2.5 Hipotesis Penelitian
Karena  penelitian  ini  diuji  dengan  analisis  statistik,  maka  hipotesis  yang akan diuji adalah:
1. Hipotesis pertama
H
a
:  Ada  pengaruh  yang  signifikan  sumber-sumber  stres  kerja  kondisi pekerjaan,  masalah  peran,  faktor  interpersonal,  pengembangan
karier,  struktur  organisasi,  dan  tempilan  rumah-pekerjaan  terhadap kinerja  salesman  PT.  Enseval  Putera  Megatrading  Tbk  Cabang
Jakarta II H
:  Tidak  ada  pengaruh  yang  signifikan  sumber-sumber  stres  kerja kondisi    pekerjaan,  masalah  peran,  hubungan  interpersonal,
pengembangan  karier,  struktur  organisasi,  dan  tempilan  rumah- pekerjaan  terhadap  kinerja  salesman  PT.  Enseval  Putera
Megatrading Tbk Cabang Jakarta II 2.
Hipotesis kedua H
a
: Ada  pengaruh  yang  signifikan  tingkat  pendidikan  terhadap  kinerja
salesman PT. Enseval Putera Megatrading Tbk Cabang Jakarta II H
: Tidak  ada  pengaruh  yang  signifikan  tingkat  pendidikan  terhadap
kinerja  salesman  PT.  Enseval  Putera  Megatrading  Tbk  Cabang Jakarta II
3. Hipotesis ketiga
H
a
: Ada  pengaruh  yang  signifikan  status  pernikahan  terhadap  kinerja
salesman PT. Enseval Putera Megatrading Tbk Cabang Jakarta II H
: Tidak  ada  pengaruh  yang  signifikan  status  pernikahan  terhadap
kinerja  salesman  PT.  Enseval  Putera  Megatrading  Tbk  Cabang Jakarta II
BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
3.1.1  Pendekatan Penelitian
Penelitian  ini  menggunakan pendekatan kuantitatif untuk  mengetahui pengaruh stressor  kerja  terhadap  kinerja  karyawan,  di  mana  data  yang  dihasilkan  dari  hasil
penelitian  adalah  berwujud  data  kuantitatif,  yakni  data  yang  berbentuk  bilangan. Pendekatan  kuantitatif  menurut  Arikunto  2002  adalah  pendekatan  penelitian  yang
berdasarkan  kejelasan  unsurnya  terdiri  dari  kejelasan  tujuan,  pendekatan,  subjek, sampel, sumber data yang sudah mantap dan rinci sejak awal begitupun dengan langkah
penelitian  dan  disain  serta  pengumpulan  data  dan  analisa  datanya.  Pada  umumnya penelitian  kuantitatif  banyak  menggunakan  angka,  mulai  dari  pengumpulan  data,
penafsiran data, serta penampilan dari hasil penelitiannya.
3.1.2  Metode Penelitian
Metode  yang  digunakan  dalam  penelitian  ini  adalah  metode  deskriptif  dengan jenis  penelitian  regresi.  Penelitian  deskripsi  adalah  jenis  penelitian  yang  memberikan
gambaran  atau  uraian  atas  suatu  keadaan  sejernih  mungkin  tanpa  ada  perlakuan terhadap objek yang diteliti Kountour, 2005
Alasan  peneliti  menggunakan  metode  deskriptif  ini  ialah  karena  metode  dalam penelitian  ini,  data  yang  diperoleh  akan  dideskriptifkan  secara  detail  saat  itu,
menguraikan satu variabel saja atau beberapa variabel namun diuraikan satu persatu dan variabel  yang  diteliti  tidak  dimanipulasi  atau  tidak  ada  perlakukan  treatment,  yang
sangat sesuai dengan topik dalam penelitian ini.
