Hipotesis Penelitian Prosedur Penelitian

2.5 Hipotesis Penelitian

Karena penelitian ini diuji dengan analisis statistik, maka hipotesis yang akan diuji adalah: 1. Hipotesis pertama H a : Ada pengaruh yang signifikan sumber-sumber stres kerja kondisi pekerjaan, masalah peran, faktor interpersonal, pengembangan karier, struktur organisasi, dan tempilan rumah-pekerjaan terhadap kinerja salesman PT. Enseval Putera Megatrading Tbk Cabang Jakarta II H : Tidak ada pengaruh yang signifikan sumber-sumber stres kerja kondisi pekerjaan, masalah peran, hubungan interpersonal, pengembangan karier, struktur organisasi, dan tempilan rumah- pekerjaan terhadap kinerja salesman PT. Enseval Putera Megatrading Tbk Cabang Jakarta II 2. Hipotesis kedua H a : Ada pengaruh yang signifikan tingkat pendidikan terhadap kinerja salesman PT. Enseval Putera Megatrading Tbk Cabang Jakarta II H : Tidak ada pengaruh yang signifikan tingkat pendidikan terhadap kinerja salesman PT. Enseval Putera Megatrading Tbk Cabang Jakarta II 3. Hipotesis ketiga H a : Ada pengaruh yang signifikan status pernikahan terhadap kinerja salesman PT. Enseval Putera Megatrading Tbk Cabang Jakarta II H : Tidak ada pengaruh yang signifikan status pernikahan terhadap kinerja salesman PT. Enseval Putera Megatrading Tbk Cabang Jakarta II BAB 3 METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

3.1.1 Pendekatan Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif untuk mengetahui pengaruh stressor kerja terhadap kinerja karyawan, di mana data yang dihasilkan dari hasil penelitian adalah berwujud data kuantitatif, yakni data yang berbentuk bilangan. Pendekatan kuantitatif menurut Arikunto 2002 adalah pendekatan penelitian yang berdasarkan kejelasan unsurnya terdiri dari kejelasan tujuan, pendekatan, subjek, sampel, sumber data yang sudah mantap dan rinci sejak awal begitupun dengan langkah penelitian dan disain serta pengumpulan data dan analisa datanya. Pada umumnya penelitian kuantitatif banyak menggunakan angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran data, serta penampilan dari hasil penelitiannya.

3.1.2 Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan jenis penelitian regresi. Penelitian deskripsi adalah jenis penelitian yang memberikan gambaran atau uraian atas suatu keadaan sejernih mungkin tanpa ada perlakuan terhadap objek yang diteliti Kountour, 2005 Alasan peneliti menggunakan metode deskriptif ini ialah karena metode dalam penelitian ini, data yang diperoleh akan dideskriptifkan secara detail saat itu, menguraikan satu variabel saja atau beberapa variabel namun diuraikan satu persatu dan variabel yang diteliti tidak dimanipulasi atau tidak ada perlakukan treatment, yang sangat sesuai dengan topik dalam penelitian ini.

3.2 Variabel Penelitian

3.2.1 Variabel

Menurut Sutrisno Hadi dalam Arikunto, 2002, mendefinisikan variabel sebagai “gejala yang variasi atau objek penelitian yang bervariasi”. Jadi variabel adalah objek penelitian yang menjadi perhatian suatu penelitian. Hal serupa juga dikatakan oleh Sugiyono 2007 variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Dalam penelitian ini terdapat 2 macam variabel, yaitu variabel bebas independen variabel adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat dependen variabel, sedangkan variable terikat dependen variabel adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas independen variabel. Sugiyono, 2007. Dalam penelitian ini variabel yang menjadi obyek penelitian adalah: 1. Dependent Variabel: kinerja performance salesman 2. Independent Variabel: a. Sumber-sumber stres kerja : 1. Kondisi pekerjaan 2. Masalah peran 3. Faktor interpersonal 4. Pengembangan karier 5. Struktur organisasi 6. Tampilan rumah - pekerjaan b. Tingkat Pendidikan c. Status Pernikahan

