Tidak melakukan pembedahan untuk kelainan jantung bawaan serius yang memerlukan bypass atau pintas kardiopulmonaris dan/atau ECMO untuk kondisi medis.

Kriteria untuk rawat inap neonatus di Tingkat III

• Bayi dengan gangguan hemodinamika (syok) • Apnea • Gawat napas sedang atau parah, memerlukan CPAP atau ventilasi jangka pendek selama

kurang dari 7 hari • Berat Lahir Sangat Rendah (BBLSR) < 1,5 kg • Bayi dengan hasil pemeriksaan neurologis abnormal • Bayi dengan kejang • Bayi yang memerlukan transfusi tukar untuk hiperilirubinemia atau polisitemia • Nutrisi parenteral total untuk < 7 hari

Fasilitas fisik

• Silakan merujuk ke Spesifikasi Struktural Fasilitas Asuhan neonatal • Spesialis neonatologi, perawatan neonatologi, ahli terapi pernapasan

Perlengkapan

Persyaratan perlengkapan minimum berikut ini harus tersedia dalam kondisi yang baik • Sepuluh inkubator termasuk tiga inkubator asuhan intensif

Lampiran 1

Struktur Organisasi dan Pengaturan Staf di Unit Neonatalogi

• Tiga unit alat terapi sinar • Tiga pemantau kardio-respirasi, satu untuk setiap inkubator asuhan intensif • Tiga oksimeter denyut nadi, satu untuk setiap inkubator asuhan intensif • Tiga syringe pump, satu untuk setiap inkubator asuhan intensif • Satu alat untuk mengukur ikterus • Alat pemeriksa glukosa • Satu pemanas (radiant warmer) per 10 inkubator • Perangkat resusitasi • Tiga outlet oksigen, tiga outlet udara bertekanan dan satu unit penghisap lendir untuk tiga

inkubator • Analyzer gas darah • Dua CPAP dan satu ventilator • Satu mesin tekanan darah non-invasif untuk setiap 10 inkubator • Delapan outlet listrik untuk setiap inkubator • Tabung oksigen cadangan atau konsentrator oksigen dan kompresor • Tersedia mesin rontgen portable • Pelayanan laboratorium tersedia 24 jam/hari, termasuk kemampuan mikrobiologi

Bahan dan Peralatan Habis Pakai

• Rujuk ke Standar Pelayanan Asuhan Neonatal

Obat-Obatan

• Rujuk ke Standar Pelayanan Asuhan Neonatal

Staf

• Rasio perawat-pasien adalah 1:1-2 • Hanya perawat dengan spesialisasi NICU yang dipekerjakan sebagai staf • Residen siap selalu selama 24 jam/hari • Ahli ASI pada setiap tugas jaga

Paket Pelatihan PONEK

Asuhan Neonatal Esensial

Lampiran 2

Uraian Tugas

Paket Pelatihan PONEK

Asuhan Neonatal Esensial