3.2 Variabel Penelitian
3.2.1   Variabel
Menurut Sutrisno Hadi dalam Arikunto, 2002, mendefinisikan variabel sebagai “gejala  yang  variasi  atau objek  penelitian  yang  bervariasi”.  Jadi  variabel  adalah  objek
penelitian  yang  menjadi  perhatian  suatu  penelitian.  Hal  serupa  juga  dikatakan  oleh Sugiyono 2007 variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang,
obyek  atau  kegiatan  yang  mempunyai  variasi  tertentu  yang  ditetapkan  oleh  peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
Dalam  penelitian  ini  terdapat  2  macam  variabel,  yaitu  variabel  bebas independen  variabel  adalah  variabel  yang  mempengaruhi  atau  yang  menjadi  sebab
perubahannya  atau  timbulnya  variabel  terikat  dependen  variabel,  sedangkan  variable terikat dependen variabel adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat,
karena  adanya  variabel  bebas  independen  variabel.  Sugiyono,  2007.  Dalam penelitian ini variabel yang menjadi obyek penelitian adalah:
1. Dependent Variabel: kinerja performance salesman 2. Independent Variabel:
a.  Sumber-sumber stres kerja : 1.  Kondisi pekerjaan
2.  Masalah peran
3.  Faktor interpersonal 4.  Pengembangan karier
5.  Struktur organisasi 6.  Tampilan rumah - pekerjaan
b.  Tingkat Pendidikan c.  Status Pernikahan
3.2.2  Definisi Operasional Variabel
1.  Kinerja  adalah  penampilan  kerja  yang  ditunjukan  oleh  salesman  dalam menyelesaikan  tugas  pekerjaannya.  Sedangkan  definisi  operasional  kinerja
diukur dari persepsi karyawan terhadap kinerjanya. Aspek-aspek  yang diukur mengacu pada teori Mangkunegara yaitu perilaku yang ditampilkan karyawan
salesman meliputi aspek sebagai berikut: a.  Kualitas kerja ketepatan, ketelitian, keterampilan dan kebersihan
b.  Kuantitas kerja output kerja dan penyelesaian kerja dengan ekstra c.  Keandalan mengikuti instruksi, inisiatif, kehati-hatian dan kerajinan
d.  Sikap  sikap  terhadap  perusahaan,  rekan  kerja  dan  pekerjaan  serta kerjasama
2.  Sumber-sumber  stres  kerja  yang  dimaksud  dalam  penelitian  ini  adalah penilaian  salesman  tentang  faktor-faktor  atau  kondisi  dalam  pekerjaan  yang
dapat memungkinkan timbulnya stres. Penelitian ini mengacu pada teori Cary Cooper  yang  menyatakan  bahwa  kondisi  kerja  yang  berpotensi  menimbulkan
stres kerja pada salesman PT Enseval Putera Megatrading Tbk Cabang Jakarta II, adalah sebagai berikut :
a.  Kondisi pekerjaan b.  Masalah peran
c.  Faktor interpersonal d.  Pengembangan karier
e.  Struktur organisasi f.  Tampilan rumah – pekerjaan
3.  Pendidikan.  Dalam  situs  pencarian  Wikipedia,  pendidikan  adalah  usaha  sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar
peserta  didik  secara  aktif  mengembangkan  potensi  dirinya  untuk  memiliki kekuatan  spiritual  keagamaan,  pengendalian  diri,  kepribadian,  kecerdasan,
akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat. 4.  Status  pernikahan.  Dibagi  menjadi  2,  yaitu;  belum  menikah  single  dan  sudah
menikah.
3.3 Populasi dan sampel penelitian
3.3.1  Populasi
Populasi adalah keseluruhan unit atau manusia dapat juga berbentuk gejala atau peristiwa  yang  mempunyai  ciri-ciri  yang  sama.  Amiruddin,  2010.  Sedangkan
Sugiyono  2007,  populasi  adalah  wilayah  generalisasi  yang  terdiri  atas  obyeksubyek
yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh salesman PT. Enseval Putera Megatrading Tbk Cabang Jakarta II yang berjumlah 204 orang.
3.3.2   Sampel Penelitian
Sampel  adalah  bagian  dari  populasi  Kountour,  2005.  Menurut  Sugiyono 2007, sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi
tersebut. Dalam  penelitian  ini  sampel  yang  akan  diambil  sebesar  50  dari  populasi,
sesuai dengan pendapat Arikunto 2002, bahwa jumlah sampel untuk melakukan suatu penelitian  yang  baik  adalah  10-15    atau  20-25    atau  lebih.  Karena  keterbatasan
peneliti  dari  segi  waktu  dan  tenaga  maka  sampel  pada  penelitian  ini  berjumlah  102 orang  atau  50  dari  jumlah  populasi  204  orang  salesman  PT.  Enseval  Putra
Megatrading Tbk Cabang Jakarta II.