3.2.2 Definisi Operasional Variabel

1. Kinerja adalah penampilan kerja yang ditunjukan oleh salesman dalam menyelesaikan tugas pekerjaannya. Sedangkan definisi operasional kinerja diukur dari persepsi karyawan terhadap kinerjanya. Aspek-aspek yang diukur mengacu pada teori Mangkunegara yaitu perilaku yang ditampilkan karyawan salesman meliputi aspek sebagai berikut: a. Kualitas kerja ketepatan, ketelitian, keterampilan dan kebersihan b. Kuantitas kerja output kerja dan penyelesaian kerja dengan ekstra c. Keandalan mengikuti instruksi, inisiatif, kehati-hatian dan kerajinan d. Sikap sikap terhadap perusahaan, rekan kerja dan pekerjaan serta kerjasama 2. Sumber-sumber stres kerja yang dimaksud dalam penelitian ini adalah penilaian salesman tentang faktor-faktor atau kondisi dalam pekerjaan yang dapat memungkinkan timbulnya stres. Penelitian ini mengacu pada teori Cary Cooper yang menyatakan bahwa kondisi kerja yang berpotensi menimbulkan stres kerja pada salesman PT Enseval Putera Megatrading Tbk Cabang Jakarta II, adalah sebagai berikut : a. Kondisi pekerjaan b. Masalah peran c. Faktor interpersonal d. Pengembangan karier e. Struktur organisasi f. Tampilan rumah – pekerjaan 3. Pendidikan. Dalam situs pencarian Wikipedia, pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat. 4. Status pernikahan. Dibagi menjadi 2, yaitu; belum menikah single dan sudah menikah.

3.3 Populasi dan sampel penelitian

3.3.1 Populasi

Populasi adalah keseluruhan unit atau manusia dapat juga berbentuk gejala atau peristiwa yang mempunyai ciri-ciri yang sama. Amiruddin, 2010. Sedangkan Sugiyono 2007, populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyeksubyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh salesman PT. Enseval Putera Megatrading Tbk Cabang Jakarta II yang berjumlah 204 orang.

3.3.2 Sampel Penelitian

Sampel adalah bagian dari populasi Kountour, 2005. Menurut Sugiyono 2007, sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Dalam penelitian ini sampel yang akan diambil sebesar 50 dari populasi, sesuai dengan pendapat Arikunto 2002, bahwa jumlah sampel untuk melakukan suatu penelitian yang baik adalah 10-15 atau 20-25 atau lebih. Karena keterbatasan peneliti dari segi waktu dan tenaga maka sampel pada penelitian ini berjumlah 102 orang atau 50 dari jumlah populasi 204 orang salesman PT. Enseval Putra Megatrading Tbk Cabang Jakarta II.

3.3.3 Teknik Pengambilan Sampel

Dalam penelitian ini, teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling. Pengambilan sampel secara purposive sampling digunakan karena peneliti memilih sampel berdasarkan karakteristik yang telah ditentukan sebelumnya. Adapun karakteristik dari sampel penelitian ini adalah: 1. Salesman yang bekerja pada PT. Enseval Putra Megatrading Tbk Cabang Jakarta II yang seluruhnya adalah laki-laki. 2. Mempunyai status pekerjaan sebagai karyawan tetap. 3. Memiliki pendidikan terakhir minimal Diploma 3. 4. Telah bekerja di PT. Enseval Putra Megatrading Jakarta minimal 1.

3.4 Instrumen Pengumpulan Data

Metode pengumpulan datanya menggunakan kuesioner skala stressor kerja dan kinerja. Angket merupakan sebuah instrumen pengumpulan data yang bentuknya seperti kumpulan pertanyan diajukan secara ditulis dan dijawab secara tertulis pula. Angket yang disajikan dalam bentuk tabel yang berisi pernyataan-pernyataan yang sesuai dengan teori yang digunakan dalam penelitian ini dan responden diminta untuk memberikan tanda check list v pada kolom atau tempat yang sesuai. Dalam Proses penelitian ini, peneliti menggunakan angket dalam bentuk skala model Likert, yaitu skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial Sugiyono, 2007. Dalam skala Likert ini, peneliti menggunakan empat alternatif jawaban, yaitu Sangat Setuju SS, Setuju S, Tidak Setuju ST, dan Sangat Tidak Setuju STS dan membaginya menjadi dua kategori item pernyataan, yaitu favourabel kesetujuan dan unfavourabel ketidaksetujuan. Untuk pemberian nilai pada item favourabel kesetujuan dengan pilihan jawaban Sangat Sesuai SS diberi skor 4, jawaban Sesuai S diberi nilai skor 3, jawaban Tidak Sesuai ST diberi nilai skor 2, dan jawaban Sangat Tidak Setuju STS diberi nilai skor 1. Sedangkan item unfavourabel ketidaksetujuan pemberian skor dengan pilihan jawaban Sangat Sesuai SS diberi nilai skor 1, jawaban Sesuai S diberi nilai skor 2, jawaban Tidak Sesuai ST diberi nilai skor 3, dan jawaban Sangat Tidak Setuju STS diberi nilai skor 4. Adapun penilaian dari skala yang digunakan dapat dilihat pada tabel berikut ini. Table 3.1 Skor Jawaban Skala Favorable Unfavorable Sangat Setuju SS 4 1 Setuju S 3 2 Tidak Setuju TS 2 3 Sangat Tidak Setuju STS 1 4

