Pelaku dan Korban

a. Pelaku dan Korban

Berdasarkan hasil wawancara dengan Kanit PPA Ibu AKP. Sri Rahayu pada hari Senin tanggal 05 Januari 2012, beliau mengatakan bahwa :

Dari kasus-kasus yang kami tangani selama saya bertugas disini, kebanyakan korbannya adalah anak perempuan. Untuk jenis kekerasan seksual yang sering terjadi berdasarkan data yang ada di Unit PPA yaitu perkosaan, pencabulan dan pelecehan seksual. Kemudian yang sering menjadi korban adalah anak-anak usia SMP (Sekolah Menengah Pertama) sampai SMA (Sekolah Menengah Atas) namun pada kasus yang sekarang sedang ditangani korbannya masih kelas empat SD (Sekolah Dasar) dan Dari kasus-kasus yang kami tangani selama saya bertugas disini, kebanyakan korbannya adalah anak perempuan. Untuk jenis kekerasan seksual yang sering terjadi berdasarkan data yang ada di Unit PPA yaitu perkosaan, pencabulan dan pelecehan seksual. Kemudian yang sering menjadi korban adalah anak-anak usia SMP (Sekolah Menengah Pertama) sampai SMA (Sekolah Menengah Atas) namun pada kasus yang sekarang sedang ditangani korbannya masih kelas empat SD (Sekolah Dasar) dan

Hal tersebut juga dikuatkan oleh Kak Athur Fitri Adiati S. Sos. Staf program Yayasan KAKAK yang juga mengatakan bahwa : Dari kasus yang pernah Yayasan KAKAK dampingi yang paling sering

menjadi korban adalah anak usia SMP sampai awal-awal SMA karena disitu mereka mulai mengenal suka/ketertarikan pada lawan jenis, didukung masa puber kemudian mereka mulai mengenal tentang pacar- pacaran, mulai memiliki rasa penasaran mencoba menonton video porno (CL. 4).

Berdasarkan hasil wawancara dengan Kak Rita Hastuti, S. P. Koordinator Program di Yayasan KAKAK pada hari Rabu, tanggal 01 Februari 2012 KAKAK yang sering menjadi korban kekerasan seksual yaitu anak usia 15-16 tahun, 90% anak perempuan sisanya 10% adalah anak laki-

Berdasarkan hasil dari beberapa wawancara di atas dapat peneliti simpulkan bahwa seluruh kasus yang dilaporkan dan tercatat di Unit PPA 100% korbannya adalah anak perempuan sedangkan korban yang pernah didampingi oleh Yayasan KAKAK 90% lebih berjenis kelamin perempuan dan sisanya adalah anak laki-laki. Untuk rata-rata usia anak yang menjadi korban kekerasan seksual yaitu usia SMP-SMA (14-17 tahun) dimana disaat itulah anak-anak mengalami masa pubertas yang menyebabkan anak-anak diusia tersebut memiliki kerentanan yang cukup tinggi menjadi korban kejahatan kekerasan seksual.

Sedangkan untuk pelaku sendiri semuanya berjenis kelamin laki-laki dan kebanyakan yang melakukan tindakan tersebut adalah orang dekat atau orang yang sudah mereka kenal. Hal tersebut seperti keterangan yang diberikan oleh Kanit PPA Ibu AKP. Sri Rahayu yang mengatakan bahwa :

Kebanyakan pelaku adalah orang yang mereka sudah kenal sudah ada relasi antara mereka (bukan orang asing) paling sering menjadi pelaku adalah teman bermain, pacar, kenalan dari HP (handphone/telpon genggam) karena sms nyasar kenalan kemudian kopi darat, teman kenal melalui dunia maya (teman chatting atau facebook), dan tetangga (CL. 1).

dari Yayasan KAKAK pada hari Rabu, tanggal 01 Februari 2012 bahwa Untuk pelaku kekerasan seksual yang paling banyak adalah pacar, teman, tetangga, keluarga. Jadi dapat dikatakan bahwa 90 % pelaku kekerasan seksual pada anak adalah orang yang sudah dikenal dan 10 % lagi adalah orang yang baru kenal

Jadi dapat disimpulkan dari banyaknya kasus kejahatan kekerasan seksual pada anak, yang sering menjadi pelaku adalah orang yang lebih dewasa atau lebih nalar dari korban, namun ada juga beberapa pelaku yang sama-sama masih tergolong usia anak. Dari banyaknya kasus pelaku kekerasan seksual pada ana yaitu orang yang sudah mereka kenal sebelumnya, dan biasanya ini dilakukan oleh teman/pacar yang usianya sebaya atau lebih dewasa.