3.3.3  Teknik Pengambilan Sampel
Dalam  penelitian  ini,  teknik  pengambilan  sampel  yang  digunakan  adalah purposive sampling. Pengambilan sampel secara purposive sampling digunakan karena
peneliti  memilih  sampel  berdasarkan  karakteristik  yang  telah  ditentukan  sebelumnya. Adapun karakteristik dari sampel penelitian ini adalah:
1.  Salesman  yang  bekerja  pada  PT.  Enseval  Putra  Megatrading  Tbk  Cabang Jakarta II yang seluruhnya adalah laki-laki.
2.  Mempunyai status pekerjaan sebagai karyawan tetap. 3.  Memiliki pendidikan terakhir minimal Diploma 3.
4.  Telah bekerja di PT. Enseval Putra Megatrading Jakarta minimal 1.
3.4 Instrumen Pengumpulan Data
Metode pengumpulan datanya  menggunakan kuesioner  skala  stressor kerja dan kinerja. Angket merupakan sebuah instrumen pengumpulan data yang bentuknya seperti
kumpulan  pertanyan  diajukan  secara  ditulis  dan  dijawab  secara  tertulis  pula.  Angket yang  disajikan  dalam  bentuk  tabel  yang  berisi  pernyataan-pernyataan  yang  sesuai
dengan  teori  yang  digunakan  dalam  penelitian  ini  dan  responden  diminta  untuk memberikan tanda check list v pada kolom atau tempat yang sesuai.
Dalam  Proses  penelitian  ini,  peneliti  menggunakan  angket  dalam  bentuk  skala model Likert, yaitu skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi
seseorang  atau  sekelompok  orang  tentang  fenomena  sosial  Sugiyono,  2007.  Dalam skala  Likert  ini,  peneliti  menggunakan  empat  alternatif  jawaban,  yaitu  Sangat  Setuju
SS,  Setuju  S,  Tidak  Setuju  ST,  dan  Sangat  Tidak  Setuju  STS  dan  membaginya menjadi dua kategori  item pernyataan,  yaitu favourabel kesetujuan dan unfavourabel
ketidaksetujuan.  Untuk  pemberian  nilai  pada  item  favourabel  kesetujuan  dengan pilihan jawaban Sangat Sesuai SS diberi skor 4, jawaban Sesuai S diberi nilai skor 3,
jawaban Tidak Sesuai ST diberi nilai skor 2, dan jawaban Sangat Tidak Setuju STS diberi  nilai  skor  1.  Sedangkan  item  unfavourabel  ketidaksetujuan  pemberian  skor
dengan  pilihan  jawaban  Sangat  Sesuai  SS  diberi  nilai  skor  1,  jawaban  Sesuai  S
diberi  nilai skor 2, jawaban Tidak Sesuai ST diberi  nilai skor 3, dan  jawaban Sangat Tidak  Setuju  STS  diberi  nilai  skor  4.  Adapun  penilaian  dari  skala  yang  digunakan
dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Table 3.1 Skor Jawaban
Skala Favorable
Unfavorable
Sangat Setuju SS 4
1 Setuju S
3 2
Tidak Setuju TS 2
3 Sangat Tidak Setuju STS
1 4
3.4.1   Skala Sumber-Sumber Stres Kerja
Skala  sumber-sumber  stres  kerja,  disusun  berdasarkan  teori  Cary  Cooper dalam  Rivai,  2010,  bahwa  keenam  faktor    yang  berpotensi  dapat  menimbulkan
adanya stres kerja pada karyawan yaitu, kondisi pekerjaan, masalah peran, hubungan interpersonal,  pengembangan  karier,  struktur  organisasi,  dan  tampilan  rumah-
pekerjaan.