3.4.1 Skala Sumber-Sumber Stres Kerja

Skala sumber-sumber stres kerja, disusun berdasarkan teori Cary Cooper dalam Rivai, 2010, bahwa keenam faktor yang berpotensi dapat menimbulkan adanya stres kerja pada karyawan yaitu, kondisi pekerjaan, masalah peran, hubungan interpersonal, pengembangan karier, struktur organisasi, dan tampilan rumah- pekerjaan. Tabel 3.2 Blue Print Skala Sumber-Sumber Stres Kerja Try Out No Sumber- sumber Stres kerja Indikator Favorabel Un favorabel Total 1 Kondisi pekerjaan  Beban kerja berlebihan secara kuantitatif 3, 4 12, 16 12  Beban kerja berlebihan secara kualitatif  Jadwal bekerja 11, 15 17, 14 1, 2 5, 6 2 Masalah peran  Ketidakjelasan peran 13, 7 10, 19 4 3 Faktor interpersonal  Hasil kerja dan sistem dukungan sosial yang buruk  Kurangnya perhatian manajemen terhadap karyawan 8, 18 21, 31 9, 20 25, 35 8 4 Pengembangan karier  Promosi ke jabatan yang lebih rendah atau lebih tinggi dari kemampuannya  Keamanan pekerjaannya 22, 32 28, 40 26, 36 29, 39 8 5 Struktur organisasi  Struktur yang kaku dan tidak bersahabat  Pengawasan dan pelatihan yang tidak seimbang  Ketidakterlibatan dalam membuat keputusan 33, 43 24, 34 51, 48 27, 47 23, 41 45, 44 12 6 Tampilan rumah- pekerjaan  Mencampurkan masalah pekerjaan dengan masalah pribadi  Kurangnya dukungan dari keluarga 30, 50 38, 46 42, 49 52, 37 8 Jumlah 52

3.4.2 Skala Kinerja

Penyusunan skala kinerja peneliti menggunakan skala psikologi yang dibuat berdasarkan indikator dari masing-masing variabel. Skala kinerja disusun berdasarkan teori Mangkunegara 2008, bahwa kinerja merupakan hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang dalam melaksanakan tugas sesuai dengan tanggungjawab yang diberikan kepadanya. Dengan indikator yang meliputi aspek kualitas kerja, kuantitas kerja, keandalan dan sikap. Berikut tabel kisi-kisi skala kinerja: Tabel 3.3 Blue Print Skala Kinerja Try Out No Aspek Indikator Favorabel Un favorabel Item 1 Kualitas kerja  Ketepatan  Ketelitian  Keterampilan  Kebersihan 15, 25 3, 23 30, 50 5, 35 42, 52 27, 37 11, 31 8, 18 16 2 Kuantitas kerja  Output kerja  Menyelesaikan kerja dengan ekstra 19, 49 12, 32 9, 39 1, 41 8 3 Keandalan  Mengikuti instruksi  Inisiatif  Kehati-hatian  Kerajinan 7, 17 6, 22 14, 24 16, 44 2, 21 4, 34 13, 33 20, 43 16 4 Sikap  Sikap terhadap perusahaan  Sikap terhadap rekan kerja  Kerjasama 46, 29 10, 47 26, 48 40, 45 12 28, 38 36, 51 Jumlah 26 26 52

