Wira Susanty Manalu : Eksistensi Penyelesaian Sengketa Alternatif Pada Masyarakat Batak Toba Studi Di Kota Medan, 2009.
Hal lain yang menjadi penyebab masyarakat Batak Toba lebih memilih untuk bermusyawarah
adalah menurunnya
kepercayaan masyarakat
Indonesia masyarakat Batak Toba salah satu di antaranya terhadap lembaga Pengadilan
di Indonesia yang pada prakteknya sangat rumit, mahal dan berbelit – belit sehingga masyarakat enggan menyerahkan permasalahan atau sengketa yang dialami dan
hanya menempatkan lembaga Pengadilan sebagai upaya terakhir dari segala upaya yang dapat mereka usahakan untuk menyelesaikan sengketa yang mereka alami.
Penulis kemudian merasa sangat tertarik mencari, meneliti, membahas serta menemukan lebih lanjut lagi jawaban atas pertanyaan yang muncul bila terjadi
konflik atau sengketa antara anggota masyarakat Batak Toba Kota Medan. Sebab lain Penulis tertarik untuk meneliti topik pembahasan karya tulis ini
karena penulis adalah termasuk sebagai salah satu anggota masyarakat dalam komunitas masyarakat Batak Toba di Kota Medan dimana Penulis berdomisili selama
ini, sehingga sering bersentuhan dengan perihal adat – istiadat tersebut di dalam kehidupan sehari – hari baik secara langsung maupun tidak langsung.
B. Perumusan Masalah
Dari uraian latar belakang tersebut di atas, maka dapat dirumuskan beberapa pokok permasalahan yang kemudian dijadikan sebagai dasar dan titik tolak dari
penelitian yang akan Penulis lakukan, antara lain sebagai berikut : 1.
Bagaimana bentuk penyelesaian sengketa alternatif yang berkembang dalam masyarakat Batak Toba di kota Medan ?
Wira Susanty Manalu : Eksistensi Penyelesaian Sengketa Alternatif Pada Masyarakat Batak Toba Studi Di Kota Medan, 2009.
2. Bagaimana bentuk sengketa yang penyelesaiannya ditempuh melalui
Penyelesaian Sengketa Alternatif ? 3.
Bagaimana keberhasilan Penyelesaian Sengketa Alternatif dalam menyelesaikan sengketa yang terjadi dalam masyarakat Batak Toba di kota
Medan ?
C. Tujuan Peneltian
Penelitian ini dilakukan adalah untuk memperjelas pengertian dan pemahaman dari perumusan – perumusan masalah sebagaimana telah diuraikan di
atas. Mengacu pada hal tersebut, maka tujuan yang hendak dicapai Penulis di dalam penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui bentuk penyelesaian sengketa alternatif yang berkembang
dalam masyarakat Batak Toba di kota Medan . 2.
Untuk mengetahui bentuk sengketa apa saja yang penyelesaiannya dapat ditempuh melalui Penyelesaian Sengketa Alternatif .
3. Untuk mengetahui keberhasilan Penyelesaian Sengketa Alternatif dalam
menyelesaikan sengketa yang terjadi dalam masyarakat Batak Toba di kota Medan.
D. Manfaat Penelitian
Wira Susanty Manalu : Eksistensi Penyelesaian Sengketa Alternatif Pada Masyarakat Batak Toba Studi Di Kota Medan, 2009.
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik secara teoritis maupun praktis, baik untuk Penulis sendiri, untuk para akademis maupun masyarakat
luas, sebagai berikut : 1.
Secara teoritis, hasil penelitian ini merupakan sumbangsih untuk perkembangan pengetahuan hukum secara umum dan perkembangan hukum adat pada
khususnya. 2.
Secara praktis hasil penelitian dapat digunakan : a.
Sebagai pedoman bagi Notaris, peradilan dan praktisi hukum dalam menentukan langkah – langkah dan kebijakan tertentu, bila suatu saat
menemukan permasalahan tentang hukum adat b.
Sebagai pedoman atau bahan masukan bagi Notaris khususnya bila terjadi sengketa adat yang diperhadapkan padanya untuk mencari solusi atau
jalan penyelesaian c.
Sebagai bahan kajian bagi kaum akademisi untuk menambah wawasan ilmu pengetahuan khususnya dalam penelitian hukum di bidang hukum
adat, baik asas – asas hukum, sistematika, sinkronisasi hukum adat terhadap hukum lain yang berlaku di Indonesia misalnya hukum perdata
sejarah hukum adat yang keseluruhannya mengarah pada satu system peradilan nasional dalam hal penyelesaian sengketa, walaupun secara
teknis memiliki objek dan ruang lingkup yang berbeda.
Wira Susanty Manalu : Eksistensi Penyelesaian Sengketa Alternatif Pada Masyarakat Batak Toba Studi Di Kota Medan, 2009.
d. Untuk menambah wawasan kaum akademisi perihal hukum adat, dimana
nantinya akan dapat dipergunakan oleh kaum akademisi tersebut dalam menunjang aktivitas perkuliahan mereka.
e. Untuk membuka pola pikir masyarakat luas perihal adat istiadat
masyarakat Batak Toba yang telah berdomisili di wilayah perkotaan yang amat jarang bersentuhan secara langsung dengan adat istiadat tersebut.
E. Keaslian Penelitian