Tabel 3.2 Blue Print Skala Sumber-Sumber Stres Kerja Try Out
No Sumber-
sumber Stres kerja
Indikator Favorabel
Un favorabel
Total
1 Kondisi
pekerjaan
Beban kerja berlebihan secara kuantitatif
3, 4 12, 16
12
Beban kerja berlebihan secara kualitatif
Jadwal bekerja 11, 15
17, 14 1, 2
5, 6 2
Masalah peran
Ketidakjelasan peran 13, 7
10, 19 4
3 Faktor
interpersonal
Hasil kerja dan sistem dukungan sosial yang
buruk
Kurangnya perhatian manajemen terhadap
karyawan 8, 18
21, 31 9, 20
25, 35 8
4 Pengembangan
karier
Promosi ke jabatan yang lebih rendah atau
lebih tinggi dari kemampuannya
Keamanan pekerjaannya
22, 32
28, 40 26, 36
29, 39 8
5 Struktur
organisasi
Struktur yang kaku dan tidak bersahabat
Pengawasan dan pelatihan yang tidak
seimbang
Ketidakterlibatan dalam membuat
keputusan 33, 43
24, 34
51, 48 27, 47
23, 41
45,  44 12
6 Tampilan
rumah- pekerjaan
Mencampurkan masalah pekerjaan
dengan masalah pribadi
Kurangnya dukungan dari keluarga
30, 50 38, 46
42, 49 52, 37
8
Jumlah 52
3.4.2  Skala Kinerja
Penyusunan  skala  kinerja  peneliti  menggunakan  skala  psikologi  yang  dibuat berdasarkan  indikator  dari  masing-masing  variabel.  Skala  kinerja  disusun  berdasarkan
teori  Mangkunegara  2008,  bahwa  kinerja  merupakan  hasil  kerja  secara  kualitas  dan kuantitas  yang  dicapai  oleh  seseorang  dalam  melaksanakan  tugas  sesuai  dengan
tanggungjawab yang diberikan kepadanya. Dengan indikator yang meliputi aspek kualitas kerja, kuantitas kerja, keandalan
dan sikap. Berikut tabel kisi-kisi skala kinerja:
Tabel 3.3 Blue Print Skala Kinerja Try Out
No Aspek
Indikator Favorabel
Un favorabel
Item
1 Kualitas kerja
 Ketepatan  Ketelitian
 Keterampilan  Kebersihan
15, 25 3, 23
30, 50 5, 35
42, 52 27, 37
11, 31 8, 18
16
2 Kuantitas kerja
 Output kerja  Menyelesaikan  kerja
dengan ekstra 19, 49
12, 32 9, 39
1, 41 8
3 Keandalan
 Mengikuti instruksi  Inisiatif
 Kehati-hatian  Kerajinan
7, 17 6, 22
14, 24 16, 44
2, 21 4, 34
13, 33 20, 43
16
4 Sikap
 Sikap terhadap perusahaan
 Sikap terhadap rekan kerja
 Kerjasama 46, 29
10, 47 26, 48
40, 45 12
28, 38 36, 51
Jumlah 26
26 52
3.5 Teknik Analisis dan Uji Hipotesis
3.5.1  Teknik Uji Instrumen
Dalam praktek pengukuran, masalah yang pertama kali muncul adalah seberapa jauh  suatu  alat  ukur  dapat  mengungkap  dengan  tepat  gejala  atau  bagian-bagian  gejala
yang  hendak  diukur  dan  dapat  memberikan  hasil  yang  diteliti  dan  dapat  menunjukkan dengan sebenarnya bagian gejala yang akan kita ukur.
Sebuah  alat  ukur  haruslah  terlebih  dahulu  diestimasikan  baik  validitas  maupun reliabilitasnya.  Setelah  terestimasi  dan  memenuhi  kriteria  yang  ditentukan  maka  alat
tersebut  baru  layak  untuk  dipergunakan.  Oleh  karena  alasan  tersebutlah  maka  uji instrument penelitian dilaksanakan. Tujuannya adalah agar skala-skala yang digunakan
dalam penelitian ini akurat dan dapat dipercaya. Uji instrument penelitian dilaksanakan dengan  menyebarkan  instrumen  penelitian  kepada  salesman  PT.  Enseval  Putera
Megatrading Tbk Cabang Tangerang. 1.  Uji Validitas
Menurut  Saifudin  Azwar  2003,  validitas  adalah  ketepatan  dan  kecermatan skala  dalam  menjalankan  fungsi  ukurnya,  atau  dengan  kata  lain  apakah  alat  tersebut
mampu mengukur apa yang akan diukur. Suatu instrumen yang valid memiliki validitas yang tinggi. Tinggi rendahnya validitas instrumen menunjukkan sejauh mana data yang
terkumpul tidak menyimpang dan gambaran tentang variabel yang dimaksud. Validitas
suatu  butir  pernyataan  dapat  dilihat  pada  hasil  SPSS  17.0  yang  menilai  kevalidan masing-masing  butir  pernyataan  dapat  dilihat  dari  nilai  Correlated  Item-Total
Correlation masing-masing butir pernyataan.