3.5 Teknik Analisis dan Uji Hipotesis

3.5.1 Teknik Uji Instrumen

Dalam praktek pengukuran, masalah yang pertama kali muncul adalah seberapa jauh suatu alat ukur dapat mengungkap dengan tepat gejala atau bagian-bagian gejala yang hendak diukur dan dapat memberikan hasil yang diteliti dan dapat menunjukkan dengan sebenarnya bagian gejala yang akan kita ukur. Sebuah alat ukur haruslah terlebih dahulu diestimasikan baik validitas maupun reliabilitasnya. Setelah terestimasi dan memenuhi kriteria yang ditentukan maka alat tersebut baru layak untuk dipergunakan. Oleh karena alasan tersebutlah maka uji instrument penelitian dilaksanakan. Tujuannya adalah agar skala-skala yang digunakan dalam penelitian ini akurat dan dapat dipercaya. Uji instrument penelitian dilaksanakan dengan menyebarkan instrumen penelitian kepada salesman PT. Enseval Putera Megatrading Tbk Cabang Tangerang. 1. Uji Validitas Menurut Saifudin Azwar 2003, validitas adalah ketepatan dan kecermatan skala dalam menjalankan fungsi ukurnya, atau dengan kata lain apakah alat tersebut mampu mengukur apa yang akan diukur. Suatu instrumen yang valid memiliki validitas yang tinggi. Tinggi rendahnya validitas instrumen menunjukkan sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dan gambaran tentang variabel yang dimaksud. Validitas suatu butir pernyataan dapat dilihat pada hasil SPSS 17.0 yang menilai kevalidan masing-masing butir pernyataan dapat dilihat dari nilai Correlated Item-Total Correlation masing-masing butir pernyataan. 1.1 Hasil pengujian validitas skala Sumber-sumber stres kerja Data pengujian validitas skala sumber-sumber stres kerja ini didapatkan dari penyebaran skala pada 50 responden. Sebagai kriteria pemilihan item berdasarkan korelasi item-total, biasanya digunakan batasan r ix ≥ 0.3. semua item yang mencapai koefisien korelasi minimal 0,3 daya pembedanya dianggap memuaskan sedangkan item yang memiliki nilai r ix ≤ 0.3 dapat diinterpretasikan sebagai item yang memiliki daya diskriminasi rendah Azwar, 2003. Setelah dilakukan pengujian diperoleh 39 item yang valid. Semua item yang valid pada skala sumber-sumber stres kerja ini digunakan sebagai alat ukur dalam penelitian. Data selengkapnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Tabel 3.4 Item yang valid pada skala sumber-sumber stres kerja No Faktor Sumber-sumber stres kerja Favorabel Un favorabel Total 1 Kondisi pekerjaan 3, 4, 11, 15, 17, 14 12, 16, 2, 5, 6 11 2 Masalah peran 13, 7 19 3 3 Faktor interpersonal 8, 18, 21 3 4 Pengembangan karier 22, 32, 28, 40 26, 36, 29 7 5 Struktur organisasi 33, 43, 24, 34, 47, 23, 41, 45, 44 11 51, 48 6 Tampilan rumah- pekerjaan 30, 38, 46 42 4 Jumlah 24 15 39 1.2 Hasil pengujian skala Kinerja Data pengujian validitas skala kinerja ini didapatkan dari penyebaran skala pada 50 responden. Sebagai kriteria pemilihan item berdasarkan korelasi item-total, biasanya digunakan batasan r ix ≥ 0.3. semua item yang mencapai koefisien korelasi minimal 0,3 daya pembedanya dianggap memuaskan sedangkan item yang memiliki nilai r ix ≤ 0.3 dapat diinterpretasikan sebagai item yang memiliki daya diskriminasi rendah Azwar, 2003. Setelah dilakukan pengujian diperoleh 39 item yang valid. Semua item yang valid pada skala kinerja ini digunakan sebagai alat ukur dalam penelitian. Data selengkapnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Tabel 3.5 Item yang valid pada skala Kinerja No Aspek Favorabel Un favorabel Item 1 Kualitas kerja 15, 25, 30, 50, 5, 35 42, 27, 37, 31, 8 11 2 Kuantitas kerja 19, 49, 12, 32 9, 39, 41 7 3 Keandalan 7, 14, 24, 16 21, 34, 13, 33, 20, 43 10 4 Sikap 46, 29, 10, 47, 28, 38 26, 40, 45, 36, 51 11 Jumlah 20 19 39 2. Uji Reliabilitas Uji reliabilitas keandalan merupakan ukuran suatu kestabilan dan konsistensi responden dalam menjawab hal yang berkaitan dengan konstruk-konstruk pernyataan yang merupakan dimensi suatu variabel. Dalam penelitian ini reliabilitas yang digunakan adalah Alpha Cronbach. Sedangkan untuk mengetahui reliabilitas skala sumber-sumber stres kerja dengan kinerja berdasarkan kaidah reliabilitas Guiford adalah sebagai berikut: Tabel 3.6 Kaidah Reliabilitas Guilford Kriteria Koefisien Reliabilitas Sangat Reliabel Reliabel Cukup Reliabel Kurang Reliabel Tidak Reliabel 0,9 0,7 – 0,9 0,4 - 0,7 0,2 – 0,4 0,2 Penghitungan uji reliabilitas skala dilakukan denga menggunakan perangkat lunak SPSS 17. Hasil yang diperoleh untuk skala sumber-sumber stres kerja dengan 39 item yang valid, maka diperoleh koefisien reliabilitasnya sebesar 0,905. Sedangkan koefisien skala kinerja dengan 39 item yang valid diperoleh koefisien reliabilitasnya sebesar 0,922. Tabel 3.7 Koefisien Reliabilitas Sumber-Sumber Stres Kerja Reliability Statistics Cronbachs Alpha Cronbachs Alpha Based on Standardized Items N of Items .905 .909 52 Tabel 3.8 Koefisien Reliabilitas Kinerja Reliability Statistics Cronbachs Alpha Cronbachs Alpha Based on Standardized Items N of Items .922 .926 52

