Murabahah dalam perusahaan, kalaupun ada mungkin terjadi kerjasama dan itu sulit dilakukan.
4. Pembagian tugas yang jelas
Pada perusahaan ini telah dilaksanakan pembagian fungsi yaitu fungsi operasi, fungsi pencatatan, dan fungsi penyimpanan serta fungsi yang
melakukan otorisasi. Fungsi operasional dilakukan oleh bagian usaha, fungsi pencatatan dilakukan oleh bagian akuntansi, fungsi penyimpanan dana
pembiayaan Al-Murabahah oleh bagian kasir. Sehingga struktur pengawasan dana pembiayaan Al-Murabahah pada perusahaan ini dapat berjalan dengan
baik.
5. Prosedur otorisasi yang jelas
Pada perusahaan ini dapat dilihat bahwa setiap transaksi yang terjadi dinyatakan sah apabila telah mendapat persetujuan atau otorisasi dari pihak
yang berwenang. Penyaluran dana pembiayaan Al-Murabahah oleh sub bagian komite pembiayaan harus mendapat otorisasi dari kepala bagian keuangan dan
direksi.
6. Dokumen dan catatan yang memadai
Dokumen dan catatan yang memadai merupakan dasar yang penting dalam pengawasan. Pada bagian sebelumnya telah diuraikan bahwa dokumen-
dokumen yang ada pada perusahaan agar bermanfaat dalam pengawasan harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :
1. Dokumen tersebut diberi nomor urut, 2. Dokumen dan catatan segera dibuat pada saat terjadinya transaksi,
3. Dokumen dan catatan tersebut harus sederhana,
Universitas Sumatera Utara
4. Dibuat secukupnya, 5. Dirancang sedemikian rupa.
PT. Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Pembantu Aksara Medan dalam melaksanakan aktivitas operasionalnya selalu didukung dengan formulir
dan dokumen sebagai bukti maupun sebagai dasar pencatatan oleh akuntan. Dokumen pada perusahaan ini telah diberi nomor urut, ini merupakan salah satu
teknik untuk mencegah berlangsungnya kecurangan atau penyelewengan. Dokumen atau formulir yang sudah tidak berurut lagi segera dapat
dilacak, dan juga untuk memudahkan melacaknya kembali apabila dibutuhkan pada masa yang akan datang. Perusahaan juga menggunakan formulir dan
dokumen rangkap yang banyaknya sesuai dengan kebutuhan yang tujuannya untuk menghindari adanya kekeliruan administrasi.
7. Pengawasan fisik atas aktiva kas dan catatannya