1.1  Hasil pengujian validitas skala Sumber-sumber stres kerja Data  pengujian  validitas  skala  sumber-sumber  stres  kerja  ini  didapatkan  dari
penyebaran  skala  pada  50  responden.  Sebagai  kriteria  pemilihan  item  berdasarkan korelasi  item-total,  biasanya  digunakan  batasan  r
ix
≥  0.3.  semua  item  yang  mencapai koefisien korelasi minimal 0,3 daya pembedanya dianggap memuaskan sedangkan item
yang  memiliki  nilai  r
ix
≤ 0.3 dapat diinterpretasikan sebagai item yang memiliki daya diskriminasi rendah Azwar, 2003. Setelah dilakukan pengujian diperoleh 39 item yang
valid.  Semua  item  yang  valid  pada  skala  sumber-sumber  stres  kerja  ini  digunakan sebagai alat ukur dalam penelitian. Data selengkapnya dapat dilihat pada tabel dibawah
ini:
Tabel 3.4 Item yang valid pada skala sumber-sumber stres kerja
No Faktor Sumber-sumber
stres kerja Favorabel
Un favorabel Total
1 Kondisi pekerjaan
3, 4, 11, 15, 17, 14
12, 16, 2, 5, 6 11
2     Masalah peran 13, 7
19 3
3 Faktor interpersonal
8, 18, 21 3
4 Pengembangan karier
22, 32, 28, 40 26, 36, 29
7 5
Struktur organisasi 33, 43, 24, 34,
47, 23, 41, 45,  44 11
51, 48 6
Tampilan rumah- pekerjaan
30, 38, 46 42
4
Jumlah 24
15 39
1.2  Hasil pengujian skala Kinerja Data pengujian validitas skala kinerja ini didapatkan dari penyebaran skala pada
50 responden. Sebagai kriteria pemilihan item berdasarkan korelasi item-total, biasanya digunakan batasan r
ix
≥ 0.3. semua item yang mencapai koefisien korelasi minimal 0,3 daya  pembedanya  dianggap  memuaskan  sedangkan  item  yang  memiliki  nilai  r
ix
≤ 0.3 dapat  diinterpretasikan  sebagai  item  yang  memiliki  daya  diskriminasi  rendah  Azwar,
2003.  Setelah  dilakukan  pengujian  diperoleh  39  item  yang  valid.  Semua  item  yang valid  pada  skala  kinerja  ini  digunakan  sebagai  alat  ukur  dalam  penelitian.  Data
selengkapnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 3.5 Item yang valid pada skala Kinerja
No Aspek
Favorabel Un favorabel
Item
1 Kualitas kerja
15, 25, 30, 50, 5, 35
42, 27, 37, 31, 8 11
2 Kuantitas kerja
19, 49, 12, 32 9, 39, 41
7 3
Keandalan 7, 14, 24, 16
21, 34, 13, 33, 20, 43
10 4
Sikap 46, 29, 10, 47, 28,
38 26, 40, 45, 36, 51
11
Jumlah 20
19 39
2. Uji Reliabilitas
Uji  reliabilitas  keandalan  merupakan  ukuran  suatu  kestabilan  dan  konsistensi responden  dalam  menjawab  hal  yang  berkaitan  dengan  konstruk-konstruk  pernyataan
yang  merupakan  dimensi  suatu  variabel.  Dalam  penelitian  ini  reliabilitas  yang digunakan adalah Alpha Cronbach.