3.5.2 Teknik Analisis Data

Untuk menguji hipotesis penelitian mengenai pengaruh sumber-sumber stres kerja terhadap kinerja salesman PT. Enseval Putera Megatrading Tbk Cabang Jakarta II, maka peneliti mengelolah data yang didapatkan dengan menggunakan teknik statistik Multiple Regression Analysis analisis regresi berganda. Teknik analisis regresi berganda ini digunakan untuk melihat kontribusi variabel sumber-sumber stres kerja terhadap kinerja salesman PT Enseval Putera Megatrading Tbk Cabang Jakarta II. Cara penghitungannya dibantu dengan menggunakan program SPSS versi 17.0.

3.6 Prosedur Penelitian

Penelitian ini dilakukan melalui empat tahap prosedur penelitian, yaitu tahap persiapan penelitian, pelaksanaan penelitian, pengolahan dan analisis data, dan pembahasan. Adapun rinciannya adalah sebagai berikut: 1. Tahap persiapan penelitian a. Menentukan rumusan masalah b. Menentukan variabel penelitian c. Menentukan landasan teori dan metode penelitian yang digunakan d. Menentukan lokasi penelitian e. Menentukan dan menyusun instrumen skala penelitian untuk try out. “Sumber-Sumber Stres Kerja Yang Mempengaruhi Kinerja Salesman PT Enseval Putera Megatrading Tbk Cabang Jakarta II” 2. Tahap uji coba Pada tahap ini, setelah skal dinyatakan baik, maka peneliti melakukan uji coba try out instrumen sebanyak 50 skala pada tanggal 23 – 25 Juni 2011 di PT. Enseval Putera Megatrading Tbk Cabang Tangerang. Setelah data terkumpul, peneliti mengolah data sehingga diperoleh item-item yang reliabel dan valid untuk digunakan dalam penelitian 3. Tahap pengambilan data Pengambilan data penelitian dilakukan pada tanggal 27 – 28 Juni 2011 di PT. Enseval Putera Megatrading Tbk Cabang Jakarta II. Peneliti menyebarkan skala kepada 102 salesman PT Enseval Putera Megatrading Tbk Cabang Jakarta II. 4. Tahap pengolahan dan analisis data a. Peneliti melakukan skoring terhadap hasil skala yang telah diisi oleh responden. b. Membuat tabulasi data yang diperoleh, kemudian melakukan uji validitas serta reliabilitas dari data yang terkumpul c. Melakukan analisis data dengan menggunakan metode statistik untuk menguji hipotesis penelitian melalui program SPSS 17. Skor yang diambil untuk uji hipotesis adalah skor dari item-item yang valid dan reliabel. 5. Tahap pembahasan a. Menginterpretasikan dan membahas hasil analisis statistik berdasarkan teori b. Merumuskan kesimpulan hasil penelitian yang diperoleh dan dibahas berdasarkan data dan teori yang ada BAB 4 HASIL PENELITIAN

4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian