Hubungan Anemia dengan Produktivitas Kerja

Tercapainya prestasi dan produktivitas yang baik dari pekerja, akan dapat meningkatkan pendapatan keluarga, pendapatan keluarga yang tinggi akan dapat meningkatkan kaulitaskuantitas dari makanan yang mereka konsumsi, sehingga tenaga kerja berada dalam kesehatan yang optimal, sementara kesehatan seseorang pada hakekatnya sangat dipengauhi oleh keadaan status gizinya Sayogyo, 1996 Berdasarkan hasil observasi tahun 1966-1967 bahwa banyak tenaga kerja yang absensi karena sakit dimana 3-8 tenaga kerja yang absen setiap harinya karena sakit, hal ini dapat menurunkn produktivitas perusahaan Suma’mur, 1995.

2.3 Hubungan Anemia dengan Produktivitas Kerja

Salah satu faktor yang menentukan produktivitas adalah status gizi tenaga pekerja yang baik yang salah satunya adalah ferum zat besi didalam tubuh jumlahnya haruslah mencukupi. Ferum zat besi adalah salah satu unsur untuk pembentukan hemoglobin, bila defesiensi zat besi ini maka pembentukan Hemoglobin akan berkurang yang dapat menyebabkan anemia zat besi. Kadar Hemoglobin yang rendah akan mengganggu proses metabolisme dalam tubuh. Untuk mengatasi hal ini dianjurkan untuk memberikan kebutuhan akan ferum secukupnya Mahdin, 1989 Riris Oppusunggu : Pengaruh Pemberian Tablet Tambah Darah Fe Terhadap Produktivitas Kerja Wanita Pensortir Daun Tembakau Di Pt. X Kabupaten Deli Serdang, 2009 USU Repository © 2008 Pada wanita dewasa anemia akan menurunkan daya tahan tubuh sehingga mudah sakit, menurunkan produktivitas kerja, anemia dapat menurunkan sumber daya manusia, menurunkan kebugaran. Pekerja yang membutuhkan tenaga besar merasa cepat lelah karena anemia menyebabkan tenaga berkurang. Dengan demikian hasil kerjanya akan rendah sehingga produktivitas kerja menurun. Ketahanan dan kemampuan tubuh untuk melakukan pekerjaan dengan produktivitas yang memadai akan lebih dipunyai oleh individu dengan tidak anemia Wirakusumah, 1999. Prevalensi anemia karena kurangan zat besi masih tinggi di Indonesia. Studi mengenai anemia pada pekerja wanita yang dilakukan di Jakarta, Tangerang, Jambi, dan Kudus-Jawa Tengah membuktikan hal itu. Dilaporkan, anemia menurunkan produktivitas 5-10 dan kapasitas kerjanya 6,5 jam per minggu. Anemia yang menyebabkan turunnya daya tahan juga membuat penderita rentan terhadap penyakit, sehingga frekuensi tidak masuk kerja meningkat. Maka benarlah bila disimpulkan, anemia defisiensi zat besi sangat mempengaruhi produktivitas kerja seseorang. Namun, menurut penelitian lain, produktivitas dapat ditingkatkan sampai 10-20 setelah pekerja mendapat suplemen zat besi Fe Anonymous, 2004 Hasil penelitian menunjukkan bahwa para penyadap getah yang tidak menderita anemia memiliki produktivitas 20 lebih tinggi dari pada yang menderita anemia Karyadi, 1984. Berdasarkan hasil observasi tahun 1966-1967 bahwa banyak tenaga yang absensi karena sakit diamana 3–8 tenaga kerja yang absen setiap harinya karena sakit, hal ini dapat menurunkan produktivitas perusahaan Suma’mur, 1995. Penelitian yang dilakukan oleh Ruowei, 1991 di Cina, Husaini dkk.1981, Wasito, 1977 dan Untoro dkk.1998, di Indonesia ditemukan bahwa dengan pemberian tablet tambah darah dapat meningkatkan hemoglobin sehingga pekerja tidak anemia dan diikuti dengan menigkatnya produktivitas kerja yang lebih baik. Riris Oppusunggu : Pengaruh Pemberian Tablet Tambah Darah Fe Terhadap Produktivitas Kerja Wanita Pensortir Daun Tembakau Di Pt. X Kabupaten Deli Serdang, 2009 USU Repository © 2008

2.4 Karakteristik Pekerja