Sedangkan  untuk  mengetahui  reliabilitas  skala  sumber-sumber  stres  kerja dengan kinerja berdasarkan kaidah reliabilitas Guiford adalah sebagai berikut:
Tabel 3.6 Kaidah Reliabilitas Guilford
Kriteria Koefisien Reliabilitas
Sangat Reliabel Reliabel
Cukup Reliabel Kurang Reliabel
Tidak Reliabel 0,9
0,7 – 0,9 0,4 - 0,7
0,2 – 0,4 0,2
Penghitungan uji reliabilitas skala dilakukan denga menggunakan perangkat lunak SPSS 17.  Hasil  yang  diperoleh  untuk  skala  sumber-sumber  stres  kerja  dengan  39  item  yang
valid, maka diperoleh koefisien reliabilitasnya sebesar 0,905. Sedangkan koefisien skala kinerja dengan 39 item yang valid diperoleh koefisien reliabilitasnya sebesar 0,922.
Tabel 3.7 Koefisien Reliabilitas Sumber-Sumber Stres Kerja
Reliability Statistics
Cronbachs Alpha
Cronbachs Alpha Based on
Standardized Items
N of Items .905
.909 52
Tabel 3.8 Koefisien Reliabilitas Kinerja
Reliability Statistics
Cronbachs Alpha
Cronbachs Alpha Based on
Standardized Items
N of Items .922
.926 52
3.5.2   Teknik Analisis Data
Untuk  menguji  hipotesis  penelitian  mengenai  pengaruh  sumber-sumber  stres kerja terhadap kinerja salesman PT. Enseval Putera Megatrading Tbk Cabang Jakarta II,
maka  peneliti  mengelolah  data  yang  didapatkan  dengan  menggunakan  teknik  statistik Multiple  Regression  Analysis  analisis  regresi  berganda.  Teknik  analisis  regresi
berganda  ini  digunakan  untuk  melihat  kontribusi  variabel  sumber-sumber  stres  kerja terhadap kinerja salesman PT Enseval Putera Megatrading Tbk Cabang Jakarta II. Cara
penghitungannya dibantu dengan menggunakan program SPSS versi 17.0.
3.6 Prosedur Penelitian
Penelitian  ini  dilakukan  melalui  empat  tahap  prosedur  penelitian,  yaitu  tahap persiapan  penelitian,  pelaksanaan  penelitian,  pengolahan  dan  analisis  data,  dan
pembahasan. Adapun rinciannya adalah sebagai berikut: 1.  Tahap persiapan penelitian
a.  Menentukan rumusan masalah b.  Menentukan variabel penelitian
c.  Menentukan landasan teori dan metode penelitian yang digunakan d.  Menentukan lokasi penelitian
e.  Menentukan dan menyusun instrumen skala penelitian untuk try out. “Sumber-Sumber  Stres  Kerja  Yang  Mempengaruhi  Kinerja  Salesman  PT
Enseval Putera Megatrading Tbk Cabang Jakarta II” 2.  Tahap uji coba
Pada tahap  ini, setelah skal dinyatakan  baik,  maka peneliti  melakukan uji  coba try  out  instrumen  sebanyak  50  skala  pada  tanggal  23  –  25  Juni  2011  di  PT.
Enseval  Putera  Megatrading  Tbk  Cabang  Tangerang.  Setelah  data  terkumpul, peneliti  mengolah  data  sehingga  diperoleh  item-item  yang  reliabel  dan  valid
untuk digunakan dalam penelitian 3.  Tahap pengambilan data
Pengambilan  data  penelitian  dilakukan  pada  tanggal  27  –  28  Juni  2011  di  PT. Enseval Putera Megatrading Tbk Cabang Jakarta II. Peneliti menyebarkan skala
kepada 102 salesman PT Enseval Putera Megatrading Tbk Cabang Jakarta II.
4.  Tahap pengolahan dan analisis data a.  Peneliti  melakukan  skoring  terhadap  hasil  skala  yang  telah  diisi  oleh
responden. b.  Membuat  tabulasi  data  yang  diperoleh,  kemudian  melakukan  uji  validitas
serta reliabilitas dari data yang terkumpul c.  Melakukan  analisis  data  dengan  menggunakan  metode  statistik  untuk
menguji  hipotesis  penelitian  melalui  program  SPSS  17.  Skor  yang  diambil untuk uji hipotesis adalah skor dari item-item yang valid dan reliabel.
5.  Tahap pembahasan a.  Menginterpretasikan dan membahas hasil analisis statistik berdasarkan teori
b.  Merumuskan  kesimpulan  hasil  penelitian  yang  diperoleh  dan  dibahas berdasarkan data dan teori yang ada
BAB 4
HASIL PENELITIAN
4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian