Definisi Stres dan Stres Kerja

Personal prejudice mirip dengan halo effect. Personal prejudice terjadi jika penilai mempunyai perasaan tidak suka pada sekelompok, grup, atau kelas di mana orang yang dinilai termasuk di dalam kelompok tersebut. 5. Recency effect Recency effect terjadi jika kita menggunakan ukuran yang subjektif dan waktu mengukur kita sangat dipengaruhi oleh tindakan pegawai yang terakhir yang pasti paling kita ingat, sehingga tindakan-tindakan dan kejadian pada masa lalu dianggap tidak ada.

2.2 Sumber-Sumber Stres Kerja

2.2.1 Definisi Stres dan Stres Kerja

Dalam kehidupan modern yang semakin kompleks, manusia akan cenderung mengalami stres apabila ia kurang mampu mengadaptasikan keinginan- keinginan dengan kenyataan-kenyataan yang ada, baik kenyataan yang ada di dalam maupun di luar dirinya. Pandji, 2001 Segala macam bentuk stres pada dasarnya disebabkan oleh kekurangmengertian manusia akan keterbatasan-keterbatasannya sendiri. Ketidakmampuan untuk melawan keterbatasan inilah yang akan menimbulkan frustasi, konflik, gelisah, dan rasa bersalah yang merupakan tipe-tipe dasar stres. Pandji, 2001 Menurut Taylor dalam Herawaty, 2005 stres dapat dikatakan sebagai proses menilai sesuatu kejadian baik kejadian menyakitkan, menantang atau kejadian yang menjadi pelajaran, menilai respon mana yang potensial untuk menangani kejadian, dan bereaksi terhadap kejadian tersebut di mana reaksi itu dapat bersifat fisik, kognitif, emosi, maupun perubahan perilaku. Lazarus dalam Herawaty, 2005 mengatakan bahwa seseorang yang mengalami kejadian tertentu akan melakukan dua tahap penelitian sebelum kejadian itu dapat mengakibatkan stres. Kedua tahap penilaian tersebut adalah primary appraisal dan secondary appraisal. Primary appraisal merupakan proses penilaian apakah kejadian tersebut bersikap positif, netral atau negative. Sedangkan secondary appraisal merupakan proses evaluasi apakah kemampuan yang dimiliki dapat mengatasi peristiwa yang dinilai menyakitkan atau menantang itu. Berkaitan dengan stres kerja, Cox dalam Herawaty, 2005 menjelaskan lebih lanjut bahwa situasi kerja yang dipersepsi sebagai situasi yang menekan stressful jika sumber-sumber diri individu tidak sesuai dengan tuntutan yang dihadapi, mereka memiliki keterbatasan untuk mengatasi tuntutan. Tuntutan membuat seseorang mengalami stres kerja dapat ditandai dengan adanya pengalaman emosi negatif, tidak menyenangkan, serta ketidaknyamanan. Stres kerja bisa muncul karena adanya sumber-sumber stres. Sumber- sumber stres tersebut dapat ditimbulkan oleh kondisi di lingkungan kerja, di luar lingkungan kerja, maupun dari diri pribadi. Zuhrotunnisa, 2001. Selanjutnya akan dipaparkan pengertian mengenai sumber-sumber stres kerja.

2.2.2 Definisi sumber-sumber stres